Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA II

HDR
“HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL DAN KRONIK”

DOSEN PEMBIMBING

Nurlina,S.Kep,Ns,M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1) Aswar yanto ( A.18.10.035)


2) Yuyu khusnul khatimah ( A.18.10.068)
3) Nurul khaerah ( A.18.10.050)
4) Wiwi rahayu ningsi ( A.18.10.066)
5) Nur fadillah ( A.18.10.047)
Propdi : S1 kepeawatan
Ruangan : B

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

2020-2021
A. HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

1. Pengertian

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri

yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan

diri. (Keliat, 2006)

Harga diri rendah adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang

merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya

dengan orang lain. Harga diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai

hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan

dengan realitas dunia (Stuart & Gail, 2006)

Harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri

sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi

secara situasional(trauma) atau kronis (kritik diri yang telah berlangsung lama) dapat

diekspresikan secara langsung atau tidak langsung (Stuart & Sundeen, 2006)

Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan ketika individu yang

sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri

dalam berespon terhadap suatu kejadian (kehilangan,perubahan).

Harga diri rendah situasional adalah evaluasi diri negatif yang berkembang

sebagai respons terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang

sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif (NANDA, 2005).

Harga diri rendah situasional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus

operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan

malu karena sesuatu terjadi ( korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba ).

(Dalami dkk, 2009).

2. Etiologi
a) Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya pemeriksaan fisik yang sembarangan

pemasangan yang tidak sopan ( pengukuran pubis, pemasangan kateler

pemeriksaan perincal ).

b) Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena

dirawat / sakit / penyakit.

c) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai

pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagi tindakan tanpa persetujuan.

Harga diri rendah biasanya terjadi karena adanya kritik dari diri sendiri dan

orang lain, yang menimbulkan penurunan produktifitas berkepanjangan, yang

dapat menimbulkan gangguan dalam berhubungan dengan orang lain dan dapat

menimbulkan perasaan ketidakmampuan dari dalam tubuh, selalu merasa

bersalah terhadap orang lain, selalu berperasaan negatif tentang tubuhnya sendiri.

Klien yang mempunyai gangguan harga diri rendah akan mengisolasi diri dari

orang lain dan akan muncul perilaku menarik diri, gangguan sensori persepsi

halusinasi bisa juga mengakibatkan adanya waham.

a) Faktor predisposisi

1) Faktor yang mempengaruhi harga diri : penolakan orangtua, harapan

orangtua tidak realistis, sekolah ditolak, pekerjaan.

2) Faktor yang mempengaruhi performa peran : stereotip peran gender,

tuntutan peran kerja, harapan peran budaya

3) Faktor yg mempengaruhi indentitas pribadi : ketidakpercayaan

orangtua, tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan struktur sosial.

b) Faktor presipitasi

1) Ketegangan peran oleh stress yang berhubungan dengan frustasi yang

dialami dalam peran/posisi, halusinasi pendengaran dan penglihatan,


kebingungan tentang seksualitas diri sendiri, kesulitan membedakan

diri sendiri dari orang lain, gangguan citra tubuh, mengalami dunia

seperti dalam mimpi.

3. Manifestasi klinik

a) Mengungkapkan rasa malu/bersalah

b) Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri

c) Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang diri (misalnya, ketidakberdayaan dan

ketidakbergunaan)

d) Kejadian menyalahkan diri secara episodik terhadap permasalahan hidup yang

sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif

e) Kesulitan dalam membuat keputusan

Keliat (2009) mengemukakan beberapa tanda dan gejala harga diri rendah

adalah :

a) Mengkritik diri sendiri.

b) Perasaan tidak mampu.

c) Pandangan hidup yang pesimis.

d) Penurunan produkrivitas.

e) Penolakan terhadap kemampuan diri.

4. Intervensi generalis pada pasien

a) Tujuan

1) Klien mampu meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri

dan pemecahan masalah yang efektif

2) Klien mampu melakukan keterampilan positif untuk meningkatkan harga diri

3) Klien mampu melakukan pemecahan masalah dan melakukan umpan balik yang

efektif
4) Klien mampu menyadari hubungan yang positif antara harga diri dan kesehatan

fisik

b) Tindakan Keperawatan

1) Mendiskusikan harga diri rendah : penyebab, proses terjadinya masalah, tanda

dan gejala dan akibat

2) Membantu pasien mengembangkan pola pikir positif

3) Membantu mengembangkan kembali harga diri positif melalui melalui kegiatan

positif

5. Penataaksanaan

a) Terapi medis

Pemberian terapi medis pada kasus harga diri rendah juga tidak digolongkan

sendiri dan lebih mengarah kepada pemberian obat golongan antidepresan,

karena fungsi dari obat anti depresan adalah memblok pengambilan kembali

neurotransmitter norepineprin dan serotonin, meningkatkan konsentrasinya pada

sinaps dan mengkoreksi defisit yang diperkirakan menyebabkan alam perasaan

melankolis. Hal ini sesuai dengan masalah neurotransmitter yang dihadapi oleh

klien dengan harga diri rendah yaitu adanya penurunan neurotransmitter seperti

serotonin, norepineprin.

Terdapat banyak jenis antidepresan tetapi pada kasus harga diri rendah kali ini

pemberian obat yang dapat diberikan lebih banyak dalam jenis Tricyclic Anti

Depresan (TCA) : Amitriptiline, Imipramine, desipramine, notriptilin, sesuai

dengan fungsi dari obatnya yaitu untuk meningkatkan reuptake seorotonin dan

norepinefrin sehingga meningkatkan motivasi klien dan sesuai dengan

indikasinya yaitu pengobatan yang diberikan pada klien dengan depresi tetapi
juga mengalami skizofrenia sehingga mempunyai efek pengobatan yang saling

meningkatkan.

b) Terapi keperawatan

1) Terapi generalis

Prinsip tindakan :

 Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien.

 Bantu klien menilai kemampuan yang dapat digunakan

 Bantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih

 Latih kemampuan yang dipilih klien

 Beri pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien

 Bantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih

 Evaluasi kemampuan pasien sesuai jadwal kegiatan harian

 Latih kemampuan kedua

 Motivasi klien memasukkan kemampuan kedua kedalam jadwal harian

2) Terapi Kognitif

Prinsip tindakan :

 Sesi I : Mengungkapkan pikiran otomatis

 Sesi II : Mengungkapkan alasan

 Sesi III : Tanggapan terhadap pikiran otomatis

 Sesi IV : Menuliskan pikiran otomatis

 Sesi V : Penyelesaian masalah

 Sesi VI : Manfaat tanggapan

 Sesi VII : Mengungkapkan hasil

 Sesi VIII : Catatan harian


 Sesi IX : Support system

6. Pohon Masalah

Resiko tinggi perilaku kekerasan

Effect perubahan persepsi sensori: halusinasi

Isolasi social

Core problem harga diri rendah situasional

Causal koping individu tidak efektif

Merasa bersalah

Terpapar situasi trauma

B. HARGA DIRI RENDAH KRONIS

1. Pengertian

Harga diri rendah kronis adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan

kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Towsend,

1998 dalam Fitriah 2009). Harga diri rendah juga dapat diartikan sebagai perasaan

negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal

mencapai keinginan (Keliat, 1998 dalam Fitriah 2009). Harga diri rendah kronis

menurut Nanda (2005) adalah evaluasi diri/perasaan tentang diri atau kemampuan

diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu yang lama.

2. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala klien dengan gangguan harga diri rendah kronis adalah:
a) Mengkritik diri sendiri

b) Perasaan tidak mampu

c) Pandangan hidup yang pesimistis

d) Tidak menerima pujian

e) Penurunan produktifitas

f) Penolakan terhadap kemampuan diri

g) Lebih banyak menunduk

h) Bicara lambat dengan nada suara pelan

i) Kurang memperhatikan perawatan diri

j) Berpakaian tidak rapi

k) Selera makan kurang

l) Tidak berani menatap lawan bicara

3. Rentang Respon

Respons Adaptif Respons Maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi


diri positif rendah kronis identitas

Keterangan:

a) Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar

belakang pengalaman yang nyata yang sukses dan diterima.

b) Konsep diri positif apabila individu memiliki pengalaman yang positif dalam

beraktualisasi diri.

c) Harga diri rendah adalah transisi antara respon konsep diri adaptif dengan konsep

diri maladaptif.
d) Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas

masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek psikisosial kepribadian pada masa

dewasa yang harmonis.

e) Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri

sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat

membedakan dirinya dengan orang lain.

