Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARAKEGIATAN

KONSELING GIZI

GOUTARTRITIS (ASAM URAT)

Nama: SITI FAT SUPANGKAT


Nim : 751341119053

PRODI DIPLOMA III JURUSAN GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO
TAHUN 2020
a. Halaman Inti :
SATUAN ACARA KONSELING GIZI

Topik : ASAM URAT


Sub pokok bahasan : 1. Pengertian penyakit asamurat
2. Faktor resiko penyakit asamurat
3. Pencegahan penyakit asamurat
4. Tujuan Pemberian Diet
5. Makanan yang dianjurkan, dibatasi dan
dihindari
Sasaran Target Bapak/Ibu
Hari / Tanggal Senin 26 April 2021
Waktu 08.00s/d selesai
Tempat Puskesmas Kabila
Konselor Siti Fat Supangkat

A. LATAR BELAKANG
Hiperurisemia atau lebih di kenal dengan meningkatnya kadar asam urat di dalam darah,
adalah suatu penyakit gangguan kinetik asam urat. Asam urat terbentuk jika kita
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin. Jika pola makan kita tidak diubah
maka kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menimbulkan penumpukan kristal
asam urat. Apabila kristal berada dalam cairan sendi maka akan menyebabkan peradangan
sendi atau penyakit gout (Carter, 2006)
Berdasarkan kesehatan duni Word Health Organization (WHO) mengemukakan penderita
asam urat pada tahun 2004 diperkirakan mencapai 230 juta. Prevalensasi asam urat didunia
sangat bervariasi dan penelitian epidemiologi menunjukkan peningkatan kejadian asam urat,
terutama dinegara-negara maju, karena dinegara maju mereka mengonsumsi makanan yang
berlemak dan mengandung kadar purin tinggi (Achmad, 2008)
Insidens gout di Indonesia masih belum diketahui secara pasti. Namun, dari hasil
penelitian yang dilakukan di Jawa Tengah dan di Sulawesi Selatan menunjukkan penderita
hiperurisemia cukup tinggi. Di Jawa Tengah didapatkan 27% laki-laki dan 11,7% wanita,
sedangkan di Sulawesi Selatan 10% laki-laki dan 4% wanita mengalami hiperurisemia
(Karyadi, 2002). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
penyakit sendi berdasar diagnosis nakes di Indonesia 11,9 persen dan berdasarkan diagnosis
atau gejala 24,7 persen. Prevalensi berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Bali (19,3%),
diikuti Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%) dan Papua (15,4%). Prevalensi penyakit sendi
berdasarkan diagnosis nakes atau gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (33,1%), diikuti
Jawa Barat (32,1%), dan Bali (30%), sedangkan di Gorontalo (17,7%) (Balitbangkes, 2013).
Di Kota Gorontalo, penyakit arthritis menjadi penyakit peringkat kedua dalam satu tahun
terakhir. Ada sekitar 8462 jiwa, yang terbanyak adalah perempuan yaitu 5683 jiwa dan laki-
laki yaitu 2779 jiwa. Penyakit arthritis salah satu diantaranya adalah gout arthritis. Gout
arthritis ini banyak diderita oleh lansia.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 12 Februari 2015 di
ruang rekam medik Rumah Sakit Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango didapatkan bahwa
pasien penyakit gout arthritis yang menjalani rawat inap dan rawat jalan tanpa komplikasi
setiap tahun meningkat. Berdasarkan data yang diambil 2 tahun berturut-turut yaitu tahun
2013 sebanyak 86 pasien dan tahun 2014 sebanyak 101 pasien. (Imran, T., 2015)

B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah menerima materi dari konselor, diharapkan klien dapat mengubah perilaku ke
arah yang positif dengan mengonsumsi makanan yang sehat
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
a) Mengetahui pengertian penyakit Asamurat
b) Mengetahui faktor resiko penyakit Asamurat
c) Mengetahui tanda/gejala penyakit Asamurat
d) Mengetahui pengobatan penyakit Asamurat
e) Mengetahui pencegahan penyakit Asamurat
F).Mengetahui makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan penyakit Asamurat
C. GARIS BESAR MATERI KONSELING
Gout berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan
kadar asam urat dalam darah (hiperurisema), yaitu jika kadar asam urat darah lebih dari 7,5
mg/dl. Penderita asam urat seharusnya menjaga gaya hidup sehat dan menjaga pola makan.
Karena setiap metabolisme normal akan dihasilkan asam urat dan faktor pemicunya adalah
faktor makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin, dan diet rendah purin ini
juga membatasi lemak, metabolisme lemak cenderung membatasi pengeluaran asam urat,
apabila penderita asam urat tidak melakukan diet rendah purin (Damayanti, 2012).

D. METODE
Wawancara dan Tanya jawab.

E. MEDIA
Leaflet

F. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


NO PETUGAS URAIAN TUGAS
1. Konselor Seseorang yang bertugas memberikan konseling
kepada klien
2. Observer Yang bertugas untuk melakukan pengamatan
pada suatu tempat
3. Pembimbing Bertugas untuk memberikan bekal keterampilan
kepada mahasiswa

G. PROSES PELAKSANAAN
No Waktu Tahapan Konseling Kegiatan Peserta
1. 5 menit Membuka kegiatan dengan Menjawab salam ,
mengucapkan salam dan Mendengarkan dan
memperkenalkan diri serta memperhatikan
menjelaskan tujuan dari
konseling

2. 30 menit Pelaksanaan : Mendengarkan dengan baik


1) Melakukan Pengkajian apa yang disampaikan oleh
Gizi(Assessment Gizi) konselor
2) Menetapkan Diagnosis Gizi
(Domain intake, Klinis, beha
viour/lingkungan)
3) Melakukan Intervensi Gizi
(Menyusun rencana
intervensi, dan memperoleh
Komitmen)
4) Menggunakan Media/Alat B
antu dalam Konseling
5) Menggunakan Bahan Penuka
r Makanan dalam intervensi
6) Memberikan kesempatan bert
anya
7) Memberikan penguatan-peng
uatan
3. 5 menit Evaluasi : Menjawab pertanyaan yang
1) Memberikan pertanyaan kem diberikan konselor. Dan
bali kepada klien terkait mate membuat kesepakatan dengan
ri dan kesepakatan yang telah konselor
diperoleh.
2) Melakukan Monitoring dan
Evaluasi untuk mengetahui
keberhasilan intervensi yang
telah diberikan, dengan cara
menetapkan hasil yang
diharapkan pada kunjungan
berikutnya.
4. 5 menit Penutup (Terminasi) : Mendengarkan kesimpulan
- Pada akhir sesi konseling dari konselor, serta menjawab
gizi disepakati kunjungan salam penutup
berikutnya, mengingatkan k
lien waktu konseling 24-48
jam sebelumnya.
- Memberikan kesimpulan,
mengakhiri konseling gizi
dengan ucapan terimakasih,
permohonan maaf,
mengucapkan salam, jabat
tangan danm empersilahkan
klien.

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat dan media
Alat yang digunakan meja, kursi dan leaflet sebagai media yang digunakan dalam
konseling kepada klien.
b. Persiapan materi
Materi telah dipersiapkan sehari sebelum acara konseling. Materi yang telah
dipersiapkan kembali baik dari segi bahasa maupun susunannya sehingga dapat
mempermudah penerimaan dan pemahaman informasi atau konseling oleh klien.
c. Peserta konseling
Peserta berperan aktif selama proses Konseling
2. Evaluasi Proses
a. Konseling yang akan diberikan, diharapkan berjalan lancar dan klien/pasien dapat
memahami tentang penyakit asam urat
b. Dalam proses konseling diharapkan terjadi proses interaksi antara konselor dan
klien/pasien
c. Klien/pasien diharapkan kehadirannya 100% dan tidak ada yang meninggalkan lokasi
saat konseling berlangsung.
d. Klien/pasien diharapkan memperhatikan materi yang diberikan oleh konselor
3. Evaluasi Hasil
a. Jangka pendek
Klien/pasien dapat mengikuti konseling dan mengerti terkait penyakit asam urat
b. Jangka menengah
Klien/pasien mulai bisa menerima dan menerapkan sesuai dengan anjuran konselor
c. Jangka panjang
Menerapkan dan mengubah perilaku hidup menjadi lebih sehat.

I. SUMBER / REFERENSI
Nurhayati. 2018.HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA PENYAKIT GOUT
(ASAM URAT) DI DESA LIMRAN KELURAHAN PANTOLOAN BOYA KECAMATAN
TAWELI.Jurnal KESMAS. Volume 7 No. 6. Diaksespadatanggal 8 oktober 2020
Redaksi. 2019. PenyakitAsamUrat. https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-asam-urat.
Summase. 2020. Diet Rendah Purin: Tujuan, dan 6 Makanan / Minuman Yang Disarankan,
Dibatasi dan Dihindari. https://www.infosehatkeluarga.com/diet-rendah-purin/.
Tumenggung, I. 2015. HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN GOUT
ARTRITIS DI RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE
BOLANGO.PoltekkesGorontalo.
http://jurnal.poltekkesgorontalo.ac.id/index.php/JHN/article/view/12.
Igrisa, V. J. 2015. PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN
NYERI PENDERITA GOUT ARTRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PILOLODAA KEC. KOTA BARAT KOTA
GORONTALO.Skripsi.https://repository.ung.ac.id/skripsi/show/841411014/pengaruh-
kompres-air-hangat-terhadap-penurunan-nyeri-penderita-gout-artritis-pada-lansia-di-
wilayah-kerja-puskesmas-pilolodaa-kec-kota-barat-kota-gorontalo.html.
FakultasOlahragadanKesehatan.UniversitasNegeriGorontalo: Gorontalo.
J. LAMPIRAN :
1. Materi
a. Pengertian Asam urat
Penyakit asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri yang
tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Semua
sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang
adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. Umumnya, penyakit asam
urat dapat lebih mudah menyerang laki- laki, khususnya mereka yang berusia di atas
30 tahun.
Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause.
Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat, dapat berlangsung selama rentang waktu
3-10 hari dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam
pertama. Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan
rematik. Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada
persendian atau otot yang mengalami peradangan.
Kadar asam urat laki-laki di dalam darah secara alami lebih tinggi dibandingkan
kadar asam urat pada wanita. karena wanita mempunyai hormon esterogen yang ikut
membantu pembuangan asam urat lewat urine. Kadar asam urat kaum pria cenderung
meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai
sejak masa monopouse. Kadar normal asam urat pada wanita adalah 2,4-6,0 mg/dl dan
pria 3,0-7,0 mg/dl. Jika melebihi nilai ini, maka seseorang dikategorikan 3 mengalami
hiperurisemia. Hiperurisemia adalah terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam
darah melebihi batas normal. Angka kejadian penyakit asam urat meningkat pada
keadaan asam urat tinggi lebih dari 9,0 mg/dl (Novianti, 2015).

b. Faktor Risiko Penyakit AsamUrat

Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu naiknya Kadar Asamurat dalam darah
seseorang, antara lain:
 Memiliki keluarga yang mengidap asamurat.
 Baru saja mengalami cedera atau pembedahan.
 Gemar konsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging
merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnyateri, sarden,
kerang, atau tuna).
 Gemar konsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
 Kerap menggunakan obat dan beberapa obat kemoterapi.
 Memiliki kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, gangguan sindrom
metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyaki ttiroid, kolesterol tinggi,
leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, danobesitas. 

c. Pencegahan Penyakit AsamUrat.

1) Mengurangi mengkonsumsi permen, gula, sirup, arum manis, gulali.


2) Banyak makan buah-buahan yang mengandung air untuk memperlancar pengeluaran
asamurat.
3) Memasak makanan baiknya dengan cara direbus, dikukus, diungkep, ditumis,
dipanggang, dan dipepes

4) Untuk orang gemuk sebaiknya menurunkan berat badan


5) Hindari minum obat aspirin (lebih baik dikonsultasikan kedokter)
6) Hindari bekerja terlalu keras
7) Olahraga secara teratur untuk mencegah kaku sendi

8) Minum air putih 8 gelas sehari

d. Tujuan pemberian diet


- Mengontrol / menurunkan kadar asamurat dalam darah&urin seperti serangan
gout dan rasa sakit.
- Menurunkan BB bila berlebih
- Memberikan makanan dan susunan hidangan sesuai gizi seimbang untuk
mencapai keadaan gizi yang optimal
e. Makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak dianjurkan untuk penyaki tasamurat
1) Makanan yang dianjurkan
 Sumber karbohidrat, sepertinasi, bubur, bihun. roti, gandum, makaroni, pasta,
jagung, kentang, ubi, talas, singkong, danhavermut.
 Sumber protein hewani, sepertitelur, susu skim ataususurendahlemak,
youghurtrendahlemak.
 Sayur-sayuran, sepertiwortel, labusiam, kacangpanjang, terong, pare, oyong,
ketimun, labu air, selada air, tomat, selada, lobak,sawiputih, sawihijaudan
lain-lain.
 Banyak mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti
jeruk, strawberry, pepaya, buahnaga.
 Makanan yang banyak mengandung potasium seperti pisang, yughurt dan
kentang.
 Semuajenisminuman yang tidakberalkohol.
 Semuajenisbumbu (secukupnya).
2) Makanan yang dibatasi
 Daging, ayam, ikantongkol, tenggiri, bawal, bandeng, kerang, udang,
dibatasimaksimum 50 gram per hari.
 Tempe, tahumaksimum 50 gram per hari, dankacang-kacangan (kacanghijau,
kacangtanah, kedelai) paling banyak 25 gram per hari.
 Bayam, buncis, daunataubijimelinjo, kapri, kacangpolong, kembangkol,
asparagus, kangkungdanjamurmaksimum 100 gram per hari.
 Tehkentalatau kopi.
 Makanan yang berlemakdanpenggunaansantankental, makanan yang digoreng
3) Makanan yang dihindari
- Yang mengandungkadarpurintinggiantara 150-800mg per 100 gram
bahanmakanan, sepertihati, ginjal, jantung, limpaotak, ham, sosis, babat, usus,
paru, sarden, kaldudaging, bebek, burung, angsa, remis, danragi.
- Minuman yang mengandung soda, alkohol, ataufruktosatinggi (softdrink,
arak, ciu, bir)
2. Media Penyuluhan
Media yang digunakan berupa media visual tidak di proyeksikan yaitu leaflet

K. Kesimpulan
Asam urat adalah jenis rematik yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada
persendian akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-sendi yang diserang
terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku.
Selain nyeri, kondisi ini juga dapat membuat persendian membengkak, meradang, panas,
dan kaku.
Factor resiko penyakit asamurat seperti memiliki keluarga yang mengidap penyakit
asamurat, hal tersebut berisiko terkena penyakit asamurat. Salah satu penyebab terjadinya
penyakit asamurat adalah Makanan yang berzat purin tinggi yang dikonsumsi, seperti jeroan
hewan, hidangan laut ,dan daging merah.Gejala penyakit asamurat seperti sendi mulai terasa
sangat sakit, kesulitan berjalan dll
Pencegahan asamurat yaitu, menghindari makanan yang mengandung zat purin tinggi,
minum kopi secukupnya, tidak mengonsumsi minuman beralkohol serta rutin berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai