Oleh :
KELOMPOK C
A. Definisi
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari suatu obyek rangsangan dari
merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang pasien mengalami perubahan
tidak ada. Pasien gangguan jiwa mengalami perubahan dalam hal orientasi realitas
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pengecapan, perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata Keliat, (2011)
B. Etiologi
1 Faktor Predisposisi
a. Faktor pengembangan
keharmonisan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah
b. Faktor sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak terima dilingkungan sejak bayi akan membekas
diingatannya sampai dewasa dan ia akan merasa disingkirkan, kesepian dan tidak
c. Faktor biokimia
Adanya stres yang berlebihan yang dialami oleh seseorang maka di dalam
tubuhnya akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia dan
d. Faktor psikologis
Tipe kepribadian yang lemah tidak bertanggung jawab akan mudah terjerumus
pada penyelah gunaan zat adaptif. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari
2 Faktor Presipitasi
Penyebab halusiansi dapat dilihat dari lima dimensi menurut (Rawlins, 1993
a. Dimensi fisik
Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti kelelahan yang
luar biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium, intoksikasi alkohol dan
b. Dimensi emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat diatasi
merupakan penyebab halusinasi itu terjadi. Isi dari halusinasi dapat berupa perintah
memaksa dan manakutkan. Klien tidak sanggup lagi menentang perintah tersebut
sehingga dengan kondisi tersebut klien berbuat sesuatu terhadap ketakutan tersebut.
c. Dimensi Intelektual
merupakan usaha dari ego sendiri untuk melawan impuls yang menekan, namun
seluruh perhatian klien dan tidak jarang akan mengobrol semua perilaku klien.
d. Dimensi sosial
untuk memenuhi kebutuhan akan interaksi sosial, kontrol diri dan harga diri yang
tidak di dapatkan dalam dunia nyata. Isi halusinasi di jadikan sistem kontrol oleh
individu tersebut, sehingga jika perintah halusinasi berupa ancama, dirinya ataupun
orang lain individu cenderung untuk itu. Oleh karena itu, aspek penting dalam
e. Dimensi spiritual
aktivitas ibadah dan jarang berupanya secara spiritual untuk menyucikan diri. Ia
sering memaki takdir tetapi lemah dalam upaya menjemput rejeki, memyalahkan
C. Klasifikasi Halusinasi
berikut:
Adaptif
Maladaptif
Respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial budaya yang berlaku.
Dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal jika menghadapi suatu
4) Perilaku Sosial dengan kegiatan individu atau sesuatu yang berkaitan dengan
individu tersebut yang diwujudkan dalam bentuk gerak atau ucapan yang
5) Hubungan Sosial merupakan proses suatu interaksi dengan orang lain dalam
b. Respon Psikososial
mengambil kesimpulan.
2) Ilusi merupakan pemikiran atau penilaian yang salah tentang penerapan yang
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran.
orang di sekitarnya.
terhadap rangsangan.
dan kedekatan.
mau berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. (Stuart, 2017).
G. Diagnosa Keperawatan
Pohon Masalah
Diagnosa keperawatan :
denganhalusinasi.
F. Tindakan Keperawatan
A. Definisi
Kemarahan adalah suatu perasaan atau emosi yang timbul sebagai reaksi
marah yang konstruktif dapat membuat perasaan lega. Perilaku kekerasan atau
agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang
secara fisik maupun psikologis (Riyadi & Purwanto, 2009). Perilaku kekerasan
menurut Kusumawati dan Hartono (2011) adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada dirinya
sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan aduh, gelisah yang tidak
terkontrol.
yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain, atau lingkungan (Yusuf et al., 2015).
Perilaku kekerasan pada diri sendiri dapat berbentuk melukai diri untuk bunuh diri
kekerasanadalah suatu tindakan dengan tenaga yang dapat membahyakan diri sendiri,
orang lain, maupun lingkungan yang bertujuan untuk melukai yang disebabkan
karena adanya konflik dan permasalahan pada seseorang baik secara fisik maupun
psikologis.
maladaptif, yaitu amuk. Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai
sebagai ancaman. (Stuart dan Sundeen, 1991). Amuk merupakan respons kemarahan
yang paling maladaptif yang ditandai dengan perasaan marah dan bermusuhan yang
kuat disertai hilangnya kontrol, yang individu dapat merusak diri sendiri, orang lain,
B. Etiologi
1. Faktor predisposisi
a. Faktor biologis
agresif.
terdapat doman (potensi) agresif yang sedang tidur dan akan bangun jika
kekerasan.
menyenangkan.
3) Rasa frustasi
dan dapat membuat konsep diri yang rendah. Agresi dan kekerasan
terima.
prosessosialisasi.
2. Faktor Presipitasi
dengan :
ekonomi.
rasa frustasi.
keluarga.
3. Mekanisme Koping
a. Displacement
b. Proyeksi
c. Depresi
d. Reaksi formasi
C. Rentang Respon
Perilaku kekerasan dianggap suatu akibat yang ekstrem dari marah. