TEKNOLOGI PANGAN
Dosen pengampu:
Cucuk Suprihartini, S.TP., M.Kes.
Arya Ulilalbab, S.TP., M.Kes.
2017
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PANGAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul Pengolahan dan
Pengawetan Pangan dengan Metode Suhu Tinggi Pada Pengalengan Saus Tomat.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas dari Mata Kuliah Teknologi Pangan.
Tujuan dari laporan ini adalah sebagai pembelajaran dan menambah pengetahuan
serta wawasan penulis dan pembaca tentang pengolahan dan pengawetan pangan dengan
metode suhu tinggi.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini, khususnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kehidupan dan kekuatan
2. Enggar Anggraini, S.ST., M.Gizi selaku Direktur Prodi D3 Gizi
3. Cucuk Suprihartini, S.TP., M.Kes. dan Arya Ulilalbab, S.TP., M.Kes. selaku Dosen
Mata Kuliah Teknologi Pangan
4. Orang tua kami yang memberikan dukungan moral maupan spiritual
5. Teman-teman yang senantiasa membantu dan mendukung dalam penyempurnaan
laporan praktikum
Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini terdapat kekurangan dan kelemahan.
Oleh karena itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun.
Harapan kami semoga laporan praktikum ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai
pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................................ ii
Daftar Isi ......................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1. Tinjauan Alat .................................................................................................... 3
2.2. Tinjauan Bahan ................................................................................................. 3
2.2.1 Saus tomat ............................................................................................. 3
2.3. Tinjauan Perlakuan ........................................................................................... 3
2.2.2 Sterilisasi .............................................................................................. 3
2.2.3 Exhausting............................................................................................. 4
BAB III Metodologi
3.1 Tempat Penelitian ............................................................................................. 5
3.2 Waktu Penelitian ............................................................................................... 5
3.3 Alat dan Bahan ................................................................................................. 5
3.4 Prosedur Kerja .................................................................................................. 5
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil Pengamatan ............................................................................................. 6
4.1.1 Sifat organoleptik saus tomat sebelum penyimpanan ............................. 6
4.1.2 Sifat organoleptik saus tomat setelah penyimapanan .......................... 6
4.2. Pembahasan ...................................................................................................... 6
4.2.1 Tahapan proses pengawetan suhu tinggi................................................. 6
4.2.2 Pengaruh metode exhausting pada pengawetan saus tomat .................... 6
4.2.3 Mengetahui pengaruh sterilisasi terhadap karakteristik produk pangan. 7
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 8
5.2 Saran ................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 9
Lampiran .........................................................................................................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana tahapan dalam proses pengawetan dengan suhu tinggi?
b. Bagaimana pengaruh metode exhausting pada pengawetan saus tomat?
c. Bagaimana pengaruh sterilisasi terhadap karakteristik produk pangan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mampu melakukan pengolahan dan pengawetan pangan dengan metode suhu
tinggi.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengetahui tahapan dalam proses pengawetan dengan suhu tinggi.
b. Mengetahui pengaruh metode exhausting pada pengawetan saus tomat.
c. Mengetahui pengaruh sterilisasi terhadap karakteristik produk pangan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Sterilisasi dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Sterilisasi komersial
Kondisi dimana sebagian besar mikroba telah mati dan masih terdapat
beberapa mikroba yang tetap hidup setelah pemanasan, biasanya
digunakan untuk produk pangan.
b. Sterilisasi total
Kondisi dimana seluruh mikroba telah mati.
2.3.2. Exhausting
Exhausting atau penghampaan adalah proses pemanasan bahan pangan
yang sudah dikemas dengan kaleng/ botol dan dilakukan sebelum proses
penutupan kemasan
Tujuan dilakukan exhausting adalah Menghilangkan oksigen, karena
gas ini bereaksi dengan bahan pangan atau bagian dalam kaleng sehingga akan
mempengaruhi mutu, nilai gizi dan umur simpan produk. Serta memberikan
ruangan bagi pengembangan produk selama proses sterilisasi menaikkan suhu
produk didalam wadah sampai mencapai suhu awal (initial temperature).
4
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat Penelitian
Laboratorium Diit STIKES Karya Husada Jl. Soekarno Hatta No. 7 Pare, Kediri
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksana: Rabu, 10 Mei 2017
3.3 Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan, meliputi:
- Botol kaca dan tutup
- Kertas Koran
- Oven
- Autoclave
b. Bahan yang digunakan, meliputi:
- Produk hasil penggulaan (saus tomat)
3.4 Prosedur Kerja
1. Mensterilisasi kering wadah (botol kaca dan tutup) dalam oven dengan suhu
110C selama 45 menit.
2. Memasukkan produk jadi hasil penggulaan (saus tomat) kedalam botol kaca
yang telah di sterilisasi, usahakan sepadat mungkin dengan head space atau
jarak antara bagian atas dengan produk 6% dari volume produk.
3. Melakukan exhausting dengan cara memanaskan botol kaca berisi produk dalam
waterbath/ risopan dalam kondisi terbuka dengan suhu 100C selama 30 menit.
4. Menutup dengan segera dalam kondisi panas
5. Mensterilisasi produk dalam autoclave pada suhu 121C selama 15 menit.
6. Melakukan pendinginan cepat dengan cara merendam wadah botol kaca dalam
air dingin.
7. Melengkapi kemasan dengan label yang baik.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
pangan atau bagian dalam kaleng sehingga akan mempengaruhi mutu, nilai
gizi dan umur simpan produk.
4.2.3. Mengetahui pengaruh sterilisasi terhadap karakteristik produk pangan.
Pengolahan pangan dengan menggunakan suhu tinggi bertujuan untuk
memperpanjang masa simpan atau untuk mengawetkan bahan pangan yang
disertai dengan penganekaragaman pangan. Dalam pengolahan pangan,
dengan menggunakan suhu tinggi, ada dua hal yang perlu diperhatikan,
pertama yaitu jumlah panas yang diberikan harus cukup untuk membunuh
mikroba pembusuk dan mikroba patogen. Kedua, jumlah panas yang diberikan
tidak boleh menyebabkan terjadinya penurunan nilai gizi.
Dengan pemanasan yang tinggi, bahan makanan akan mengalami
perubahan terutama terhadap warna, cita rasa, tekstur dan nilai gizi. Untuk
mengalami perubahan tersebut, maka penggunaan waktu pemanasan yang
lama lebih baik dari pada penggunaan suhu panas yang tinggi.
Kerusakan yang terjadi akibat suhu pemanasan yang terlalu tinggi:
- Kegosongan
- Larutnya nutrisi dan kandungan penting lainnya seperti vitamin dan
mineral
- Bahan hasil pertanian akan menjadi lebih cepat rusak apabila disimpan
dalam suhu kamar
7
BAB V
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Pengolahan dan pengawetan dengan suhu tinggi adalah pengolahan bahan pangan
dengan panas, pengolahan dan pengawetan dengan suhu tinggi proses relative
sederhana dan mudah dikontrol.
2. Proses pengawetan pangan dengan suhu tinggi yang dilakukan melalui tahapan
sterilisasi kering pada wadah botol kaca, pengisian produk jadi, pengeluaran udara
(exhausting), penutupan (sealing), sterilisasi pada autoclave, dan pendinginan
(cooling).
3. Proses exhausting bertujuan untuk mengeluarkan udara dalam kemasan untuk
mencegah pemuaian yang berlebihan ketika kemasan dan produk pangan
dipanaskan. Penghilangan oksigen juga bertujuan mencegah korosi dan perubahan
oksidatif produk pangan.
6.2. Saran
Lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengeringan,
terutama sterilisasi pada suhu tinggi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Suprihartini, Cucuk. 2017. PPT Pengawetan Suhu Tinggi. Kediri: Akademi Gizi Karya
Husada Kediri.
Suprihartini, Cucuk., Solichah, Rizka Maratus. 2015. Modul Praktikum: Teknologi Pangan.
Kediri: Akademi Gizi Karya Husada Kediri.