YOS SUDARSO
PADANG
PANDUAN
Nomor: 002/PAND/RSYS/I/2022
PANDUAN
KEAMANAN DAN SANITASI MAKANAN
Januari, Tahun 2022
I. LATARBELAKANG
Makanan merupakan salah satu kompoen penting dalam rantai penyembuhan pasien di rumah
sakit, Makanan diberikan tidak hanya harus memenuhi unsur gizi tetapi juga unsur keemanannya, dalam
arti harus bebas dari komponen-komponen yang menyebbakan penyakit. Sesuai dengan Perauran
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Kemanan, Mutu dan Gizi Makanan.
Keamanan makanan adalah kondisi dan upaya yang diperiukan untuk mencegah makanan,
minuman dari kemugkinan cemaran biologis, kimiawi dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan
dan membahayakan kesehatan sehingga menjadi hal mutlak yang harus dipenuhi dalam proses
pengolahanan makanan di rumah sakit. Makanan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit yang
disebut foodbome disease, yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi makanan yang
mengandung atau tercemar bahan/senyawa beracun atau organisme pathogen.
Sanitasi makanan merupakan salah satu upaya pencegahan yang menitik beratkan pada kegiatan
dan tindkaan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat
mengganggu atau merusak kesehatan mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama proses
pengolahan, penyiapan, pengangkutan, penjualan sampai pada saat makanan dan minumantersebut siap
untuk dikonsumsi kepada konsumen. Persyaratan sanitasi makanan dan minuman hamus sesuai dengan
pemulihan penderita sebagaimana yang diharapkan, belum diselenggarakan secara optimal, sehingga
dapat menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif ini menjadi tujuan utama rumah sakit yang harus
dihindari dalam memberi pelayanan yang berkualitas tinggi bagi pasien, salah satu penyebabnya adalah
kurangnya perhatian terhadap sanitasi dan higiene rumah sakit. Salah satu hal penting dalam sanitasi
rumah sakit adalah penyelenggaraan makanan terutama bagi penderita yang dirawat inap, sebab
kebutuhan akan makanan merupakan kebutuhan dasar yang juga bisa berperan untuk membantu proses
penyembuhan,
Dalam penyelenggaraan makanan, terdapat tahapan-tahapan yang apabila dilakukan dengan
tepat dapat menghindari terjadinya kerusakan pada makanan balk secara fisik, kimia maupun cita rasa.
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang meliputi pengadaan bahan makanan, pengangkutan
makanan masak, penyimpanan makanan masak dan penyajian makanan, hendaknya memperhatikan
syarat higiene dan sanitasi mengingat permasalahan dari suatu makanan ditentukan oleh ada tidaknya
kontaminasi terhadap makanan.
11, RUANG LINGKuP
A. Keamanan Makanan
1. Pemilihan Bahan Makanan
2. Penyimpanan Bahan Makanan
3. Pengolahan Makanan
4. Penyimpanan Makanan
5. Pengangkutan Makanan
6. Penyajian Makanan
8. Sanitasi Makanan
1. Higiene Tenaga Penjamah Makanan
2. Higiene Peralatan Pengolahan Makanan
3. Sanitasi Air dan Lingkungan
1. Keamanan Makanan
1. Pemilihan Bahan Makanan
Memilih dan ciri - ciri makanan yang berkualitas
Dalam pemilihan bahan makanan, terutama bahan makanan mentah (segar), ada beberapa hal
Bahan makanan yang baik dan berkualitas memiliki ciri-ciri bentuk yang balk dan menarik; ukuran
besar hampir seragam, aroma dan rasa khas; segar dan tidak rusak atau berubah wama dan
rasa; tidak berlendir. Setiap jenis bahan makanan memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda,
Pemilihan makanan yang aman untuk dikonsumsi dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
berikut :
- Pilih makanan dalam keadaan tertutup atau dalam kemasan sehingga terbebas dari debu,
bisa menyebabkan keracunan, makanan yang sudah beriamur. Makanan yang sudah
beriamur menandakan proses pengawetan tidak berjalan sempurna, atau makanan tersebut
sudah kadaluwarsa.
- Amati komposisinya. Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan makanan tambahan
2
Tanda kerusakan bahan makanan
1) Daging dan produk olehannya
Daging mudah sekali rusak oleh mikroba. Kerusakan pada daging dapat dikenal karena
tanda-tanda sebagai berikut :
- Adanya perubahan bau menjadi tengik atau bau busuk,
-Terbentuknya lendir.
- Adanya perubahan wama, perubahan rasa menjadi asam.
- Tumbuhnya kapang pada daging kering (dendeng).
3
7) Minyak goreng
Tidak menggunakan minyak goreng daur ulang atau minyak yang telah digunakan lebih dari
dua kali proses penggorengan. Tanda minyak daur ulang komersial adalah harganya murah,
ada kemungkinan sudah diputihkan dan makanan hasil penggorenggannya akan
meyebabkan tenggorokan gatal jika dikonsumsi. Minyak goreng yang lebih dari dua kali
penggunaan BTP agar tidak melampui batas yang diperbolehkan sehingga tidak berbahaya bagi
kesehatan.
BTP yang digunakan antara lain:
- Pemanis untuk minuman dan snack pasien Diabetes seperti gula tropicana slim, sirup
pada tempat yang sesuai karakteristik bahan makanannya. Bahan makanan harus segera disimpan ke
ruang penyimpanan, gudang atau ruang pendingin setelah bahan makanan yang memenuhi syarat
diterima. Apabila bahan makanan langsung akan digunakan maka bahan makanan tersebut harus
ditimbang dan dicek/diawasi oleh penanggung jawab pengadaan, pengolahan dan pendistribusian
bahan makanan kemudian dibawa ke ruang persiapan pengolahan makanan.
Instalasi gizi Rumah Sakit Yos Sudarso Padang mempunyai ruang penyimpanan bahan
makanan kering di gudang kering dan ruang penyimpanan bahan makanan segar yang ada lemari
pendingin dan freezer dan adanya buku stok untuk pencatatan bahan masuk dan bahan keluar.
4
Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai pembukuan di logistik temasuk karfu
stok bahan makanan harms segera diisi tanpa ditunda, letakkan pada tempatnya, diperiksa dan diteliti
secara kontinyu.
- Kartu atau buku penerimaan, stok dan pengeluaran bahan makanan, harms segera di isi dan
beriobang. Diletakkan di atas rak bertingkat yang cukup kuat dan tidak menempel pada
dinding.
- Pintu harus terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta dibuka pada waktu-waktu yang
ditentukan. Pegawai yang keluar masuk gudang adalah penanggung jawab logistik.
- Suhu ruangan harus kering hendaknya berkisar antara 18 -21°C
- Pembersihan ruangan dan bongkar secara periodik 1 -2 kali seminggu.
- Penyemprotan ruangan dengan insektisida dilakukan secara periodik dengan
diperbaiki.
Proses penyimpanan bahan makanan kering di Rumah Sakit Yos Sudarso Padang:
- Bahan makanan kering diterima oleh pJ pengadaan, Pengolahan dan pendistribusian Bahan
Bahan makanan seperti buah, sayuran, dan minuman disimpan pada suhu penyimpanan
sejuk (cooling) 100 C -150 C dan bahan makanan sumber protein hewani khususnya daging,
ikan, udang dan ayam disimpan pada suhu dibawah -140 C
- Pengecekan suhu dilakukan 2 kali sehari dan pembersihan lemari es dilakukan tiap hari.
-Pencairan es pada lemari es harms segera dilakukan setelah teriadi pengerasan
- Semua bahan yang akan dimasukkan ke lemari / ruang pendingin sebaiknya dimasukkan
berbau.
- Khusus sayuran, suhu penyimpanan harms betul-betul diperhatikan, Untuk buah-buahan ada
yang tidak memerlukan pendingin sehingga disimpan di ruang penyimpanan buah ditata
dalam rak buah.
5
Proses penyimpanan :
a) Bahan makanan basah diterima oleh PJ Pengadaan, Pengolahan dan Pendistribusian Bahan
Makanan dari petugas belanja yang ditunjuk oleh rumah sakit, dan disaksikan oleh petugas
logistik
Setelah bahan makanan diterima, dicuci dan dibersihkan dengan air yang mengalir ,
ditiriskan, diberi garam dan cuka kemudian dimasukkan kedalam plastik dengan standar 1
plastik berisi 1 ons udang terakhir disimpan kedalam kulkas penyimpanan daging dan
disusun rapi
- Daging
Setelah bahan makanan diterima dicuci, dan dibersihkan dengan air yang mengalir,
ditiriskan kemudian masukkan kedalam kotak dengan standar 1 kotak berisi 2 kg daging
(40 potong) terakhir masukkan kedalam kulkas penyimpanan daging dan disusun rapi
- Sayuran
Setelah sayuran diterima, dibagi menurut kebutuhannya kemudian diberi label waktu
pemakaian terakhir disimpan didalam kulkas penyimpanan sayur dan disusun rapi
- Buah-buahan
Setelah buah-buahan seperti Jeruk, pepaya, apel, pir, anggur diterima dibagi menurut
kebutuhannya dimasukkan kedalam plastik yang sudah diberi label waktu pemakaianya
terakhir disimpan didalam kulkas penyimpanan buah dan disusun rapi
- Ayam
Setelah bahan makanan diterima dicuci , dibersihkan dengan air yang mengalir kemudian
dimasukkan kedalam kotak dengan standar 1 kotak berisi 24 potong, terakhir masukkan
kedalam kulkas penyimpanan khusus daging dan disusun rapi.
- lkan
Setelah bahan makanan diterima dicuci, dibersihkan dengan air yang mengalir, ditiriskan,
kemudian diberi garam dan cuka terakhir dimasukkan kedalam kotak dengan standar 1
kotak berisi 30 potong ikan kemudian dimasukkan kedalam kulkas penyimpanan khusus
daging dan disusun rapi.
Tabel 1. Suhu dan Lama Penyimpanan Bahan Makanan Mentah dan Segar
Cara pengolahan makanan yang baik dan benar dapat menjaga mutu keamanan hasil olahan
makanan. Sedangkan cara pengolahan yang salah dapat menyebabkan kandungan gizi dalam
makanan hilang secara beriebihan.
Persiapan pengolahan harus dilakukan dengan menyiapkan semua peralatan yang akan
digunakan dan bahan makanan yang akan diolah sesuai urutran prioritas. Pengaturan suhu dan waktu
periu diperhatikan karena setiap bahan makanan mempunyai tingkat kematangan yang berbeda. Suhu
pengolahan minimal goo C agar kuman patogen mati dan tidak boleh memasak terialu lama agar
kandungan zat gizi tidak hilang akibat penguapan
Pengolahan makan yang baik adalah pengolahan makanan yang mengikuti kaidah prinsip-prinsip
higiene dan sanitasi atau cara produksi makanan yang baik yaitu :
a. Dapur harus memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi untuk mencegah risiko pencemaran
terhadap makanan dan dapat mencegah masuknya lalat, kecoa, tikus dan hewan lainnya.
b. Pemilihan bahan makanan yang berkualitas balk.
c. Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan pengolahan dan prioritas dalam memasak harms
dilakukan sesuai tahapan higienis dan semua bahan yang siap dimasak harus dicuci dengan air
mengalir.
d, Peralatan memasak :
1) Peralatan yang kontak dengan makanan :
- Peralatan masak dan peralatan makan harms terbuat dari bahan yang aman dan tidka
mengeluarkan bahan berbahaya dan logam berat seperti timah hitam, seng, tembaga
dan lain-lain.
-Talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak melepas bahan beracun.
- Kompor, tabung gas, lampu. Kipas angin harus bersih, kuat dan berfungsi baik tidak
dengan makanan.
- Kebersihan alat artinya tidak boleh mengandung Eshericia coli dan kuman lainnya.
- Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, dan mudah dibersihkan
penjepivsendok.
- Mencicipi makanan menggunakan sendok khususyang selalu dicuci
7
f. Higiene penanganan makanan
- Memperiakukan makanan secara hati-hati dan seksama sesuai dengan prinsip higiene
sanitasi makanan.
- Menempatkan makanan dalam wadah tertutup dan menghindari penempatan makanan
c. Jumlah kandungan logam berat atau residu pestisida tidak boleh melebihi ambang batas yang
diperkenankan menurut ketentuan yang beriaku.
d, Penyimpanan harus memperhatikan prinsipfirst in first out (FIFO) dan first expired first out
(FEFO) yaitu makanan yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluwarsa
harus dikonsumsi lebih dahulu.
e. Tempat atau wadah penyimpanan harus harms terpisah untuk setiap jenis makanan jadi dan
mempunyai tutup yang dapat menutup sempuma tetapi berventilasi yang dapat mengeluarkan
uap air.
Suhu Penyimpanan
5. Pengangkutan Makanan
Makanan ,masak sangat disukai oleh bakteri karena cocok untuk berkembang biaknya bakteri. 0leh
karena itu cara penyimpanan dan pengangkutannya harus memperhatikan wadah penyimpanan
makanan masak. Setiap makanan masak memiliki wadah terpisah, pemisahan didasarkan pada jenis
makanan dan setiap wadah harus memiliki tutup tetapi tetap berventilasi serta alat pengangkutan yang
khusus.
a. Pengangkutan Bahan Makanan
- Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun.
- Menggunakan kendaraan khusus pengangkut bahan makanan yang higienis.
- Bahan makanan tidak bolah diinjak, dibanting dan diduduki.
8
b. Pengangkutan makanan jadi/masakan/siap santap.
- Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun
- Menggunakan trolly khusus pengangkut makanan jadi/masak dan harus selalu higienis.
-Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah masing-masing dan bertutup.
- Hindari periakuan makanan ditumpuk, diduduki, diinjak dan dibanting.
- Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan jumlah makanan yang
akan ditempatkan.
- lsi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang mencair (kondensasi).
- Perhatikan suhu dan diatur agar makanan tetap panas pada suhu 60° C atau tetap dingin pada
suhu 4oo C.
6. Penyajian Makanan
Penyajian makanan merupakan rangkaian akhir dari perialanan makanan. Makanan yang disajikan
adalah makanan yang siap dan layak santap. Yang periu diperhatikan pada tahap penyajian makanan
adalah jarak dan waktu tempuh dari dapur sampai ke ruang perawatan karena mempengaruhi kondisi
Setiap bahan yang disajikan merupakan bahan yang dapat dimakan, hal ini bertujuan untuk
menghindari kecelakaan salah makan.
4. Prinsip pemisah
Makanan yang disajikan harus dipisah satu sama lain.
5, Prinsip panas
Penyajian makanan yang harus disajikan dalam keadaan panas, hal ini bertujuan untuk mencegah
perfumbuhan bakteri dan meningkatkan selera makan. Panas yaitu makanan yang harus disajikan
panas diusahakan tetap dalam keadaan panas dengan memperhatikan suhu makanan, sebelum
ditempatkan dalam alat saji panas (food warmer /bean merry) yaitu makanan harms berada pada
suhu > 60C
6. Prinsip bersih
Setiap peralatan makan/wadah yang digunakan harusa higienis, utuh, tidak cacat atau rusak.
7. Prinsip handling
Setiap penanganan makanan tidak boleh kontak langsung dengan anggota tubuh yaitu gunakan
irus, sendok makan untuk mencicipi makanan dan penyajian
8, Prinsip tepat penyajian
Tepat penyajian yaitu tepat menu, tepat waktu, tepat tata hidang dan tepat volume/sesuai jumlah.
9
C. SANITASI MAKANAN
Kebersihan diri dan kesehatan penjamah makanan merupakan kunci kebersihan dalam pengolahan
makanan yang aman dan sehat, karena penjamah makanan juga merupakan salah satu vector yang
dapat mencemari bahan pangan baik berupa cemaran fisik, kimia maupun biologis.
Upaya yang dilakukan Rumah Sakit Yos Sudarso adalah dengan penerapan prinsip-prinsip personal
hygiene :
1. Mengetahui sumber cemaran dari tubuh. Sumber cemaran tersebut antara lain :
a. Sumber cemaran dari tubuh manusia yaitu tangan, rambut, mulut, hidung, telinga, organ
makan
- Berpakaian yang bersih
- Membiasakan diri selalu membersihkan lubang hidung, lubang telinga dan kuku secara
buang air besar maupun kecil selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
- Menjaga kebersihan kulit dari bahan bahan kosmetika yang tidak perlu
b. Sumber cemaran lain yang penting yaitu luka / koreng, bisul atau nanah dan ketombe/kotoran
rambut. Hal yang periu diperhatikan dalam upaya pengamanan makanan yaitu :
- Luka teriris segera ditutup dengan plester tahan air
- Koreng atau bisul tahap dini ditutup dnegan plestertahan air
- Rambut ditutup dengan penutup kepala yang menutup bagian depan sehingga tidka
terurai
c. Sumber cemaran karena perilaku yaitu tangan yang kotor, batuk, bersin atau percikan ludah,
menyisir rambut dekat makanan, perhiasan yang dipakai
d. Sumber cemaran karena ketidaktahuan, Ketidak tahuan dapat terjadi karena pengetahuan
yang rendah dan kesadaranpun yang rendah. Hal tersebut menyebabkan teriadinya bahaya
seperti :
- Pemakaian bahan palsu
- Pemakaian bahan pangan rusak/rendah kualitasnya
- Tidak bisa membedakan bahan pangan dan bukan bahan pangan
- Tidak bisa membedakan jenis pewama yang aman untuk bahan makanan
10
2. Menerapkan perilaku-perilaku untuk mencegah pencemaran seperti yang disajikan pada table
berikut :
No Parameter Syarat
1 Kondisi kesehatan Tidak menderita penyakit mudah menular: batuk, pilek, influenza,
diare, penyakit menular lainnya
Peralatan pengolah pangan yang kotor dapat mencemari pangan, oleh karena itu peralatan harus
dijaga agar selalu tetap bersih.
Upaya-upaya yang dilakukan Rumah Sakit Yos Sudarso untuk menghindari pencemaran pangan dari
Kebersihan peralatan pengolahan di Rumah Sakit Yos Sudarso dijaga dengan menerapkan cara
b. Teknik pencucian
- Scraping atau membuang sisa kotoran
- Flushing atau merendam dalam air
- Washing atau mencuci dengan setergen
- Rinsing atau membilas dengan air bersih
- Sanitizing/desinfection atau membebas hamakan
- Toweling atau mengeringkan
c, Bahan-bahan pencuci. bahan pencuci yang sesuai digunakan untuk mencuci peralatan
makan/masak antara lain detergen, detergen sintetism sabun dan pencuci abrasif
11
3. Sanitasi Air dan Lingkungan
Lingkungan yang kotor dapat menjadi sumber bahaya yang mencemari pangan, baik bahaya fisik,
kimia maupun biologis. Bahaya fisik berupa pecahan kaca/gelas yang berserak dimana-mana dapat
masuk kedalam pangan. Mikroba yang tumbuh dengan baik ditempat yang kotor mudah sekali masuk
kedalam pangan.
Upaya sanitasi air dan lingkungan yang diterapkan Rumah Sakit Yos Sudarso adalah :
a. Menggunakan air yang tidka berwarna, tidka berbau dan tidak berasa. Air harus bebas dari
mikroba dan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan
b. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum, Air yang
akan digunakan untuk memasak atau mencuci bahan pangan harus emmenuhi persyaratan bahan
baku air minum
c. Air yang disimpan dalam ember harms selalu tertutup arapat tidak boleh mengotorinya dengan
mencelupkan tangan. Gunakan gayung bertangkai panjang untuk mengeluarkan air dari
ember/wadah air
d. Menjaga kebersihan ketika memasak sehingga tidak ada peluang untuk tumbuh mikroba
e. Menjaga dapur dan tempat pengelolaan makanan agar bebas dari tikus, kecoa, Ialat, serangga dan
hewan lainnya
f. Tutup tempat sampah (terpisah antara sampah kering dan absah) dengan rapat agar tidak
dihinggapi lalat dan tidak meninggalkan bau busuk serta buanglah sampah secara teratur ditempat
lv, DOKUMENTAsl
- Dokumentasi jadwal bongkar dapur gizi
- Dokumentasi pemeriksaan kuku tenaga penjamah
- Dokumentasi pencucian celemek
- Dokumentasi pengecekan suhu kulkas
Padeng,6#acae
12