Anda di halaman 1dari 27

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS, ASAM URAT DAN KOLESTEROL

DI PEDUKUHAN CEPER

Disusun Oleh :

Kelompok Agregat Lansia

1. Windu Bayu Pamungkas 22160085

2. Astuti Bahmid 22160065

3. Fitri Hadad 22160052

4. Trivena Puimera 22160032

5. Antonia Du’a Arapun Dacunha 22160116

6. Rindi Antikawati 22160111

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI

YOGYAKARTA 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik

Topic : Keperawatan Komunitas

Sub Topik : Diabetes Melitus, Asam Urat dan Kolesterol

Sasaran : Lansia

Tempat : Kediaman Pak Dukuh Ceper

Hari/tanggal : Kamis, 06 April 2023

Waktu : 60 menit

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penjelasan tentang Diabetes Melitus, Asam Urat dan

Kolesterol melalui video dapat menambah pengetahuan lansia tentang

materi tersebut, sehingga mampu memahami perjalanan penyakit tersebut.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Mengetahui tentang proses penyakit Diabetes Melitus, Asam Urat dan

Kolesterol.

C. Latar Belakang

Diabetes melitus menjadi salah satu masalah kesehatan dunia dimana

angka kejadian, komplikasi dan mortalitas lebih tinggi pada kelompok lansia

daripada kelompok lebih muda (Liang Bin, 2020). Diabetes melitus

merupakan penyakit kronik yang membutuhkan perawatan dalam jangka

waktu panjang. Angka kejadian diabetes melitus yang semakin meningkat


menuntut keluarga untuk berperan membantu penderita diabetes melitus

terutama pada Lansia dengan kondisi keterbatasannya memerlukan perhatian

dari keluarga dalam membantu menangani penyakitnya (Pamungkas, 2017).

Semenjak diabetes merupakan penyakit kronik yang membutuhkan

perubahan yang bermakna pada gaya hidup dan kepatuhan terhadap diet,

dukungan social merupakan faktor utama bagi penderita untuk meningkatkan

kepercayaan diri dalam melakukan perawatan (Pesantes, 2018). Hasil

penelitian Iloh (2018) menunjukkan dukungan keluarga mempunyai

hubungan yang signifikan dengan usia lanjut, kepatuhan pengobatan dan

kontrol gula darah. Faktor yang paling dominan pada dukungan keluarga

adalah usia lanjut.

Kolesterol merupakan masalah kompleks dalam tubuh manusia. Menjadi

sebuah dilema bagi siapapun yang belum tahu betul manfaat dan bahaya

kolesterol. Disatu sisi memiliki manfaat yang baik dalam tubuh manusia

disisi lain kolesterol sangat berbahaya dalam tubuh apabila jumlah kolesterol

jahat (low density lipoprotein) mendominasi jumlah kolesterol baik (high

density lipoprotein) bisa menyebabkan beberapa penyakit seperti, penyakit

jantung, diabetes, dan aterosklerosis. Kolesterol adalah salah satu komponen

dalam membentuk lemak. Di dalam lemak terdapat berbagai macam

komponen yaitu seperti zat trigliserida, fosfolipid, asam lemak bebas, dan

juga kolesterol. Secara umum, kolesterol berfungsi untuk membangun

dinding didalam sel (membran sel) dalam tubuh (Mumpuni & Wulandari,

2018)
Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia menurut penelitian

MONICA I (Multinational Monitoring Of Trends Daterminants in

Cardiovascular Disease) sebesar 13,4% pada wanita dan 11,4% pria. Pada

MONICA 2 II didapatkan meningkat menjadi 16,2% pada wanita dan 14%

pria (Ayuandira, 2012). Diperkirakan sekitar 35% penduduk Indonesia

memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal. Berdasarkan data

Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2013 proporsi penduduk Indonesia

dengan kadar kolesterol total di atas normal lebih tinggi pada perempuan

(39,6%) dibandingkan pada lakilaki (30,0%) dan di daerah perkotaan lebih

tinggi daripada daerah pedesaan (Departemen Kesehatan, 2013). Pada tahun

2017 angka kejadian hiperkolesterolemia sebanyak 39,8 % (Perhimpunan

Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2017).

Penyakit asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan gejala

nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area

persendian. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis

merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal

monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil metabolisme

akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam

inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan

pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di daerah persendian dan sering

disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya.

Penyebab penumpukan kristal di daerah tersebut diakibatkan tingginya kadar

asam urat dalam darah. Bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya dapat
meningkatkan kadar urat dalam darah antara 0,5 – 0,75 g/ml purin yang

dikonsumsi. Konsumsi lemak atau minyak tinggi seperti makanan yang

digoreng, santan, margarin atau mentega dan buah -buahan yang mengandung

lemak tinggi seperti durian dan alpukat juga berpengaruh terhadap

pengeluaran asam urat (Krisnatuti 2017).

Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling

sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.

Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang laki- laki,

khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun. Pada wanita, penyakit asam

urat ini dapat muncul setelah terkena menopause. Rasa sakit yang dialami

pengidap asam urat, dapat berlangsung selama rentang waktu 3-10 hari

dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam pertama.

Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan

rematik. Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada

persendian atau otot yang mengalami peradangan (Soekanto, 2018).

Berdasarkan survey awal di padukuhan Ceper Wedomartani, Sleman

Yogyakarta. Di dapatkan mayoritas lansia menderita penyakit

hipertensi,diabetes melitus,asam urat dan kolesterol sehingga kelompok

memutuskan untuk mengangkat edukasi terkait hipertensi hipertensi,diabetes

melitus,asam urat dan kolesterol

D. Jadwal Kegiatan

1. Tempat :

Kediaman Bapak Dukuh Ceper, Wedomartani


2. Waktu Pelaksanaan:

Hari/Tanggal : Kamis, 06 April 2023

Jam : 09.00 WIB

E. Metode Pelaksanaan

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

F. Media dan Alat

1. Video

2. Proyektor

3. Leaflet

G. Pengorganisasian

1) Penyuluh :

Uraian tugas :

a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa

yang mudah dipahami oleh peserta.

b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses

c. Menjawab pertanyaan peserta.

2) Fasilitator

Uraian tugas :

a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.

b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.

c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.


d.Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang

jelas bagi peserta.

3) Observer

Uraian tugas :

a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri

sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses

penyuluhan.

b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses

penyuluhan.

d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.

e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa

f. tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.


H. Setting Tempat

Keterangan :

: Pasien Lansia : Penyuluh

: Observer : Fasilitator

I. Langkah Kegiatan Pendidikan Kesehatan

NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA

PENYULUHAN

1 5 Menit Pembukaan:  Menjawab salam

 Membuka kegiatan  Mendengarkan

dengan
mengucapkan salam  Memperhatikan

 Memperkenalkan diri

 Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan.

 Menyebutkan materi

penyuluhan

yang akan diberikan

 Kontrak waktu dan

menjelaskan

Mekanisme

2 15 Menit Pelaksanaan : Mendengarkan dan

-Menggali pengetahuan dan memperhatikan

pengalaman

-Menjelaskan melalui

flipchart tentang:

 Pengertian dari hipertensi

 Tanda dan Gejala

 cara mencegah hipertensi


 komplikasi

3 8 menit Diskusi: Mengajukan pertanyaan

Memberikan kesempatan

pada untuk mengajukan

pertanyaan kemudian

disiskusikan bersama dan

menjawab pertanyaan

4 5 Menit Evaluasi : Menjawab & menjelaskan

 Menanyakan pada pertanyaan

keluarga

pasien tentang materi yang

diberikan dan reinforcement

kepada keluarga pasien bila

dapat

menjawab

 Kesimpulan

5 2 Menit Terminasi : Mendengarkan dan


 Mengucapkan terimakasih

kepada
membalas salam

keluarga pasien

 Mengucapkan salam

J. Terminasi

1. Menanyakan Bagaimana perasaan pasien setelah mengikuti pendidikan

kesehatan

2. Menanyakan tentang diabetes melitus,asam urat dan kolesterol

MATERI PENYULUHAN

1. DIABETES MELITUS

A. Definisi

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronik akibat sel

pankreas mengalami penurunan produksi insulin atau tubuh mengalami

inefektifitas insulin. Insulin merupakan hormon yang menurukan kadar

glukosa darah, sehingga ketika produksi ataupun kerjanya terganggu akan


terjadi hiperglikemia. DM dikenal sebagai silent killer karena pada penderita

DM sering kali tidak merasakan gejala tersebut. 90% dari seluruh penderita

DM merupakan DM tipe 2. Resistensi insulin serta kegagalan sel pankreas

untuk memproduksi insulin merupakan patofisiologi dari DM tipe 2.

(Kemenkes RI, 2014).

B. Penyebab

Penyebab dari penyakit diabetes melitus (Susanti, 2019)

a. Genetik Riwayat keluarga merupakan salah satu faktor risiko dari

penyakitDiabetes Melitus. Sekitar 50% penderita diabetes tipe 2 mempunyai

orang tua yang menderita diabetes, dan lebih dari sepertiga penderita diabetes

mempunyai saudara yang mengidap diabetes. Diabetes tipe 2 lebih banyak

kaitannya dengan faktor genetik dibanding diabetes tipe1.

b. Obesitas Obesitas merupakan faktor risiko diabetes yang paling penting

untuk diperhatikan. Lebih dari 8 diantara 10 penderita diabetes tipe 2 adalah

orang yang gemuk. Hal disebabkan karena semakin banyak jaringan lemak,

maka jaringan tubuh dan otot akan semakin resisten terhadap kerja insulin,

terutama jika lemak tubuh terkumpul di daerahperut. Lemak ini akan

menghambat kerja insulin sehingga gula tidak dapat diangkut ke dalam sel

dan menumpuk dalam peredaran darah

c. Pola makan dan pola hidup Pola makan yang terbiasa dengan makanan

yang banyak mengandung lemak dan kalori tinggi sangat berpotensi untuk

meningkatkan resiko terkena diabetes. Adapun pola hidup buruk adalah pola
hidup yang tidak teratur dan penuh tekanan kejiwaan seperti stres yang

berkepanjangan, perasaan khawatir dan takut yang berlebihan dan jauh dari

nilai-nilai spiritual. Hal ini diyakini sebagai faktor terbesar untuk seseorang

mudah terserang penyakit berat baik diabetes maupun penyakit berat lainnya.

Di samping itu aktivitas fisikyang rendah juga berpotensi untuk seseorang

terjangkit penyakit diabetes

d. Usia Pada diabetes melitus tipe 2, usia yang berisiko ialah usia diatas

40tahun. Tingginya usia seiring dengan banyaknya paparan yang mengenai

seseorang dari unsur-unsur di lingkungannya terutama makanan.

e. Riwayat infeksi pancreas Riwayat infeksi pancreas yaitu adanya infeksi

pancreas yang mengenai sel beta penghasil insulin. Infeksi yang

menimbulkan kerusakan biasanya disebabkan karena virus rubella, dan lain-

lain f. Konsumsi obat Konsumsi obat yang dimaksud ialah riwayat

mengonsumsi obat- obatan dalam waktu yang lama seperti adrenalin,

diuretika, kortokosteroid, ekstrak tiroid dan obat kontrasepsi

C. Tanda dan gejala

Menurut (M.Clevo Rendy MargaretTH, 2019), sesorang dapat dikatakan

diabetes mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu :

1. Keluhan TRIAS : banyak minum, banyak kencing, dan penurunan berat badan.

2. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120mg/dl


3. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl keluhan yang

sering terjadi pada penderita diabetes mellitus adalah polyuria, polidipsi,

polifagia, berat badan menurun, lemah, kesemutan gatal, visus menurun,

bisul/luka, keputihan Adapun manifestasi klinis DM Tipe II menurut (Priscilla

LeMone dkk, 2015) Penyandang DM tipe II mengalami awitan, manifetasi yang

lambat dan sering kali tidak menyadari penyakit sampai mencari perawatan

Kesehatan untuk beberap masalah lain. Polifagia jarang dijumpai dan penurunan

berat badan tidak terjadi. Manifestasi lain juga akibat hiperglikemi, penglihatan

buram, keletihan, paratesia, dan infeksi kulit

D. pecegahan Diabetes Melitus


1. Menerapkan pola makan sehat

Menjalani pola makan sehat adalah salah satu kunci utama untuk
terhindar dari diabetes. Anda disarankan untuk membatasi konsumsi
makanan dan minuman tinggi gula, kalori, dan lemak, misalnya makanan
olahan, kue, es krim, dan makanan cepat saji. Batasi asupan gula hanya
sebesar 50 gram (4 sendok makan) setiap harinya. Sebagai gantinya,
perbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang, dan biji-bijian yang
mengandung banyak serat dan karbohidrat kompleks. Menjalani olahraga
secara rutin

