Disusun Oleh :
Fani Loliana
(P27901118067)
1
Hal yang dikaji pada faktor biologis, meliputi adanya faktor
herediter gangguan jiwa, adanya risiko bunuh diri, riwayat penyakit
atau trauma kepala, dan riwayat NAPZA.
2. Faktor psikologis
Pada klien yang mengalami halusinasi, dapat ditemukan adanya
kegagalan yang berulang, individu korban kekerasan, kurangnya kasih
sayang, atau overprotektif.
3. Sosialbudaya dan lingkungan
Klien dengan halusinasi didapatkan sosial ekonomi rendah,
riwayat penolakan lingkungan paa usia perkembangan anak, tingkat
pendidikan rendah, dan kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian,
hidup sendiri), serta tdak bekerja.
B. Faktor Presipitasi
Stresor presipitasi pada klien dengan halusinasi ditemukan adanya
riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak,
kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan dalam hidup,
kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang
sering tidak sesuai dengan klien serta konflik antar masyarakat.
C. Jenis
Ada beberapa jenis halusinasi pada klien gangguan jiwa. Sekitar 70%
halusinasi yang dialami klien gangguan jiwa adalah halusinasi dengar/suara,
20% halusinasi penglihatan, dan 10% adalah halusinasi penghidu,
pengecepan, dan perabaan. Pengkajian dapat dilakukan dengan
mengobservasi perilaku klien dan menanyakan secara verbal apa yang
sedang dialami klien.
Halusinasi diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu halusinasi pendengaran,
halusinasi penglihatan, halusinasi penge- capan, halusinasi penghidu, dan
halusinasi perabaan. Data objektif dikaji dengan cara mengobservasi
perilaku klien, sedangkan data subjektif dikaji melalui wawancara dengan
2
klien Berikut ini merupakan deskripsi kelima jenis halusinasi: Tabel. Jenis,
Data Objektif, dan Data Subjektif Halusinasi
3
Hallucinations) atau mengarahkan masakan, feses, bayi,
hidung pada tempat atau parfum Klien
tertentu sering menga- takan
bahwa ia men- cium
suatu bau
Halusinasi penciu-
man sering menyer-
tai klien demensia,
kejang, atau penyakit
serebrovaskular
Halusinasi Menggaruk-garuk Klien mengatakan ada
D. Fase – fase
Fase halusinasi meliputi empat tingkat, mulai dari tingkat I hingga IV.
Fase Halusinasi Karakteristik Perilaku Klien
Halusinasi
Tingkat I Mengalami Tersenyum
4
sedang. Mencoba berfokus dengan cepat
5
lagi. Kesepian bila detik atau menit
pengala- man Gejala fisika ansi-
sensori berakhir. etas berat berke-
ringat, tremor, dan
PSIKOTIK tidak mampu
mengikuti perintah.
Tingkat IV Pengalaman Perilaku panik
E. Rentang Respon
Halusinasi merupakan gangguan dari persepsi sensori, sehingga
halusinasi merupakan gangguan dari respons neuorobiologi. Oleh
karenanya, secara keseluruhan, rentang respons halusinasi mengikuti
kaidah rentang respons neuorobiologi.
Rentang respons neorobiologi yang paling adaptif adalah adanya pikiran
logis, persepsi akurat, emosi yang konsisten dengan pengalaman, perilaku
cocok, dam terciptanya hubu- ngan sosial yang harmonis. Sementara itu,
respons maladaptif meliputi adanya waham, halusinasi, kesukaran proses
emosi, perilaku tidak terorganisasi, dan isolasi sosial: menarik diri. Berikut
6
adalah gambaran rentang respons neorobiologi. Gambar. Rentang Rentang
Respons Neurobiologi Halusinasi
F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang sering digunakan klien dengan halusinasi
(Stuart dan Laria, 2005) meliputi :
1. Regresi
Regresi berhubungan dengan proses informasi dan upaya untuk
mengulangi ansietas. Energi yang ersisa untuk aktivitas sehari-hari
tinggal sedikit, sehingga klien menjadi malas beraktivitas sehari-hari.
2. Proyeksi
Dalam hal ini klien mencoba menjelaskan gangguan persepsi
dengan mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain atau sesuatu
benda.
3. Menarik diri
Klien sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus
internal.
4. Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien.
7
A. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
Pengkajian
1. Alasan masuk :
Apa yang menyebabkan klien dibawa ke RS?
2. Bagaimana kondisi klein di rumah sehingga dibawa ke RS? Faktor
Herediter
3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa (halusinasi)?
Resiko bunuh diri
Apakah klien pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri atau
menyatakan ingin melakukan bunuh diri?
Pernahkan isi halusinasi tersebut memerintahkan klien untuk bunuh diri?
4. Halusinasi
- Apa jenis halusinasinya ?
- Apa isi halusinasi?
- Kapan halusinasi itu terjadi? Berapa kali halusinasi tersebut terjadi
dalam sehari?
- Apa situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi?
- Bagaimana perasaan klien untuk menghadapi saat halusinasi terjadi?
8
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan pada klien dengan halusinasi ditetapkan berdasarkan
data subyektif dan objektif yang ditemukan pada pasien : Gangguan sensori
persepsi : halusinasi
9
pasien mampu 5. Mengidentifikasi
menyebutkan situasi yang
cara mengontrol menimbulkan
halusinasi, halusinasi
menghardik, 6. Mengidentifikasi
minum obat, respons pasien
becakap-cakap terhadap halusinasi
dan melakukan 7. Mengajarkan pasien
aktivitas. menghardik
3. Setelah 2x halusinasi
pertemuan 8. Menganjurkan
pasien mampu pasien memasukkan
mendemonstrasi cara menghardik
kan cara halusinasi dalam
menghardik, jadwal kegiatan
minum obat, harian
bercakap-cakap, SP II
dan melakukan 1. Mengevaluasi jadwal
aktiivitas. kegiatan harian
pasien
2. Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur
3. Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
SP III
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian
10
pasien
2. Melatih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
cara bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
SP IV
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa
dilakukan pasien)
3. Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
VI. SUMBER
Sutejo, 2019. Keperawataan Jiwa Konsep dan praktik Asuhan Keperawatan
Kesehatan Jiwa: Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta : Pustaka
Baru Press
Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : CV Andi Offset.
11
Keliat, Budi Anna dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC
12
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP I
Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
DS :
DO :
- Pembicaraan inkohern
- Klien tampak gelisah
- Klien hendak berbicara sendiri -Kontak mata kurang
Tujuan Khusus :
13
Tindakan keperawatan :
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu?”
“Perkenalkan nama saya suster fani, nama ibu siapa? Ibu senang nya dipanggil
apa?”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah semalam tidurnya nyenyak?”
“Apakah ibu sering mendengar suara yang mengganggu ibu?”
“Lalu bagaimana cara ibu untuk mengontrol suara-suara yang mengganggu itu?”
3. Kontrak :
a. Topik
14
”Baiklah bu bagaimana kalau sekarang kita latihan tentang mengontrol suara-
suara yang mengganggu ibu yaitu dengan cara menghardik. Apakah ibu
bersedia?”
b. Waktu
“Berapa lama ibu ingin berbindang-bincang?”
“bagaimana jika 15 menit?”
c. Tempat
”Dimana ibu ingin berbincang-bincang?”
d. Tujuan interaksi
”Tujuan kita berbincang-bincang saat ini untuk melatih tentang cara
mengontrol suara yang mengganggu ibu dengan cara menghardik.”
1. “Apakah ibu melihat bayangan tanpa ada wujudnya atau mendengar suara-suara
yang mengganggu ? apa yang dikatakan bayangan itu ?”
2. “Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu ? kapan yang paling sering
bibu denger suara itu ? berapa kali sehari ibu mendengarnya ? pada keadaan apa
suara itu terdengar ? apakah pada waktu sendiri ?”
3. “Apa yang ibu rasakan pada saat ibu mendengar suara itu ?”
4. “Apa yang ibu lakukan pada saat ibu mendengar suara itu ? apakah dengan cara itu
suara-suar itu hilang ? bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah
suara itu muncul ?”
5. “Ibu ada empat cara untuk mencegah baying-bayangan suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. kedua dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat
minum obat dengan teratur.”
6. “Bagaiamana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”. Caranya
sebagai berikut : jika ibu mendengar suara-suara itu muncul katakan dengan keras
“pergi-pergi saya tidak mau dengar suara kamu palsu(sambil menutup kedua
telinga) lakukan cara tadi sampai suara itu hilang ya bu. Coba ibu praktekan kembali
cara yang saya lakukan tadi.” Ya bagus bu”
15
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang ?”
b. Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement)
“Coba ibu peraktekan kembali cara menghardik suara-suara yang mengganggu
ibu” “ wahhh bagus bu”
2. Rencana Tindak Lanjut ( apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
“Ibu lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi ya”, lakukan cara itu sesuai
dengan yang kita pelajari ya, yaitu 2x sehari jam 11.00 dan jam 12.00 jika ibu
melakukannya maka tulis (M) jika ibu melakukan nya dibantu atau diingatkan ibu
tulis (B), dan jika ibu tidak melakukannya tulis(T). apakah ibu mengerti ?”
3. Kontrak Topik yang akan datang :
a. Topik
“ Bagaimana jika besok kita kembali latihan tentang cara mengontrol halusinasi
ibu dengan menghardik ?”
b. Waktu
“ Ibu ingin jam berapa kita berbincang-bincang ?” “ bagaiamana jika jam
10.00?”
c. Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang ? Bagaimana jika disini lagi ?” Baiklah bu
besok kita akan berbincang-bincang kembali jam 10.00. Sampai jumpa bu, saya
permisi. Assalamuallaikum”
16
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP II
Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
DS :
DO :
Tujuan Khusus :
Tindakan keperawatan :
17
Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum wr.wb. selamat pagi bu ?”
“Masih ingat dengan saya? Ya benar”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah semalam tidurnya nyenyak?”
“Apakah ibu masih mendengar suara yang menggangu ibu?”
“Apakah ibu telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?”
“Lalu bagaimana apakah dengan menghardik suara-suara yang bapak dengar
berkurang? Bagus” “Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya?”
3. Kontrak :
a. Topik
“Baiklah bu sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan latihan cara
mengontrol halusinasi yang kedua yaitu dengan cara minum obat yang benar.
Apakah ibu bersedia?”
b. Waktu
“Berapa lama ibu ingin berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika ± 15 menit?”
c. Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang?”
d. Tujuan interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang saat ini untuk mengetahui manfaat dari
minum obat dan kerugian jika tidak minum obat, serta untuk mengetahui
bagaimana cara minum obat yang benar.”
18
2. “Ibu perlu minum obat ini secara teratur agar pikiran jadi tenang. Obat ada 4
macam, yang warna putih ini diminum 2x sehari pada pagi hari pukul 07.30 dan
pukul 16.30 dengan dosis 1 butir gunanya supaya tenang, yang warna kuning ini
diminum 2x sehari pada pagi hari pukul 07.30 dan 16.30 dengan dosis 1 butir. Obat
ini untuk mengobati luka-luka yang ada pada tubuh ibu, lalu yang warna kuning ini
juga diminum 3x sehari pada pagi hari pukul 07.30, 12.30, dan pukul 19.00dengan
dosis 1 butir. Gunanya untuk mengatasi gatal-gatal yang ibu rasakan dan ini ada
salep digunakan 2x sehari pada pagi pukul 07.30 dan pukul 18.00 untuk mengatasi
luka dan gatal yang ibu rasakan pula. Bila ibu merasa pusing dan mata berkunang-
kunang ibu bias berisitirahat dan jangan beraktivitas. Obat ini harus diminum secara
teratur ya bu, jangan berhenti diminum obatnya walaupun ibu sudah tidak
mendengar suara tersebut, jadi harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih
dahulu. Sebelum ibu minum obat lihat terlebih dahulu label pada bungkus obat,
apakah benar nama ibu yang ditulis, lalu jenis obat, berapa dosisnya, satu atau dua
butir. Apakah ibu mengerti?”
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement)
“Coba ibu jelaskan kembali beberapa cara yang sudah kita pelajari untuk
mengontrol suara-suara yang ibu dengar?” “Wah bagus bu.”
2. Rencana Tindak Lanjut ( apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
“Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07.30, 12.30 dan 16.30 dan jam
19.00. Nah sekarang kita masukkan ke dalam jadwal minum obat yang telah kita
buat tadi ya bu, jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya bu.”
3. Kontrak Topik yang akan datang :
a. Topik
19
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang tentang cara yang ketiga, yaitu
dengan bercakap-cakap untuk mencegah suara-suara itu muncul. Apakah ibu
bersedia?”
b. Waktu
“Ibu ingin jam berapa kita berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika jam 10.00?”
c. Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang?” “Bagaimana jika disini lagi?”
“Baiklah bu besok kita akan berbincang-bincang kembali jam 10.00. Sampai
jumpa besok bu, saya permisi Assalamu’alaikum.”
20
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP III
Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
DS :
DO :
Tujuan Khusus :
21
Tindakan keperawatan :
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum wr.wb selamat pagi bu ?”
“ Masih ingat dengan saya ? ya benar”
2. Evaluasi / Validasi
“bagaimana perasaan ibu hari ini ? apakah semalam tidurnya nyenyak ?”
“Apakah ibu masih mendengar suara yang mengganggu ibu ? apakah ibu telah
melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk mengontrol suara-suara yang
mengganggu ? coba saya lihat kegiatan harian ibu, bagus sekali bu”
“Sekarang coba contohkan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara yang
mengganggu ibu berkurang ? coba sekarang praktekkan cara menghardik halusinasi
yang telah kita pelajari. Coba sebutkan keuntungan minum obat dan kerugian tidak
minum obat ?” “bagus sekali ibu”
3. Kontrak :
a. Topik
“Baiklah bu sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan latihan cara
mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu dengan cara bercakap-cakap, apakah
ibu bersedia ?”
b. Waktu
“Berapa lama ibu ingin berbindang-bincang?”
22
“bagaimana jika 15 menit?”
c. Tempat
“dimana ibu ingin berbincang-bincang?”
“kalau diruangg TV ini saja bagaimana?”
d. Tujuan interaksi
“tujuan kita berbincang-bincang saat ini untuk mengetahui dan
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu dengan
bercakap-cakap dengan orang lain”
1. “cara ketiga untuk mengontrol suara yang mengganggu ibu adalah dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Caranya adalah jika ibu mulai mendengar suara-
suara, langsung saja ibu cari teman untuk diajak bicara. Minta bantuan teman ibu
agara berbicara dengan ibu, contohnya seperti “ ibu coba bicara dengan saya, saya
mulai mendengar suara-suara, ayo kita mengobrol”. Atau jika teman ibu tidak ada
yang bisa diajak bicara, ibu bisa minta bantuan pada perawat untuk berbicara pada
ibu, seperti “sus mari bicara dengan saya, karena saya mulai mendengar suara-
suara yang mengganggu”. “sekarang coba ibu praktekkan”. “bagus sekali bu
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan berlatih cara
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap ?”
b. Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement)
“jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol bila suara itu
datang?”
“wah bagus sekali bu “
2. Rencana Tindak Lanjut ( apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
23
“berapa kali ibu akan bercakap-cakat ? jangan lupa ditulis di jadwal kegiatan harian
ya bu. Caranya jika ibu melakukannya secara mandiri maka tulis (M), jika ibu
melakukannya dengan bantuan orang lain atau perawat maka ibu tulis (B), dan jika
ibu tidak melakukannya tulis (T), apakah ibu menegerti ?” “coba ibu ulangi yang tadi
sudah saya jelaskan.” “iya bagus bu”
3. Kontrak Topik yang akan datang :
a. Topik
“bagaimana jika besok kita bberbincang-bincang tentang cara yang ketiga,
yaitu dengan bercakap-cakap untuk mencegah suara-suara itu muncul. Apakah
ibu bersedia?”
b. Waktu
“ibu ingin jam berapa kita berbincang-bincang ?” “bagaimana jika jam 10.00”
c. Tempat
“ dimana ibu ingin berbincang-bincang ? bagaiman jika disini lagi ? baiklah bu
besok kita akan berbincang-bincang kembali jam 10.00. sampai jumpa besok
bu, saya permisi. Asslamuallaikum”
24
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
SP IV
Proses Keperawatan
Kondisi Klien :
DS :
DO :
Tujuan Khusus :
Tindakan keperawatan :
25
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum wr.wb. selamat pagi bu ? “Masih ingat dengan saya? Ya benar”
2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah semalam tidurnya nyenyak?”
“Apakah ibu masih mendengar suara yang menggangu ibu?”
“Apakah ibu telah melakukan ketiga cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan
suara-suara yang mengganggu?”
“Coba saya lihat jadwal kegiatan harian ibu” “Bagus sekali bu, ibu latihan
menghardik secara teratur, minum obat secara teratur, latihan bercakap-cakap
dengan teman/perawat dengan teratur. Sekarang coba ibu sebutkan kepada saya
apakah dengan ketiga cara tadi suara yang mengganggu ibu berkurang? Coba
sekarang ibu praktekkan kembali cara menghardik, jelaskan manfaat minum obat
dan kerugian tidak minum obat dan dengan siapa saja ibu bercakap-cakap? Bagus
sekali bu.”
3. Kontrak :
a. Topik
“Baiklah bu sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan latihan cara yang ke
empat yaitu melakukan kegiatan. Apakah ibu bersedia?”
b. Waktu
“Berapa lama ibu ingin berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika ± 15 menit?”
c. Tempat
26
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang?”
“Kalau di ruang tv ini saja bagaimana?”
d. Tujuan interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang soal ini untuk mengetahui tentang cara ke empat
mengontrol suara yang mengganggu ibu dengan cara melakukan
kegiatan.”
1. “Kegiatan apa saja yang biasa bapak lakukan?” (Terus tanyakan sampai
didapatkan kegiatan sampai malam)
2. “Wah bagus sekali kegiatannya, untuk menghilangkan halusinasi yang ibu rasakan
mari kita latih dengan dua kegiatan yaitu kegiatan membersihkan tempat tidur
dan membaca shalawat. Sekarang mari kita coba lakukan kegiatan pertama. Wah
bagus sekali bu, sekarang tempat tidur ibu rapih.”
3. “Sekarang kita coba lakukan kegiatan kedua yaitu membaca shalawat. Wah bagus
sekali bu.”
4. “Kegiatan ini dapat ibu lakuakan untuk mencegah suara tersebut muncul, kegiatan
lainnya akan kita latih agar dari pagi samapi malam ibu ada kerjaan.”
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan berlatih cara
mengotrol hakusinasi dengan melakukan kegiatan?”
b. Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement)
“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol bila suara itu
dating?” “Wah bagus sekali bu.”
2. Rencana Tindak Lanjut ( apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
27
“Berapa kali bapak akan melakukan kegiatan membaca sholawat dan merapihkan
tempat tidur? Jangan lupa ditulis di jadwal kegiatan harian ya bu. Caranya jika ibu
melakukannya secara mandiri maka tulis (M), jika ibu melakukannya dengan
bantuan orang lain atau perawat maka ibu tulis (B), jika ibu tidak melakukannya
maka tulis (T), apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi yang tadi sudah saya jelaskan.”
“Iya bagus.”
3. Kontrak Topik yang akan datang :
a. Topik
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang kembali tentang perasaan ibu
dan kemampuan yang ibu miliki, setelah itu kita akan memilih kegiatan yang
mana dapat ibu lakukan, dan kita akan pilih beberapa kegiata untuk ibu latih.
Apakah ibu bersedia?”
b. Waktu
“Ibu ingin jam berapa kita berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika jam 10.00?”
c. Tempat
“Dimana ibu ingin berbincang-bincang?” “Bagaimana jika disini lagi?” “Baiklah
bu besok kita akan berbincang-bincang kembali jam 10.00. Sampai jumpa
besok bu, saya permisi Assalamu’alaikum.”
28