Kerusakan Pangan
Kerusakan pangan adalah proses perubahan karakteristik fisik dan
kimiawi suatu bahan makanan yang tidak diinginkan atau adanya penyimpangan dari
karakteristik normal. Bahan pangan pada umumnya tidak dikonsumsi dalam bentuk seperti
bahan mentahnya, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan
jenis pangan lain. Selain untuk menambah ragam pangan, pengolahan pangan juga
bertujuan untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan tersebut. Penangan bahan
pangan yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup tinggi.
Kecepatan kerusakan bahan pangan tanpa pengukuran yang lebih teliti
dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini,
Bahan :
- Serealia dan hasil olahannya : beras, kue bolu, jagung, mie basah,
tepung terigu
- Bahan pangan hewani dan hasil olahannya : ikan asin, bakso sapi,
daging kambing, sate ayam, ikan pindang, daging sapi, daging ayam,
bakso ikan, telur ayam, telur bebek
- Bahan pangan nabati dan hasil olahannya : kacang tanah, kacang
hijau, tempe bacem, tahu bacem, tahu, tempe
- Umbi-umbian dan hasil olahannya : singkong, ubi ungu, getuk
- Buah : jambu biji merah, jambu biji putih, apel, rambutan, alpukat,
mangga, jeruk
- Sayuran : tomat, kangkung, kol, tauge, sawi, wortel, timun
- Lemak dan hasil olahannya : mayonnaise, margarine, santan, ampas
kelapa parut, susu cair, minyak jelantah, yoghurt
- Produk kemasan : energen, indomie instan, susu bubuk instan, kripik
jagung, coklat bubuk.
H. Prosedur
1. Timbang dahulu BDD bahan yang akan diindentifikasi
2. Menyiapkan bahan yang akan diamati kerusakannya
3. Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan
4. Melakukan pengamatan terhadap objek bahan makanan
5. Meneruskan pengamatan 6 jenis bahan pangan yang ada secara bergiliran
(lakukan pengamatan selama 10 menit untuk setiap menitnya untuk setiap
jenisnya) sehingga setiap kelompoknya menyelesaikan pengamatan terhadap 6
jenis bahan yang tersedia selama kurang lebih 60 menit
6. Menuliskan hasil pengamatan pada lembar pengamatan dengan
mengkriteriakan sebagai kerusakan fisik, kimia, atau mikrobiologis dan
biologis
7. Meminta persetujuan lembar pengamatan kepada pembimbing praktikum
8. Membuat laporan
I. Hasil Praktek
Kerusakan
Kelompok
Nama
No. Bahan Mikrobiol
Bahan Fisik & Kimia Mekanis Biologis
Pangan ogis
Pangan
Timun 1
- - - -
(190 gr)
Timun 2
- - - -
(180 gr)
Timun 3
- lembek memar -
(115 gr)
Timun 4
- lembek memar -
(110 gr)
Tomat 1 - - - -
Tomat 2 - - - -
Tomat 3 - lembek memar -
1 Sayur
Tomat 4 - lembek memar -
Kangkung 1 - - - -
Kangkung 2 - - - -
Busuk dan
Kangkung 3 warna Lembek - -
kuning
Kangkung 4 - Lembek - -
Kol 1 - - - -
Kol 2 - Layu memar -
Kol 3 - - memar -
Kol 4 - Layu - -
Tauge 1 - - - -
Tauge 2 - - - -
Tauge 3 busuk - - -
Busuk,
warna
Tauge 4 - - -
mulai
hitam
Sawi 1 - - - -
Sawi 2 - - - -
Sawi 3 - lembek - -
Sawi 4 - lembek - -
Wortel 1 - - - -
Wortel 2 - - - -
Wortel 3 - - memar -
Wortel 4 - - Memar -
Ada
Singkong 1
- - bekas -
(190 gr)
benturan
Singkong 2
- - - -
(120 gr)
Ada
Singkong 3
Berjamur - bekas -
(125 gr)
benturan
Ada Ada
Singkong 4
- perubahan bekas -
(100 gr)
warna benturan
Umbi-
2 Ubi ungu 1 - - - -
umbian
Ubi ungu 2 - - - -
Ada
Ubi ungu 3 - - bekas -
benturan
Perubahan
Ubi ungu 4 - - -
warna
Getuk 1 - - - -
Getuk 2 - - - -
Getuk 3 Berlendir - - -
Perubahan
Getuk 4 - - -
warna
Telur bebek Cangkang
- - -
1 kotor
3 Telur
