Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA KONSELING

“ GAGAL GINJAL KRONIS”

DI SUSUN OLEH:

NAMA: ISRAWATI UTINA

NIM: 751341120047

PRODI DIPLOMA III JURUSAN GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO
TAHUN 2022
SATUAN ACARA KONSELING

Topik Gagal ginjal

Sub pokok bahasan Gagal Ginjal Kronis

Sasaran Target Klaen Dan Keluarga

Hari / Tanggal Senin /28 Maret 2022

Waktu 08:00-10:30 Wita

Tempat Ruangan Lab Poltekkes Gorontalo

Konselor Israwati Utina

A. LATAR BELAKANG

Gagal Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan terjadinya


penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menaun)
disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan
umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejala penyakit ini umumnya
adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah,
edema pada kaki dan tangan, serta uremia (Almatsier, 2006). Menurut World
Health Organization (WHO), penyakit gagal ginjal kronis berkontribusi pada
beban penyakit dunia dengan angka kematian sebesar 850.000 jiwa per tahun
(Pongsibidang, 2016). Hasil penelitian Global Burden of Disease tahun 2010,
penyakit gagal ginjal kronis merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di
dunia, tahun 1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010
(Kemenkes RI, 2013).
B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah di berikan bimbingan kesehatan selama 100 menit(1jam
40menit),diharapkan seorang klien yang mengalami masalah kesehatan mampu
memahami apa itu Gagal Ginjal Kronis

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah di berikan bimbingan kesehatan selama 30 menit,diharapkan klien dapat:

1. Pengertian GGK
2. Etiologi GGK
3. Manifestasi klinik GGK
4. Pencegahan GGK
5. Penatalaksanaan GGK
C. GARIS-GARIS BESAR MATERI KONSELING
1. Pengertian GGK
2. Etiologi GGK
3. Manifestasi klinik GGK
4. Pencegahan GGK
5. Penatalaksanaan GGK
D. Metode

Diskusia antara konselor(pemberi konseling) dan konseli(klien)

E. Media

Media yang akan di gunakan yaitu leaflet bertujuan untuk menginformasikan atau
proses terhadap suatu hal. Yang bertujuan untuk memberikan informasi singkat
F. Proses Pelaksanaan

No Waktu Tahapan konseling Kegiatan Peserta


1. 5 Pembukaan: Menjawab salam
menit Membangun Dasar-dasar Mendengarkan
Konseling (mengucapkan salam dan
perkenalkan diri, jabat tangan, memperhatikan
menyampaikan tujuan,
menanyakan keluhan dan data
laboratotium)
2. 85 Pelaksanaan : mendengarkan
menit 1)MelakukanPengkajian Gizi dan
(Assessment Gizi) memperhatikan
2)Menetapkan Diagnosis Gizi penjelasan
(Domain intake, Klinis, Bertanya
behaviour/lingkungan)
3) Melakukan Intervensi
Gizi (Menyusun rencana
intervensi, dan
memperoleh Komitmen)
4) Menggunakan Media/Alat
Bantu dalam Konseling
5) Menggunakan Bahan
Penukar Makanan dalam
intervensi
6) Memberikan kesempatan
bertanya
7)Memberikan penguatan-
penguatan
3. 5 Evaluasi : Aktif dalam
menit 1) Memberikan pertanyaan diskusi terkait
kembali kepada klien terkait penyakit yang di
materi dan kesepakatan yang telah derita
diperoleh.
2) Melakukan Monitoring dan
Evaluasi untuk mengetahui
keberhasilan intervensi yang telah
diberikan, dengan cara
menetapkan hasil yang
diharapkan
pada kunjungan berikutnya.
4. 5 Penutup (Terminasi) : Memahami
menit Pada akhir sesi konseling gizi kesimpulan
disepakati kunjungan Mempersiapkan
berikutnya, mengingatkan diri untuk
klien waktu konseling 24-48 beranjak dari
jam sebelumnya. Memberikan tempat kegiatan
kesimpulan, mengakhiri serta menjawab
konseling salam dari
gizi dengan ucapan terima kasih, konselor.
permohonan maaf, mengucapkan
salam, jabat tangan dan
mempersilahkan klien
G. EVALUASI

1. Evaluasi stuktur

Stuktur kepanitian seperti seksi perlengkapan dievaluasi apakah semua


perlengkapan yang dibutuhkan pada saat komseling lengkap. Seksi dokumentasi
dievaluasi apakah dokumentasi yang diambil pada saat kegiatan sesuai dengan
kegiatan.Mengevaluasi seksi administrasi dievaluasi ada beberapa orang yang
melakukan kegiatan konseling

2. Evaluasi proses

Dievaluasi apakah proses kegiatan konseling berjalan sesuai yang diharapkan atau
direncanakan, dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan.

3. Evaluasi hasil

Dievaluasi pretest da postest yang diberikan kepada klien apakah sebelum dan
sesudah mengikuti kegiatan konseling pengetahuan ada atau tidak ada.
H. SUMBER/REFENSI
https://www.academia.edu/36354263/
SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_GAGAL_GINJAL_KRONIK
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1090/3/Chapter1.pdf
https://www.slideshare.net/subjay/sap-gagal-ginjal-kronik
I. LAMPIRAN
-

J. MATERI
1. Pengertian

gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana ginjal mengalami
penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversibel, dan samar (insidius)
dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme, cairan,
dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer,
2009). Gagal ginjal kronik adalah kondisi dimana ginjal kehilangan
kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa – sisa makanan. Saat kondisi ini
terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan
dapat berakibat fatal jika tidak diobati.
Gagal ginjal kronik (penyakit ginjal tahap akhir) adalah gangguan fungsi ginjal
yang menahun dan tidak bisa kembali ke semula atau irreversible.
2. Etiologi
 Penyebab dari gagal ginjal kronis antara lain:
 Tekanan darah tinggi
 Kencing manis
 Batu ginjal
 Penggunaan obat dalam jangka waktu yang lama
3. Manifestasi Klinis
 Lemas
 Kurang  nafsu makan
 lelah
 mual, muntah
 Bengkak/edema
 kencing berkurang 
 sesak napas
 pucat/anemi
4. Pencegahan
 Olahraga
 Berhenti merokok
 Kurangi makanan berlemak
 Banyak mengkonsumsi air putih
 Kontrol gula darah dan tekanan darah
5. Penatalaksanaan
 Cuci darah
 Kurangi minum
 Operasi (transplantasi ginjal)

Anda mungkin juga menyukai