Disusun Oleh :
2022207209431
b. Faktor penyebab
1) Penyebab
Koping individu tidak efektif Harga diri rendah berhubungan dengan
koping individu tidak efektif, koping merupakan respon pertahanan
individu terhadap suatu masalah. Jika koping itu tidak efektif maka
individu tidak bisa mencapai harga dirinya dalam mencapai suatu
perilaku.
2) Akibat
Menarik diri
Mekanisme terjadinya masalah :
Harga diri merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya, individu
dengan harga diri rendah akan merasa tidak mampu , tidak berdaya,
pesimis dapat menghadapi kehidupan, dan tidak percaya pada diri
sendiri. Untuk menutup rasa tidak mampu individu akan banyak diam,
menyendiri, tidak berkomunikasi dan menarik diri dari kehidupan sosial.
3) Teori penyebab
a) Situasional
Yang terjadi trauma secara tiba – tiba misalnya pasca operasi,
kecelakaan cerai, putus sekolah, Phk, perasaan malu karena terjadi
(korban perkosaan, dipenjara, dituduh KKN). HDR pada pasien yang
dirawat disebabkan oleh : Privacy yang kurang diperhatikan, misal
pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak
spontan (mencukur pubis pemasangan kateter).Harapan akan struktur,
bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tecapai karena dirawat atau sakit
atau penyakitnya. Kelakuan petugas kesehatan yang tidak
menghargai, misal berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan
berbagai tindakan tanpa pemeriksaan.
b) Kronik
Perasaan negatif terhadap diri sudah berlangsung lama yaitu sebelum
sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif,
kejadian sakit yang dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap
dirinya.
Menurut Ericson, masa balita adalah kemandirian yang ragu dan
malu anak belajar mengendalikan diri dan kepercayaan diri, sebabnya
bila banyak dikendalikan dari luar maka akan timbul bibit keraguan
dan rasa malu yang berlebihan.
4) Factor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi HDR adalah penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistic. Tergantung pada orang tua dan
ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak percaya pada
anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang berubah
5) Factor presifitasi
a) Ketegangan peran
Stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran
atau posisi
b) Konflik peran
Ketidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkan
c) Peran yang tidak jelas
Kurangnya pengetahuan individu tentang peran
d) Peran yang berlebihan
Menampilkan seperangkat peran yang konpleks
e) Perkembangn transisi
Perubahan norma dengan nilai yang taksesuai dengan diri
f) Situasi transisi peran
Bertambah/ berkurangnya orang penting dalam kehidupan individu
g) Transisi peran sehat-sakit
Kehilangan bagian tubuh, prubahan ukuran, fungsi, penampilan,
prosedur pengobatan dan perawatan.
Etiologi BerdukaDisfungsional
3. Masalah keperawatan yang perlu dikaji
a. Isolasi sosial : menarik diri
Data yang perlu dikaji
1) Lebih banyak diam
2) Lebih suka menyendiri/ hubungan interpersonal kurang
3) Personal hygiene kurang
4) Merasa tidak nyaman diantara orang
5) Tidak cukupnya ketrampilan sosial
6) Berkurangnya frekwensi, jumlah dan spontanitas dalam
berkomunikasi
b. Gangguan konsep diri harga diri rendah
Data yang perlu dikaji
1) Perasaan rendah diri
2) Pikiran mengarah
3) Mengkritik diri sendiri
4) Kurang terlibat dalam hubungan sosial
5) Meremehkan kekuatan/ kemampuan diri
6) Menyalahkan diri sendiri
7) Perasaan putus asa dan tidak berdaya.
c. Koping individu tidak efektif
1) Masalah yang di hadapi pasien (sumber koping)
2) Strategi dalam menghadapi masalah
3) Status emosi pasien
4. Diagnosa keperawatan
a. ResikoIsolasi Sosial
b. Harga diri rendah
SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih kemampuan kedua
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga
SP 1
1. mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
pasien beserta proses terjadinya
3. menjelaskan cara - cara merawat pasien harga diri rendah
SP 2
1. melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri
rendah
2. melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga
diri rendah
SP 3
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum
obat (discharge planning)
2. menjelaskan follow up pasien setelah pulang
Diagnosa Keperawatan Pasien Keluarga
Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba
Medika.
Hawari, D. 2003. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa: Skizofrenia. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Heather, T. H. (2018). Nanda-1 diagnosis keperawatan defenisi dan klasifikasi
2018-2020 (11th ed.). Jakarta: EGC.
Keliat, B.A. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Riyadi, S. Dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Townsed, M. C. 1998. Diagnosa Keperawatan Psikiatri, Edisi 3. Jakarta: EGC