Disusun Oleh :
Fani Loliana
(P27901118067)
B. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yang menyebabkan timbulnya harga diri rendah
meliputi:
1) Biologis
1
Faktor heriditer (keturunan) seperti adanya riwayat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa Selain itu adanya riwayat
penyakit kronis atau trauma kepala merupakan merupakan salah satu
faktor penyebab gangguan jiwa,
2) Psikologis
Masalah psikologis yang dapat menyebabkan timbulnya harga
diri rendah adalah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan,
penolakan dari lingkungan dan orang terdekat serta harapan yang
tidak realistis. Kegagalan berulang, kurang mempunyai tanggungjawab
personal dan memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang lain
merupakan faktor lain yang menyebabkan gangguan jiwa. Selain itu
pasiendengan harga diri rendah memiliki penilaian yang negatif
terhadap gambaran dirinya, mengalami krisis identitas, peran yang
terganggu, ideal diri yang tidak realistis.
3) Faktor Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya yang dapat menimbulkan harga diri
rendah adalah adanya penilaian negatif dari lingkungan terhadap
klien, sosial ekonomi rendah, pendidikan yang rendah serta adanya
riwayat penolakan lingkungan pada tahap tumbuh kembang anak.
C. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yang menimbulkan harga diri rendah antara lain:
1) Riwayat trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan pengalaman
psikologis yang tidak menyenangkan, menyaksikan peristiwa yang
mengancam kehidupan, menjadi pelaku, korban maupun saksi dari
perilaku kekerasan.
2) Ketegangan peran: Seseorang yang mengalami kesulitan eksekusi peran
karena dihadapkan dua atau lebih peran dalam waktu bersamaan
Ketegangan peran dapat disebabkan karena :
a) Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang berkaitan
dengan pertumbuhan seperti transisi dari masa kanak-kanak ke
remaja.
2
b) Transisi peran situasi: terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c) Transisi peran sehat-sakit: merupakan akibat pergeseran dari
kondisi sehat kesakit. Transisi ini dapat dicetuskan antara lain
karena kehilangan sebahagian anggota tuhuh, perubahan ukuran,
bentuk, penampilan atau fungsi tubuh.Atau perubahan fisik yang
berhubungan dengan tumbuh kembang normal, prosedur medis
dan keperawatan.
3
f. Kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapih,
selera makan kurang, tidak berani menatap lawan bicara, lebih
banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara lemah.
Townsend (1998), menambahkan karakteristik pasien dengan harga diri
rendah adalah:
a. Ekspresi rasa malu atau bersalah
b. Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal baru atau situasi-situasi baru
c. Hipersensitifitas terhadap kritik
E. Rentang Respon
F. Sumber Koping
Sumber koping harga diri rendah kronis mencakupempat aspek, yaitu
kemampuan personal (personal ability), dukungan sosial (social support),
aset material (material assets), dan kepercayaan (beliefs).
a. Kemampuan personal (personal ability)
1) Klien mampu mengenal dan menilai aspek positif (kemampuan)
yang dimiliki.
2) Klien mampu melatih kemampuan yang masih dapat dilakukan di
rumah sakit.
3) Klien mampu melakukan aktivitas secara rutin di ruangan.
b. Dukungan sosial (social support)
1) Keluarga mengetahui cara merawat klien dengan harga diri rendah
4
2) Klien mendapatkan dukungan dari masyarakat
c. Aset material (material assets)
1) Sosial ekonomi rendah
2) Rutin berobat
3) Adanya kader kesehatan jiwa
4) Jarak ke pelayanan kesehatan mudah dijangkau
d. Kepercayaan (beliefs)
1) Klien mempunyai keinginan untuk sembuh
2) Klien mempunyai keyakinan positif terhadap program pengobatan
G. Mekanisme Koping
Mekanisme jangka pendek harga diri rendah yang biasa dilakukan adalah :
5
.
6
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala harga diri
rendah yang ditemukan
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN
DX.KEP
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Harga Diri 1. Mengidentifikasi Setelah … x SP I
Rendah kemampuan dan pertemuan pasien 1. Mengidentifikasi
aspek positif yang mampu : tanda dan gejala
dimiliki 1. Mendiskusikan harga diri rendah
2. Menilai kemampuan dan 2. Mengidentifikasi
kemampuan yang aspekpositif yang penyebab harga
dapat digunakan dimiliki pasien diri rendah
3. Menetapkan atau 2. Menilai dan 3. Mengidentifikasi
memilih kegiatan memilih akibat harga diri
yang sesuai kemampuan yang rendah
dengan masih dapat 4. Mengidentifikasi
kemampuan digunakan saat ini kemampuan dan
4. Melatih kegiatan 3. Melatih kegiatan aspek positif yang
yang sudah pertama: masih dimiliki
dipilih, sesuai merapikan tempat klien
kemampuan tidur 5. Melatih
5. Merencanakan 4. Membantu pasien kemampuan
kegiatan yang memasukkan pertama yang
sudah dilatihnya latihan merapikan dilatih
tempattidur ke 6. Menganjurkan
dalam jadwal klien memasukkan
kegiatan harian. latihan
kemampuan
pertama ke dalam
kegiatan harian
7
SP II
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian klien
2. Membantu klien
memilih dan
melatih
kemampuan
kedua yang dipilih
3. Menganjurkan
klien memasukkan
latihan
kemampuan
kedua ke dalam
jadwal harian
SP III
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian klien
2. Membantu klien
memilih dan
melatih
kemampuan
ketiga yang dipilih
3. Menganjurkan
klien
memasukkan
latihan
8
kemampuan
ketiga ke dalam
jadwal harian
SP IV
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian klien
2. Membantu klien
memilih dan
melatih
kemampuan
kedua yang dipilih
3. Menganjurkan
klien memasukkan
latihan
kemampuan
kedua ke dalam
jadwal harian
VI. SUMBER
Nurhalimah, NS. 2016. Keperawatan Jiwa. Jakarta Selatan: Pusdik SDM
Kesehatan BPPSDMK
9
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP I
Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
Nn. Sisi (19 tahun) gelisah, sering melamun, terkadang juga menangis. Mengatakan
bahwa dirinya sudah tidak berguna lagi karena tidak mampu mewujudkan impian orang
tuanya untuk menjadi dokter. Sisi adalah salah satu mahasiswi kedokteran tetapi Ia
sebenarnya tidak menyukai jurusannya tersebut, Ia bersedia kuliah di jurusan
kedokteran karena keinginan orang tuanya dan sebagai anak Ia juga berusaha
membagiakan kedua orang tuanya dengan menuruti perintah orang tuanya tersebut.
Tetapi di saat sudah kuliah Ia justru uring-uringan karena merasa memang itu bukan
bidang yang disuakainya. Alhasil nilai-nilainya jeblok dan Ia banyak dijauhi oleh teman-
temannya.
Tujuan Khusus :
Tindakan keperawatan :
10
2. Diskusikan aspek positif diri
3. Bantu pasien untuk menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
4. Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
klien
5. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih
6. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan kedalam jadwal harian
Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi mba. Saya suster Fani Loliana , Mba bisa
memanggil saya suster fani. Saya perawat yang dinas pagi ini dari pukul 07.00
sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat mba. Nama mba siapa? Mba
senangnya dipanggil apa?.oh baiklah saya akan memangil sisi”.
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana keadaan sisi hari ini ? apa ada yang dirasakan ?”
3. Kontrak :
a. Topik
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang
keadaan sisi?
b. Waktu
“Berapa lama sisi ingin berbindang-bincang?”
c. Tempat
“sisi mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Baiklah.”
d. Tujuan interaksi
“Tujuannya supaya sisi bisa lebih percya diri dan melakukan aktivitas seperti
biasa.”
11
3. “Biasanya kalau dirumah Sisis ngapain saja?”
4. “Sisi punya hobi apa saja? Oh, jadi Sisi senangnya nyapu lantai, menggambar
desain dan membuat cerita komik”
5. “Menurut Sisi dari hobi yang sudah Sisi sebutkan tadi mana saja yang mungkin
dan dapat kita lakuakan sekarang?”
6. “Bagaimana jika menggambar desain? Jadi, Sisi bersedia mau menggambar
desain, kira-kira mau menggambar apa ya? Oh, Jadi Sisi mau menggambar
model-model baju terbaru”
7. “Sebentar saya sediakan peralatannya ya Sisi. Kira-kira Sisi menggambarnya
mau ditemenin suster atau tidak. Wah bagus sekali gambarnya Sisi”
8. “Kira-kira Sisis mau menggambarnya berapa banyak ni, bagus lo gambarnya.
Oh, Jadi Sisi mau 5 kali sehari menggambarnya”
9. “Bagaimana kalau kegiatan menggambarnya suster buatain jadwal buat Sisi?.
Apakah Sisi mau? Oke, Jadi Sisi bersedia ya Suter Susi buatin jadwalnya”
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (Subjektif)
Bagaimana perasaan Sisi setelah kita bercakap-cakap? Wah! Ternyata Sisi
punya bayak kelebihan ya salah satunya tadi mengambar dan hasil gambarnya
bagus lo. Suster seneng itu dengan gambar buatan Sisi. Baik besok kita akan
bertemu kembali untuk ngobrol-ngobrol kembali mengenai kemampuan Sisi
yang lain yitu membuat cerita komik. Kira-kira besok Sisi maunya kita ketemu
jam berapa ? Baik! Jadi Sisi maunya kita ketemu jam 10.00 WIB dan tempatnya
diruang ini saja. Baik Sisi sampai jumpa besok. Selamat pagi menjelang siang?”
b. Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement)
“Coba sisi perlihatkan gambar sisi, Wah! Ternyata Sisi punya bayak kelebihan
ya salah satunya tadi mengambar dan hasil gambarnya bagus lo. Suster seneng
itu dengan gambar buatan Sisi”
2. Rencana Tindak Lanjut ( apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
12
“Nah sisi, setiap kali sisi bosan , sisi dapat melakukan kegiatan yang sisi suka seperti
menggambar tadi . Dan setiap kali sisi merasa tidak berguna , Ibu dapat mengingat
kembali perbincangan kita hari ini.
a. “sisi, ini ada buku kegiatan untuk sisi”
b. “Bagaimana kalau kegiatan mengambar sisi di masukkan kedalam jadwal
kegiatan sisi?”
c. “Sisi setuju?Nah, Disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan
keterangan”
d. “Sisi bisa mengisi kegiatan menggambar pada kolom kegiatan”
e. “Sisi bisa melakukan gambar 5 kali sehari sesuii keinginan sisi tadi”
f. “Cara mengisi buku kegiatan ini: jika sisi melakukannya tanpa dibantu atau
diingatkan oleh orang lain sisi tulis “M” disini, jika sisi di bantu atau
diingatkan sisi tulis “B” dan jika ibu tidak melakukannya sisi tulis “T”
g. “Sisi paham ?” Nanti sisi jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya”
3. Kontrak Topik yang akan datang :
13
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP II
Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri. Tidak menagis terus.
Tujuan Khusus :
1. Pasien dapat melakukan dan memenuhi kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat.
2. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa diganggu.
Tindakan keperawatan :
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi sisi . Masih ingat dengan saya ? Ya, betul sekali.
Saya suster fani, sisi. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti
dan saya yang akan merawat sisi.”
2. Evaluasi / Validasi
14
“Bagaimana perasaan Sisi hari ini? Apakah sudah dicoba kegiatan yang kemarin
sudah dimasukkan kedalam jadwal harian Sisi? Wah, bagus sekali”
“Sudah berapa banyak gambar yang Sisi buat. Bolehkan suster melihatnya.Wah,
hebat bagus sekali gambarnya”
3. Kontrak :
a. Topik
“Oya Sisi masih ingat ngaak kita mau ngapain hari ini? Iya, benar sekali jadi,
kemarin Sisi menyebutkan selain Sisi suka menggambar desain Sisis juga suka
membuat cerita komik”
b. Waktu
“Berapa lama ibu ingin berbincang-bincang?”
c. Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang? Bagaimana ditaman depan, ibu
setuju?”
d. Tujuan interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang saat ini supaya sisi dapat melakukan aktifitas
yang sukai dan sisi dapat berinteraksi dengan orang-orang disekeliling ibu.”
15
7. “ Baiklah suster tinggal dulu kira-kira 30 menit Suster Susi balik lagi kesini “
8. “bagaiman Sisi? Baik Sisi bagaimana cerita komiknya sudah dapat berapa
halaman. Boleh suster Susi lihat dan baca. Oke suster baca ya”
9. “ Wah ceritanya bagus sekali Sisi dan gambarnya sesuai dengan karakter
ceritanya”
10. “Sisis habat ya. Suster saja tidak bisa membuat komik. Bagaimana kalau Sisis
buat lagi cerita-cerita yang lainnya. Nanti hasil komiknya kita jadiin satu dan
dibuat komik mini seri kan keren”
11. “Bagaimana Sisi? Nah, kira-kira Sisi mau buat berapa banyak nih dalam satu hari.
Oh jadi Sisi mau membuat dua cerita komik mini serialam satu hari”
12. “Bagaimana jika kegitan ini suster Susi masukin dalam jadwal kegiatan harian
Sisi. Apakah Sisis bersedia?”
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaanya sisi setelah kita bercakap-cakap dan latihan tadi?
b. Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement)
“Jadi berapa cara yang bisa Sisi lakukan pada saat-saat merasa jenuh dan tidak
berarti? Bagus sekali Sisi bisa menyebutkannya kembali”
2. Rencana Tindak Lanjut ( apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
a. “Baiklah si, kalau begitu sisi bisa melakukan kegiatan yang sisi sebutkan tadi di
saat sisi jenuh atau merasa tidk berarti”
b. “Bagaimana jika kegiatan membuat komik dimasukkan menjadi kegiatan
sehari-hari”
c. “Sisi nanti melakukan kegiatan membuat komik 2 kali sehari ya seuai keinginan
sisi”
d. “Nah nanti kalau ibu melakukan kegiatan ini, sisi jangan lupa mengisi buku
kegiatan”
16
e. “Caranya sama dengan sebelumnya, jika sisi melakukan sendiri, tanpa
diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang lain sisi tulis “M”, dan jika sisi
di bantu dalam melakukan kegiatan , sisi tulis “B”, dan jika sisi malas atau lupa
mengerjakannya sisi tulis “T”.
f. “Sisi paham ? baiklah bagus sisi.”
3. Kontrak Topik yang akan datang :
a. Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30 menit dan
sekarang sudah 30 menit!
b. “Nah sisi bagaimana kalau besok jam 08.00 setelah makan pagi, saya akan
kembali lagi untuk melakukan kegitan yang sisi suka yaitu.
c. Kita ketemu di ruangan sisi saja, ya?
d. Apa ada yang ingin sisi tanyakan? Baiklah, kalau tidak, saya permisi dulu ya,
sisi. Assalamu’alaikum.”
17
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP III
Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
Pada pertemuan ketiga, klien sudah mulai tidak banyak melamun dan mulai membuka
dirinya kepada orang-orang sekitarnya. Klien tampak tenang, sudah mau menghargai
dirinya sendiri.
Tujuan Khusus :
Klien dapat melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yangdimiliki yang lain
yang belum dilakukan.
Tindakan keperawatan :
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum wr.wb selamat pagi Sisi?”
“ Masih ingat dengan saya ? ya benar”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan sisi hari ini? Apa semalam sisi bisa tidur dengan nyenyak?”
18
“Bagaimana dengan perasaan negatif yang sisi rasakan? Bagus sekali berarti
perasaan tidak berguna yang ibu rasakan sudah berkurang.
“Apa boleh saya lihat buku kegiatan sisi? “Wah bagus ya sisi melakukan kegiatan
menggambar dan membuat komik sesuai jadwal “
boleh saya lihat hasil membuat komik dan menggambar sisi? Wahh bagus sekali
karya sisi.
3. Kontrak :
a. Topik
“Baiklah, sesuai dengan janji kita yang kemarin,kita akan melakukan kegiatan
menyapu lantai”
b. Waktu
“Berapa lama sisi ingin latihan menyapu?”
c. Tempat
“dimana sisi ingin latihan menyapu lantai?”
“bagaimana kalau kita latihan di kamar ini saja?”
d. Tujuan interaksi
“tujuan kita latihan saat ini untuk menghilangkan kebosanan sisi”
1. “Sisi sebelum kita menyapu, kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu
sapu untuk membersihkan lantai,pengki untuk mengeduk sampah dan
tempat sampah untuk meletakan sampahnya”
2. “Sekarang suster perlihatkan dulu ya caranya”
3. “Setelah semuanya perlengkapan tersedia, sisi ambil sapu lalu kita mulai
menyapu dari sudut ruangan menuju pintu ruangan selanjutnya kumpulkan
sampahnya lalu letakkan sampahnya ke pengki setelah itu buang sampahnya
ke tempat sampah. Nah selesai…”
4. “Sekarang coba sisi yang melakukan…”
5. “Bagus sekali, sisi dapat mempraktekkan menyapu lantai dengan baik.”
6. “Sisi bisa melakukannya saat kamar sisi kotor dan mengulangulainya dua kali
sehari yaitu pagi dan sore.
19
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Apa sisi sudah mengerti apa saja yang harus di siapkan sebelum menyapu?”
b. Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement)
“Bagus. Kalau sisi sudah mengerti, coba ulangi lagi menyapu lantai dari pingir
sana ke pintu itu.”
2. Rencana Tindak Lanjut ( apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
a. “sisi bisa mengulangi itu setiap pagi dan sore ya atau saat kamar sisi terasa
kotor”
b. “sisi bagaimana jika kegiatan menyapu juga dimasukkan menjadi kegiatan
sehari-hari”
c. “Caranya mengisi buku kegiatan ini juga sama dengan sebelumnya, jika sisi
melakukan sendiri, tanpa diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang lain
sisi tulis “M”, dan jika sisi di bantu dalam melakukan kegiatan , sisi tulis “B”,
dan jika sisi malas atau lupa mengerjakannya sisi tulis “T”.
d. “Sisi apa bisa pahami ?”
3. Kontrak Topik yang akan datang :
a. Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 20 menit dan
sekarang sudah 20 menit!
b. “Baiklah sisi, nanti jam 14.00 setelah makan siang, saya akan datang kembali
untuk memantau perkembangan Ibu. Kita bertemu di ruangan ini saja ya Bu.”
“Sebelum saya pergi apa ada yang ingin Ibu tanyakan? Baiklah Bu, kalau tidak
ada, saya permisi dulu. Assalamu’alaikum.”
20
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IV
Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
klien sudah mulai tidak banyak melamun dan mulai membuka dirinya kepada orang-
orang sekitarnya. Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri, Klien
telah mampu menyusun kegiatan yang sesuai kemampuan yang dapat dilakukan.
Tujuan Khusus :
Klien dapat melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki yang lain
yang belum dilakukan.
Tindakan keperawatan :
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum wr.wb selamat pagi Sisi?”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan sisi hari ini? Apa semalam sisi bisa tidur dengan nyenyak?”
bagaimana sisi masih ingat apa saja yang kita sudah lakukan kemarin? Bagus sisis
21
masih ingat, coba suster lihat buku kegiatan sisi? Wah bagus ya sisi sudah
mengisinya”
3. Kontrak :
a. Topik
“Baiklah, sesuai dengan janji kita yang kemarin,kita akan melakukan kegiatan
merapikan tempat tidur ”
b. Waktu
“Berapa lama sisi ingin merapikan tempat tidur?”
c. Tempat
“kita latihan di kamar ini saja ya?”
d. Tujuan interaksi
“tujuan kita latihan saat ini untuk sisi lebih nyaman saat tidur”
1. “Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya.”
2. “ Bagus! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. “
3. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus!
Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.”
4. “Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari
kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus!”
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Apa sisi sudah mengerti bagaimana cara merapikan tempat tidur?”
b. Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement)
“Bagus. Kalau sisi sudah mengerti, coba ulangi lagi merapikan tempat tidur sisis
sendiri.”
2. Rencana Tindak Lanjut ( apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
22
a. sisi bisa mengulangi itu setiap bagun tidur.
b. “sisi bagaimana jika kegiatan merapikan tempat tidur juga dimasukkan
menjadi kegiatan sehari-hari”
c. “Caranya mengisi buku kegiatan ini juga sama dengan sebelumnya, jika sisi
melakukan sendiri, tanpa diingatkan dan dibantu oleh perawat atau orang
lain sisi tulis “M”, dan jika sisi di bantu dalam melakukan kegiatan , sisi tulis
“B”, dan jika sisi malas atau lupa mengerjakannya sisi tulis “T”.
d. “Sisi apa bisa pahami ?”
23