2. PRASELA UMURI
3. HAZRIN HALUTI
5. WIDYA TAHAKU
mikroba. Maka perlu diusahakan cara untuk menjaga bahan pangan agar
suatu bahan makanan yang tidak diinginkan atau adanya penyimpangan dari
karakteristik normal. Contohnya adalah pembusukan buah, sayuran dan daging dari
tekstur keras menjadi lunak meskipun masih dalam keadaan segar, terpisahnya susu
diakibatkan oleh bakteri dan jamur, maka saya ingin mempresentasikan lebih lanjut
mengenai hal tersebut. Jenis- jenis kerusakan bahan pangan ini penting untuk
diketahui agar lebih selektif dalam pemilihan bahan pangan yang akan kita
konsumsi.
Pengertian Kerusakan Bahan Pangan
a) Insekta, parasit atau tikus yang menyebabkan bahan pangan berlubang danmemiliki
bekas gigitan
b) Suhu tinggi akan menimbulkan memar pada bahan pangan dan teksturnyamenjadi
lembek
c) Kelembaban relatif rendah dapat menyebabkan kehilangan air. Kalaukehilangan air
dari dalam produk yang telah dipanen jumlahnya relatifmasih kecil mungkin tidak
akan menyebabkan kerugian atau dapatditolelir, tetapi apabila kehilangan air
tersebut jumlahnya banyak akanmenyebabkan hasil panen yang diperoleh menjadi
layu dan bahkan dapatmenyebabkan produk hortikultura menjadi mengkerut.
d) Udara/oksigen
e) Sinar matahari
4. Kerusakan Biologis
1. Kerusakan mekanis
a. Agar tidak terjadi dapat dicegah dengan menggunakan galah
yangdiberi kantong kain yang diikatkan pada kawat (untuk
buah-buahan).
b. Pada buah jeruk diberi kantong dari sterofoam agar tidak
terkenabenturan.
2. Kerusakan Mikrobiologis
a. Dapat dicegah dengan pemanasan yang cukup untuk bahan
makananyang diawetkan.
b. Dimasukkan ke dalam almari pendingin (freezer) untuk
bahan makananyang tidak diberi bahan pengawet.
c. Dikeringkan merata agar bakteri tidak dapat hidup.
3. Kerusakan biologis
a.Dapat dicegah dengan membungkus buah-buahan dengan
kantong yangterbuat dari kertas, plastik, kain supaya serangga
dan hewan pengerat tidak dapat makan buah tersebut.
b. Supaya tidak dimakan tikus, bahan pangan dibungkus dengan
wadahutama kemudian dimasukkan dalam wadah kedua yang
kuat agar tikusdan hewan pengerat lainnya tidak dapat masuk.
4. Kerusakan fisiologis
a. Dapat dicegah dengan memisahkan buah-buahan yang
matang denganyang belum matang.
b. Dimasukkan ke dalam lemari pendingin agar buah-buahan
tidak cepatmasak, karena pendingin dapat meninaktifkan
enzim. Tetapi buah yangbelum masak tidak boleh dimasukkan
dalam pendingin karena akanmenjadi kurang segar.
c. Prinsip pencegahan kerusakan fisiologis yaitu mencegah kerja
enzimatau mematikan enzim.
5. Kerusakan fisik
a. Pemanasan yang tidak terlalu panas suhunya dan
pendinginan yang tidak terlalu dingin karena
bahan pangan mempunyai suhu pendinginan
optimum agar tidak mengalami kerusakan.
b. Pengeringan harus sering dibolak-balik agar
merata dan air dapat keluar lebih banyak
c. Pengasapan dilakukan dengan menghindarkan
dari bahan bakar yang jaraknya terlalu dekat agar
diperoleh pengasapan yang optimum dengan
warna yang menarik dan tahan lama (biasanya
ditambahkan garam dan setelah diasapi
dibungkus dalam kantong yang vakum).
6. Kerusakan Kimia
a) Menghindarkan bahan pangan dengan oksigen.