2. Olahraga rutin 

Olaraga rutin dapat membantu tubuh menggunakan hormon insulin


dengan lebih efektif, sehingga kadar gula dalam darah dapat lebih
terkontrol. Dengan begitu, bisa terhindari dari penyakit diabetes. waktu
berolahraga minimal 30 menit sehari

3. Menjaga berat badan ideal


  Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
risiko Anda terkena diabetes

4. Mengelola stres dengan baik

Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko


diabetes. Hal ini karena saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan
hormon stres (kortisol) yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

5. Melakukan pengecekan gula darah secara rutin

Untuk menilai kadar gula darah perlu melakukan pemeriksaan


gula darah secara berkala ke dokter. Tes gula darah penting dilakukan
untuk memonitor kadar gula darah dan mendeteksi dini penyakit
diabetes.usia 40 tahun ke atas yang memiliki riwayat penyakit jantung atau
stroke, obesitas, atau memiliki riwayat keluarga menderita diabetes
disarankan sering melakukan pemeriksaan gula darah.

E. komplikasi

1. Gagal Jantung
2. Gagal Ginjal
3. Stroke
4. Katarak (Wijaya dan Putri, 2018)
2. ASAM URAT

a. Definisi Asam Urat

Menurut Amerikan Collage of Rheumatology (2017), gout adalah suatu

penyakit dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah

dikenal sejak lama, gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri

inflamasi satu sendi. Gout tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga

mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki lutut, lengan,


pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya

hanya mempengaruhi 9 satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi

semakinparah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi.

b. Etiologi Asam Urat

Berdasarkan penyebabnya, penyakit gout digolongkan menjadi 2, yaitu :

1. Asam Urat primer Penyebab kebanyakan belum diketahui (idiopatik).

Hal ini di duga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor

hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat

mengakibatkan meningkatkan produksi gout. Heperurisemia atau

berkurangnya pengeluaran gout dari tubuh dikatakan dapat

menyebabkan terjadinya gout primer. Hiperurisemia primer adalah

kelainan molekular yang masih belum jelas diketahui. Berdasarkan

data ditemukan bahwa 99% kasus adalah gout dan hiperurisemia

primer. Gout primer yang merupakan akibat dari hiperurisemia

primer, terdiri dari hiperirusemia karena penurunan ekskresi (80 – 90

%) dan karena produksi yang berlebih (10 – 20 %)

2. Asam Urat sekunder Gout sekunder dibagi menjadi beberapa

kelompok yaitu kelainan yang menyebabkan peningkatan biosintesis

denovo, kelainan yang menyebabkan 11 peningkatan degradasi ATP

atau pemecahan asam nukleat dan kelainan yang menyebabkan

sekresi menurun. Hiperurisemia sekunder karena peningkatan

biosintesis denovo terdiri dari kelainan karena kekurangan

menyeluruh enzim HPRT pada syndromeLesh-Nyhan, kekurangan


enzim glukosa – 6 phosphate pada glycogenstoragedisease dan

kelainan karena kekurangan enzim fructose – 1 phosphate aldolase

melalui glikolisis anaerob. Hiperirusemia sekunder karena produksi

berlebih dapat disebabkan karena keadaan yang menyebabkan

peningkatan pemecahan ATP atau pemecahan asam nukleat dari

intisel. Peningkatan pemecahan ATP akan membentuk AMP dan

berlanjut membentuk IMP atau purinenucleotide dalam metabolisme

purin, sedangkan hiperurisemia akibat penurunan ekskresi

dikelompokkan dalm beberapa kelompok yaitu karena penurunan

masa ginjal, penurunan filtrasi glomerulus, penurunan fractional uric

acid clearence dan pemakaian obat – obatan.

c. Tanda dan Gejala Asam Urat

Manifestasi klinis menurut Naga (2013) sebagai berikut :

1. Hiperurisemia

2. Artritis pirai atau gout akut, bersifat eksplosif, nyeri hebat, bengkak,

merah, teraba panas pada persendian, dan akan sangat terasa pada waktu

bangun tidur di pagi hari. 3. Terdapat kristal urat yang khas dalam cairan

sendi.

4. Terdapat tofi dengan pemeriksaan kimiawi.

5. Telah terjadi lebih dari satu serangan akut.

6. Adanya serangan pada satu sendi, terutama pada sendi ibu jari kaki.

7. Sendi terlihat kemerahan.

8. Terjadi pembengkakan asimetris pada satu sendi.


9. Tidak ditemukan bakteri pada saat serangan dan inflamasi.

10. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologi).

11. Kultur mikroorganisme negatif pada cairan sendi.

d. Pencegahan Asam Urat

1.Diet Rendah Purin

2. Menurunkan Berat Badan

3. Rutin Berolaraga

4. Tetap Terhidrasi

5.Batasi Konsumsi Gula

6.Batasi Mengonsumsi Alcohol

7.Konsumsi Vitamin C

8. Perbanyak Konsumsi Serat

e. Komplikasi Asam Urat

Menurut Rotschild (2013) komplikasi dari gout meliputi severe degenerative

arthritis, infeksi sekunder, batu ginjal dan fraktur pada sendi. Setokin,

kemokin, protease, dan oksigen yang berperan dalam proses inflamasi akut

juga berperan pada proses inflamasi kronis, dekstruksi kartilago, dan erosi

tulang. Kristal monosodium urat dapat mengaktifkan kondrosit untuk

mengeluarkan Interleukin – 1, merangsang sintesis nitricoxide dan matriks

metaloproteinase yang nantinya menyebabkan dekstruksi kartilago. Kristal

monosodium urat mengaktivasi osteoblas sehingga mengeluarkan sitokin dan

menurunkan fungsi anabolik yang nantinya berkontribusi terhadap kerusakan

juxtaartikular tulang. Gout telah lama diasosiasikan dengan peningkatan


resiko terjadinya batu ginjal. Penderita dengan gout membentuk batu ginjal

karena urin memiliki pH rendah yang mendukung terjadinya asam urat yang

tidak terlarut.

3.KOLESTEROL

a. Definisi Kolesterol

Hiperkolesterol adalah peningkatan kolesterol dalam darah karena

kelainan pada tingkat lipoprotein, yaitu partikel yang membawa kolesterol

dalam aliran darah (Braunwald,2017)

Hiperkolesterolemia merupakan gangguan metabolisme yang terjadi

secara primer atau sekunder akibat berbagai penyakit yang dapat

berkontribusi terhadap berbagai jenis penyakit Hiperkolesterolemia


berhubungan erat dengan hiperlipidemia dan hiperlipoproteinemia.

Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat kelainan kadar lipoprotein dalam

darah yang dalam jangka panjang mempercepat kejadian arteriosklerosis

(Bantas, 2017).

b. Etiologi Kolesterol

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol

dalam darah sebagai berikut:

1. Makanan sehari-hari Kolesterol pada umumnya berasal dari lemak

hewani dan nabati. Kolesterol yang berasal dari lemak hewani seperti

telur, ikan, susu, daging kambing dan daging sapi sedangkan kolesterol

yang berasal dari lemak nabati seperti santan, minyak kelapa dan mentega.

Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, namun

telur juga banyak mengandung kolesterol tinggi. Makanan yang terlalu

banyak mengandung lemak jenuh dapat menyebabkan peningkatan kadar

kolesterol, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-

hari agar tidak berlebihan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Restyani (2015) menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang

tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol total.

2. Berat badan Berat badan yang berlebihan tidak hanya mengganggu

penampilan tetapi lebih banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat

badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol

baik).
3. Kurang aktivitas fisik Tubuh manusia telah dirancang untuk selalu

bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak. Aktivitas

fisik atau olahraga yang kurang dilakukan, dapat menyebabkan asupan

energi yang ada di dalam dapat mengalami penimbunan kemudian akan

menjadi jaringan lemak sehingga dapat menyebabkan peningkatan kadar

kolesterol LDL dalam tubuh dan juga dapat menurunkan kadar HDL atau

kolesterol baik.