4. Etiologi

a) Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua yang

tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab

personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.

b) Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian anggota

tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan,

menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri: harga diri rendah dapat terjadi

secara situasional maupun kronik.

 Situasional. Gangguan konsep diri: harga diri rendah yang terjadi secara

situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba misalnya

harus dioperasi, mengalami kecelakaan, menjadi korban perkosaan, atau

menjadi narapidana sehingga harus masuk penjara. Selain itu, dirawat di

rumah sakit juga bisa menyebabkan rendahnya harga diri seseorang

dikarenakan penyakit fisik, pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak

nyaman, harapan yang tidak tercapai akan struktur, bentuk, dan fungsi tubuh

serta perlakuan petugas kesehatan yang kurang menghargai klien dan

keluarga.
 Kronik. Gangguan konsep diri: harga diri rendah biasanya sudah berlangsung

sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat. Klien

sudah ,memiliki pikiran negatif sebelum dirawat dan menjadi semakin

meningkat saat dirawat.

5. Pohon Masalah

Resiko tinggi perilaku kekerasan

Effect perubahan persepsi sensori: halusinasi

Isolasi social

Core problem harga diri rendah kronis

Causal koping individu tidak efektif

Kehilangan citra tubuh

Merasa malu
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
Ruang rawat : Tanggal pengkajian : senin, 21 juni 2021 No.RM :

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.A
Umur : 35 Tahun
Status Perkawinan : menikah
Pekerjaan : -
Tanggal Pengkajian : senin, 21 juni 2021
Pendidikan :SMA
Jumlah Anak : 1
Informan : Pasien
II. ALASAN MASUK

Klien Trauma akibat masa lalu yang sudah terjadi, klien yang yang suram karena di
tinggal suaminya sehingga tidak ingin beritnteraksi dengan siapapun.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Ya

Tidak

2. Pengobatan sebelumnya

Berhasil

Kurang berhasil

Tidak berhasil

3. Pelaku/usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan criminal
Jelaskan No. 1,2,3 :

Masalah keperawatan

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? Ya Tidak

Hubungan keluarga :

Gejala :

Riwayat pengobatan :

Masalah keperawatan :

5. pengalaman masa lalui yang tidak menyenangkan :


Klien mengatakan ditinggal oleh suaminya selinfgkuh bersama perempuan lain
dan klien beranggapan bahwa suaminya selingkuh dan akhirnya malu memiliki istri
yg fisiknya tidak sempurna.

Masalah keperawatan :harga diri rendah

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. TTV : TD : 120/90 N: S : P:
2. Ukur : BB : 50 kg
TB : 155 cm
3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Masalah keperawatan :

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :-
Jelaskan : -
Masalah keperawatan :-
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan malu berkomunikasi dengan orang lain karena
merasa dirinya jelek dan memiliki belang di kulit akibat bekas luka
bakar yg pernah dialaminya

b. Identitas : Klien merasa kecewa dengan suaminya di masa lalu

c. Peran : klien adalah ibu rumah tangga dengan 1 anak yang masih kecil
d. Ideal diri : Klien menginginkan warnah kulit yang lebihbaik

e. Harga diri : Klien malu dan enggan berbicara dengan orang lain,saat berbicara
klien menunduk

Masalah keperawatan : harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : klien mengatakan suaminya adalah orang yang berarti
dihidupnya namun suaminya meninggalkannya dan lenbih memilih perempuan
lain

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien adalah orang yang


kurang prduli dengan lingkungannya,klien sering diam,menyendiri,dan lebih
memilih mengurung diri di dalam rumah

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : keluarga klien mengatakan


tidak lagi berbaur dengan tetangganya dan keluarga lainnya dikarenaka ia malu
akan keadaannya

Masalah keperawatan : harga diri rendah

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : nilai dan keyakinan klien percaya akan adanya tuhan tetapi
dia sering mempersalahkan tuhan atas hal yang menimpanya

b. Kegiatan ibadah : klien mengaku jarang beribadah dan mendekatkan diri


kepada tuhan

Masalah keperawatan
Distress spiritual

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya


Jelaskan: pakaian rapi, rambut tersisir rapi

Masalah keperawatan

2. Pembicaraan

Cepat

Keras

Gagap

Inkoherensi

Lambat

Membisu

Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berbicara sangat lambat dan kepala menunduk

Masalah keperawatan

3. Aktivitas Motorik

Lesu

Tegang

Gelisah

Agitasi

Tik

Grimasem

Tremor

Kompulsif

Jelaskan: klien lebih banyak murung dan tidak bergairah

Masalah keperawatan:

4. Alam perasaan
Sedih

Ketakutan

Putus asa

Khawatir

Gembira berlebihan

Jelaskan : klien selalu merasa bersedih dan mengingat semua masa lalu yang
dialaminya

Masalah keperawatan :

5. Afek

Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Jelaskan :

Masalah keperawatan

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Defensive

Curiga
Jelaskan : klien jarang memandang lawan bicara saat berkomunikasi

Masalah keperawatan :

7. Persepsi

Halusinasi :

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu/Penciuman

Jelaskan :

Masalah keperawatan:

8. Isi pikir

Obsesi

Phobia

Hipokondria

Depersonalisasi

Ide yang terkait

Pikiran magis

Waham :

Agama

Somatik

Kebesaran

Curiga

Nihilistic
Sisip pikir

Siar pikir

Kontrol pikir

Jelaskan : klien tidak mengalami waham

Masalah keperawatan :

9. Proses Pikir

Sirkumstansial

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of idea

Blocking

Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan :

Masalah keperawatan :

10. Tingkat Kesadaran

Bingung

Sedasi

Stupor

Disorientasi waktu

Disorientasi orang

Disorientasi tempat

Jelaskan : klien jika ditanya biasanya kebanyakan dian dan bingun untuk memulai
dari mana

Masalah keperawatan :
11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Jelaskan :

Masalah keperawatan :

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :

Masalah keperawatan :

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan :

Masalah keperawatan :

14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya


Jelaskan : klien selalu menyalahkan bahwa suaminya meninggalkannya karna klien merasa
bahwa dirinya jelek

Masalah keperawatan:

VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Makan

Bantuan Minimal

Bantuan Total

2.BAB / BAK

Bantuan Minimal

Bantuan Total

Jelaskan :

Masalah keperawatan :

3. Mandi

Bantuan Minimal

Bantuan Total

4.Berpakaian / Berhias

Bantuan Minimal

Bantuan Total

5. Istirahat dan Tidur

Tidur siang, lama : ……………s/d ……………

Tidur malam, lama :…………. s/d …………..

Kegiatan sebelum / setelah tidur

5. Penggunaan Obat

Bantuan Minimal
Bantuan Total

6. Pemeliharaan Kesehatan

Ya Tidak
Perawatan Lanjutan

Sistem Pendukung

7. Kegiatan di dalam Rumah

Ya Tidak

Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapihan Rumah

Mencuci Pakaian

Pengaturan Keuangan

8. Kegiatan di Luar Rumah

Ya Tidak
Belanja

Transportasi

Lain-lain

Jelaskan : klien merasa malu akan keadaannhya sehingga klien lebih memilih
berdiam diri dirumah

Masalah keperawatan : harga diri rendah

VIII. ASPEK MEDIK

Diagnosis medik :

Terapi medik :
ANALISIS DATA

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN


1 Data subjektif : Harga diri rendah situasional bd
 Menilai diri negatif perubahan citra tubuh
 Merasa malu
Data objektif :
 Berbicara peran dan lirih
 Tidak berminat/menolak berinteraksi
dengan orang lain
 Kontak mata kurang

2 Harga Diri Rendah Kronis bd


Ds:
terpapar situasi traumatis

 Menilai diri negatif


 Merasa malu
 Merasa tidak memiliki kelebihan
Do :
 kontak mata kurang
 Berbicara pelan dan lirih

KOMUNIKASI PADA PASIEN HDR

Sp 1

1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien

2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial (gunakan booklet)

3. Jelaskan cara merawat isolasi sosial

4. Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberika

Fase 1 ORIENTASI
Perawat : “Assalamu’alaikum,”
Perawat : “Perkenalkan saya mahasiswa praktek dari stikes panrita husada bulukumba,
bapak bisa panggil saya perawat”
Perawat : “Nama ibu siapa”.
Perawat : “Senangnya di panggil apa?”
Perawat : “Bisa kita berbicara tentang apa yang ibu rasakan sekarang?”
Perawat : “Berapa lama ibu mau kita berbicara, bagaimana kalau 15 menit?”
Perawat : “Dimana enaknya kita berbicara ibu?”

Fase 2 KERJA

Perawat : Saya mengerti ibu merasa bahwa ibu memiliki kekurangan pada diri ibu namun
sebenarnya tidak, itu hanya anggapan ibu
Perawat : Bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus ibu yah, tampaknya ibu seperti
orang yang gelisah sekali bisa ibu ceritakan apa yang ibu rasakan?
Perawat : Jadi ibu tidak bisa birinteraksi dengan orang-orang di sekitar ibu karna ibu merasa
malu dengan keadaan ibu.
Perawat : Apakah ibu tidak bosan karna hanya berdiam diri di dalam rumah?
Perawat : Bosan yah bu,
Perawat : baik kita bisa lakukan hal- hal yang ibu sukai agaribu tidak merasa bosan d dalam
rumah.

Fase 3 TERMINASi
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah berbincara dengan saya?
Perawat : Apa saja tadi yang telah kita bicarakan?
Perawat : Bagus, bagaimana kalau jadwal ini ibu coba lakukan,
Kita berbicara tentang apa saja di lingkungan ibu yang ibu tau dan bagaimana ibu
Perawat : berkenlan dengan orang lain
Perawat : mau dimana kita berctemu lagi besok bu bagaimana kalau disini jam 10?,
Perawat : Terima kasih ya ibu
Saya permisi,Assalamualaikum wr wb
Pertemuan kedua
Perawat : Assalamualaikum selamat sore ibu
Perawat : Bagaimana kabarnya sore ini bu?
Perawat : Alhamdulillah baik yah bu,jadi bu kita ketemu lagi di sini sesuai perjanjian kita
seperti kemarin dan waktunya seperti kemari. yah bu.
Perawat : ibu mau bicara di sini saja bu?
Perawat : Baik bu,jadi kita lanjut yang kemarin yah, ibu apa saja kegiatan yang ibu lakukan
saat masih di rumah dan kemampuan yang ibu miliki?
Perawat : "Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang
biasa ibu lakukan?

Perawat : “ Wah, bagus sekali ada 3 kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki “.
Perawat :
"ibu dari tiga kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di
rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah ibu merapihkan kamar?
Perawat :
"yang kedua menyapu,apakah ibu masih bisa?
Perawat : "yang ketiga mencuci piring,apakah ibu masih bisa?
Perawat :
"Bagus sekali ada 2 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah ini,Sekarang
coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah ini”Ibu pilih
yang mana?
Perawat :
"Bagus sekali ada 2 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah ini,Sekarang
coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah ini”Ibu pilih
yang mana?
Perawat :
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. ”Nah,
sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang
sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil
bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah
letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !” ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur
dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan?
Perawat :
"Bagus, Coba ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau ibu
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T ibu
(tidak) melakukan.mengerti ibu?
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercerita dan latihan merapihkan tempat
tidur ?
Perawat :
" Yach, ternyata ibu memiliki banyak kemampuan yang dapat dilakukan di rumah
ini. Salah satunya, merapihkan tempat tidur, yang sudah ibu praktekkan dengan
baik sekali, mari kita masukkan pada jadwal harian"
Perawat :
"ibu Mau berapa kali sehari merapihkan tempat tidur"
Perawat :
"Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis istirahat, jam berapa?”
Perawat :
" Bagu, Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang ibu miliki’’
Perawat :
‘’Sampai jumpa ya,Assalamualaikum wr wb"
Perawat :
Pertemuan ketiga
Perawat : Assalamualaikum Wrwb selamat siang ibu

Perawat : Bagaimana kabarnya hari ini ibu?


Perawat : Alhamdulillah yah ibu ini pertemuan kita yang ketiga atau yang terakhir.bisa kota
bicara lagi ibu sesuatu perjanjian di hari kamis rabu kemarin .ibu mau di sini atau
dimana bu?
Perawat : Baiklah ibu kalau disini saja,waktunya 15 menit ibu?

Perawat : Iya baik ibu,kita mulai yah ibu jadi kemarin kita sudah latihan membersihkan
tempat tidur
Perawat : Jadi ibu hari ini kita ulang apa yang dilakukan hari pertama sama dan hari kedua
ibu.bisa ?

Perawat : Wah bagus yaa,cara membersihkan ibu lumayan rapi

Perawat : Wah bagus sekali yah ibu mengingat semua yang kita lakukan mulai dari
perkenalan dan kegiatan yang bapak lakukan
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah beberapa hari ini ibu?
Perawat : Alhamdulillah bu yah kalau ibu merasa lebih senang dan lebih baik perasaan
Perawat : ibu.kalau seperti itu terimakasih saya permisi ibu
Peeawat : Walaikum salam wr wb
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Klien : Ny. A Hari/ Tgl : rabu, 23 juni 2021
Umur : 35 tahun Waktu
: 15.20-17.30
Interaksi : ke- 1 2. 3 Tujuan
: Setelah dilakukan implementasi klien mampu mengetahui apa yang terjadi pada
dirinya .

KOMUNIKASI KOMUNIK ANALIS TEKHNI RASIONA


VERBAL ASI NON A K L
VERBAL BERFOK KOMUN
US IKASI
PADA
KLIEN
P: P : Datang Bertanya Memberi
“Assalamualaiku menghampiri salam
m selamat sore klien sambil adalah hal
ibu" tersenyum baik dalam
memulai
K: sebuah
“waalaikumsalam K : Menatap Merasa interaksi
Selamat sore”! kearah senang
perawat dengan
P: :“Bagaimana sambil kehadiran
kabarnya hari ini tersenyum perawat
ibu? dan
P : Bertanya menjawab
K: dengan salam
K : “baik nada suara dengan
yang ramah
P: perkenalkan bu bersahabat
saya mahasiswa
dari stikes panrita Pertanyaan
husada bulukumba terbuka
ingin melakukan mendorong
praktek pak.bapak pasien
bisa panggil saya untuk
yuyu .bapak juga mengungka
coba perkenalkan pkan
dirita pak perasaannya

K: nama saya Ani


di panggil Ani
K:
Tersenyum
kepada suster

Bersedia
P: bagaimana berbincan
perasaan ta ibu g-bincang
K: baik ji P: Kontak dengan
mata klien
P: Bisa kita cerita- dipertahanka
crita ibu kurang n
lebih 5 menit?
K:
K: bisa Mendengarka Untuk
n apa yang mengetahui
P: disini atau mau dikatakan jenis hdr
di mana ibu? oleh perawat klien
dan tidak ada
K: di sini mi kontak mata
P: baik ibu Menjawab
P: Menjawab dengan
K: iye kenapa dengan nada rasa acuh
suara yang
P: ibu apa kecil dan
kemampuan yang
kepaqla di
dimiliki ibu?
tundukkan
K: pintarka
kebawah
menjahit Menjawab
K :Mendenga dengan
P: iye ibu di
rkan apa yang penuh
dikatakan percaya
K: iye
oleh perawat diri
P: kalau kegiatanta
ia ibu di rumah ini? P:Menjawab
dengan nada
K: bersihkan suara yang
tempat tidur, kecil
menyapu sama
cuci piring

P: berarti ada tiga Menjawab


kegiatan yg biasa dengan
di lakukan ibu di?
K:Mendengar penuh
K: iya kan apa yang percaya
dikatakan diri
P: ooh bagus itu oleh perawat
ibu
P:Menjawab
K: iya dengan
dengan suara
P: kenapa ibu yang kecil
Menjawab
seperti orang yang
dengan
gelisah? K:Mendengar
penuh
kan apa yang
percaya
K: tidakji dikatakan diri
oleh perawat
P: ibu lebih senang
yah? Bermain hp?
P:Menjawab
K: iya dengan nada
suara yang
P: selain main hp kecil Menjawab
ibu tidak pernahki dengan
juga ku liat keluar penuh
rumah, tidak bosan K:Mendengar percaya
jeki itu di rum ah kan apa yang diri
terus? dikatakan
K: tidak oleh perawat
P: biar sedikit rasa P:Menjawab
bosanta tidak ada dengan nada
ibu? suara yang
kecil
K: ada sedikit Menjawab
dengan
P: baik ibu supaya K:Mendengar penuh
tidak bosan ki ibu
kan apa yang percaya
lebih tenang di diri
dikatakan
rumah ibu lebih
oleh perawat
baik duduk sambil
main hp tapi ta
sebentar ibu d
P:Menjawab
simpang hp ta
dengan nada
supaya tidak
terganggu mata ta
suara yang
bu
kecil

K: iya
Bertanya
P: jadi ibu kegiatan
apa yang mau di
lakukan ibu?

K: tidakji
P:
P: misal ibu mauki Sambil
menyapu.mau ki tersenyum
kerja apa atau
mauki apa
Berfokus
K: tidakji pada
handphone
P: baik ibu, jadi
kita bersihkan ini
rumahta ibu?
K: em

P: bagaimana
kalau besok
melakukanki
kegiatan P : Kontak
membersihkan mata
tempat tidur ibu? dipertahanka
K: iya n

P: baik ibu jadi bisa


kita ketemu lagi d
sini ibu besok? Kurang
percaya
K: bisa K: diri
Mengatakan
P: di tempat ini ibu dengan nada
dan jam seperti suara yang
ini? kecil ,kontak
mata tidak
K: iya ada
P: baik ibu jadi
besok mauki P : kontak
latihan mata tetap
membersihkan terjaga
tempat tidur
K: iya

P: baik ibu.bisa kita K: Senang


ulang apa yang
Tersenyum dengan
tadi saya bicarakan pujian
ibu? yang
diberikan
K : kemampuan yg
dimiliki dan
P : berbicara
kegiatan yg bisa di
dengan
lakukan di rumah
nada suara
ini
bersahabat
dan jelas
P: wah bagus yah
ibu
ingat.bagaimana
perasaan ibu
K:
setelah berbicara mengangguk,
dengan saya ibu? tidak ada
kontak mata Pujian
K : tidak ji Bersedia memberikan
mengikuti motivasi
P: apa ibu merasa saran bagi klien
lebih baik? yang untuk
diberikan melakukan
K: tidak ji P: oleh kegiatan
mempertahan perawat dan aspek
P: baik kalau kan kontak positif yang
seperti itu bu saya mata dimilikinya
permisi kita
ketemu lagi besok Melatih
ibu klien
Assalamualaikum terbiasa
wr wb melakukan
kegiatan
K: terjadwal
Waalaikumsalam
wr wb

Kontrak

KEDUA K:
Menjawab
dengan nada
suara yang
kecil
P:
Assalamualaikum P : “Senyum,
pak selamat sore Memberika
n motivasi
K: kepada
Waalaikumsalam Bertanya
klien untuk
sore
melakukan
kegiatannya
P: bagaimana
kabarnya hari ini
ibu Pujian

K: baik

P: Alhamdulillah
ibu yah.jadi sesuai
perjanjian kita
kemarin kita
ketemu lagi di sini P: datang ke
arah pasien
untuk berbicara- Mengajak
bincang bu yah klien
terbiasa
K: iya K:klien dengan
tersenyum kegiatan
P: ibu mau di sini terjadwal
saja?

K: iya Bertanya
P:bertanya
P: kita berbincang dengan suara
kurang lebih 5 lembut
menit ibu yah Penting
K:pasien untuk
K: iya tersenyum interaksi
sela
P : Kontak
P: Baik hari ini kita mata
akan mulai yaitu dipertahanka
kegiatan n
membersihkan
tempat tidur K:
sesuai Mengatakan
kesepakatan yang dengan nada
kita buat kemarin suara yang
bu yah? kecil
K: P : Kontak
mata
P : baik ibu kita dipertahanka
akan memulai n
kegiatan
merapikan tempat K:
tidur Mengatakan
dengan suara
K:
yang kurang
jelas
P:kita pndahkan
bantalnya ya bu
P : Kontak
mata
K:
dipertahanka
P: iya baik ibu bisa
n
melakukannya
seendiri K:
Mengangguk
K: iya
P : Kontak
P: wah bagus mata
sekali ibu dipertahanka
melakukannya n
dengan sangat rapi

K:

P:jadi ibu mau K: Kontrak


melakukaan Mengangguk
kegiatan ini berapa
kali dalam sehari? P : Kontak
.k: dua kali mata
dipertahanka
P: wah bagus n
sekali ibu, jadi
bagaimana K:
perasaan ibu Mengangguk
sekarang
P : Kontak
K: baik mata
dipertahanka
P: kalau begitu sya n
permisi dulu yah Bertanya
bu, K:
assalamualaikum Mengangguk
K: waalaikumsalam
P : Kontak
mata
dipertahanka
KETIGA
n
P:Assalamualaiku
m selamat siang
K:
ibu
Mengatakan
dengan nada
K:
Waalaikumsalam
suara yang
siang kecil

P: bagaimana
kabarnya hari ini P : kontak
ibu mata tetap
terjaga
K: baik

P: Alhamdulillah
ibu yah sesuai K:
perjanjian kita Tersenyum
kemarin kita
ketemu disini
untuk pertemuan
terakhir ibu yah
P : berbicara
dengan
K: iya nada suara
bersahabat
P: bisa kurang dan jelas
lebih 5 menit
waktunya ibu?
K:
K: iya mengangguk

P: iye jadi mauki


bicara tentang
kegiatan ta berapa
hari ini ibu apa di
lakukan kegiatan
ta dan senang jaki P:
dengan kegiatan ta mempertahan
kan kontak
K:iya mata
P: bisa di mulai
ibu?
Pujian
K: bisa

P: jadi kemarin itu


melakukan
kegiatan
merapikan
termpat tidur
K: iya
P: wah cara ibu P : Bertanya
merapikan tempat dengan
tidur sangat rapi nada suara
yang
K:iya bersahabat
P:bagaimana
perasaan ibu?
K: baik Bertanya
P: kalau begitu
terima kasdih atas
waktunya ibu
K: iya sama-sama

P: sya permisi dulu


ya bu

K: iya Pujian
K:
P:
Tersenyum
assalamualaikum
kepada suster
K:waalaikumsalam
P: Kontak
mata
dipertahanka
n

K:
Mendengarka
n apa yang
dikatakan
oleh perawat

K: Menjawab
dengan nada
suara yang
kecil

P:
mempertahan
kan kontak
mata

K: nenjawab
dengan nada
suara yang
kecil
P:
mempertahan
kan kontak
mata

K: nenjawab
dengan nada
suara yang
kecil

P:
mempertahan
kan kontak
mata

K: nenjawab
denga nada
suara yang
kecil

P:
mempertahan
kan kontak
mata

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

(HOME VISIT)
IDENTITAS KONSELI
Nama Konseli : Ny.A
Kelas :
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : dampang
Nama Orang tua/istri/suami : ibu haya
PERMASALAHAN KONSELI (Bobot =10)

Pada tanggal 21 juni 2021


Mengidentifikasi tanda dan gejala HDR serta perkenalan diri klien.klien tidak gampang
berinteraksi dengan orang yg ada di sekitar klien dan klien sangat tertutup,klien merasa
bahwa dirinya jelek dan malu denga keadaannya karena adanya bekas luka di badan klien
akibat bekas luka parah yg pernah d alaminya dan klien beranggapan bahwa suaminya pergi
meninggalkan klien karna klien merasa bahwa dirinya jelek .kontak mata klien sangat kurang
Pada tanggal 22 juni 2021
Klien mulai memberikan respon yang baik dan kontak mata yang sudah cukup baik.klien
mulai banyak berbicara.klien menyebutkan kemampuan apa saja yang klien miiki dan klien
memperlihatkan salah satu kemampuan yang klien miliki ,kemudian perawat memberi arahan
dan memasukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari.
Pada tanggal 23 juni 2021
Klien mulai mampu memperbaiki diri dan mampu mengingat kegiatan yang sudah di
rencanakan dari awal negotupun dilaksanakan secara mandiri oleh klien dan klien merasa
senang atau suka dengan kegiatan tersebut,klien mengingat hal-hal yang di arahkan oleh
perawat dan menerima dengan baik.

TUJUAN HOME VISIT (Bobot =5)


Agar klien mampu mengungkapkan ekspresi perasaan dan mampu mengorientasikan
lingkungan dan keluarga maupun klien itu sendiri,Agar klien mampu memahami keadaannya
sehingga tidak malu dengan keadaannya yang sekarang

HASIL HOME VISIT (Bobot=25)

Klien mampu menerima arahan dari perawat,klien mampu mengingat yang di jelaskan oleh

perawat dan klien mengikuti apa yang di arahkan perawat dengan baik.meski pada hari

pertama belum ada respon yang cukup baik tetapi pada hari kedua dan ketiga perkembangan

klien cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai