DI SUSUN OLEH :
NAMA : HIDAYAT
NIM : NH0519030
KELAS :A
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini.
Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami
semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Saran
B. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahan pangan pada umumnya tidak dikonsumsi dalam bentuk seperti bahan
mentahnya, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis pangan lain.
Selain untuk menambah ragam pangan, pengolahan pangan juga bertujuan untuk
memperpanjang masa simpan bahan pangan tersebut. Penangan bahan pangan yang
tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksut dengan kerusakan produk obat dan bahan makanan?
2. Apa saja Ciri-ciri kerusakan produk obat dan makanan?
3. Apa saja Faktor faktor kerusakan produk obat dan bahan makanan?
4. Bagaimana Teknik pengawetan ?
5. Bagaimana cara pencegahannya ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dari kerusakan produk obat dan bahan makanan
2. Mengetahui Ciri-ciri kerusakan produk obat dan makanan
3. Mengetahui Faktor faktor kerusakan produk obat dan bahan makanan
4. Mengetahui Teknik pengawetan
5. Mengetahui cara pencegahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Air
Pertumbuhan mikroba tidak pernah terjadi tanpa adanya air. Air dalam substrat
yang dapat digunakan untuk pertumbuhan mikroba biasanya dinyatakan dengan
“water activity” (aw). Bakteri perlu air lebih banyak dari kapang dan khamir,
2. pH
pH menentukan macam mikroba yang tumbuh dalam makanan, dan setiap
mikroba masing-masing mempunyai pH optimum, pH minimum dan pH maksimum
untuk pertumbuhannya. Bakteri paling baik tumbuh pada pH netral, beberapa suka
suasana asam, sedikit asam atau basa.
3. Suhu
Setiap mikroba mempunyai suhu optimum, suhu minimum, dan suhu
maksimum untuk pertumbuhannya. Bakteri mempunyai suhu optimum antara
200˚C– 450˚C. Suhu optimum pertumbuhan kapang sekitar 250˚C–300˚C, tetapi
Aspergillus sp. tumbuh baik pada 350˚C–370˚C. Umumnya khamir mempunyai
suhu optimum pertumbuhan serupa kapang, yaitu sekitar 250˚C–300˚C.
4. Oksigen
Berdasarkan proses respirasinya, mikroba dibagi menjadi 4 golongan, yaitu
aerobik, anaerobik, fakultatif dan mikroaerophylik. Mikroba golongan aerobik bila
memerlukan oksigen bebas, umumnya kapang pada makanan. Golongan anaerob
tidak memerlukan oksigen dan tumbuh baik tanpa adanya oksigen bebas. Golongan
fakultatif dapat tumbuh dengan atau tanpa oksigen bebas, dan mikroaerophylik bila
membutuhkan sejunlah kecil oksigen bebas.
8. Kadar Air
11. Waktu
Pertumbuhan mikroba, keaktifan enzim, kerusakan oleh serangga, pengaruh
pemanasan atau pendinginan, kadar air, oksigen dan sinar, semua dipengaruhi oleh
waktu. Waktu yang lebih lama akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar,
kecuali yang terjadi pada keju, minuman anggur, wiski dan lainnya yang tidak rusak
selama ageing (menua).
Yang lebih membahayakan, zat aktif maupun zat pembantu (eksipien) yang
ada dalam obat rusak sudah mengalami penguraian. Hasil penguraian tersebut dapat
membahayakan tubuh. Contohnya tablet aspirin yang dapat terurai menjadi asam
salisilat. Jika dikonsumsi, zat ini dapat mengiritasi saluran pencernaan.
D. Teknik pengawetan
1. alami
2. Biologis
3. Kimiawi
Digunakan bahan kimia yang bersifat dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme
Contoh : penggunaan gula pasir, garam dapur, nitrat, nitrit, natrium benzoat, asam
propionat, asam sitrat, garam sulfat, dll.
a. Proses pengasapan juga termasuk cara kimia, sebab bahan-bahan kimia dalam asap
dimasukkan ke dalam bahan makanan yang akan diawetkan.
b. Asam propionat (natrium propionat atau kalsium propionat) sering digunakan
untuk mencegah tumbuhnya khamir atau kapan
c. Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang berbentuk
kristal atau serbuk putih. Asam sitrat ini mudah larut dalam air, spiritus, dan
etanol; tidak berbau; berasa sangat tajam; jika dipanaskan akan meleleh dan terurai
serta selanjutnya terbakar hingga menjadi arang.Asam sitrat juga terdapat dalam
sari buah-buahan. Asam ini dipakai untuk mengatur tingkat keasaman pada
berbagai produk olahan, dan berfungsi sebagai pengawet pada sirup serta
mencegah proses kristalisasi pada madu
d. Bleng; larutan garam fosfat berbentuk kristal dan berwarna kekuning-kuningan
Bleng banyak mengandung unsur boron dan beberapa mineral
lainnya.Penambahan bleng selain sebagai pengawet produk olahan pangan, juga
berfungsi sebagai pengembang dan pengenyal bahan serta memberi rasa dan aroma
yang khas.
e. Natrium metabisulfit yang diperdagangkan berbentuk Kristal Penggunaannya
dalam pengolahan bahan pangan bertujuan untuk mencegah proses pencokelatan
pada buah sebelum diolah, menghilangkan bau dan rasa getir terutama pada ubi
kayu, serta untuk mempertahankan warna agar tetap menarik.
f. Nitrit dan nitrat terdapat dalam bentuk garam kalium dan natrium nitrit Natrium
nitrit berbentuk butiran berwarna putih, sedangkan kalium nitrit berwarna kuning
atau putih dengan kelarutan dalam air yang cukup tinggi Nitrit dan nitrat dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada daging dan ikan dalam waktu
singkat,Keduanya sering pula digunakan untuk mempertahankan warna daging
agar tetap berwarna merah segar
g. Zat pewarna ditambahkan ke dalam produk untuk menarik selera konsumen.Bahan
pewarna alami yang sering digunakan adalah kunyit, karamel, dan pandan
h. Dibandingkan dengan pewarna alami, bahan pewarna sintesis memiliki lebih
banyak kelebihan dalam hal keanekaragaman warna, kestabilan, serta proses
penyimpanan yang lebih mudah dan tahan lama.Sebagai contoh adalah carbon
black yang sering digunakan untuk memberi warna hitam, titanium oksida untuk
memutihkan,dan lain-lain
i.
E. Macam-macam teknik pengawetan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerusakan atau penyimpangan adalah adannya produk yang cacat. Produk cacat
merupakan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar kualitas yang sudah di
tentukan .standar kualitas yang baik menurut konsumen adalah produk tersebut dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan mereka. Obat yang sudah rusak berarti sudah tidak
lagi stabil, baik secara fisik, kimiawi, serta mikrobiologis. Artinya, obat tidak akan
memberikan efek yang sama dengan obat yang masih baik kondisinya. Jika Kamu
menggunakan obat rusak, Kamu tidak akan mendapatkan manfaat terapi dari obat
tersebut secara maksimal. Kerusakan bahan pangan adalah setiap perubahan sifat-sifat
fisik, kimiawi atau sensorik/organoleptik yang ditolak oleh konsumen pada bahan pangan
yang masih segar maupun yang telah diolah. Jika terjadi perubahan pada bahan makanan
sehingga nilainya menurun, maka dinyatakan makanan tersebut telah rusak atau
membusuk.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang
diharapkan, karena masih terbatasnya pengetahuan penulis. Olehnya itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Makalah ini perlu dikaji ulang
agar dapat sempurna dan makalah ini harus digunakan sebagaimana mestinya
DAFTAR PUSTAKA