Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN & STRATEGI PELAKSANAAN

HARGA DIRI RENDAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Siti Lia Amalia, S. Kep, Ners

Disusun oleh:
Khoirul firmansyah Ansori
04416019050

AKADEMI KEPERAWATAN BUNTET PESANTREN CIREBON

Jl. Buntet Pesantren, Kec. Astanajapura, Kab. Cirebon

Telp/Fax: (0231) 635747/636985

2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH (HDR)

A. Pengertian
Harga diri rendah adalah evaluasi diri yang negatif,berupa
mengkritik diri sendiri, dimana seseorang memiliki fikiran negatif dan
percaya bahwa mereka di takdirkan untuk gagal (Windarwati,2016)
Harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilangnya kepercayaan diri, gagal mencapai tujuan yang
diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Stuart,2013).
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri
sendiri, termasuk tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis,
tidak ada harapan dan putus asa (Depkes RI,2000 dalam Nurarif & Hardhi,
2015,p.55)
B. Jenis-jenis Harga Diri Rendah
Menurut (Fitria, 2013)
 Harga Diri Rendah Situasional
Adalah dimana keadaan individu yang sebelumnya memiliki harga
diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam
berespon terhadap suatu kejadian.
 Harga Diri Rendah Kronik
Apabila dari harga diri rendah situasional tidak ditangani segera,
maka lama kelamaan dapat menjadi harga diri kronik.
C. Rentang Respon.
Sumber : (Fajariyah,2012)

Respon Adaptif Respon Maladaptif


Akualisasi diri Konsep diri positif Harga diri Keracunan
Depersonalisasi rendah identitas

a) Akualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang


pengalaman nyata yang sukses diterima.
b) Konsep diri positif adalah mempunyai pengalaman yang positif
dakam beraktualisasi diri.
c) Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan
konsep diri maladaptif.
d) Keracunan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan
aspek psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
e) Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realitis terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta
tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain
(Fajariyah,2012).
D. Tanda dan Gejala
Menurut Carpenito,L.J dan keliat,B A Dalam buku kartika sari (2015)
tanda dan gejala pada harga diri rendah adalah :
1. Data Subyektif
a) Mengintrospeksi diri sendiri
b) Perasaan diri yang berlebihan
c) Perasaan tidak mampu dalam semua hal
d) Selalu merasa bersalah
e) Sikap selalu negatif pada diri sendiri
f) Bersikap pesimis dalam kehidupan
g) Mengeluh sakit fisik
h) Pandangan hidup yang terpolarisasi
2. Data Obyektif
a) Produktivitas mejadi menurun
b) Perilaku distruktif yang terjadi pada diri sendiri
c) Perilaku distruktif yang terjadi pada orang lain.
d) Penyalah gunaan suatu zat
e) Tindakan menarik diri dari hubungan sosial
f) Mengungkapkan peraasaan bersalah dan malu
g) Muncul tanda depresi seperti sukar tidur dan makan
h) Gampang tersinggung dan mudah marah

E. Penyebab
1. Faktor Predisposisi
Menurut Prabowo (2014), Faktor predisposisi terjadinya harga diri
rendah yaitu :
a) Penolakkan
b) Kurang penghargaan, pola asuh overprotektif, otoriter,
tidak konsisten, terlalu dituruti, terlalu dituntut.
c) Persaingan antar saudara
d) Kesalahan dan kegagalan berulang
e) Tidak mampu mencapai standar.
Menurut Irman,Alwi, & Patricia (2016), Hal-hal yang dapat
mempengaruhi terjadinya harga diri rendah, meliputi :
a) Faktor biologis
Adanya faktor keturunan anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma kepala.
b) Faktor psikologis
Adanya pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
seperti kegagalan yang berulang, penolakkan dan harapan
orang tua yang tidak realistis, kurang mempunyai tanggung
jawab personal, ketergantungan pada orang lain, dan
penilaian negatif pasien terhadap gambaran diri.
c) Faktor sosial budaya
Adanya penilaian negatif dari lingkungan individu yang
dapat mempengaruhi penilaian individu tersebut, tingkat
pendidikan yang rendah, sosial ekonomi yang rendah, dan
riwayat penolakan sesama individu dalam tumbuh kembang
anak.
2. Faktor Presipitasi
Menurut Prabowo(2014), Faktor presipitasi terjadinya harga diri
rendah yaitu :
a. Hilangnya sebagian anggota tubuh
b. Berubahnya penampilan atau bentuk tubuh
c. Mengalami kegagalan
d. Menurunnya produktivitas
Menurut Irman et al. (2016), Faktor presipitasi terjadinya harga diri
rendah antara lain :
a. Trauma : dapat berupa penganiayaan seksual dan psikologis
atau menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran : berhubungan dengan posisi atau peran yang
diharapkan dan individu yang mengalainya frustasi.
- Transisi peran perkembangan : perubahan yang normatif
yang berkaitan dengan pertumbuhan
- Transisi peran situasi : terjadinya pertambahan atau
pengurangan anggota keluarga baik itu karena kelahiran
atau kematian.
- Transisi peran sehat-sakit : sebagai akibat pergeseran dari
keadaan sehat dan sakit, meliputi kehilangan bagian
anggota tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan
keperawatan.
Gangguan konsep diri : harga diri rendah ini dapat terjadi secara
situasional maupun kronik :
a) Situasional : bisa disebabkan oleh trauma yang muncul
secara tiba-tiba misalnya harus di operasi, mengalami
kecelakaan, korban pemerkosaan, menjadi narapidana.
b) Kronik : biasanya sudah berlangsung sejak lama yang di
rasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat.
F. Pohon masalah harga diri rendah
Isolasi sosial : Menarik Diri

Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

Koping Individu Tidak Efektif

(Nita Fitria,2010)
G. Fokus Pengkajian
Meurut Sutejo (2017) pengkajian keperawatan antara lain :
a) Identitas pasien
b) Keluhan utama / alasan masuk
c) Faktor presdisposisi
d) Faktor presipitasi
e) Pemeriksaan fisik
f) Faktor psikososial
- Genogram
g) Konsep diri
Menurut Muhtith (2015)
- Gambaran diri
- Ideal diri
- Harga diri
- Identitas
- Peran
h) Faktor kognitif
i) Faktor afetif
j) Faktor fisiologis
k) Perilaku
l) Faktor sosial
H. Diagnosa Keperawatan
Menurut (Nita Fitria,2010)
a) Isolasi sosial
b) Gangguan konsep diri
c) Koping individu tidak efektif.
I. Intervensi
a. Tindakan keperawatan untuk pasien
1) Tujuan
a) Tujuan Umum
Menurut purwaningsih & karlina (2010), untuk
meningkatkan aktualisasi diri pasien dengan membantu
menumbuhkan, mengembangkan, menyadari potensi sambil
mencari kompensasi ketidakmampuan yang dimiliki oleh
pasien.
b) Tujuan Khusus
Menurut Irman et al. (2016), tujuan khusus dilakukannya
tindakan keperawatan pada pasien antara lain :
- Pasien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positof
yang dimiliki
- Pasien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan.
- Pasien mampu menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan
- Pasien mampu merencanakan atau menyusun jadwal kegiatan
yang telah dilatihnya untuk waktu berikutnya.
2) Tindakan keperawatan
Menurut keliat & akemat (2014)
- Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien
- Membantu pasien enilai aspek positif atau kemampuan yang
dimiliki oleh pasien
- Membantu pasien memilih/ menetapkan kemampuan yang akan
dilatih
- Melatih kemampuan yang dipilih pasien
- Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang
dilatih.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
 Mengkritik diri sendiri
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup yang pesimis
 Berpakaian yang tidak rapih
 Lebih banyak menunduk
2. Diagnosa Keperawatan
 Gangguan harga diri rendah
3. Tujuan : pasien mampu
 Membina hubungan saling percaya
 Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
 Menilai kemampuan yang dapat digunakan
 Menetapkan kegiatan sesuai kemampuan
 Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemmpuan
 Merencanakan kegiatan yang telah dilatih
B. Strategi Komunikasi

SP 1 HARGA DIRI RENDAH (HDR)


