Anda di halaman 1dari 9

V.

DATA PENGAMATAN

 Penentuan Fixed Carbon pada sampel awal Batubara sebelum Upgrading

 Penentuan Inherent Moisture Batubara ( IM)


Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Sampel ( setelah IM
Batubara (gr) + Sampel (gr)
pemanasan, gr)
20 mesh 32,48 gr 33,52 gr 33,25 gr 25,90

60 mesh 29,30 gr 30,16 gr 29,90 gr 25,24

 Penentuan Kadar Abu ( Ash Content)


Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Sampel ( setelah AC
Batubara (gr) + Sampel (gr)
pemanasan, gr)
20 mesh 24,43 gr 25,45 gr 24,49 gr 6,13

60 mesh 26,31 gr 27,34 gr 26,38 gr 6,76

 Penentuan kadar Zat Terbang ( Volatile Matter)


Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Sampel ( setelah VM
Batubara (gr) + Sampel (gr)
pemanasan, gr)
20 mesh 32,64 gr 33,71 gr 33,34 gr 25,23

60 mesh 31,35 gr 32,38 gr 32,22 gr 26,21

 Penentuan Nilai Fixed Carbon (FC)


Inherent Fixed
Sampel Ash Content Volatile Matter
Moisture Carbon
Batubara (AC) (VM)
(IM) (FC)
20 mesh 25,96 gr 6,13 gr 15,88 gr 57,32

60 mesh 25,24 gr 6,16 gr 15,53 gr 58,21

 Penentuan Nilai Kalor menggunakan Bomb Kalorimeter

Sampel Batubara Nilai Kalor


20 mesh 4.235,2882
60 mesh 4.317,7065
 Upgrade Batubara menggunakan Minyak Jelantah

 Penentuan Inherent Moisture Batubara ( IM)


Waktu Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Pemanasan Sampel (setelah IM
Batubara (Gr) + Sampel (Gr)
(Menit) pemanasan, Gr)
30 31,64 32,68 32,58 9,6
40 29,11 30,19 30,11 7,1
20 mesh
50 28,43 29,52 23,46 5,5
60 26,25 27,23 27,21 4,8
30 28,43 23,37 29,29 7,5
40 31,87 32,31 32,84 6,7
60 mesh
50 32,17 33,21 33,18 2,8
60 27,58 28,52 28,50 1,9

 Penentuan Kadar Abu ( Ash Content)


Waktu Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Pemanasan Sampel (setelah AC
Batubara (Gr) + Sampel (Gr)
(Menit) pemanasan, Gr)
30 21,64 22,68 22,58 5,79
40 20,11 21,19 20,10 5,53
20 mesh
50 28,43 29,52 28,42 5,37
60 26,25 27,23 26,21 5,30
30 28,43 29,44 28,42 5,88
40 21,87 22,81 22,84 5,64
60 mesh
50 22,17 23,21 22,13 5,38
60 27,58 28,52 27,53 5,05

 Penentuan Kadar Zat Terbang ( Volatile Matter)


Waktu Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Pemanasan Sampel (setelah VM
Batubara (Gr) + Sampel (Gr)
(Menit) pemanasan, Gr)
30 31,64 32,68 32,58 23,81
40 29,11 30,19 30,11 22,02
20 mesh
50 28,43 29,52 23,46 21,80
60 26,25 27,23 27,21 20,76
30 28,43 23,37 29,29 24,28
40 31,87 32,31 32,84 23,59
60 mesh
50 32,17 33,21 33,18 22,35
60 27,58 28,52 28,50 21,24
 Penentuan Kadar Fixed Karbon (FC)
Waktu Inherent Fixed
Sampel Ash Content Volatile Matter
Pemanasan Moisture Carbon
Batubara (AC) (VM)
(Menit) (IM) (FC)
30 9,30 5,79 14,81 61,46
40 7,40 5,53 14,02 64,65
20 mesh
50 5,60 5,57 12,50 67,7
60 4,76 5,56 11,76 68,32
30 7,50 5,08 14,28 61,86
40 6,70 5,64 13,59 64,36
60 mesh
50 2,28 5,38 13,09 69,5
60 1,90 5,05 12,31 71,9

 Penentuan Nilai Kalor menggunakan Bomb Kalorimeter


Waktu
Sampel Nilai Kalor
Pemanasan
Batubara ( Cal/g )
(Menit)
30
40
20 mesh
50
60
30 7.040,5759
40
60 mesh
50
60 8.397,7381

 Upgrade Batubara menggunakan Oli bekas

 Penentuan Inherent Moisture Batubara ( IM)


Waktu Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Pemanasan Sampel (setelah IM
Batubara (Gr) + Sampel (Gr)
(Menit) pemanasan, Gr)
30 31,64 32,68 32,58 8,30
40 29,11 30,19 30,11 7,40
20 mesh
50 28,43 29,52 23,46 6,60
60 26,25 27,23 27,21 5,76
30 28,43 23,37 29,29 2,38
40 31,87 32,31 32,84 1,50
60 mesh
50 32,17 33,21 33,18 1,30
60 27,58 28,52 28,50 0,94
 Penentuan Kadar Abu ( Ash Content)
Waktu Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Pemanasan Sampel (setelah AC
Batubara (Gr) + Sampel (Gr)
(Menit) pemanasan, Gr)
30 21,64 22,68 22,58 6,87
40 20,11 21,19 20,10 6,14
20 mesh
50 28,43 29,52 28,42 5,83
60 26,25 27,23 26,21 5,56
30 28,43 29,44 28,42 6,95
40 21,87 22,81 22,84 6,89
60 mesh
50 22,17 23,21 22,13 6,43
60 27,58 28,52 27,53 6,21

 Penentuan Kadar Zat Terbang ( Volatile Matter)


Waktu Berat Wadah +
Sampel Berat Wadah Berat Wadah
Pemanasan Sampel (setelah VM
Batubara (Gr) + Sampel (Gr)
(Menit) pemanasan, Gr)
30 31,64 32,68 32,58 23,68
40 29,11 30,19 30,11 22,95
20 mesh
50 28,43 29,52 23,46 22,56
60 26,25 27,23 27,21 21,54
30 28,43 23,37 29,29 23,53
40 31,87 32,31 32,84 23,06
60 mesh
50 32,17 33,21 33,18 22,81
60 27,58 28,52 28,50 21,70

 Penentuan Kadar Fixed Karbon (FC)


Waktu Inherent Fixed
Sampel Ash Content Volatile Matter
Pemanasan Moisture Carbon
Batubara (AC) (VM)
(Menit) (IM) (FC)
30 8,30 6,87 15,68 61,15
40 7,40 6,14 14,95 64,51
20 mesh
50 6,60 5,83 14,56 65,95
60 5,76 5,56 14,54 66,14
30 2,38 6,95 15,53 66,61
40 1,50 6,89 15,06 68,18
60 mesh
50 1,30 6,43 14,81 70,76
60 0,34 6,21 14,70 71,15
 Penentuan Nilai Kalor menggunakan Bomb Kalorimeter
Waktu
Sampel
Pemanasan Nilai Kalor
Batubara
(Menit)
5.378,75839
30
Cal/g
40
20 mesh
50
6.236,8173
60
Cal/g
30
40
60 mesh
50
60

 Perbandingan Nilai Kalor dan Fixed Carbon Sampel Batubara sebelum Upgrading dan
setelah Upgrading

 Nilai Kalor
Setelah Upgrade
Nilai Kalor Waktu
Sampel
Sebelum Nilai Kalor ( Cal /g ) Pemanasan
Batubara
Upgrade (menit)
Minyak Oli
- 5.378,1679 30
- - 40
20 mesh 4.235,2812
- - 50
- 3.516,3613 60
3.516,5719 - 30
- - 40
60 mesh 4.317,7065
- - 50
5.372,7379 - 60
 Fixed Carbon

Setelah Upgrade
Nilai Kalor Waktu
Sampel
Sebelum Nilai Kalor ( Cal /g ) Pemanasan
Batubara
Upgrade (menit)
Minyak Oli
61,46 61,15 30
64,65 64,51 40
20 mesh 52,03
67,7 65,95 50
68,32 66,14 60
61,86 66,61 30
64,36 68,18 40
60 mesh 52,47
69,5 70,76 50
71,9 71,15 60
VII. Analisa Percobaan
Percobaan ini adalah pembuatan karbon aktif dengan aktivator NaOH dan H2SO4.
Sampel karbon aktif yang digunakan berupa batubara yang telah dilakukan pengecilan
ukuran yaitu 20 Mesh dan 60 Meh. Karbon aktif merupakan bahan yang berupa karbon
bebas yang masing-masing berikatan secara kovalen atau arang yang telah dibuat dan
diolah secara khusus melalui 3 tahapan yaitu Dehidrasi, Karbonisasi dan Aktivasi.
Dehidrasi merupakan proses penghilangan air dimana bahan baku dipanaskan
sampai temperatur 1100C . Karbonisasi adalah suatu proses dimana unsur oksigen
dan hidrogen dihilangkan dari karbon dan akan menghasilkan rangka karbon yang
memiliki struktur tertentu, dengan temperatur 3000C. Dari hasil pratikum tersebut
dapat diketahui bahwa semakin kecil ukuran partikel bahan yang dikarbonisasi maka
semakin kecil juga % Losses-nya.
Aktivasi adalah suatu perlakuan terhadap bahan yang bertujuan untuk
memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau
mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga bahan mengalimi perubahan
fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh
terhadap daya adsorbsi. Aktivator yang digunakan pada percobaan ini adalah NaOH
dan H2SO4 dengan konsentrasi masing-masing yaitu 1M, 2M dan 3M. .Pada proses
aktivasi ini hilanganya berat sampel yang dihasilkan dari berbagai perlakuan cukuplah
besar hal ini dikarenakan pada proses penyaringan masih terdapat sampel yang tertinggal
pada kertas saring maupun pada erlenmeyer.
Langkah selanjutnya adalah analisa karbon aktif. Perubahan konsentrasi asam asetat
setalah adsrobsi dapat diketahui dengan volume titran NaOH 0,2 N yang digunakan saat
menitrasi filtrat. Dari data percobaan diketahui bahwa semakin besar konsentrasi adsorbat
maka semakin banyak volume titran yang dihasilkan. Dari volume titran yang dihasilkan
akan didapatkan konsentrasi adsorbat akhir (setelah adsorbsi), dan kemudian didapatkan
massa zat yang terserap. Dari data diketahui bahwa karbon aktif dengan aktivasi NaOH
pada suhu 450 C yang paling baik dalam adalah 20 Mesh 3 M dan 60 Mesh 3 M dan
pada suhu 500 C C yang paling baik dalam adalah 20 Mesh 2 M dan 60 Mesh 2
M.Sedangkan dengan aktivasi H2SO4 dengan suhu 450 C C yang paling baik dalam
adalah 20 Mesh 1 M dan 60 Mesh 2 M adapun pada suhu 500 C adalah 20 Mesh 1 M 60
Mesh 3m.
Percobaan analisa ini dipengaruhi oleh volume titran yang dihasilkan, namun dalam
percobaan yang dilakukan proses titrasi tidak optimal dikarenakan buret yang digunakan
mengalami kebocoran sehinggan pembacaan volume titran kurang akurat

VIII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1. Karbon aktif adalah karbon berupa karbon bebas yang masing-masing keterikatan
secara kovalen atau orang yang telah dibuat dan diolah secara khusus melalui 3 tahapan
yaitu Dehidrasi, karbonisasi dan aktivasi
2. Pada proses karbonisasi diperoleh % losses, bahwa semakin kecil ukuran partikel
sampel bahan yang digunakan maka semakin kecil juga % lossesnya
3. Proses aktivasi menggunakan aktivator NaOH 1M, 2M, dan 3M antara bahan atau
karbon aktif dengan karbonisasi dan karbon aktif tanpa karbonisasi.
%loses yang dihasilkan akibat partikel karbon aktif masih ada yang tertinggal di kertas
saring atau erlenmeyer.
4. Dari data diketahui bahwa karbon aktif dengan aktivasi NaOH pada suhu 450 C yang
paling baik dalam adalah 20 Mesh 3 M dan 60 Mesh 3 M dan pada suhu 500 C C yang
paling baik dalam adalah 20 Mesh 2 M dan 60 Mesh 2 M.Sedangkan dengan aktivasi
H2SO4 dengan suhu 450 C C yang paling baik dalam adalah 20 Mesh 1 M dan 60 Mesh
2 M adapun pada suhu 500 C adalah 20 Mesh 1 M 60 Mesh 3m.

Anda mungkin juga menyukai