Anda di halaman 1dari 12

2.

1 Definisi Fibromyalgia

Fibromyalgia merupakan gangguan dengan adanya nyeri muskuloskeletal


yang meluas disertai dengan adanya kelelahan, kekakuan badan yang biasanya
dirasakan pada saat bangun pagi dan membaik pada siang hari, parestesia,
gangguan tidur, dan keluhan lemah otot (Mayo Foundation for Medical Education
and Research, 2017).
Fibromyalgia biasa dirasakan oleh wanita maupun pria. Bahkan penyakit
ini lebih banyak dirasakan oleh wanita. Penyakit fibromyalgia biasanya terjadi
pada usia 25 sampai 60 tahun namun dapat juga terjadi pada masa remaja.
Penyakit ini bisa membuat penderita merasakan nyeri yang berkepanjangan
hingga sampai menahun (Hulu, D.J., Hasibuan, N.A & Silalahi, N., 2018)

2.2 Etiologi

Etiologi pasti Fibromyalgia belum diketahui. Namun, ada kesepakatan


umum bahwa Fibromyalgia adalah kelainan yang menyebabkan diregulasi
neuroendokrin/neurotransmitter. Amplifikasi nyeri yang dirasakan pasien
disebabkan pemrosesan sensorik yang abnormal di sistem saraf pusat.
Beberapa kelainan fisiologis telah ditemukan yaitu peningkatan kadar zat
P dalam cairan tulang belakang, kadar rendah aliran darah ke talamus, disfungsi
sumbu hipotalamus hipofisis adrenal (HPA), rendahnya kadar serotonin dan
triptofan, dan kelainan fungsi sitokin. Serotonin dan zat P berperan dalam
pengaturan suasana hati, tidur, dan spersepsi nyeri. Perubahan poros HPA juga
dapat memengaruhi keesehatan fisik dan mental seseorang secara negatif yang
mengarah pada peningkatan insiden depresi. Faktor genetik dan trauma juga
berkontribusi sebagai pemicu pada etiologi fibromyalgia (Lewis, Dirksen, et.al,
2014).
2.3 Manifestasi Klinis

a. Nyeri meluas
Jika seseorang memiliki Fibromyalgia, salah satu gejala utamanya adalah
merasakan sakit yang menyebar secara luas. Bisa terasa diseluruh tubuh, tetapi
bisa lebih dirasakan di tempat tertentu seperti punggung atau leher. Rasa sakitnya
bisa dirasakan secara terus-menerus, meskipun mungkin akan lebih membaik atau
lebih parah pada waktu tertentu. Rasa sakit biasanya terasa seperti sensasi terbakar
atau rasa sakit yang tajam dan menusuk.

b. Sensitivitas ekstrim
Seseorang yang mengalami Fibromyalgia akan membuat seseorang sangat
senstitif terhadap rasa sakit di seluruh tubuh, dan mungkin akan merasakan
sentuhan sekecil apapun akan terasa menykitkan. Jika seseorang melukai diri
sendiri seperti membungkan jari kaki, rasa sakit akan terasa lebih lama. Seseorang
yang mengalami Fibromyalgia, mungkin juga peka terhadap asap, makanan
tertentu, dan cahaya terang.

c. Kekakuan
Fibromyalgia dapat membuat seseorang merasa kaku. Kekakuan mungkin
paling parah ketika seseorang berada di posisi yang sama untuk jangka waktu
yang lama misalnya, ketika seseorang pertama kali bangun di pagi hari. Hal ini
juga dapat mengakibatkan otot menjadi kejang, yaitu ketika otot berkontraksi
dengan erat dan terasa menyakitkan.

d. Kelelahan
Fibromyalgia dapat membuat seseorang merasakan kelelahan yang ekstrem.
Bisanya dari perasaan lelah yang ringan hingga perasaan lelah yang berat.
Kelelahan yang dirasakan bisa datang secara tiba-tiba dan bisa menghabiskan
seluruh energi.

e. Kualitas tidur buruk

Fibromyalgia dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Seseorang akan


lebih sering bangun dalam keadaan lelah meskipun tidurnya cukup banyak karena
kondisi ini kadang-kadang membuat seseorang tidak dapat tidur dengan nyenyak.

f. Masalah kognitif
Jika seseorang merasakan fibromyalgia, mungkin akan memiliki:
- Kesulitan mengingat dan mempelajari hal-hal baru
- Sulit berkonsentrasi
- Berbicara yang lambat dan merasa bingung

g. Sakit kepala
Sakit kepala yang dirasakan bisa bervarisi, mulai dari sakit kepala yang ringan
hingga sakit kepala yang berat seperti merasakan migrain yang berat.

