Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS


HARGA DIRI RENDAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh
Nama : Trivena puimera
NIM : 22160032

PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS


HARGA DIRI RENDAH

Mahasiswa

Trivena puimera
NIM : 22160032

Pembimbing Akademik Clinical Instructure (CI)

( ) (
)
HARGA DIRI RENDAH

A. PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah keadaan diman indivdu mengalami evaluasi diri yang
negative mengenai diri atau kemampuan diri (Carpenito, L. J.1998 dalam Wijayaningsih,
Kartika Sari.2015). Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri akibat evaluasi diri yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri yang
disebabkan oleh hilangnya percaya diri atau harga diri (Fitria, 2009). Harga diri rendah
adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibatevaluasi negative terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (Keliat, dkk, 2010).

Jadi harga diri rendah adalah perasaan buruk terhadap diri sendiri yang
berkepanjangan akibat dari hilangnya kepercayaan diri.

B. TANDA DAN GEJALA


1. Data Subjektif
a. Mengkrtik diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan
c. Perasaan tidak mampu
d. Rasa bersalah
e. Sikap negative terhadap diri sendiri
f. Sikap pesimis terhadap kehidupan
g. Keluhan sakit fisik
h. Pandangan hidup yang terpolarisasi
i. Menolak kemamuan diri sendiri
j. Perasaan cemas dan takut
k. Merasionalisasi penolakan atau menjauh dari umpan balik positif
l. Ketidakmampuan menentukan tujuan
2. Data Objektif
a. Produktfitas menurun
b. Perilaku destruktf pada diri sendiri
c. Perilaku desruktif pada orang lain
d. Penyalahgunaan zat
e. Menarik diri dari hubungan social
f. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
g. Menunjukkan tanda depresi (susah tidur dan susah makan)
h. Tampak mudah tersinggung atau mudah marah (Wijayaningsih, Kartika Sari, 2015).
C. ETIOLOGI
1. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua yang tidak
realistik, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.
2. Faktor Presipitasi
a. Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor di luar individu
( internal or eksternal sources), yang dibagi 5 kategori:
1) Ketegangan peran, adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialam
individu dalam peran atau posisi yang diharapkan.
2) Konflik peran: ketdaksesuaian peran antar yang dijalankan dengan yang diinginkan
3) Peran yang tidak jelas: kuragnya pengetahuan individu tentang peran yang
dilakukannya
4) Peran berlebihan: kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan seperangkat
peran yang kompleks
5) Perkembangan transisi, yaitu perubahan norma yang berkaitan dangan nilai untuk
meyesuaikan diri
b. Situasi transisi peran, adalah bertambah atau berkurangnya orang penting dalam
kehdupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti
c. Transisi peran sehat-sakit, yaitu peran yang dikibatkan oleh keadaan sehat atau
keadaan sakit. Transisi ini dapat disebabkan:
1) Kehilangan bagian tubuh
2) Perubahan ukuran dan bentuk, penamilan atau fungi tubuh
3) Perubahan fisik yan berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan
4) Prosedur pengobatan dan perawatan
5) Ancaman fisik seperti pemakaian oksigen, kelelahan, ketidakseimbangan
biokimia, ganggua penggunaan obat, akohol dn zat.
(Wijayaningsih, Kartika Sari.2015)

D. RENTANG RESPON
Adaptive Maladaptive

Aktualisasi diri Konsep diri positive HDR Kerancuan identitas Depersonalisasi


E. PSIKOPATOLOGI
Menurut Keliat, dkk (2010) penyebab dari harga diri rendah adalah tidak mampu
individu menyesuaikan diri terhadap adaptif dan situasi / pressor yang dihadapi baik internal
maupun eksternal. Hal tersebut juga disebabkan oleh individu merasa kurang atau tidak dapat
perhatian, kasih sayang dari keluarga, teman, penghargaan yang kurang bahkan sedih yang
berkepanjangan karena kehilangan orang yang dicintai. Individu akan sedih, cemas, pasif,
adaptif, apatis, merasa tidak berharga dan individu tidak adaptif dalam menyelesaikan
masalah.
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat terjadi secara :
1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan,
dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu terjadi
(korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba ).
a. Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya pemeriksaan fisik yang sembarangan
pemasangan alat yang tidak sopan (pengukuran pubis, pemasangan kateler
pemeriksaan perincal).
b. Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat/sakit/penyakit.
c. Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai pemeriksaan
dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan.
2. Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum
sakit/dirawat klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat
akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
Pohon Masalah