1. Fase Orientasi
 Salam Terapeutik
Asalamualaikum ibu , Selamat pagi bu , saya mahasiswi
keperawatan Buntet Pesantren Cirebon yang akan merawat ibu dari
jam 8 pagi sampai jam 2 siang , Nama saya Rindiani suka
dipanggil rindi .Nama ibu siapa ?, Seneng dipanggil apa bu?
 Evaluasi /Validasi
Bagaimana perasaan ibu pada pagi hari ini ? saya merasa tidak
berguna kalau dirumah . oh jadi ibu merasa tidak berguna kalau
dirumah ?
 Kontrak Topik
Baiklah bagaimana kalau kita membicarakan tentang perasaan ibu
dan kemampuan yang ibu memiliki ? setelah itu kita akan menilai
kegiatan mana yang masih dapat ibu dilakukan , setelah kita nilai ,
kita akan pilih beberapa kegiatan untuk kita latih .
 Waktu :
Mau berapa lama kita berbincang bincang bu? Bagaimana kalau 30
menit?
 Tempat
Dimana ibu mau berbincang-bincang ? Bagaimana kalau kita disini
aja .
2. Fase Kerja
Sebelumnya saya ingin menanyakan tentang penilaian ibu terhadap
diri ibu, tadi ibu mengatakan merasa tidak berguna kalau dirumah. Apa
yang menyebabkan ibu merasa demikian?
Jadi ibu merasa telah gagal memenuhi keinginan orang tua ibu, apakah ada
hal lain yang tidak menyenangkan yang ibu rasakan?
Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga dan teman teman
setelah ibu merasakan hidup ibu yang tidak berarti dan tidak berguna? Oh
jadi ibu menjadi malu, ada lagi bu? Tadi ibu mengatakan gagal dalam
memenuhi keinginan orang tua . sebenarnya apa saja harapan dan cita-cita
ibu? Bagaimana usaha ibu untuk mencapai harapan yang belum terpenuhi?
Agar dapat mencapai harapan-harapan ibu , mari kita sama-sama menilai
kemampuan yang ibu miliki untuk dilatih dan kembangkan . coba ibu
sebutkan kemampuan apa saja yang ibu pernah miliki? Membersihkan
tempat tidur , menyapu, mencuci piring, , bagus apalagi bu? Kegiatan
rumah tangga yang bisa ibu lakukan ? bagus apa lagi bu?
Wah bagus sekali ada 3 kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki .
nah sekarang dari tiga kemampuan yang ibu miliki mana yang masih dapat
dilakukan dirumah sakit? Coba kita lihat yang pertama bisa bu? Yang
kedua bu ? ( sampai yang kegiatan yang ketiga), bagus sekali , bagus
sekali , teryata ada tiga kegiatan yang masih dapat ibu lakukan dirumah.
Nah dari tiga kegiatan yang telah dipilih untuk dikerjakan dirumah
sakit, mana yang dilatih hari ini, ? baik mari kita latihan merapikan tempat
tidur, tujuanya agar ibu dapat meningkatkan kemampuan merapikan
tempat tidur dan merasakan maanfaatnya . dimana kamar ibu?
Nah kalau kita akan merapihkan tempat tidur . kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya, kemudian kita angkat seprainya dan kasurnya kita
balik , nah sekarang kita pasang lagi seprainya, kita mulai dari arah atas ya
bu. Kemudian bagian kakinya tarik dan masukan lalu bagian pinggir
dimasukan, sekarang ambil bantal , rapihkan dan letakkan dibagian atas
kepala , mari kita lipat selimut , nah letakkan dibagian bawah , bagus .
menurut ibu bagaimana perbedaan tempat tidur setelah dibersuhkan
dibandingkan tadi sebelum dibersihkan ?

3. Fase Terminasi
 Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan merapikan tempat
tidur?
 Evaluasi Objektif
Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah merapikan tempat tidur
Bagus.
 Rencana Tindak Lnjut
Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa
kali ibu melakukanya? Bagus 2 kali … pagi pagi setelah bangun
tidur dan jam 4 setelah istirahat siang . jika ibu melakukanya tanpa
diingatkan perawat ibu tanda M , tapi kalau ibu merapikan tempat
tidur di bantu atau diingatkan perawat ibu beri tanda B tapi kalau
tidak melakukannya ibu buat tanda T .
 Kontrak
Topik:
Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu
yang kedua
Waktu:
Ibu mau jam berapa baik jam 10 pagi iya bu?
Tempat:
Tempatnya dimana ibu? Bagaimana kalau disini saja, jadi ketemu
lagi disini jam 10 pagi ya ibu? Ya waalaikum salam wr wb
DAFTAR PUSTAKA

YP,Aisyah.2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Diunduh dari


http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=6142 pada
tanggal 24 Desember 2020

ED,Rahmawati.2019. BAB II Tinjauan Pustaka. Diunduh dari


https://eprints.umpo.ac.id/5092/3/03.%20BAB%202.PDF pada tanggal 24
Desember 2020

S Rahayu.2019. Tanda Gejala Harga Diri Rendah. Diunduh dari


https://ejournal.akperrspadjakarta.ac.id/index.php/JEN/article/download/10/10
pada tanggal 24 Deember 2020

Fitria.2014. BAB II Tinjauan Pustaka. Diunduh dari


http://eprints.umbjm.ac.id/232/3/BAB%202.pdf pada tanggal 24 Desember 2020

D Atika.2018. Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah. Di unduh dari


http://scholar.unand.ac.id/41401/2/BAB%201.pdf pada tanggal 24 Desember
2020

Anda mungkin juga menyukai