Telur bebek
- - - -
2
Telur bebek
- Mudah pecah - -
3
Terjadi
Telur bebek
- perubahan - -
4
warna
Tempe
- - - -
bacem 1
Tempe
- - - -
bacem 2
4 Lauk
Tempe Ada
- - -
bacem 3 penggosongan
Tempe Ada
- - -
bacem 4 penggosongan
Minyak
- - - -
goreng 1
Terjadi
5 minyak
Minyak perubahan
- - -
goreng 2 warna dan
aroma
Kue bolu 1 - - - -
Pangan Kue bolu 2 - - - -
6
olahan Kue bolu 3 Ada jamur - - -
Kue bolu 4 Ada jamur - - -
Daging sapi
- - - -
1
Daging sapi
- - - -
2
Warna
Bahan
Daging sapi gelap,
7 pangan - - -
3 busuk dan
hewani
berlendir
Warna
Daging sapi gelap,
- - -
4 busuk dan
berlendir
8 Lemak Susu 1 - - - -
Susu 2 - - - -
Warna
pudar, bau
Susu 3 - - -
susu
kurang
Susu 4 Warna - - -
memudar,
bau susu
kurang
Beras 1 - - - -
Beras 2 - - - -
9 Serealia
Beras 3 - patah - -
Beras 4 - patah - -
J. Pembahasan
Kerusakan pangan adalah proses perubahan karakteristik fisik dan kimiawi
suatu bahan makanan yang tidak diinginkan atau adanya penyimpangan dari karakteristik
normal.
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum tentang kerusakan pangan. Dari 6
bahan yang kami dapatkan, yaitu timun, singkong, telur bebek, tempe bacem, minyak goring,
dan kue bolu. Dari hasil di atas didapatkan bahwa :
a. Timun : termasuk kedalam jenis sayuran. Pada timun 1 masih segar, tidak terjadi
kerusakan. Pada timun 2 tidak segar, terjadi kerusakan fisik dan kimia dan
kerusakan mekanis. Kerusakan fisik dan kimia ditunjukan dengan permukaan
bahan lembek dan kerusakan mekanis terlihat adanya memar, ini dapat
dikarenakan bahan pangan tertimpa satu sama lain.
b. Singkong : umbi-umbian yang kami amati singkong 1 masih segar tetapi
mengalami kerusakan, yaitu ada bekas memar atau benturan alat
untuk memanen singkong disebut kerusakan mekanis. Singkong 2
tidak segar ada yang mengalami bekas benturan dan terjadi
kerusakan mikro-biologis, yaitu berjamur. Singkong juga terjadi
perubahan warna karena telah lama terkena udara dan
menjadikannya browning.
c. Telur bebek : pada telur bebek terjadi kerusakan pada telur bebek tidak
segar, yaitu cangkang mudah pecah. Bagian kuning telur juga
mudah pecah dan terjadi perubahan warna, ini dapat terjadi
karena penyimpanan telalu lama.
d. Tempe bacem : tempe bacem yang sudah didiamkan beberapa hari (tidak
segar) terjadi kerusakan fisik dan kimia, yaitu penggosongan
pada permukaan tempe bacem. Namun pada kelompok lain
terjadi kerusakan mikrobiologis dikarenakan adanya mikroba
yang menyebabkan lender pada tempe bacem
e. Minyak goring : dari 2 jenis minyak, yaitu minyak segar dan minyak tidak
Jelantah. Dari 2 minyak terlihat sekali perbedaannya. Minyak
jelantah sudah mengalami kerusakan fisik dan kimia, karena
pemanasan yang berulang-ulan, sehingga mengakibatkan bau
tengik.
f. Kue bolu : dari 2 jenis bolu, yaitu kue bolu segar tidak mengalami
kerusakan, sedangkan pada kue bolu tidak segar mengalami
kerusakan mikrobiologis dikarenakan terdapat jamur
K. Kesimpulan
Kerusakan pangan adalah proses perubahan karakteristik fisik dan kimiawi
suatu bahan makanan yang tidak diinginkan atau adanya penyimpangan dari karakteristik
normal.
L. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum teknologi pangan harus memperhatikan kebersihan
dan keamanan di laboratorium
M. Daftar Pustaka
- Anonim.2009. Kerusakan Bahan Pangan
- Muchtadi., Tien R., (1989), Teknologi Proses Pengolahan Pangan,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.