Anda di halaman 1dari 47

KEAMANAN PANGAN

JAJANAN ANAK SEKOLAH

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Semarang


2018
Pendahuluan

 Pangan merupakan kebutuhan dasar


manusia yang paling utama
 pemenuhannya merupakan hak azasi
manusia
 Pangan harus aman, layak ( tidak basi,
busuk, berlendir), sesuai keyakinan,
dan budaya masyarakat
Pangan jajanan

• Sumber pangan yang sangat dikenal &


disukai anak sekolah
• Berasal dari kantin sekolah atau penjual
pangan di sekitar sekolah
• Harga terjangkau oleh anak-anak
• Peranan pangan jajanan sangat strategis
untuk memberi tambahan asupan gizi bagi
anak-anak  harus aman
Pangan Segar
• Pasar Swalayan
• Pasar Tradisional
Pangan Olahan
• • MD, ML (Badan
Pasar Induk
• Penjaja keliling POM)
• SP, P-IRT (Dinkes)
• Tdk terdaftar

Jenis
pangan yg
beredar
Pangan Siap saji di
• Pasar Swalayan Pangan Jajanan
• Pasar Tradisional • Puja sera
• Pasar Induk • Pinggir jalan
• Penjaja keliling • Penjaja keliling
• di Sekolah
masalah makanan di sekitar kita

Jajanan di sekitar sekolah


- Tempat jualan kotor
- Wadah jualan kotor
- Penjualnya kotor
- Lingkungan yang kotor

Mengandung zat yang


Mengandung Mengandung zat dilarang (formalin,
pemanis pewarna yang rhodamin, methanil
berlebihan dilarang
Akibat makanan yang tidak aman :

• Karena kebiasaan buruk, banyak orang


Dari segi mudah sakit
kesehatan • Kualitas fisik dan mental masyarakat
menjadi rendah

Dari segi • Aturan membuat makanan diabaikan


Penggunaan • Kebersihan diabaikan
• Bahan tambahan makanan yg dilarang
bahan berbahaya

Dari segi • Tidak mendidik pembuat dan penjual


makanan untuk bertanggungjawab dan mau
pembuat dan bersaing secara jujur, adil dan tidak
penjual makanan merugikan pembeli (konsumen).

Dari segi citra • Makanan Indonesia akan dikenal tidak baik


makanan sehingga tidak bisa bersaing dengan
makanan negara lain
Indonesia
Pangan
AMAN itu
apa ?

aman dari bahaya


BIOLOGIS, bahaya FISIK
dan bahaya KIMIA
1. Cemaran Biologis

Bisa berupa :
bakteri, kapang, kamir, parasit,
virus dan ganggang.

Pertumbuhan mikroba
menyebabkan pangan menjadi
busuk, tidak layak untuk dimakan ,
menyebabkan keracunan pada
manusia bahkan kematian
Faktor yang membuat bakteri tumbuh:

1. pangan berprotein tinggi,


2. kondisi hangat (suhu 4 – 60 C),
3. kadar air,
4. tingkat keasaman,
5. waktu penyimpanan.
Cara pencegahan cemaran
biologis

Aman dari bahaya mikrobiologis

Pangan dipajang,
Tempat Makanan telah
disimpan dan
bersih  dimasak 
Penjual disajikan dgn baik
bersih
dan
sehat

Jangan sayang membuang pangan dg rasa menyimpang


Aman dari bahaya biologis

Kemasan tidak rusak

Bersih, Tidak basi

Jangan sayang
membuang
pangan dengan
rasa menyimpang
Tidak aman dari bahaya biologis
2. Cemaran Kimia
Bisa sengaja ditambahkan atau tidak
sengaja ada dalam pangan

1. Racun alami dari dalam pangan,


contoh : racun jamur, singkong beracun,
racun ikan buntal, dan racun alami pada
jengkol
2. Cemaran bahan kimia dari
lingkungan, contoh : limbah
industri, asap kendaraan bermotor,
sisa pestisida pada buah dan sayur,
deterjen, cat pada peralatan
BAHAYA KIMIA masak, minum dan makan, dan
logam berat
3. Penggunaan bahan berbahaya yang dilarang pada pangan

Pada Pangan Segar :