h. Irritiable Bowel Syndrome (IBS)


Fibromyalgia bisa membuat beberapa orang juga mengalami IBS atau sindrom
iritasi usus besar. IBS adalah kondisi pencernaan yang menyebabkan rasa sakit
dan kembung disekitar perut, jni juga bisa mengakibatkan sembelit maupun diare.

i. Depresi
Dalam beberapa kasus, seseorang yang mengalami Fibromyalgia dapat
menyebabkan depresi. Hal ini karena Fibromyalgia yang sulit untuk ditangani dan
penurunan hormon tertentu terkait kondisi yang dapat membuat seseorang rentan
terhadapa depresi. Depresi dapat menyebabkan banyak gejala, misalnya:
- Terus-menerus merasa rendah diri
- Merasa putus asa dan tak berdaya
- Kehilangan minat terhadap hal-hal yang bisanya diminati

2.4 Patofisiologi

Penyebabnya masih belum pasti. Perubahan biokimia yang terjadi pada


susunan saraf pusat, rendahnya kadar serotonin, dan peningkatan substansi P
menyebabkan hipersensitivitas tubuh terhadap nyeri dan menyebabkan kondisi
abnormal di sentral dalam menerima implus nyeri nosisseptis atau rangsangan
sentral. Pada Fibromyalgia juga terjadi hiporeaktif sumbu hipotalamus hipofisis
adrenal (HPA) terhadap stressor yang disertai dengan hiperaktivitas sistem saraf
simpatis. Pasien dnegan Fibromyalgia mempunyai respon adrenocorticotropic
hormone (ACHT) yang tinggi sebagai akibat hiposekresi corticotropin releasing
hormone (CRH) kronis. Hal ini sangat mungkin berhubungan dengan rendahnya
kadar serotonin, karena jaras serotonegik juga berfungsi meregulasi sumbu HPA.

2.5 Asuhan Keperawatan

A). Pengkajian

1. Pengumpulan data pasien, terkait: nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa,


agama, pendidikan, pekerjaan, alamat.
2. Keluhan utama
Mengkaji apakah merasakan nyeri pada bagian tubuh tertentu, skala nyeri
yang dirasakan, dan lama nyeri yang dirasakan
3. Riwayat penyakit sekarang
Mengkaji penyakit yang sekarang dirasakan, bagaimana gejala penyakit
yang dirasakan, kapan timbul penyakit yang dirasakan, dan apakah ada tau
tidaknya gangguan yang dirasakan pada bagian tubuh lainnya
4. Riwayat penyakit dahulu
Mengkaji apakah ada trauma atau kerusakan pada bagian tulang ataupun
bagian tubuh lainnya.
5. Riwayat penyakit keluarga
Mengkaji apakah ada penyakit keturunan yang dialami oleh keluarga.
6. Riwayat pekerjaan/aktivitas
Mengkaji tentang akitivitas sehari-hari, misalnya: kebiasaan membawa
benda-benda berat, kurangnya melakukan aktivitas, olahraga yang
dilakukan.
B). Pemeriksaan Fisik

Umumnya klien datang dengan keluhan nyeri yang dirasakan cukup berat
dibagian tubuh tertentu. Pemeriksaan fisik secara menunjukkan titik lemah pada
11 atau lebih dari 18 lokasi yang diidentifikasi.

Pasien dengan Fibromyalgia sensitif terhadap rangsangan yang menyakitkan


diseluruh tubuh, tidak hanya di titik tender yang diidentifikasi. Selain itu,
kelemahan pada titik dapat bervariasi dari hari ke hari dan beberapa kesempatan
pasien dapat merespon kurang dari 11 titik tender. Pada lain waktu, jika dilakukan
palpasi pada semua bagian tubuh dapat menimbulkan rasa sakit (Lewis, S.L.,
et.all, 2014).

C). Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan laboratorium sebaiknya dibatasi pada pemeriksaan darah


rutin, pemeriksaan kimia darah, laju endap darah, dan C-reactive ptotein (CRP).
Bila ada indikasi, bisa dilakukan pemeriksaan thyroid stimulating hormone (TSH)
karena gejala Hipotiroid bisa menyerupai gejala Fibromyalgia.

D). Diagnosis Keperawatan

Diagnosis Outcome Intervensi


Nyeri kronis Hasil yang diharapkan Manajemen nyeri
berhubungan dengan setelah dilakukan
1. Lakukan pengkajian nyeri
ketidakseimbangan tindakan keperawatan
komprehensif yang meliputi
neurotransmitter, 2x24 jam diharapkan
lokasi, karakteristik,
neuromodulator, dan masalah keperawatan
onset/durasi, kualitas,
reserptor. nyeri kronis dapat
intensitas atau beratnya nyeri
teratasi dengan kriteria
dan faktor pencetus
hasil:
2. Dukung istirahar/tidur yang
Tingkat Nyeri adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
1. Tidak ada nyeri yang
3. Ajarkan penggunaan teknik
dilaporkan.
non farmakologi misalnya:
2. Tidak ada
relaksasi, terapi bermain,
panjangnya episode
terapi musik sebelum nyeri
nyeri.
terjadi dan bersamaan
3. Tidak ada
dengan tindakan penurunan
ketegangan otot.
rasa nyeri.
4. Beri tahu dokter jika
tindakan tidak berhasil atau
jika keluhan pasien ini
berubah signifikan dari
pengalaman nyeri
sebelumnya.
Hambatan rasa Hasil yang diharapkan Terapi relaksasi
nyaman ditandai setelah dilakukan
1. Monitor ketegangan otot
dengan perubahan tindakan keperawatan
secara periodik, denyut nadi,
pola tidur, ansietas, 2x24 jam diharapkan
tekanan darah, dan suhu
merintih masalah keperawatan
tubuh dengan tepat.
hambatan rasa nyaman
2. Gunakan relaksasi sebagai
dapat teratasi dengan
strategi tambahan dengan
kriteria hasil:
penggunaan obat-obatan
Status Kenyamanan nyeri atau sejalan dengan
Fisik terapi lainnya dengan tepat.
3. Dorong pasien untuk
1. Tidak adanya nyeri
mengambil posisi yang
otot.
nyaman
2. Tidak terganggunya
kontrol terhadap
gejala.
3. Tidak terganggunya
kesejahteraan fisik

Ansietas ditandai Hasil yang diharapkan Pengurangan kecemasan


dengan perubahan setelah dilakukan
1. Kaji tanda verbal dan non
pola tidur, keletihan, tindakan keperawatan
verbal kecemasan
kesemutan pada 2x24 jam diharapkan
2. Lakukan usapan pada
ekstremitas masalah keperawatan
punggung/leher dengan cara
ansietas dapat teratasi
yang tepat
dengan kriteria hasil:
3. Berikan informasi faktual
Tingkat kecemasan terkait diagnosis, perawatan,
dan prognosis.
1. Tidak adanya
4. Dorong keluarga untuk
gangguan tidur.
mendampingi klien dengan
2. Tidak adanya cara yang tepat.
kelelahan.
3. Tidak adanya
ketegangan otot.

Intoleran aktivitas Hasil yang diharapkan 1. Monitor respon emosi, fisik,


ditandai dengan setelah dilakukan sosial, dan spiritual terhadap
keletihan dan tindakan keperawatan aktivitas.
kelemahan umum. 2x24 jam diharapkan 2. Bantu klien untuk memilih
masalah keperawatan aktivitas dan pencapaian
intoleran aktivitas dapat tujuan melalui aktivitas yang
teratasi dengan kriteria konsisten dengan
hasil: kemampuan fisik, fisiologis,
dan sosial.
Toleransi terhadap
3. Sarankan metode-metode
aktivitas
untuk meningkatkan
aktivitas fisik yang tepat.
1. Tidak terganggunya
4. Berkolaborasi dengan ahli
kekuatan tubuh
terapi fisik, okupasi dan
bagian atas.
terapis rekreasional dalam
2. Tidak terganggunya
perencanaan dan pemantauan
kekuatan tubuh
program aktivitas jika
bagian bawah.
memang diperlukan

Gangguan pola tidur Hasil yang diharapkan Peningkatan tidur


ditandai dengan setelah dilakukan
1. Monitor pola tidur pasien
kesulitan tindakan keperawatan
dan catat kondisi fisik
mempertahankan 2x24 jam diharapkan
misalnya nyeri,
tetap tidur dan masalah keperawatan
ketidaknyamanan dana tau
ketidakpuasan tidur. gangguan pola tidur
psikologis misalnya
kecemasan yang menganggu
dapat teratasi dengan tidur.
kriteria hasil: 2. Bantu untuk menghilangkan
situasi stress sebelum tidur.
Tidur
3. Ajarkan pasien pasien
bagaimana melakukan
1. Tidak terganggunya
relaksasi otot autogenic atau
pola tidur.
bentuk non farmakologi
2. Tidak adanya tidur
lainnya untuk memancing
yang terputus.
tidur.
3. Tidak adanya nyeri.

Keletihan Hasil yang diharapkan Manajemen energi


berhubungan dengan setelah dilakukan
1. Monitor lokasi dan sumber
peningkatan tindakan keperawatan
ketidaknyamanan/nyeri yang
kelelahan fisik, 2x24 jam diharapkan
dialami pasien selama
kurang tidur, masalah keperawatan
aktivitas.
ansietas. kelelahan dapat teratasi
2. Pilih intervensi untuk
dengan kriteria hasil:
mengurangi kelelahan baik
Tingkat kelelahan secara farmakologis maupun
nonfarmakologis dengan
1. Tidak adanya
tepat.
kelelahan.
3. Ajarkan pasien mengenai
2. Tidak adanya nyeri
pengelolaan kegiatan dan
otot dan nyeri sendi
teknik manajemen waktu
3. Tidak terganggunya
untuk mencegah kelelahan.
kualitas tidur.
4. Konsulkan dengan ahli gizi
mengenai cara meningkatkan
asupam energi dari makanan.

Hambatan mobilitas Hasil yang diharapkan


fisik berhubungan setelah dilakukan
tindakan keperawatan
dengan kaku pada 2x24 jam diharapkan
sendi, nyeri masalah keperawatan
hambatan mobilitas
fisik dapat teratasi
dengan kriteria hasil:

Risiko infeksi Hasil yang diharapkan Perlindungan infeksi


berhubungan dengan setelah dilakukan
1. Monitor adanya tanda dan
penyakit kronis, tindakan keperawatan
gejala infeksi sistemik dan
imunosupresi 2x24 jam diharapkan
lokal.
masalah keperawatan
2. Berikan agen imunisasi
risiko infeksi dapat
dengan tepat.
teratasi dengan kriteria
3. Ajarkan pasien dan keluarga
hasil:
mengenai tanda dan gejala
Keparahan infeksi infeksi dan kapan harus
melaporkannya kepada
1. Tidak adanya nyeri.
pemberi layanan kesehatan.
2. Tidak adanya letargi.

Risiko Hasil yang diharapkan


ketidakseimbangan setelah dilakukan
elektrolit tindakan keperawatan
berhubungan dengan 2x24 jam diharapkan
disfungsi pengaturan masalah keperawatan
endokrin risiko
ketidakseimbangan
elektolit dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
Risiko cedera Hasil yang diharapkan Identifikasi risiko
berhubungan dengan setelah dilakukan
1. Kaji ulang data yang
disfungsi imun tindakan keperawatan
didapatkan dari pengkajian
2x24 jam diharapkan
risiko secara rutin
masalah keperawatan
2. Implementasikan
risiko cedera dapat
aktivitas-aktivitas
teratasi dengan kriteria
pengurangan risiko.
hasil:
3. Diskusikan dan rencanakan
Keparahan cedera fisik aktivitas-aktivitas
pengurangan risiko
1. Tidak adanya
berkolaborasi dengan
gangguan imobilitas
individu atau kelompok.
2. Tidak adanya
penurunan tingkat
kesadaran

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Fibromyalgia merupakan gangguan dengan adanya nyeri muskuloskeletal


yang meluas disertai dengan adanya kelelahan, kekakuan badan yang
biasanya dirasakan pada saat bangun pagi dan membaik pada siang hari,
parestesia, gangguan tidur, dan keluhan lemah otot.
2. Etiologi dari Fibromyalgia ada beberapa yaitu, meningkatnya kadar zat P
ditulang belakang, penurunan kadar aliran darah ke thalamus, disfungsu
sumbu HPA, penurunan kadar serotonin dan triptofan, serta kelainan
fungsui sitokinin.
3. Manifetasi klinis dari Fibromyalgia akan merasakan nyeri yang meluas,
sensivitas ekstrim, kekakuan, kelelahan, kualitas tidur buruk, masalah
kognitif, sakit kepala, iritasi usus besar, dan depresi.
4. Asuhan keperawatan Fibromyalgia melakukan pengkajian, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan diagnostik, dan diagnosis keperawatan yang terkait
dengan nyeri akut, keletihan

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna,


kedepannya penulis akan lebih baik dan detail dalam menjelaskan tentang
Fibromyalgia yang dibuat dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai