Judul Praktek
B. Tujuan
C.
D.
E.
F.
: Kerusakan Pangan
: Untuk mengetahui cirri bahan pangan segar dan tidak
segar serta mengenai jenis kerusakan bahan pangan
tersebut.
Hari/Tgl/Bln/Thn/Jam: Senin, 8 Februari 2016, jam 08.00-12.00 WIB
Praktek ke: I (satu)
Kelompok
:2
Tinjauan Literatur
:
Kerusakan Pangan
Kerusakan pangan adalah proses perubahan karakteristik fisik dan
kimiawi suatu bahan makanan yang tidak diinginkan atau adanya penyimpangan dari
karakteristik normal. Bahan pangan pada umumnya tidak dikonsumsi dalam bentuk seperti
bahan mentahnya, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan
jenis pangan lain. Selain untuk menambah ragam pangan, pengolahan pangan juga
bertujuan untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan tersebut. Penangan bahan
pangan yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup tinggi.
Kecepatan kerusakan bahan pangan tanpa pengukuran yang lebih teliti
dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini,
Berbau busuk
Gosong
Ketengikan
Penyimpangan Ph
Reaksi Browning
Penggembungan kaleng ( terjadi gas)
Penyimpangan warna
Penyimpangan cita rasa
Penggumpalan/pengerasan(tepung)
Lubang/bekas gigitan
Candling (keretakan pada kulit telur)
Yang dimaksud dengan kerusakan biologis yaitu kerusakan yang disebabkan karena
kerusakan fisiologis, serangga dan binatang pengerat (rodentia).
Kerusakan fisiologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh reaksireaksi metabolisme dalam bahan atau oleh enzim-enzim yang terdapat
didalam bahan itu sendiri secara alami sehingga terjadi autolisis dan
berakhir dengan kerusakan serta pembusukan. Contohnya daging akan
membusuk oleh proses autolisis, karena itu daging mudah rusak dan busuk bila
disimpan pada suhu kamar. Keadaan serupa juga dialami pada beberapa buahbuahan.
5. Kerusakan Kimia
Kerusakan kimia dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya :
coating atau enamel, yaitu terjadinya noda hitam FeS pada makanan kaleng
karena terjadinya reaksi lapisan dalam kaleng.
Cara Mencegah Kerusakan
1. Pencegahan kerusakan mikrobiologis.
Dapat ditempuh dengan jalan :
- Mencegah terjadinya kontaminasi dengan menjalankan Cara Produksi Pangan
yang Baik (CPPB)
- Mencegah pertumbuhan mikroba dengan kontrol suhu, kadar air, ph,
kontrol oksigen dan penggunaan BTP pengawet
- Eliminasi mikroba dengan sterilisasi uap panas, filtrasi mikroba,
iradiasi.
- Lima kunci keamanan pangan dari WHO (terlampir)
2. Pencegahan kerusakan mekanis.
Dapat ditempuh dengan jalan penerapan cara pasca panen yang baik, sortasi,
penggunaan cushioning atau bantalan serta wadah yang tepat dan
mampu memberi perlindungan yang baik selama distribusi dan transportasi.
3. Pencegahan kerusakan fisik-kimia
Dapat ditempuh dengan jalan penerapan CPPB yang tepat agar proses pengawetan
tidak merusak warna, cita rasa dan perubahan tekstur pangan.
4. Pencegahan kerusakan biologis
Dapat ditempuh dengan jalan penerapan cara penyimpanan yang baik dan higienis,
penggunaan fumigasi yang tepat, kontrol atmosfer untuk memperlambat
laju respirasi (pernafasan) produk pangan segar dan penggunaan BTP
antioksidan dan pengawet yang benar.
Faktor Utama Penyebab Kerusakan Pangan
Kelompo
k Bahan
Pangan
Sayur
Kerusakan
Nama
Bahan
Pangan
Timun 1
(190 gr)
Timun 2
(180 gr)
Timun 3
(115 gr)
Timun 4
(110 gr)
Tomat 1
Tomat 2
Tomat 3
Tomat 4
Kangkung 1
Kangkung 2
Kangkung 3
Kangkung 4
Kol 1
Kol 2
Kol 3
Kol 4
Tauge 1
Tauge 2
Tauge 3
Mikrobiol
ogis
Fisik &
Kimia
Mekanis
Biologis
lembek
memar
lembek
memar
Busuk dan
warna
kuning
busuk
lembek
lembek
-
memar
memar
-
Lembek
Lembek
Layu
Layu
-
memar
memar
-
Busuk,
warna
mulai
hitam
-
lembek
lembek
-
Singkong 1
(190 gr)
memar
Memar
Ada
bekas
bentura
n
Singkong 2
(120 gr)
Tauge 4
Sawi 1
Sawi 2
Sawi 3
Sawi 4
Wortel 1
Wortel 2
Wortel 3
Wortel 4
Singkong 3
(125 gr)
Umbiumbian
Berjamur
Singkong 4
(100 gr)
Ada
perubahan
warna
Ubi ungu 1
Ubi ungu 2
Ubi ungu 3
Ubi ungu 4
Getuk 1
Getuk 2
Getuk 3
Berlendir
Getuk 4
Perubahan
warna
Perubahan
warna
Ada
bekas
bentura
n
Ada
bekas
bentura
n
Ada
bekas
bentura
n
Telur
Telur bebek
1
Telur bebek
2
Telur bebek
3
Telur bebek
4
Tempe
bacem 1
Tempe
bacem 2
6
7
Lauk
minyak
Pangan
olahan
Bahan
pangan
hewani
Cangkang
kotor
Mudah pecah
Terjadi
perubahan
warna
Tempe
bacem 3
Tempe
bacem 4
Minyak
goreng 1
Minyak
goreng 2
Kue bolu 1
Kue bolu 2
Kue bolu 3
Kue bolu 4
Daging sapi
1
Daging sapi
2
Daging sapi
3
Daging sapi
4
Ada
penggosonga
n
Ada
penggosonga
n
-
Ada jamur
Ada jamur
Terjadi
perubahan
warna dan
aroma
-
Warna
gelap,
busuk dan
berlendir
Warna
gelap,
Lemak
Susu 1
Susu 2
Susu 3
Susu 4
Serealia
Beras 1
Beras 2
Beras 3
Beras 4
busuk dan
berlendir
Warna
pudar, bau
susu
kurang
Warna
memudar,
bau susu
kurang
-
patah
patah
J. Pembahasan
Kerusakan pangan adalah proses perubahan karakteristik fisik dan kimiawi
suatu bahan makanan yang tidak diinginkan atau adanya penyimpangan dari karakteristik
normal.
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum tentang kerusakan pangan. Dari 6
bahan yang kami dapatkan, yaitu timun, singkong, telur bebek, tempe bacem, minyak goring,
dan kue bolu. Dari hasil di atas didapatkan bahwa :
a. Timun
: termasuk kedalam jenis sayuran. Pada timun 1 masih segar, tidak terjadi
kerusakan. Pada timun 2 tidak segar, terjadi kerusakan fisik dan kimia dan
kerusakan mekanis. Kerusakan fisik dan kimia ditunjukan dengan permukaan
bahan lembek dan kerusakan mekanis terlihat adanya memar, ini dapat
dikarenakan bahan pangan tertimpa satu sama lain.
b. Singkong : umbi-umbian yang kami amati singkong 1 masih segar tetapi
mengalami kerusakan, yaitu ada bekas memar atau benturan alat
untuk memanen singkong disebut kerusakan mekanis. Singkong 2
tidak segar ada yang mengalami bekas benturan dan terjadi
kerusakan mikro-biologis, yaitu berjamur. Singkong juga terjadi
perubahan warna karena telah lama terkena udara dan
menjadikannya browning.
c. Telur bebek : pada telur bebek terjadi kerusakan pada telur bebek tidak
segar, yaitu cangkang mudah pecah. Bagian kuning telur juga
mudah pecah dan terjadi perubahan warna, ini dapat terjadi
karena penyimpanan telalu lama.
d. Tempe bacem : tempe bacem yang sudah didiamkan beberapa hari (tidak