Isolasi sosial effect


Core problem

Harga Diri Rendah Kronis

Koping Individu Tidak Efektif Causa


(SDKI,SLKI,SIKI)

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA


Diagnosa keperawatan utama adalah harga diri rendah

G. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat berhubungan degan orang lain secara optimal
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapt mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3) Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
4) Klien dapat merencanakan kegiatan dengan kemampuan yang dimiliki
5) Klien dapat melaksanakan kegiatan yang boleh dilakukan
6) Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada dikeluarga

2. Intervensi
Tindakan mandiri
SP I
a. Mengidentifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien (buat
daftar kegiatan)
b. Membantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar
kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
c. Membantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk
dilatih
d. Melatih kegiatan yang dipilih (alat & cara melakukannya)
e. Memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan dua kali per hari
SP II
a. Mengevaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian
b. Membantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih
c. Melatih kegiatan kedua kedua (alat dan cara)
d. Memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: dua kegiatan masing2 dua kali per
hari
SP III
a. Mengevaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian
b. Membantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih
c. Melatih kegiatan ketiga ( alat & cara)
d. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan : tiga kegiatan, masing-masing dua kali
per hari
SP IV
a. Mengevaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang telah dilatih dan berikan
pujian
b. Membantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih
c. Melatih kegiatan keempat (alat & cara)
d. Memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: empat kegiatan masing-masing dua
kali per hari
SP V
a. Mengevaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian
b. Melatih kegiatan dilanjutkan sampai tak terhingga
c. Menilai kemampuan yang telah mandiri
d. Menilai apakah harga diri pasien meningkat

Tindakan modalitas
TAK untuk pasien harga diri rendah adalah TAK stimulasi persepsi yang terdiri dari dua
hal berikut:
a. Sesi I: mengidentifikasi hal positif diri
b. Sesi II: melatih positif pada diri

Tindakan kolaborasi
a. Membantu klien dapat menggunakan obat untuk mengendalikan HDR.
b. Diskusikan dengan klien tentang obat untuk mengendalikan HDR.
c. Bantu klien untuk memastikan bahwa klien minum obat sesuai program dokter.
d. Observasi tanda dan gejala terkait dengan efek samping obat (Keliat, dkk, 2010)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH SP I

