PADA MAKANAN
Disusun
O
L
E
H
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
mempertahankan
kelezatan
dan
kesehatan
(wholesomeness)
5. Untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi. Vitamin dan mineral yang
ditambahkan ke dalam pangan seperti susu, tepung, serelia lain dan margarin untuk
memperbaiki kekurangan zat tersebut dalam diet seseorang atau mengganti
kehilangannya selama proses pengolahan pangan. Fortifikasi dan pengayaan pangan
semacam ini telah membantu mengurangi malnutrisi dalam populasi masyarakat
Amerika. Semua pangan yang mengandung nutrien yang ditambahkan harus diberi
label yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara internasional atau sesuai
ketentuan masing-masing negara.
Aditif makanan
Aditif Makanan atau Pengawet pangan adalah upaya untuk mencegah, menghambat
pertumbuhan mikroba yang terdapat dalam pangan. Pengawetan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu penggunaan suhu rendah, suhu tinggi, iradiasi atau dengan penambahan
bahan pengawet (BTP Pengawet). Produk-produk pangan dalam kemasan yang diproses
dengan panas atau disebut sterilisasi komersil seperti kornet dalam kaleng atau susu steril
dalam kemasan tetrapak tidak menggunakan bahan pengawet karena proses termal sudah
cukup untuk memusnahkan mikroba pembusuk dan patogen. Produk-produk ini akan awet
lebih dari setahun meskipun disimpan pada suhu kamar.
Beberapa produk pangan dalam kemasan yang menggunakan bahan pengawet, misalnya
kecap, sambal, selai dan jem dalam botol. Kedua jenis produk ini setelah dibuka biasanya
tidak segera habis, sehingga supaya awet terus pada suhu kamar maka produk ini
membutuhkan bahan tambahan pangan pengawet. Agen-agen penstabil dan pemekat seperti
garam alginat dan gliserin membuat makanan dan tekstur obat-obatan menjadi rata dan
lembut. Agen penghalang kerak memastikan makanan yang berbutir seperti garam dan gula
sentiasa berberai. Aditif bermanfaat untuk menawetkan dan meningkatkan nilai nutrisi
makanan. Contohnya, vitamin dan bahan galian dicampurkan ringan seperti susu, tepung, dan
margarin untuk menciptakan sumber makanan yang seimbang. Aditif yang tergolong bahan
pengawet digunakan bagi tujuan pengawetan mengawetkan makanan dalam keadaan baik dan
tahan lama. Bahan pengawet seperti garam nitrat dan nitrit amat penting bagi melindungi
makanan jenis daging agar terhindar dari ulat dan bakteria clostridium, botulidium
mikroorganisma penyebab botulisme atau keracunan makanan.
Antioksidan seperti vitamin C dan vitmain E ternyata dapat mencegah lemak dan
minyak di dalam sediaan makanan menjadi masam atau tengik. Antioksidan ini juga
digunakan untuk membuat warna isi buah-buahan yang siap dipotong menjadi tahan lama.
Tanpa agen antioksidan, warna isi buah epal dengan mudah berubah menjadi hitam dan
pucat.Aditif juga digunakan untuk menaikkan bahan makanan yang dimasak seperti cake dan
roti. Bahan penyedap seperti rempah ratus (halia dan bunga cengkih) dan bahan kimia sintetik
(monosodium glutamat; MSG) digunakan melezatkan makanan. Bahan pewarna juga sering
dicampurkan ke dalam makanan, Contoh bahan pewarna ialah FD&C Yellow No.6 yang
digunakan di dalam minuman, makanan ringan dan roti. Bahan pemutih digunakan untuk
memutihkan makanan seperti agar-agar dan obat-obatan yang mudah berubah warna terutama
ketika di dalam penyimpanan.
PENGAWASAN PENGGUNAAN
Jenis dan jumlah pengawet yang diijinkan untuk digunakan telah dikaji keamanannya.
Indonesia menganut Standarisasi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius
Commission (CAC). Forum CAC (Codex Alimentarius Commission) merupakan organisasi
perumus standar internasional untuk bidang pangan.
Berbagai produk dan industri makanan yang ada dsi Indonesia harus dibuat berdasarkan
CODEX Alimentarius Commission, badan standar makanan internasional. Menurut
Permenkes No.722/1988, bahan pengawet yang diizinkan digunakan dalam makanan dalam
kadar tertentu adalah Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang Dioksida,
Metil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalium
Nitrat, Kalium Nitrit, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit,
Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium
Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium Propionat, Natrium
Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit
BAHAN ADITIF ALAMI DAN SINTETIS
Aditif dapat berasal dari sumber alami, contohnya lesitin daripada kacang soya dan
jagung atau serbuk pewarna bit daripada lobak bit. Aditif sintetik pula dihasilkan melalui
tindak balas kimia. Keaslian aditif sintetik mudah dikenal dalam pembuatan dan pemrosesan
bahan makanan tersebut.
Garam atau NaCl Telah berabad lampau digunakan hingga saat ini sebagai bahan
pengawet terutama untuk daging dan ikan. Larutan garam yang masuk ke dalam
jaringan dan mengikat air bebasnya, sehingga menghambat pertumbuhan dan aktivitas
bakteri penyebab pembusukan, kapang, dan khamir. Produk pangan hasil pengawetan
dengan garam dapat memiliki daya simpan beberapa minggu hingga bulan
dibandingkan produk segarnya yang hanya tahan disimpan selama beberapa jam atau
hari pada kondisi lingkungan luar. Ikan pindang, ikan asin, telur asin dan sebagainya
merupakan contoh produk pangan yang diawetkan dengan garam.
Gula atau sukrosa Gula atau sukrosa merupakan karbohidrat berasa manis yang
sering pula digunakan sebagai bahan pengawet khususnya komoditas yang telah
mengalami perlakuan panas. Perendaman dalam larutan gula secara bertahap pada
konsentrasi yang semakin tinggi merupakan salah satu cara pengawetan pangan
dengan gula. Gula seperti halnya garam juga menghambat pertumbuhan dan aktivitas
bakteri penyebab pembusukan, kapang, dan khamir. Dendeng, manisan basah dan atau
buah kering merupakan contoh produk awet yang banyak dijual di pasaran bebas.
Cuka buah atau vinegar Merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk
mengawetkan daging, asyuran maupun buah-buahan. Acar timun, acar bawang putih,
acar kubis (kimchee) merupakan produk pangan yang diawetkan dengan penambahan
asam atau cuka buah atau vinegar. Data pengaturan bahan pengawet dari Codex
Alimetarius Commission (CAC), USA (CFR), Australia dan New Zealand (FSANZ)
tercatat 58 jenis bahan pengawet yang dapat digunakan dalam produk pangan.
Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 722 tahun 1988 telah mengatur
sebanyak 26 jenis bahan pengawet
Bahan Pengawet
Produk Pangan
Ca-benzoat
K-nitrit
Ca- / Na-propionat
Na-metasulfat
Alergi kulit
Asam sorbat
Pelukaan kulit
Natamysin
K-asetat
Makanan asam
BHA
Potensi toksisitas (termasuk penyebab kanker) bahan pengawet ketika tertelan oleh
manusia atau binatang.
Pilih pengawet yang diijinkan untuk dalam pangan serta telah terdaftar di Badan POM
RI.
Pilih produsen makanan yang berskala internasional, bila produsennya tidak dikena
sebaiknya harus cermat dalam meneliti label yang ada. Seringkali produsen tidak
mencantumkan kandungan bahan aditif sebenarnya dalam labelnya.
Membaca dengan cermat label produk pangan yang dibeli serta mengkonsumsinya
secara cerdas produk pangan yang menggunakan bahan pengawet
COLOURS
Artificial
Allura red AC
Natural
Annatto, bixin,
colours
129Amaranth
colour
norbixin 160b
123Azorubine,
carmoisine 122Brilliant
Black BN 151Brilliant
Blue FCF133Brown HT,
chocolate brown 155
Erythrosine 127
Indigotine, indigo
carmine 132
Ponceau, brilliant
scarlet 4R 124
Red 2G 128 *
Tartrazine 102
Yellow 2G 107
PRESERVATIVES
Sorbic acids
Calcium sorbate
Benzoic
Benzoic acid
203Potassium sorbate
acids
210Calcium
202Sodium sorbate
benzoate
213Potassium
benzoate
212Sodium
benzoate 211
Sulphites(sulfit
Calcium hydrogen
Antioxidants
Butylated
es)
sulphite 227*Calcium
hydoxyanisole
sulphite
(BHA)
226*Potassium
320Butylated
bisulphite
hydroxytoluene
228Potassium
(BHT)
metabisulphite
321Dodecyl
224Potassium sulphite
gallate 312Octyl
225Sodium bisulphite
gallate 311Propyl
222
gallate 310tert-
Sodium metabisulphite
Butylhydroquinon
223
e (TBHQ) 319
Propionic acids
Calcium propionate
Nitrates &
Potassium nitrate
282Potassium
nitrites
252Potassium
propionate
nitrite 249Sodium
283Propionic acid
nitrate
280Sodium propionate
251Sodium nitrite
281
250
Glutamates
Calcium dihydrogen
diLglutamate
623Disodium
guanylate
627Disodium inosinate
631L-Glutamic acid
620Hydrolysed
vegetable protein,
vegetable protein,
yeast
extractMagnesium diL-glutamate 625
Monoammonium Lglutamate 624
Monopotassium
glutamate 622
Monosodium
glutamate (MSG) 621
Sodium 5
ribonucleotide 635
100
101
102
103
Alkanet, pink
104
107
Yellow 2G DIHINDARI
110
120
122
123
Amaranth DIHINDARI
124
127
Erythrosine DIHINDARI
128
Red 2G DIHINDARI
129
132
133
140
Chlorophyll
141
Chlorophyll-copper
142
150
Caramel
151
153
155
160
160f
160e and 160f are too new to have been tested for behavioural toxicity. They might be safe