Bika ambon 1. Pertisida
sabu sisa pestisida
2. Formalin pada buah & sayur

Brownies
Pada Pangan Olahan ganja
/ Pangan Siap saji:
1. Boraks
2. Formalin
3. Rhodamin B
4. Metanil Yellow / Auramin
Ciri-ciri pangan mengandung
bahan berbahaya

BORAKS
• Dicurigai bila produk terlalu kenyal, terlalu renyah dan atau
rasanya getir
• disalahgunakan untuk baso, mie basah, pisang molen, lemper,
buras, siomay, lontong, ketupat, pangsit, kerupuk dll
• Kegunaannya utk : antiseptik dan pembunuh kuman
• Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka panjang,
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
Ciri-ciri pangan mengandung
bahan berbahaya

Formalin
• Bila produk sangat awet tanpa diolah, dicurigai
mengandung formalin
• Disalahgunakan utk mie basah, tahu, ikan, dll.
• Kegunaannya utk : kayu, tekstil, lem, mengawetkan mayat
dan organ tubuh.
• Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka
panjang, dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Ciri-ciri pangan mengandung
bahan berbahaya

Pewarna tekstil (Rhodamin B dan Methanyl Yellow)


• Produk berwarna sangat mencolok
• sangat cerah atau banyak titik-titik yang tidak homogen
• Disalahgunakan untuk kerupuk, terasi dan pangan jajanan yang
berwarna merah.
• Kegunaannya utk : Pewarna sintetis pada industri tekstil dan
kertas.
• Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka panjang,
dapat mengakibatkan kanker.
Contoh Pangan Yang Mengandung
Pewarna Rhodamin B
4. Penggunaan Bahan Tambahan
Pangan berlebih
• Timbul rasa pahit  Penggunaan pemanis
berlebih
• Timbul rasa sepat pedas  Penggunaan
pengawet berlebih

Penggunaan BTP yang melebihi batas


maksimum yang diizinkan akan berpengaruh
terhadap kesehatan

Contoh Kasus : Sakarin diizinkan pada minuman


sebesar 500 mg/kg  penggunaan di pangan
yang ditemui: 2000 mg/kg
Bahan Tambahan Pangan (BTP) ???

Bahan yang ditambahkan ke dalam pangan


untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan
• Mengawetkan pangan
• Memberikan warna
• Mencegah ketengikan
• Meningkatkan cita rasa

Mempengaruhi kualitas pangan

21
Prinsip Penggunaan BTP

1. BTP hanya digunakan jika benar-benar


diperlukan secara teknologi

2. BTP tidak boleh digunakan untuk:


• menyembunyikan penggunaan
bahan*) yang tidak memenuhi
persyaratan
• menyembunyikan cara kerja yang
bertentangan dengan cara produksi
yang baik
• Menyembunyikan kerusakan pangan

22
Prinsip Penggunaan BTP
3. Gunakan BTP yang diizinkan sesuai dengan
peraturan
4. Penggunaan BTP tidak boleh melebihi batas
maksimum yang ditetapkan
5. Gunakan BTP yang telah memiliki nomor Izin
edar (MD/ML)
6. Baca takaran penggunaannya dan gunakan
sesuai petunjuk label sediaan BTP

23
Keterangan label

1. Tulisan "Bahan Tambahan Pangan" atau "Food


Additive“
2. Nama golongan BTP, misalnya pewarna, pengawet,
dll
3. Nomor pendaftaran produk BTP
(BPOM RI MD atau BPOM RI ML dengan 12 digit)
4. Takaran penggunaan dalam pangan utk pengawet
5. Tertera No. indeks untuk pewarna
6. Logo huruf M didalam lingkaran berwarna hitam
Penggunaan BTP

• Penggunaan yang tepat


sesuai takaran batas aman
akan memberikan manfaat
teknologi terhadap mutu
pangan
• Penggunaan yang tidak tepat
atau melebihi takaran yang
aman dapat membahayakan
kesehatan

25
Tips aman dari bahaya kimia

– Tidak terlalu kenyal, keras atau


gosong
– Tidak berasa pahit atau getir
– Tidak berwarna yang terlalu
mencolok
– Tidak dibungkus dengan kertas
bekas atau kertas koran
– Tidak menggunakan Bahan
Tambahan Pangan (BTP)
berlebih
– Tidak mengandung bahan
berbahaya
3. Cemaran fisik
Berupa : Rambut, Lidi, Potongan plastik, kaca, kuku,
Kerikil, Bagian dari serangga & Isi Stapler

Tips Aman dari bahaya fisik


Pangan tidak
tercampur benda
asing seperti
rambut, pecahan
kaca, kerikil

Hindari pangan yang


pembungkusnya distapler
Bagi anak
sekolah

Kenali pangan yang aman

Beli pangan yang aman


2

3
Baca label dengan seksama

4
Jaga kebersihan

5
Catat apa yang ditemui
Kunci 1:
Kenali pangan yang aman

Pangan harus bebas


dari bahaya biologis,
kimia & fisik
Kunci 2:
Beli pangan yang aman

Aman dari bahaya biologi, kimia & fisik


Tempat bersih dan
terlindung dari matahari,
debu, asap

Tidak ada benda asing

Tidak berwarna mencolok


Kunci 3:
Baca label dengan seksama

Label Pangan

Keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar,


tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang
disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan
pangan
TIPS MEMILIH PRODUK AMAN INGAT
“CEK KLIK”
Cek K emasan : Pastikan kemasan Makanan dalam kondisi baik,
tidak rusak, penyok, sobek, dll.

Cek Label : baca dengan teliti seluruh informasi produk pada


labelnya.
I
Cek zin edar : pastikan memiliki izin edar dari
Badan POM.

Cek Kedaluwarsa : pastikan tidak melewati


masa kedaluwarsa
32
Kunci 4: Jaga kebersihan

Mencuci tangan
dengan baik

Menjaga
kebersihan

Menjaga
lingkungan tetap
bersih
Kunci 5:
Catat apa yang ditemui

Kenali Pilih dan Peduli


Kenali
pangan beli Jaga keamanan
pangan
jajanan pangan kebersiha pangan di
jajanan di
yang yang n lingkunga
sekolah
aman aman n sekolah
Kunci 5:
Catat apa yang ditemui

e-notifikasi dan e-surveilan

• Notifikasi elektronik
• Untuk melaporkan berbagai hal
terkait keamanan PJAS
• Kemana?
• Klub Pompi
(klubpompi.pom. go.id)
• Klik menu e-notifikasi/e-surveilan
• Isi formulir
• Klik send jika sudah selesai
Keracunan Pangan
Keracunan Pangan disebabkan
mengkonsumsi pangan yang diduga
mengandung cemaran biologis
(mikroorganisme) atau kimia.

Jika terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan
gejala yang sama atau hampir sama setelah mengonsumsi
pangan,
dan pangan tersebut terbukti sebagai sumber keracunan, maka
disebut Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLB Keracunan
Pangan).
PENYEBAB KERACUNAN
PANGAN

 Panaskan kembali pangan


Memanaskan kembali pangan secara sempurna
secara tidak sempurna  Jangan panaskan kembali
dengan menggunakan alat
penghangat pangan

Lelehkan pangan beku secara


tepat:
Melelehkan (defrosting) pangan • Letakkan pada bagian bawah
beku secara tidak tepat lemari pendingin, atau
• Dengan air bersih yang
mengalir
PENYEBAB KERACUNAN
PANGAN

Simpan pangan secara tepat :


• Pangan tidak dimasak • Dalam wadah bersih, kering
sempurna dan terlindung dari cahaya
• Waktu antara pangan selesai matahari
dimasak sampai dikonsumsi • Jaga pangan panas tetap
terlalu lama (> 4 Jam) panas
• Pangan masak dibiarkan • pangan dingin tetap dingin
terbuka pada suhu ruang dan pangan beku tetap beku
• Penyimpanan pangan masak • Pastikan penyiapan pangan
tidak baik karena kapasitas tetap memperhatikan
alat kurang memadai praktek keamanan pangan
meskipun disiapkan dalam
jumlah banyak
PENYEBAB KERACUNAN
PANGAN

Pengolah dan penyaji pangan Pengolah dan penyaji pangan


tidak menerapkan higiene menerapkan higiene dan
sanitasi dengan baik sanitasi dengan baik

Pengolah dan penyaji pangan Pengolah dan penyaji pangan


dalam keadaan sakit  kuman dalam keadaan sehat
penyakit dapat menyebar
melalui pangan
Bagi
pengolah
pangan

Jagalah kebersihan

Pisahkan pangan mentah dari


pangan matang
2
Masaklah dengan benar
3
Jagalah pangan pada suhu
4
aman
Gunakan air dan bahan
5 baku yang aman
Jagalah Kebersihan
 Cucilah tangan dengan seksama
menggunakan sabun dan air bersih
sebelum memasak, menyiapkan
pangan atau menyentuh pangan
 Cucilah tangan sesudah dari toilet
 Cuci dan sanitasi seluruh permukaan
yang kontak dengan pangan dan alat
untuk pengolahan pangan
 Jagalah area dapur dan pangan dari
serangga, hama dan binatang lainnya

Mengapa?
Mikroba patogen tersebar luas di tanah, air, hewan dan manusia.
Mikroba ini terbawa oleh pangan serta peralatan masak dan makan,
sehingga dapat mencemari pangan dan menyebabkan penyakit
Pisahkan pangan mentah
dari pangan matang
 Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan
pangan hasil laut dengan pangan lainnya
 Gunakan peralatan yang terpisah seperti
pisau dan talenan untuk mengolah
pangan mentah
 Simpan pangan dalam wadah untuk
menghindari kontak antara pangan mentah
dan pangan matang

Mengapa ?
Cairan yang berasal dari pangan mentah seperti daging sapi, daging
unggas, dan pangan hasil laut dapat mengandung mikroba patogen yang
dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan
Masaklah dengan benar
 Masaklah pangan dengan benar terutama daging
sapi, daging unggas, telur dan pangan hasil laut
 Rebuslah pangan, seperti sup sampai mendidih dan
usahakan agar suhu internalnya mencapai 700C untuk
daging.
 Jika tidak ada termometer untuk daging, gunakan
indikator warna  pastikan cairannya bening dan
dagingnya tidak berwarna merah muda.
 Panaskan kembali pangan matang sampai panasnya
menyeluruh

Mengapa ?
Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba patogen. Pangan yang dimasak
dengan suhu internal 700C dapat memberikan kepastian pangan aman untuk dikonsumsi.
Pangan yang benar-benar harus diperhatikan adalah daging, terutama daging cincang,
daging panggang utuh dan potongan daging besar.
Jagalah pangan pada suhu aman
 Jangan membiarkan pangan pada suhu
ruang lebih dari 2 jam
 Simpan segera semua pangan yang
cepat rusak dalam lemari pendingin
(sebaiknya disimpan di bawah suhu 40C)
 Pertahankan suhu pangan lebih dari
600C sebelum disajikan
 Jangan menyimpan pangan terlalu lama
dalam lemari pendingin
 Jangan biarkan pangan beku mencair
pada suhu ruang

Mengapa ?
Mikroba mudah berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Dengan
menjaga suhu dibawah 40C atau diatas 600C, pertumbuhan mikroba lebih lambat
atau terhenti.
Gunakan air dan bahan baku
yang aman
 Gunakan air yang aman atau beri
perlakuan agar air aman
 Pilihlah pangan segar dan bermutu
 Pilihlah cara pengolahan yang
menghasilkan pangan yang aman,
seperti susu yang sudah dipasteurisasi
 Cucilah buah-buahan atau sayuran,
terutama yang dimakan mentah
 Jangan mengkonsumsi pangan yang
sudah kedaluwarsa

Mengapa ?
Bahan baku termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh mikroba patogen dan
bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur.
Memilih bahan baku dan memberikan perlakuan sederhana seperti mencuci dan
mengupas kulitnya dapat mengurangi risiko.
KONTAK BBPOM DI SEMARANG
Alamat : Jl. Sukun Raya No. 41A Banyumanik Semarang

Telp : (024) 7612324 (Layanan pengaduan)


: (024) 7613633
Fax : (024) 7612325
Email : likpomsm@yahoo.com
SMS : 0821 332 75818

BALAI BESAR PENGAWAS


OBAT DAN MAKANAN
DI SEMARANG
terima kasih
klik yuuukkk....
klubpompi.pom.go.id

Anda mungkin juga menyukai