Data Pasien
Nama : Tn. Murni
Usia : 67th
Alamat : Lampung Timur
Keluhan : Nyeri kepala seperti di tusuk tusuk benda
tumpul, nyeri hilang jika tidur.
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt
T : 36,8
SPO2 : 99%
Pengertian
Chepalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan
fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada
kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat
menunjukkan penyakit organik (neurologi atau
penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren),
tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau
kombinasi respon tersebut (Soemarmo, 2009)
Klasifikasi
Jenis Chepalgia Primer, yaitu :
1. Migrain
2. Sakit kepala tegang
3. Sakit kepala cluster
Jenis Chepalgia Sekunder, yaitu :
1. Berbagai sakit kepala yang dikaitkan dengan lesi struktural.
2. Sakit kepala dikaitkan dengan trauma kepala.
3. Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan vaskuler (mis. Perdarahan
subarakhnoid).
4. Sakit kepala dihuungkan dengan gangguan intrakranial non vaskuler (mis.
Tumor otak).
5. Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan zat kimia tau putus obat.
6. Sakit kepala dihubungkan dengan infeksi non sefalik.
7. Sakit kepala yang dihubungkan dengan gangguan metabolik (hipoglikemia).
8. Sakit kepala atau nyeri wajah yang dihubungkan dengan gangguan kepala,
leher atau struktur sekitar kepala ( mis. Glaukoma akut).
9. Neuralgia
Kranial (nyeri menetap berasal dari saraf kranial)
(Soemarmo, 2009)
Etiologi
Menurut Papdi (2012)
Sakit kepala sering
berkembang dari sejumlah faktor resiko yang
umum yaitu:
1. Penggunaan obat yang berlebihan
2. Stress
3. Kesulitan tidur
4. Kegiatan berlebihan
5. Kegiatan atau pekerjaan yang berlebihan Kafein
6. Rokok
7. Alkohol
8. Penyakit atau infeksi seperti meningitis
Patofisiologi
Tanda dan Gejala
Nyeri kepala dapat unilateral atau bilateral.
Nyeri terasa di bagian dalam mata
Nyeri dapat menjalar di oksiput dan leher bagian atas atau bahkan leher bagian
bawah.
Ada sebagian kasus dimulai dengan nyeri yang terasa tumpul mulai di leher
bagian atas menjalar ke depan.
Kadang pada di seluruh kepala dan menjalar ke bawah sampai muka.
Nyeri tumpul dapat menjadi berdenyut-denyut yang semakin bertambah sesuai
dengan pulsasi dan selanjutnya konstan.
Penderita pucat, wajah lebih gelap dan bengkak di bawah mata.
Muka merah dan bengkak pada daerah yang sakit.
Kaki atau tangan berkeringat dan dingin.
Biasanya oliguria sebelum serangan dan poliuria setelah serangan.
Gangguan gastrointestinal berupa mual, muntah, dan lain-lain.
Kadang-kadang terdapat kelainan neurologik yang menyertai, timbul kemudian
atau mendahului serangan.
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen kepala
Rontgen sinus
Pemeriksaan visual
CT scan Otak
Sinus
MRI
Ekoensefalografi
Elektroensefalografi
Angeografi serebral
HSD
Laju sedimentasi
Elektrolit
Pungsi lumbal
Komplikasi
Cidera serebrovaskuler / Stroke
Infeksi intrakranial
Trauma kranioserebral
Cemas
Gangguan tidur
Depresi
Masalah fisik dan psikologis lainnya
Penatalaksanaan
Nyeri Kepala
Terapi Profilaksis
Menghindari pemicu
Menggunakan obat profilaksis secara teratur
Terapi abortif
Menggunakan obat-obat penghilang nyeri dan/atau
vasokonstriktor. Obat-obat untuk terapi abortif
Sakit kepala tegang otot
Terapi Non-farmakologi, yaitu :
1. Melakukan latihan peregangan leher
2. Perubahan posisi tidur.
3. Pernafasan dengan diafragma atau metode relaksasi
otot yang lain.
4. Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah
Terapi farmakologi
Menggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan
sesuai tingkat nyeri Contoh : Obat-obat OTC seperti
aspirin, acetaminophen, ibuprofen atau naproxen
sodium.
Cakem
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
6/3/2002 1. Monitor TTV S : Os mengeluh Perawat
dan k/u nyeri kepala
2. Beri Posisi O:
nyaman - Keadaan umum
sedang
3. Ajarkan
- Nyeri +
Tekhnik - Skala nyeri 4
Relaksasi - Os tampak
nafas dalam meringis
4. Kolaborasi A : Setelah
dengan dilakukan asuhan
dokter dalam keperawatan
pemberian selama 3x24j
diharapkan nyeri
therapy
dapat teratasi dg
analgetik kh :
-berkurang/hilang
- Skala nyeri 0
- Os mandiri
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
7/3/2023 1. Monitor TTV Os mengeluh Perawat
dan k/u nyeri kepala
2. Beri Posisi berkurang
nyaman O:
3. Ajarkan - Keadaan
Tekhnik umum sedang
Relaksasi - Nyeri +
nafas dalam - Skala nyeri 2
4. Kolaborasi - Os tampak
dengan rileks
dokter dalam A : Setelah
pemberian dilakukan
therapy asuhan
analgetik keperawatan
selama 3x24j
diharapkan nyeri
dapat teratasi dg
kh :
-berkurang/
hilang
- Skala nyeri 0
- Os mandiri
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
8/3/2023 1. Monitor TTV Os mengeluh Perawat
dan k/u sudah tidak
2. Beri Posisi nyeri kepala
nyaman O:
3. Ajarkan - Keadaan
Tekhnik umum baik
Relaksasi - Skala nyeri 0
nafas dalam - Os tampak
4. Kolaborasi rileks
dengan A : Setelah
dokter dalam dilakukan
pemberian asuhan
therapy keperawatan
analgetik selama 3x24j
diharapkan nyeri
dapat teratasi dg
kh :
-berkurang/
hilang
- Skala nyeri 0
- Os mandiri
Terimakasih