Disusun Oleh :
Kelas : 3B
2. Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri rendah Kerancuan identitas
Depersonalisasi
Keterangan :
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses diterima
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain
3. Penyebab
a. Factor predisposisi
1) Yang mempengaruhi harga diri : penolakan orang tua, harapan orang tua yang
tidak realistis, kegagalan berulang
2) Yang mempengaruhi performa peran : sterotip peran gender, tuntutan peran
kerja dan harapan peran budaya
b. Faktor presipitasi
1) Trauma : misal penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan yang
mengancam kehidupan
2) Ketegangan peran : hubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
individu mengalaminya sebagai frustasi : ada 3 transisi peran yaitu transisi
perkembangan seperti perubahan normative yang berkaitan dengan
pertumbuhan. Transisi peran situasi, terjadi dengan bertambahnya atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian. Transisi
peran sehat sakit, terjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit
(Stuart & Sudden, 2005)
5. Akibat
Klien yang mengalami gangguan harga diri rendah bisa mengakibatkan gangguan
interaksi social : menarik diri, dan memicu munculnya perilaku kekerasan yang
beresiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
V. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
1. Tujuan Umum :
Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah
2. Tujuan Khusus :
a. TUK 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Intervensi
1) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas
topic, waktu, tempat
2) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
3) Jujur dan menepati janji
4) Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
b. TUK 2
Klien dapat mengidentifikasi aspekpositif dan kemampuan yang dimiliki.
Intervensi
1) Diskusikan dengan klien tentang : aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,
lingkungan dan kemampuan yang dimiliki klien.
2) Diskusikan bersama klien untuk membuat daftar tentang : aspek positif
klien, dan kemampuan yang dimiliki klien.
3) Beri pujian yang realistis, hindarkan pemberian negatif
c. TUK 3
Klien dapat menilai kemampun yang dimiliki untuk dilaksanakan
Intervensi
1) Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan.
2) Dislusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilanjutkan
pelaksanaannya.
d. TUK 4
Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
Intervensi
1) Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan klien : kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan.
2) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan kondisi klien
3) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.
e. TUK 5
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat.
Intervensi
1) Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatn yang telah direncanakan
2) Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien
3) Berikan pujian atas usaha yang dilakukan
4) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang
f. TUK 6
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Intervensi
1) Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
dengan harga diri rendah
2) Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R. dkk. 2004. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang. RSJD Dr. Amino
Gonohutomo