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi:
a. Data Subjektif : Pasien mengeluh hidup tidak bermakna, tidak memiliki kelebihan
apapun, dan merasa jelek.
b. Data Objektif : Tampak kontak mata kurang, tidak berinisiatif dengan orang lain.
2. Diagnosa
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Tujuan :
a. Pasien dapat mengetahui kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang masih bisa digunakan
c. Pasien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuannya
d. Pasien dapat melatih kemampuan yang dimilikinya
e. Pasien merasa dihargai dengan pujian yang wajar
f. Pasien mampu memasukkan ke jadwal harian
4. Intervensi :
a. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Nilai kemampuan pasien yang masih bisa digunakan
c. Bantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan pasien
d. Latih pasien sesai kemampuan yang dipilih
e. Beri pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
f. Anjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
“ Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Michael Saza Alexandra bisa dipanggil
Saza, saya perawat yang bertugas di ruangan ini. Hari ini saya bertugas dari pukul
07.00-14.00. Saya yang akan merawat ibu selama 3 minggu kedepan. Nama ibu
siapa? Senang dipanggil apa?”
“ Bagaimana perasaannya hari ini? Apa keluhan ibu saat ini?”
“ Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang masalah yang ibu alami,.
Dimana kita mau berbincang-bincang? Berapa lama? Bagimana kalau 20 menit?”.
2. Fase Kerja
“ Bu, tadi ibu mengatakan kalau bapak tidak berguna dan tidak bisa melakukan
sesuatu. Sekarang coba ceritakan kegiatan apa saja yang biasa ibu lakukan dirumah?,
iya bagus sekali bu, selain itu, kegiatan apa lagi yang sering ibu lakukan?, wahh
banyak sekali, ada 5 kegiatan yang biasa ibu lakukan itu bagus sekali bu.”
“ Bu, dari kelima kegiata itu, kira-kira yang mana masih bisa ibu lakukan di rumah
sakit? Iya bagus sekali bu, masih ada 2 kegiatan yang bisa ibu lakukan di rumah
sakit.”
“ Baiklah bagamana kalau pertemuan kali ini kita latihan pertama terlebih dahulu, ibu
mau yang mana dulu?
Iya kita akan belajar membersihkan tempat tidur, ayo kita lihat tempat tidur ibu,
sudah bersih belum, iya benar bu. kalau kita ingin membersihkan tepat tidur alat-alat
yang dibutuhkana apa saja bu? iyaa bagus sekali bu, alat-alat yang dibutuhkan seperti
sprei, sarung bantal, selimut. Langkah yang pertama apa yang dilakuukan bu? iya
bagus, pindahkan bantal dan selimutnya. Selain itu apalagi bu? yaa benar sekali bu
lepas sprei yang kotor ydang diganti dengan yang bersih. Yaa bagus sekali bu, setelah
itu apalagi bu? yaa benar sekali bu, pindahkan bantal dan selimut.
Nahh ibu sudah bisa membersihkan tempat tidur dengan baik sekali yaa. Sekarang
coba ibu perhatikan dan bedakan degan tempat tidur dengan yang sebelum dirapikan,
menjadi lebih rapi tidak? Yaaa bagus sekali bu. sekarang akan saya panggilkan teman
saya untuk menilai yaaa. (panggil teman) bagaimana perasaannya bu setelah melihat
tempat tidur yang sudah dibersihkan oleh ibunya?. Iyaa bagus, terima kasih yaa. Ibu
bisa kembali keruangan ibu kembali!
Nahh ibu sudah mendengarkan apa yang dibilang oleh teman saya?. Ibu sudah
bisa mmbuat orang lain senang dengan apa yang ibu lakukan, itu berarti ibu masih
bergunakan? Saya lihat ibu sudah bisa melakukannya dengan baik. Bagaimana kalau
kita masukkan kedalam jadwal harian? Ibu sehari mau melakukan berapa kali? Jam
berapa? Baik buu, nanti ibu jangan lupa masuk kan ke jadwal hariannya yaa.
Sekarang saya kasih tahu bagaimana cara mengisinya yaa (ajari cara mengisi jadwal
harian).
3. Terminasi
“ Baiklah bu, bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang? Ibu masih
ingat apa yang kita pelajari hari ini? Coba ibu ulangi lagi! Iya bagus sekali bu. nanti
ibu jangan lupa ya setelah melakkannya ibu tulis di jadwal hariannya. Baik bu,
bagaimana kalau besok kita lanjut latihan keampuan ibu yang kedua ya, ibu masih
ingat iyaa bagus, benar sekali bu kita latihan menyapu, besok jam 8.00 WIB disini ya
bu, ibu setuju? Baik kalau begitu sala permisi, sampai ketemu besok.”
DAFTAR PUSTAKA

Chayatin. 2009. Buku Ajar Kebutuhan Dasar manusia. Jakarta: EGC

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi

Pelaksana Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Keliat, dkk, 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:EGC.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan


Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta; DPP PPNI

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Wijayaningsih, Sari Kartika.2015. Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa.

Jakarta: CV. Trans Info Media.


SP II HARGA DIRI RENDAH (HDR)

1. Fase orientasi

Salam terapeutik

Selamat pagi, apakah ibu masih ingat dengan saya? Sesuai janji saya kemarin saya
datang lagi.

Evaluasi / validasi :

Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Bagaimana dengan perasaan negatif yang ibu
rasakan? Bagus sekali berarti perasaan tidak berguna yang ibu rasakan sudah
berkurang. Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat tidurnya?, boleh saya lihat
kamar tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Sekarang mari kita lihat jadwalnya,
wah ternyata ibu telah melaukan kegiatan merapikan tempat tidur sesuai jadwal, lalu
apa manfaat yang ibu rasakan dengan melaukan kegiatan merapikan tempat tidur
secara terjadwal?

Kontrak :

Topik : Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua. Hari kita
mau latihan cuci piring kan?

Waktu : Kita akan melakukan latihan cuci piring selamaa 30 menit bu

Tempat : Dimana tempat mencuci piringnya bu?

2. Fase kerja

Baik, sebelum mencuci piring, kita persiapkan dulu perlengkapan untuk mencuci
piring. Menurut ibu apa saja yang kita perlu kita siapkan saat mencuci piring?, ya
bagus, jadi sebelum mencuci piring kita perlu menyiapkan alatnya yaitu sabun cuci
piring dan spoonsuntuk mencuci piring. Selain itu juga tersedia air bersih untuk
membilas piring yang telah kita sabuni Nah sekarang bagaimana langkah- langkah
atau cara mencuci yang biasa ibu lakukan? Benar sekali, tapi sebaiknya sebelum kita
mencuci piring pertama kita bersihkan pirimng dari sisa-sisa makanan dan kita
kumpulkan disuatu tempat atau tempat sampah. Kemudian kita basahi piring dengan
air, lalu sabuni seluruh permukaan piring, dan kemudian dibilas hingga bersih sampai
piringnya tidak teras licin lagi. Kemudian kita letakkan pada rak piring yang tersedia.
Jika ada piring dan gelas, maka yang pertama kali kita cuci adalh gelasnya, setelah
itu baru piringnya. Sekarang bisa kita mulai bu. Bagus sekali, ibu telah mencuci
piring dengan cara yang baik. Menurut ibu bagaiman perbedaan setelah piring dicuci
dibandingkan tadi sebelum piring belum dicuci?
3. Fase terminasi
Evaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci piring?
Evaluasi objektif :
Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci piring yang baik bu? Bagus bu.
Rencana Tindak Lanjut :
Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu
melakukannya? Bagus 3 kali...setelah selesei makan sarapan, siang dan malam ya bu.
Jika ibu melakukannya tanpa diingatkan

perawat ibu beri tanda M, tapi kalau ibu mencuci piring dibantu atau diingatkan
perawat ibu beri tanda B, tapi kalau ibu tidak melakukannya ibu buat T.

Kontrak

Topik : Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang
ketiga.

Waktu : Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.

Tempat : Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita
ketemu lagi disini jam 10 ya. Permisi bu.

SP III HARGA DIRI RENDAH (HDR)

1. Fase orientasi

Salam terapeutik

Selamat pagi, Apakah ibu masih ingat dengan saya? Sesuai janji saya
kemarin saya datang lagi.
Evaluasi / validasi :
Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Bagaimana dengan perasaan negatif yang
ibu rasakan? Bagus sekali berarti perasaan tidak berguna yang ibu rasakan
sudah berkurang. Bagaimana dengan jadwalnya? Boleh saya lihat bu? Yang
merapikan tempat tidur sudah dikerjakan. Bagus sekali, boleh saya lihat
kamar tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Untuk cuci piringnya sudah
dikerjakan sesuai jadwal, coba kita lihat tempat cuci piringnya? B ersing
sekali tidak ada piring dan gelas yang kotor, semua
sudah rapi di rak piring.wah ibu luar biasa smua kegiatan dikerjakan sesuai
jadwal lalu apa manfaat yang ibu rasakan dengan melaukan kegiatan secara
terjadwal?
Kontrak :

Topik : Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang
ketiga. Hari kita mau latihan menyapu kan? Tujuan pertemuan pagi

ini adalah untuk berlatih menyapu sehingga ibu dapat menyapu dengan
baik dan merasakan manfaat dari kegiatan menyapu
Waktu : Kita akan melakukan latihan menyapu selamaa 30 menit bu
Tempat : Ibu mau menyapu dimana? Bagaimana kalau dikamar ibu bu?
2. Fase kerja

Baik menurut ibu, apa saja yang kita perlukan untuk menyapu lantai?, bagus
sebelum mulai kita menyapu kita perlu menyiapkan sapu dan pengki.
Bagaimana cara menyapu yang biasa ibu lakukan? Yah bagus jadi menyapu
kita lakukan dari arah sudut ruangan. Menyapu juga dilakukan dibawah meja
dan kursi, bila perlu meja dan kursinya digeser, agar dapat menyapu pada
bagian lantainya dengan lebih bersih. Begitu juga untuk dibawah kolong
tempat tidur perlu disapu. Mari kita mulai berlatih bu? Ya bagus sekali ibu
menyapu dengan bersih. Menurut ibu bagaiman perbedaan setelah ruangan
ini disapu dibandingkan tadi sebelum disapu?
3. Fase terminasi
Evaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan menyapu?
Evaluasi objektif :
Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah menyapu yang baik bu?
Rencana Tindak Lanjut Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu,
mau berapa kali ibu melakukannya? Bagus 2 kali...jam berapa ibu mau
melakukannya ,jadi ibu mau melaukannya jam 8 pagi dan jam 5 sore. Jika ibu
melakukannya tanpa diingatkan perawat ibu beri tanda M, tapi kalau ibu
mencuci piring dibantu atau diingatkan perawat ibu beri tanda B, tapi kalau ibu
tidak melakukannya ibu buat T.
Kontrak
Topik : Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang
keempat.

Waktu : Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.

Tempat : Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok
kita ketemu lagi disini jam 10. Permisi.

SP IV HARGA DIRI RENDAH (HDR)

1. Fase orientasi

Salam terapeutik

Selamat pagi Apakah ibu masih ingat dengan saya? Sesuai janji saya kemarin
saya datang lagi.

Evaluasi / validasi :

Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Bagaimana dengan perasaan negatif yang ibu
rasakan? Bagus sekali berarti perasaan tidak berguna yang ibu rasakan sudah
berkurang. Bagaimana dengan jadwalnya? Boleh saya lihat bu? Yang
merapikan tempat tidur sudah dikerjakan. Bagus sekali, boleh saya lihat kamar
tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Untuk cuci piringnya sudah dikerjakan
sesuai jadwal, coba kita lihat tempat cuci piringnya? Bagus bersih sekali
tidak ada piring dan gelas yang kotor, semua sudah rapi di rak piring.
Bagaimana dengan menyapu? Bagus lantai kamar ibu juga sudah bersih, wah
ibu luar biasa smua kegiatan dikerjakan sesuai jadwal lalu apa manfaat yang ibu
rasakan dengan melaukan kegiatan secara terjadwal?

Kontrak :

Topik : Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang keempat.
Hari kita mau latihan mencuci pakaian kan? Tujuan pertemuan pagi ini adalah
untuk berlatih menyapu sehingga ibu dapat mencuci pakaian dengan baik dan
merasakan manfaat dari kegiatan menyapu

Waktu : Kita akan melakukan latihan mencuci pakaian selamaa 30 menit bu

Tempat : Mari bu kita ke kamar mandi?

2. Fase kerja

Baik menurut ibu, apa saja yang kita perlukan untuk mencuci pakaian?,
bagus sebelum mulai kita menyapu kita perlu menyiapkan ember, deterjen,
gundar kain. Bagaimana cara mencuci pakaian yang biasa ibu lakukan? Yah
bagus jadi sebelum kita mencuci pakaian kita pisahkan pakaian yang
bewarna dengan pakain putih, kemudian masukan deterjen secukupnya
disesuaikan dengan jumlah baju dan tambahkan air sampai adanya
busa, masukan pakaian yang kotor tadi rendam 10-15 menit. Setelah 10-
15 menit kucek pakaian sampai bersih, apabila ada noda yang tidak mau
dikucek maka ibu bisa mengunakan gundar. Kemudian bilas pakaian sampai
busanya hilang kemudian pakaian bisa dijemur. Ayo kita cobakn bu Ya
bagus sekali ibu mencuci pakaian dengan bersih. Menurut ibu bagaiman
perbedaan pakaian setelah dicuci dibandingkan tadi sebelum dicuci?
3. Fase terminasi
Evaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci pakaian?
Evaluasi objektif :
Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci yang baik bu? Bagus bu.
Rencana Tindak Lanjut

Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu
melakukannya? Bagus 2 kali seminggu...hari apa saja ibu mau
melakukannya ,jadi ibu mau melaukannya hari rabu dan minggu?. Jika ibu
melakukannya tanpadiingatkan perawat ibu beri tanda M, tapi kalau ibu
mencuci piring dibantu atau diingatkan perawat ibu beri tanda B, tapi kalau
ibu tidak melakukannya ibu buat T.

Kontrak

Topik : Baik, besok saya akan kembali lagi untuk berbicara tentang
kebersihan diri ibu ya.
Waktu : Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.

Tempat : Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita
ketemu lagi disini jam 10 ya. Permisi.

Anda mungkin juga menyukai