Anda di halaman 1dari 16

KEAMANAN PANGAN

Dismpaikan pada Penyuluhan Keamanan Pangan bagi


Pengusaha Makanan Skala Rumah Tangga di Wilayah Perumahan Mojosongo
Kecamatan Jebres, Surakarta
25 November 2013

Yannie Asrie Widanti, STP

LATAR BELAKANG
Aneka produk pangan terus berkembang
( jenis, jumlah, produsen )
Penjual makanan kecil / jajanan terus
bertambah sesuai perubahan gaya hidup
masyarakat
Mendorong para ibu RT untuk memperoleh
penghasilan tambahan dengan membuat
jajanan yang dititipkan pada pedagang
makanan.

PERUMUSAN MASALAH

Beberapa kasus yang pernah terjadi :


Sayur yang sudah berlendir masih dijual
Ditemukan lalat dalam tahu isi
Penggunaan Bahan Tambahan tanpa memperhatikan
jenis dan takaran yang benar
Kontaminasi benda asing ( potongan tulang, plastik ,
dsb )
Keracunan makanan

Informasi tentang keamanan pangan masih


terbatas
Pengetahuan tentang Cara Produksi Makanan
yang Baik dan penggunaan BTM masih kurang

Masih diperlukan Penyuluhan Keamanan


Pangan ( CPMB, BTM/P ) dan sosialisasi
UU / PP tentang Keamanan Pangan

TINJAUAN PUSTAKA

Keamanan pangan : Kondisi & upaya yg


diperlukan untuk mencegah kemungkinan
cemaran biologis, kimia, dan fisik yang
dapat mengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia, serta
tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya
masyarakat,sehingga aman untuk
dikonsumsi.

Tingkat keracunan makanan masih tinggi


25.268 orang ( 2008 )
7.815 orang ( 2009 )

(sumber : BPOM)

Pangan yang aman bermanfaat


( memberikan nutrisi ), tidak merugikan,
dan membahayakan
Tersedianya Pangan yg aman dikonsumsi
salah satu indikator tercapainya Ketahanan
pangan ( UU No. 7 Th 1996 ttg Pangan; UU
No. 18 Th 2012 )

Pangan yang aman dihasilkan dari Cara


Produksi yang baik
Penanganan Bahan mentah , proses pengolahan,
pengemasan, penyimpanan
Memperhatikan higiene & sanitasi
Penggunaan BTM dan pengemas yang aman
untuk makanan

Bahan Tambahan Makanan /


Pangan
Belum tentu bernilai gizi
Digunakan untuk memperbaiki karakteristik
produk pangan ( warna, tekstur, flavor )
Beberapa bersifat toksik, karsinogenik

Menyebabkan penyakit

Beberapa Bahan kimia berbahaya


yang masih sering digunakan
Rhodamin B

1.

Pewarna merah
Beracun, karsinogenik
Gejala keracunan : iritasi paru2, mata,
tenggorokanm hidung, usus
Banyak digunakan pada : kerupuk, makana
ringan, manisan, gipang, cendol

Boraks

2.

Disalahgunakan untuk memperbaiki tekstur


Bahan detergen
Gejala keracunan : mual, muntah, diare,
kerusakan ginjal & sistem sirkulasi
5- 10 g tertelan pd anak2 dpt menyebabkan
kematian
Banyak terdapat pada mie, kerupuk, makanan
ringan, bakso, tahu bakso, lontong, makaroni

Formalin

3.

Karsinogenik
Bahan pembantu pada industri plastik, kertas,
karpet, tekstil, cat, pengawet jenasah
Gejala keracunan : rasa terbakar pada
tenggorokan dan perut
2 sdm dapat menyebabkan kematian
Banyak digunakan pada produk mi, tahu, bakso

Penggunaan jenis BTM yang diijinkan :


Pewarna : anato, caroten, tartrazin,
Pemanis : aspartam, sorbitol , siklamat, sakarin
( khusus untuk produk low kalori )
Pengawet : asam benzoat, asam propionat
Penyedap : asam L- glutamat, asam guanilat
TIDAK BOLEH MELEBIHI TAKARAN MAKSIMUM
YANG DIIJINKAN !!!!

Sumber Bahaya lain :


Bahan Pengemas
Higiene & sanitasi petunjuk teknis CPMB ( Cara
Peoduksi Makanan yang Baik )
Kontaminasi silang

TUJUAN KEGIATAN
1.

2.

Memberikan pengetahuan tentang Cara


Produksi Makanan yang Baik ( CPMB ) dan
penggunaan BTM / Bahan P engemas
Memberi motivasi untuk mempraktekkan
CPMB dan penggunaan BTM ( jenis dan
taaran ) yang benar

MANFAAT KEGIATAN
Melalui

kegiatan ini diharapkan akan


memotivasi para pengusaha
makanan kecil skala rumah tangga
untuk menghasilkan makanan yang
aman dan sehat untuk dikonsumsi
masyarakat

KHALAYAK SASARAN
30

- 50 orang pembuat makanan


kecil / jajanan di wilayah perumahan
Mojosongo dan sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai