ABSTRAK
Kandungan air suatu zat dapat diekspresikan dengan berat basah (wet basis) atau
berdasarkan berat kering (dry basis). Tujuan dari eksperimen praktis ini adalah untuk
mengetahui kadar air suatu sampel makanan secara kering dan basah serta untuk
mengetahui daya tahan makanan. Metode yang digunakan dalam percobaan praktis ini
adalah metode oven untuk cawan dan metode pengeringan untuk sampel, dalam metode ini
terjadi proses pengeringan. Materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah biskuit,
susu bubuk, bubur instan, tepung tapioka, minuman sereal, susu, tepung maizena, kopi,
tepung hunkwe dan bubuk cabai. Hasilnya adalah kadar air menurun pada perhitungan
basis basah. Sedangkan, untuk metode dasar kering, kadar air berbanding terbalik dengan
aktivitas air dari larutan garam yang digunakan.
Grafik 1. Kadar air (wb) terhadap waktu Kadar air wet basis pada sampel susu
pada sampel biskuit
Hubungan kadar air (wb) terhadap menyebabkan air masuk dan terserap
waktu pada sampel susu bubuk dapat sampel. Selain itu, pada bubu instan
dilihat pada grafik berikut ini dengan larutan NaCl jenuh menunjukkan
Grafik 2. Kadar air (wb) terhadap waktu kenaikkan kadar air pada hari kedua
pada sampel susu bubuk menuju hari ketiga. Hal tersebut
Kadar Air (Wb) Terhadap Waktu Pada
kemungkinan dikarenakan kondisi udara
Sampel Susu Bubuk yang lembab saat bubur dikeluarkan
10.00
untuk dilakukan penimbangan, sehingga
8.00
bubur menyerap air lebih banyak.
Kadar Air (Wb)
6.00
NaCl
4.00 Syarat mutu Bubur Instan yang
2.00 MgCl2
0.00
telah ditetapkan oleh Departemen
-2.00
0 1 2 3 4 5 Perindustrian tercantum dalam Standar
Waktu (Hari)
Nasional Indonesia (SNI 01-7111-2005),
yaitu 4% (Pudjaatmaka, 2002). Setiap
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
sampel Bubur Instan memiliki kadar air
Sama seperti pada sampel biskuit,
(wb) dibawah 4% pada pengamatan hari
pada sampel susu bubuk juga terjadi
ketiga dan seterusnya.
penurunan drastis pada hari pertama, lalu
turun secara perlahan pada hari
Kadar air wet basis pada sampel
selanjutnya.
tepung maizena
Syarat mutu susu yang telah
Hubungan kadar air (wb) terhadap
ditetapkan oleh Departemen
waktu pada sampel tepung maizena dapat
Perindustrian tercantum dalam Standar
dilihat pada grafik berikut ini
Nasional Indonesia (SNI 01-3141-1998),
Grafik 4. Kadar air (wb) terhadap waktu
yaitu 3% (Pudjaatmaka, 2002). Setiap
pada sampel tepung maizena
sampel susu bubuk memiliki kadar air
Kadar Air Maizena
(wb) dibawah 3% pada pengamatan hari
ketiga dan seterusnya. 6.00
5.00
4.00
Kadar air wet basis pada sampel bubur 3.00 NaCl
8.00
sampel menyerap air.
6.00
Syarat mutu tepung jagung
4.00
NaCl
(maizena) yang telah ditetapkan oleh
MgCl2
2.00 Departemen Perindustrian tercantum
0.00 dalam Standar Nasional Indonesia (SNI
0 1 2 3 4 5
-2.00 01-3727-1995), yaitu 10% (Pudjaatmaka,
2002). Setiap sampel maizena memiliki
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018
kadar air (wb) dibawah 10% pada
Pada sampel bubur instan terjadi
pengamatan hari ketiga dan seterusnya.
penurunan drastis pada hari pertama pada
larutan garam NaCl. Namun, terjadi
anomali naik turunnya kadar air pada
bubur dengan larutan garam MgCl2 pada
hari pertama hingga kedua. Hal tersebut
Kadar air wet basis pada sampel
kemungkinan disebabkan oleh terjadinya
tepung tapioka
kebocoran pada toples yang
Hubungan kadar air (wb) terhadap yaitu 7% (Pudjaatmaka, 2002). Setiap
waktu pada sampel tepung tapioka dapat sampel bubuk kopi memiliki kadar air
dilihat pada grafik berikut ini (wb) dibawah 7% pada pengamatan hari
Grafik 5. Kadar air (wb) terhadap waktu ketiga dan seterusnya.
pada sampel tepung tapioka
Kadar Air Tapioka
Kadar air wet basis pada sampel
minuman sereal
4.00
3.50 Hubungan kadar air (wb) terhadap
3.00
2.50
waktu pada sampel minuman sereal dapat
2.00
NaCl
dilihat pada grafik berikut ini
1.50 MgCl2
1.00
Grafik 7. Kadar air (wb) terhadap waktu
0.50 pada sampel minuman sereal
0.00
0 1 2 3 4 5
Kadar Air Minuman Sereal
LAMPIRAN
Sampel/ WS+C Wc Ws W3 Ka
No. Hari Aw
cawan (g) (g) (g) (g) (%)
0 4.6613 1.0046 0.0363 3.61 0.33
1 4.6976 1.0409 0.0002 0.02 0.33
Biskuit 2 4.6974 1.0407 0.0044 0.44 0.33
1 3.6567
(B7) 3 4.7018 1.0451 0.0016 0.16 0.33
4 4.7034 1.0467 0.0001 0.01 0.33
5 4.7033 1.0466
0 4.5531 1.0071 0.0024 0.24 0.33
1 4.5555 1.0095 0.0395 3.92 0.33
Bubur Instan 2 4.595 1.0490 0.0028 0.28 0.33
2 3.546
(B2) 3 4.5978 1.0518 0.0014 0.14 0.33
4 4.5992 1.0532 0.0002 0.02 0.33
5 4.5994 1.0534
0 4.4039 1.0046 0.0373 3.71 0.33
1 4.3666 0.9673 0.0187 1.86 0.33
2 4.3853 0.9860 0.0022 0.22 0.33
3 Tapioka (B3) 3.3993
3 4.3875 0.9882 0.0013 0.13 0.33
4 4.3888 0.9895 0.0012 0.12 0.33
5 4.3876 0.9883
0 4.309 1.0063 0.0084 0.83 0.33
1 4.3174 1.0147 0.0008 0.08 0.33
Minuman 2 4.3182 1.0155 0.0019 0.19 0.33
4 3.3027
Sereal (B4) 3 4.3201 1.0174 0.0028 0.28 0.33
4 4.3229 1.0202 0.0005 0.05 0.33
5 4.3224 1.0197
0 4.7804 1.0024 0.0295 2.94 0.33
1 4.8099 1.0319 0.0008 0.08 0.33
2 4.8091 1.0311 0.0040 0.40 0.33
5 Susu (B5) 3.778
3 4.8131 1.0351 0.0027 0.27 0.33
4 4.8158 1.0378 0.0021 0.21 0.33
5 4.8137 1.0357
0 4.7192 1.0037 0.0010 0.10 0.33
6 Maizena (B6) 3.7155
1 4.7182 1.0027 0.0004 0.04 0.33
Nama Asisten : Farhan Jamil
Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2018
Tanggal Pengumpulan : 26 Oktober 2018
Sampel/ WS+C Wc Ws W3 Ka
No. Hari Aw
cawan (g) (g) (g) (g) (%)
0 4.7053 1.0059 0.1343 13.35 0.76
1 4.8396 1.1402 0.0223 2.22 0.76
Biskuit 2 4.8619 1.1625 0.0195 1.94 0.76
1 3.6994
(B7) 3 4.8424 1.1430 0.0013 0.13 0.76
4 4.8437 1.1443 0.0041 0.41 0.76
5 4.8478 1.1484
0 4.4714 0.9915 0.0941 9.49 0.76
Bubur Instan 1 4.5655 1.0856 0.0067 0.68 0.76
2 3.4799
(B2) 2 4.5722 1.0923 0.0023 0.23 0.76
3 4.5699 1.0900 0.0011 0.11 0.76
Nama Asisten : Farhan Jamil
Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2018
Tanggal Pengumpulan : 26 Oktober 2018
5 4.5606 1.0152
0 4.7513 1.0061 0.1690 16.80 0.76
1 4.9203 1.1751 0.0937 9.31 0.76
Bubuk Cabe 2 5.014 1.2688 0.0433 4.30 0.76
9 3.7452
(B9) 3 5.0573 1.3121 0.0684 6.80 0.76
4 5.1257 1.3805 0.0151 1.50 0.76
5 5.1408 1.3956
Nama Asisten : Farhan Jamil
Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2018
Tanggal Pengumpulan : 26 Oktober 2018
JAWABAN PERTANYAAN
Perhitungan kadar air dilakukan secara dry basis karena pada perhitungannya basis kering
membandingkan kehilangan berat dengan berat sampel yang telah dikeringkan. Hal
tersebut dapat meminimalisir ketidaktelitian dalam mengukur kadar air. Dalam analisis
bahan pangan, kadar air dapat dinyatakan dalam bentuk persen berat kering. Hal ini karena
dalam berat basah, kadar air bahan selalu berubah-ubah setiap saat berbeda dengan berat
kering yang selalu tetap.
Aktivitas air suatu pangan sangat mempengaruhi seberapa besar mikroorganisme dapat
tumbuh pada pangan tersebut. Aktivitas air menunjukan jumlah air bebas dalam bahan
pangan Hal tersebut karena mikroorganisme memerlukan kecukupan air untuk tumbuh
dan berkembang biak dan mempunyai nilai aktivitas air minimum dan maksimum untuk
tumbuh pada keadaan tertentu. Maka semakin besar aktivitas air suatu bahan pangan,
maka semakin mudah bahan pangan tersebut dapat rusak. Sebaliknya bila aktivitas air
suatu bahan pangan rendah maka bahan pangan tersebut lebih awet dan tahan lama.