Anda di halaman 1dari 2

Kultur Jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian

tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan
secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus
cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman
lengkap. (Iswanto,2002). Bagian tanaman yang digunakan untuk kultur jaringan biasanya adalah
jaringan yang masih muda yang berasal dari organ vegetatif seperti akar, batang, dan daun maupun
organ generatif seperti embrio, biji, anther, atau ovul serta bagian lain dari bunga. Keberhasilan
kultur in vitro ditentukan oleh media dan macam tanaman (Suryowinoto, 1996). Perbanyakan
dengan biji tidak membutuhkan keahlihan yang khusus tetapi perlu memiliki keterampilan dalam
melakukan persemaian. Perbanyakan dengan biji umumnya memiliki tingkat keberhasilan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perbanyakan vegetative lainnya. Kultur biji atau seed culture
berguna untuk meningkatkan efisiensi perkecambahan biji yang sulit berkecambah secara in vivo.
Juga dapat mempercepat perkecambahan melalui aplikasi zpt (hormone). Produksi bibit yang
bebas hama dan penyakit untuk kultur meristem (Sukarmin, 2010).

Saat masa pengklturan atau penanaman berlangsung, factor yang menjadi kendala utama
ialah kontaminasi yang dapat menyebabkan media perlakuan rusak dan eksplan dapat mati.
Kontaminasi disebabkan oleh jamur dan bakteri, akan tetapi penyebab utamanya ialah sulit untuk
mensterilkan kembali media atau plantlet yang tekah terkontaminasi oleh jamur dan bakteri.
Kontaminasi pada media sebelum penanaman tidak dapat digunakan sehinggan media tersebut
dikeluarkan dan diganti dengan pembuatan media baru. Steriliasi adalah segala kegiatan dalam
kultur jaringan yang harus dilakukan di tempat yang steril yaitu laminar Air (LAF) dan
menggunakan alat-alat yang steril. Sterilisasi juga dpapat dilakukan terhadap peralatan
menggunakan alcohol 70 % yang disemprotksn merata pada peralatan yang akan digunakan
(Anonim, 2007). Eksplan atau kultur dapat terkontaminasi oleh berbagai mikroorganisme seperti
jamur, bakteri, serangga atau virus. Organisme tersebut secara universal terdapat pada jaringan
tanaman. Kondisi in vitro yang disukai eksplan ialah mengandung sukrosa dan harad dalam
konsentrasi tinggi, kelembapan tinggi dan suhu yang hangat, juga disukai mikroorganisme yang
seringkali tumbuh dan berkembang sangat cepat mengalahkan pertumbuhan eksplan (henuhili,
2013).

Suryowinoto, M. 1996. Pemuliaan Tanaman secara In Vitro. Yogyakarta: Kanisius.


Iswanto, H. 2002. Petunjuk Perawatan Anggrek. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Prahandini PE, Sudaryono RT & Purnomo S. 1993. Komposisi Media dan Eksplan Kutur
Jaringan. Jakarta

Anonim, 2007. Aktifitas penelitian dalam kultur jaringan tanaman.http://bb-


biogen@litbang-depan. go.deptan.id

Henuhili, Victoria. 2013. Diktat Pelatihan Guru Biologi SMA Yogyakarta Dengan Tema
“Peningkatan Pengetahuan Dan Skill Guru Sma Tentang Bioteknolgi Tanaman Melalui
Metode Kultur Jaringan Anggrek”. Jurdik Biologi-Fmipa UNY

Anda mungkin juga menyukai