Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN JIWA DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH

DISUSUN OLEH :

TITIK NURCAHYANI

048SYE21

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D.3

TAHUN 2024
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN JIWA DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH

TITIK NURCAHYANI

048SYE21

Laporan Pendahuluan/Asuhan Keperawatan telah dikonsultasikan dan disetujui.

Pembimbing Pendindikan Pembimbing Klinik

Zurriyatun Thoyibah, S.Kep., Ners., M.Kep Henny Fitria, S.Kep., Ners


LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

A. Masalah Utama: Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah


B. Proses terjadinya Masalah
1. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti
dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri
sendiri dan kemampuan diri. Gangguan harga diri adalah suatu keadaan
dimana individu mengalami atau beresiko mengalami evaluasi dari yang
negatif dan tentang kemampuan diri (Ii et al., 2019).
2. Faktor Predisposisi
Factor yang mempengaruhi harga diri, anatara lain: penolakan
orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, ketergantungan pada
orang lain dan ideal diri yang tidak realistis (Syafitri, 2020).
3. Faktor Presipitasi
a. Ketegangan Peran
Ketegangan peran adalah stres yang berhubungan dengan frustasi
yang dialami individu dalam peran atau posisi yang diharapkan seperti
konsep berikut menurut Syafitri (2020):
1) Konflik Peran
Ketidaksesuaian antara peran yang dijalankan dengan yang
diinginkan.
2) Peran yang tidak jelas
Kurang pengetahuan individu tentang peran yang
dilakukannya.
3) Peran yang berlebihan
Kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan seperangkat
peran yang kompleks.
b. Perkembangan Transisi
Perkembangan transisi adalah perubahan norma yang berkaitan
dengan individu termasuk keluarga dan norma-norma kebudayaan,
nilai-nilai untuk menyesuaikan diri.
c. Situasi Transisi Peran
Situasi transisi peran adalah bertambah atau berkurangnya
orang yang penting dalam kehidupan individu melalui kelahiran atau
kematian yang berarti.
d. Transisi Peran Sehat Sakit
Transisi peran sehat sakit adalah peran yang diakibatkan oleh
keadaan sehat atau keadaan sakit. Transisi ini dapat diakibatkan oleh
kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran dan bentuk, penampilan
atau fungsi yang berubah, perubahan fisik yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan, prosedur pengobatan dan perawatan.
4. Psikopatologi

Perubahan penampilan : Maturasi :

1. Kehilangan bagian tubuh Berhubungan dengan kehilangan


2. Kehilangan fungsi tubuh (orang, fungsi, finansial, pekerjaan)
3. Bentuk badan berubah

Situasional :

1. Kebutuhan tidak terpenuhi


2. Perasaan diabaikan
3. Perasaan kegagalan
sekunder : tidak bekerja,
masalah finansial, masalah
hubungan dengan keluarga,
Harga diri rendah
riwayat penyalahgunaan
hubungan.

Gambar 1: Psikopatologi Harga Diri Rendah menurut Setiyono (2021)


C. Pohon Masalah
Resiko menciderai diri sendiri,
orang lain, dan lingkungan

Perilaku kekerasan Perubahan persepsi sensori :


halusinasi

tidak efektifnya penatalaksanaan Isolasi sosial : menarik

diri regimen terapeutik


Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Koping keluarga inefektif. Koping individu inefektif

Gambar 2: Pohon masalah Harga Diri Rendah menurut Setiyono (2021)

D. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji


1. Masalah Keperawatan menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017):
a. Isolasi sosial: Menarik Diri
b. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
c. Perilaku Kekerasan
d. Koping Individu Tidak Efektif
e. Perubahan Persepsi Sensori
f. Tidak Efektifnya Penatalaksanaan regimen terapeutik
g. Koping Keluarga Tidak Efektif
2. Data yang perlu di kaji
a. Tanda dan gejala
b. Harga diri rendah, meliputi:
1) Mengkritik diri sendiri
2) Perasaan tidak mampu
3) Pandangan hidup yang pesimis
4) Penurunan prokduktifitas
5) Penolakan terhadap kemampuan diri
c. Kurang memperhatikan perawatan diri
d. Berpakaian tidak rapi
e. Selera makan menurun
f. Tidak berani menatap lawan bicara
g. Lebih banyak menunduk
h. Berbicara lambat dengan nada suara lemah
E. Diagnosa Keperawatan
1. Menarik diri
2. Perilaku kekerasan
3. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
4. Perubahan Persepsi Sensori
5. Resiko Mencederai Diri sendiri, Orang Lain dan Lingkungan

Diagnosa prioritas:
Harga Diri Rendah

F. Rencana Tindakan Keperawatan


A. Tindakan Keperawatan Pada Pasien
Menurut (Tim Pokja SLKI & SIKI DPP PPNI, 2017), tujuan dan
tindakan keperawatan pada pasien Harga Diri Rendah yaitu:
1. Tujuan Keperawatan
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c. Pasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan
d. Pasien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan
kemampuan
e. Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal
2. Tindakan keperawatan
a. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
pasien. Perawat dapat melakukan hal-hal berikut:
1) Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien
2) Beri pujian yang realistik dan hindarkan penilaian yang negatif
b. Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan
cara-cara berikut.
1) diskusikan dengan pasien mengenai kemampuan yang masih
dapat digunakan saat ini.
2) Bantu pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
3) Perlihatkan respon yang kondusif dan upayakan menjadi
pendengar yang aktif
c. Membantu pasien untuk memilih atau menetapkan kemampuan
yang dilatih. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1) Diskusikan dengan pasien kegiatan yang akan dipilih sebagai
kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari
2) Bantu pasien memilih kegiatan yang dapat pasien lakukan
dengan mandiri atau dengan bantuan minimal.
d. Latih kemampuan yang dipilih pasien dengan cara berikut.
1) Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan
2) Bersama pasien, peragakan kegiatan yang ditetapkan.
3) Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat
dilakukan pasien.

e. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang


dilatih.
1) Beri kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang
telah dilatihkan.
2) Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap
hari.
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
perubahan setiap kegiatan
4) Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih.
5) Berikan pasien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaan kegiatan
B. Tindakan Keperawatan pada Keluarga
1. Tujuan keperawatan:
a. Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan
yang dimiliki pasien.
b. Keluarga dapat memfasilitasi kemampuan yang masih dimiliki
pasien.
c. Keluarga dapat memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan yang
sudah dilatih dan memberikan pujian atas keberhasilan pasien.
d. Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan
pasien.
2. Tindakan keperawatan:
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
b. Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang alami
pasien.
c. Diskusi dengan keluarga mengenai kemampuan yang dimiliki
pasien dan puji pasien atas kemampuannya.
d. Jelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah pasien.
e. Demostrasikan cara merawat pasien harga diri rendah.
f. Beri kesempatan pada keluarga untuk mempraktikkan cara merawat
pasien harga diri rendah seperti yang telah perawat demonstrasikan
sebelumnya.
g. Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah.
DAFTAR PUSTAKA

Ii, B. A. B., Dasar, A. K., & Diri, H. (2019). Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah.
2019, 12–42.
Setiyono, M. (2021). Psikopatologi, Faktor Predisposisi dan Presipitasi HDR.
Keperawatan Jiwa, 13(2), 81–90.
Syafitri, F. (2020). Studi Kasus : Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn . A Dengan
Masalah Harga Diri Rendah. Journal of Chemical Information and
Modeling, 1–52.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai