Anda di halaman 1dari 3

1.Meningkatan kualitas dan memperpanjang masa simpan.

Agar makanan mudah dicerna oleh tubuh,


karena tidak semua bahan paangan bisa di konsumsi dalam keadaan mentah. Misalnya, telur akan lebih
baik dicernakan oleh tubuh jika dimakan setengah masak dari pada mentah.Memperbaiki aroma, warna,
bentuk, dan tekstur bahan makanan.Meningkatkan gizi makanan, ada sebagian bahan pangan yang nilai
gizinya bertambah setelah di masak, contohnya buah tomat. Lycopene pada buah tomat lebih efektif
dikonsumsi setelah di masak daripada saat mentah.Membebaskan makanan dari jasad-jasad renik dan
bahan-bahan yang membahayakan kesehatan.

2.Kerusakan pangan adalah setiap perubahan sifat-sifat fisik, kimiawi, atau sensorik/organoleptik yang
ditolak oleh konsumen pada bahan pangan yang masih segar maupun yang telah diolah. Jika terjadi
perubahan pada bahan makanan sehingga nilainya menurun, maka dinyatakan makanan tersebut telah
rusak atau membusuk.

Tanda-tanda kerusakan bahan pangan

Tanda tanda kerusakan bahan tergantung pada jenis bahan pangan tersebut. Tanda tersebut ada yang
langsung dapat dikenali , akan tetapi ada juga yang tidak memperlihatkan tanda-tanda yang jelas. Pada
umumnya tenda-tanda kerusakan bahan makanan adalah sebagai berikut;

a. Pememaran, pelunakan, pembusukan.

Pememaran atau pembusukan terjadi pada buah-buahan yang rusak. Pada hasil pertanian yang
bertekstur keras kerusakan dapat berupa pelunakan pada saat kondisi segar.

b. Pelendiran

Timbulnya lendir atau cairan kental terjadi pada ikan dan daging yang mengalami kerusakan, sayur asin
dan makanan sehari-hari

c. Perubahan bau, rasa dan warna

Pada bahan makanan tang rusak seringkali terjadinya perubahan bau seperti bau busuk pada daging
yang telah rusak, pada ikan warna insang menjadi pucat , mata tenggelam dan tekstur lunak.

Pada minyak goreng dan mentega yang rusak akan tercium bau tengik, sebagai hasil oksidasi dan
degradasi dari asam-asam lemak.

Pada makanan kaleng yang mengalami kerusakan dapat terjadinya perubahan pH, terbentuknya gas
yang dicirikan dengan menggelembungnya kaleng, bau busuk dan warna yang meyimpang.

d. Penggumpalan

Kerusakan berupa penggumpalan dapat terjadi pada produk seperti tepung terigu atau tepung beras
yang disimpan pada tempat berkelembapan tinggi.

3.Produk buah dan sayur yang diolah minimal adalah produk yang dibuatdengan menggunakan aplikasi
proses yang minimal (pengupasan, pemotongan,pengirisan dan lain-lain) dengan proses pemanasan
minimal atau tanpapemanasan sama sekali. Perlakuan minimal ini menyebabkan kesegaran buahdan
sayur masih tetap bertahan, tetapi proses yang diberikan tidakmenginaktifkan mikroba yang ada
didalam produk.

Tujuan

1. Mengetahui pengertian Teknologi Olah Minimal.

2. Mengetahui teknik-teknik yang dapat digunakan dalam teknologi olahminimal.

3. Mengetahui pengertian teknologi olah minimal dengan pemanasan.

4. Mengetahui teknik olah minimal dengan pemanasan.

5. Mengetahui keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dariteknologi olah minimal dengan
pemanasan

4-Bahan baku yang digunakan memiliki mutu yang baik, tidak cacat, keragaman minimal dengan varietas
yang jelas.

-Proses dilakukan dalam kondisi higienis, dengan menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) dan
sistem HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point) secara ketat.

-Proses preparasi dilakukan di suhu rendah.

-Pembersihan dan pencucian dilakukan secara hati-hati, sebelum dan sesudah pengupasan.

-Air pencuci yang digunakan bermutu baik (sensori, mikrobiologis, pH) dan memenuhi standar air minum

-Penggunaan sedikit aditif pada waktu pencucian sebagai desinfektan dan sebagai pencegah browning.

-Proses pengeringan setelah pencucian harus dilakukan dengan hati-hati.

-Pengupasan, pemotongan dan pengirisan harus dilakukan dengan hati-hati.

-Penggunaan kemasan yang tepat.

-Penggunaan suhu dan kelembaban yang tepat selama penyimpanan, distribusi dan penjualan (display)
produk.

keuntungan pengolahan makanan

-menjadikan bahan makanan mentah agar dapat dimakan

-menjadikan suatu makanan memiliki cita rasa yg enak dan nikmat

-memberikan tekstur yg baru dari tekstur sebelumnya.

-menjadikan makanan tersebut layak untuk dimakan.


kerugian pengolahan makanan.

-bahan makanan tidak bisa bertahan lama

-terdapat limbah kotor hasil sisa pembuatan.

-pembakaran pada makanan sering diiringi dengan arang atau gosong yg dapat memicu terjadinya
kanker.

-makanan yg diasap dan diasamkan(dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker
lambung.

5.1.pendinginan

2.pengeringan

3.Pengemasan

4.Pengalengan

5.Penggunaan bahan kimia

6.Pemanasan

7.Teknik fermentasi

Anda mungkin juga menyukai