4. Umur dan jenis kelamnin Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar

kolesterol biasanya cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya

terus menuerus meningkat setelah usia 50 tahun, dan sedangkan pada

wanita kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause setelah itu

kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria (Yovina, 2017).

c. Tanda dan Gejala Kolesterol

Hiperlipidemia biasanya tidak terdeteksi dini sehingga baru ditemukan

ketika evaluasi atau pemeriksaan penyakit aterosklerosis atau penyakit

kardiovaskuler. Tanda dan gejalanya yaitu xantoma, xanthelasma, nyeri

dada, nyeri perut, hepatosplenomegali, kadar kolesterol atau trigliserida

tinggi, serangan jantung, obesitas, intoleransi glukosa, lesi menyerupai

jerawat pada sekujur tubuh, plak ateromatosus pada pembuluh darah arteri,

arkus senilis, dan xantomata (Harikumar, dkk., 2013).

d. Pencegahan Kolesterol

1. Menerapkan pola makan sehat

2. Menurunkan berat badan berlebihan


3. Berolarga secara teratur

4. Menghentikan kebiasaan merokok

e. Komplikasi Kolesterol

1. Tekanan Darah Tinggi

2. Penyakit arteri coroner

3. Nyeri dada (angina)

4. Penyakit serangan jantung

5. Stroke

6. Penyakit arteri perifer

7. Penyakit ginjal kronis

8. Penyakit alzeihmer

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. Diabetes guidelines. Diabetes Care. (2016). S1–106.


KEMENKES P2PTM. (2020).

Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf. Kesehatan, D., & Balikpapan, K. (2018). Profil


2018 kesehatan. Data Dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.
https://itjen.kemdikbud.go.id/public/ Kholifah, S. N., & Widagdo, N. W. (2016).
Keperawatan Keluarga Dan Komunitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Indonesia

M.Clevo Rendy Margaret TH. (2019). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam (Nurha Medi).

Rodriguez-Saldana, J. (2019). Preface: A New Disease? In The Diabetes


Textbook.https://doi.org/10.1007/978-3-030-11815- 0_1

PERKERNI. (2015). Konsensus pengelolaan dan pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2


di Indonesia (PERKERNI).

Priscilla LeMone dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Gangguan
Intergumen, Gangguan Endrokrin, dan Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: EGC.

Wijaya & Putri. (2018). Buku KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan
Dewasa). Nuha Medika. Yogyakarta.

Maryam, dkk, (2017), Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba
*Medika.

Meldawati, (2017), Perubahan Fisiologi Pada Lansia. Jakarta : ECG

Muttaqin, Arif, (2017), Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Muskuloskeletal. Jakarta : EGC

Bahrudin, M. (2017). Patofisiologi Nyeri (Pain). Saintika Medika, 13(1), 7.


https://doi.org/10.22219/sm.v13i1.5449

LEMBAR EVALUASI HASIL

Kegiatan : Penyuluhan hipertensi,


Topik : hipertensi

Hari/Tanggal : Kamis, 06 April 2023

Tempat : Kediaman Bapak Dukuh Ceper, Wedomartani

Waktu : 60 menit

JAM KEGIATAN

1. Pembukaan

2. Penyampaian Materi

Diskusi

Pertanyaan

1. NamaPenanya :……………………………………………….

Pertanyaan :

…………………………………...................................

…………………………………………………………

…………………………………………………………

Jawab :

…………………………………………………………

…………………………………………………………
………………………………………………………….

…………………………………………………………

…………………………………………………………

2. NamaPenanya :……………………………………………….

Pertanyaan :

…………………………………...................................

…………………………………………………………

Jawab :

…………………………………………………………

…………………………………………………………

………………………………………………………….

…………………………………………………………

…………………………………………………………

3. Nama Penanya :………………………………………

Pertanyaan :

………………………………….................................

…………………………………………………………
…………………………………………………………

Jawab :

…………………………………………………………

………………………………………………………….

………………………………………………………….

………………………………………………………….

…………………………………………………………

4. Nama Penanya :……………………………………….

Pertanyaan :

…………………………………...................................

………………………………………………………….

………………………………………………………….

Jawab :

…………………………………………………………

………………………………………………………….

………………………………………………………….

…………………………………………………………
………………………………………………………….

5. Nama Penanya :………………………………………..

Pertanyaan :

………………………………….................................

…………………………………………………………

…………………………………………………………

…………………………………………………………

Jawab :

…………………………………………………………

………………………………………………………….

………………………………………………………….

………………………………………………………….

………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai