Disusun Oleh :
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
d. Fase-fase
e. Rentang Respon
Stuart and Laraia menjelaskan rentang respon neurobiologis pada pasien
dengan gangguan senssori persepsi halusinasi sebagai berikut:
f. Mekanisme Koping
Mekanisme koping merupakan perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi
diri sendiri, mekanisme koping halusinasi menurut Yosep (2016), diantaranya:
1. Regresi Proses untuk menghindari stress, kecemasan dan menampilkan
perilaku kembali pada perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan
masalah proses informasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas.
2. Proyeksi Keinginan yang tidak dapat di toleransi, mencurahkan emosi pada
orang lain karena kesalahan yang dilakukan diri sendiri (sebagai upaya untuk
menjelaskan kerancuan identitas).
3. Menarik diri Reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun
psikologis. Reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari menghindar sumber
stressor, sedangkan reaksi psikologis yaitu menunjukkan perilaku apatis,
mengisolasi diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan
III.Pohon Masalah
a. Pohon Masalah
Halusinasi
Isolasi Sosial
b. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu dikaji
Data Masalah
Data Objektif: Halusinasi
Bicara atau tertawa sendiri
Marah marah tanpa sebab
Mengarahkan telinga ke posisi
tertentu
Menutup telinga
Data Subjektif
Mendengar suara-suara atau
kegaduhan
Mendengar suara yang mengajak
bercakap-cakap
Mendengar suaru menyuruh
melakukan sesuatu yang
berbahaya
IV.Diagnosa Keperawatan
GSP Halusinasi
V. Rencana Tindakan
Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan
Gangguan TUM: a. Setelah 2x pertemuan SP I Halusinasi
sensori Pasien 1. Mengidentifikasi jenis
pasien mampu
persepsi : mampu
halusinasi pasien
halusinasi mengontrol menyebutkan waktu,
pendengaran halusinasi 2. Mengidentifikasi isi halusinasi
isi, frekuensi timbulnya
pasien
TUK I halusinasi, dan respon
Pasien 3. Mengidentifikasi waktu
terhadap halusinasi.
dapat
halusinasi pasien
mengenali b. Setelah 2x pertemuan
halusinasiny 4. Mengidentifikasi frekuensi
pasien mampu
a
halusinasi pasien
TUK II menyebutkan cara
Pasien 5. Mengidentifikasi respon pasien
mengontrol halusinasi:
dapat
terhadap halusinasi
mengontrol menghardik, minum
halusinasiny 6. Mengajarkan pasien menghardik
obat, bercakap-cakap
a
halusinasi
TUK III dan melakukan
Pasien 7. Menganjurkan pasien
aktivitas
dapat
memasukan cara menghardik
mengikuti c. Setelah 2x pertemuan
program halusinasi dalam jadwal
pasien mampu
pengobatan
kegiatan harian
secara mendemonstrasikan
optimal
cara menghardik,
SP II Halusinasi
minum obat, bercakap- 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
cakap dan melakukan harian pasien
aktivitas 2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP III Halusinasi
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien
mengendalikan halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP IV Halusinasi
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien
mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa
dilakukan dirumah)
3. Menganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP II k
1. Melatih keluarga
mempraktekkan cara merawat
pasien dengan halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan
cara merawat langsung kepada
pasien halusinasi
SP III k
1. Membantu keluarga
membuat jadwal altivitas
dirumah termasuk minum
obat (discharge planning)
2. Menjelaskan follow up
pasien setelah pulang
Pertemuan :1
Hari / tanggal : Selasa, 30 November 2021
Ruangan : Nuri
Nama Klien : Tn.W
Pertemuan/ SP : 1 / Bercakap-cakap
A. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien mengatakan pernah melihat jin
Perawat ruangan melihat klien berbicara sendiri
b. Data Objektif
Klien beberapa kali blocking saat diajak komunikasi
Klien tampak melihat kesatu arah namun objeknya tidak jelas
2) Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan.
3) Tujuan
a. Menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
b. Mengenal halusinasi yang dimiliki serta mengetahui 4 cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap, melakukan aktifitas,
dan minum obat.
c. Mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
4) Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi klien.
b. Mengidentifikasi isi halusinasi klien.
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien.
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.
f. Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi.
g. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, bercakap-cakap,
melakukan aktivitas dan minum obat.
h. Melatih cara bercakap-cakap.
B. Strategi Komunikasi
1) Fase Pra Interaksi
a. Mengenal diri sendiri
b. Mengenal perasaan sendiri
c. Diskusi akan dilakukan sekitar 15 menit.
d. Saya akan duduk berhadapan dengan klien saya dengan jarak kurang lebih 1
meter.
2) Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya?
Ya, benar.”
b. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?”
“Apa bapak masih melihat jin yang hanya dapat dilihat oleh bapak?”
c. Kontrak
Topik
“Baiklah, hari ini kita akan berbincang – bincang mengenai jin yang
hanya dapat dilihat oleh bapak dan cara untuk mengontrol .”
Waktu
“Berapa lama bapak ingin berbincang – bincang? Bagaimana jika 15
menit?”
Tempat
“Dimana kita akan berbincang – bincang? Bagaimana jika di ruang
kegiatan?”
Tujuan
“Tujuan kita berbincang – bincang ini agar bapak dapat mengetahui apa
yang bapak lihat dan cara mengontrolnya.”
3) Fase Kerja
“Apakah bapak pernah melihat jin yang hanya bapak sendiri dapat melihat?
Apakah bapak melihatnya terus menerus? Atau sewaktu-waktu? Kapan waktu
yang paling sering bapak lihat jin itu? Berapa kali dalam sehari bapak
melihatnya? Pada saat keadaan apa jin itu terlihat? Apakah saat bapak sendiri?
Apa yang bapak rasakan ketika melihat jin tersebut? Kemudian apa yang bapak
lakukan? Apakah dengan cara tersebut jin itu hilang? Apakah bapak mengerti
apa yang bapak alami sekarang? Ya benar, yang bapak rasakan saat ini adalah
halusinasi penglihatan. Apakah bapak tau bagaimana cara mengontrol
halusinasi? Cara mengontrol halusinasi itu ada 4 cara pak, yaitu dengan cara
menghardik, bercakap-cakap atau berbincang, melakukan kegiatan yang bisa
dilakukan, dan terakhir minum obat. Dari ke-4 cara ini, bapak ingin latihan yang
mana? Baik, kita akan latihan bercakap-cakap ya pak.”
“Baiklah pak jika nanti bapak sedang sendiri sebaiknya bapak mencari teman
untuk diajak bercakap-cakap caranya adalah jika bapak mulai melihat jin
langsung saja bapak cari teman sekamar atau yang bapak kenal untuk diajak
berbicara, contohnya seperti ini pak, coba berbicara dengan saya jika mulai
mendengar suara-suara “Ayo kita ngobrol pak” atau minta pada perawat untuk
berbicara denganya seperti “pak berbicaralah dengan saya, karena saya mulai
melihat jin” apakah sudah jelas? Coba bapak ulangi. Iya bagus.”
“Coba sekarang bapak praktekkan kembali cara bercakap – cakap yang telah
saya praktekkan.”
“Bagus, bapak memang hebat.”
“Bapak bisa melakukan cara bercakap – cakap dengan siapapun sampai suara itu
hilang.”
“Sekarang kita masukkan cara bercakap – cakap ke dalam jadwal harian ya,
bapak mau kapan saja latihannya?”
“Jika bapak melakukannya secara mandiri maka bapak tuliskan (M), jika bapak
melakukannya dibantu maka bapak tulis (B), dan jika bapak tidak
melakukannya tulis (T). Apa bapak sudah mengerti? Coba bapak ulangi apa saja
yang saya jelaskan tadi? Nah... Bagus pak.”
4) Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang – bincang
mengenai latihan menghilangkan halusinasi dengan cara bercakap -
cakap?”
Objektif
“Nah, tadikan kita sudah belajar cara bercakap-cakap. Sekarang coba
bapak lakukan atau praktikkan lagi cara bercakap-cakap.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah pak, karena kita sudah membuat jadwal harian bapak bisa latihan
cara bercakap – cakap sesuai jadwal yang telah kita buat dan jangan lupa
diisi ya pak.” “Besok kita akan latihan kembali ya pak yaitu melakukan
kegiatan yang bapak sukai.”
c. Kontrak
Topik
“Bapak besok kita akan berbincang – bincang kembali untuk
melakukan latihan dengan melakukan kegiatan.”
Waktu
“Bapak mau berapa lama melakukan kegiatannya? Bagaimana jika 15
menit?”
Tempat
“Dimana kita akan latihannya? Di ruang kegiatan? Baiklah karena
pertemuan untuk hari ini sudah selesai. Saya permisi dulu ya pak,
samapai jumpa besok. Assalamualaikum.”