Carotene
161
Xanthophylls, yellow
161g canthaxanthin
161I
citranaxanthin
162
Beet red
163
170
171
172
174
Silver
181
3. Preservatives sorbates
o
200
201
202
203
Pengawet benzoates
210
211
212
213
216 Propylparaben
218
Methylparaben
220
221
222
223
224
225
228
234
Nisin
235
Natamycin
242
249
250
251
252
Food acids
260
Acetic acid
261
Potassium acetate
262
Sodium diacetate
262
Sodium acetate
263
Sodium acetate
264
Ammonium acetate
270
Lactic acid
6. Pengawet propionates
280
281
282
283
290
296
297
7. Antioxidants
o
300
301
Sodium ascorbate
302
Calcium ascorbate
303
Potassium ascorbate
304
Ascorbyl palmitate
306
307
dl-a-Tocopherol
308
g-Tocopherol
309
d-Tocopherol
310
311
312
315
Erythorbic acid
316
Sodium erythorbate
319
320
321
322 Lecithin (emulsifier) Gallates and TBHQ, BHA and BHT. Antioxidants 300-309.
8. PENGASAM MAKANAN
o
325
Sodium lactate
326
Potassium lactate
327
Calcium lactate
328
Ammonium lactate
329
Magnesium lactate
330
Citric acid
331
331
Sodium citrate
331
332
Potassium citrates
333
Calcium citrate
334
Tartaric acid
335
Sodium tartrate
336
Potassium tartrate
336
337
338
Phosphoric acid
9. Garam mineral
o
339
Sodium phosphates
340
Potassium phosphates
341
Calcium phosphates
342
Ammonium phosphates
343
Magnesium phosphates
349
Ammonium malate
350
DL-Sodium malates
351
Potassium malate
352
DL-Calcium malate
353
Metatartaric acid
354
Calcium tartrate
355
Adipic acid
357
Potassium adipate
365
Sodium fumarate
366
Potassium fumarate
367
Potassium fumarate
368
Ammonium fumarate
375
380
Triammonium citrate
380
Ammonium citrate
381
385
400
Alginic acid
401
Sodium alginate
402
Potassium alginate
403
Ammonium alginate
404
Calcium alginate
405
406
407
Carrageenan
409
Arabinogalactan
410
412
Guar gum
413
Tragacanth
414
Acacia
415
Xanthan gum
416
Karaya gum
418
Gellan gum
12. Humectants
o
420
Sorbitol
421
Mannitol
422
Glycerin (glycerol)
Emusifiers
433
Polysorbate 80
435
Polysorbate 60
436
Polysorbate 65
440
442
444
450
Sodium pyrophosphate
450
450
Potassium pyrophosphate
451
Sodium tripolyphosphate
451
Potassium tripolyphosphate
452
452
452
Potassium polymetaphosphate
460
461
Methylcellulose
464
Hydroxypropyl methylcellulose
465
466
Sodium carboxymethylcellulose
15. EMULSIFIER
o
470
471
473
475
476
477
480
481
482
491
Sorbitan monostearate
492
Sorbitan tristearate
500
Sodium carbonate
500
Sodium bicarbonate
501
Potassium carbonates
503
Ammonium carbonate
503
Ammonium bicarbonate
504
507
508
Potassium chloride
509
Calcium chloride
510
Ammonium chloride
511
Magnesium chloride
512
514
515
516
518
519
526
529
535
536
541
542
551
552
553
554
556
558
559
570
575
577
578
579
620
621
622
623
624
625
627
631
635
636
Maltol
637
Ethyl maltol
640
Glycine
641
L-Leucine
900
901
903
904
914
920
925
926
928
941
Nitrogen (propellant)
942
950
951
The safety of aspartame with regard to brain tumours and others is not proven. Aspartame in
diet, lite and no added sugar products may increase appetite thus failing to assist weight
loss. There are reports of addiction. Not recommended. Sugar is a natural alternative. Artificial
sweeteners in general are unnecessary, artificial and not recommended.
952
952
952
953
Isomalt (humectant)
954
954
954
955
956
957
965
966
Lactitol (humectant)
967
1101 Proteases (papain, bromelain, ficin) (flour treatment agent, stabiliser, flavour enhancer)
Avoid additives in RED bold. Additives in italics are new and untested, avoid those also.
Hydrolysed vegetable protein (HVP), hydrolysed plant protein (HPP), yeast extract
contain MSG DIHINDARI
Proteases (papain, bromelain, ficin) (flour treatment agent, stabiliser, flavour enhancer) 1101
Starch acetate esterified with acetic anhydride (thickener, vegetable gum) 1420
Starch acetate esterified with vinyl acetate (thickener, vegetable gum) 1421
Xanthophylls (colouring)
161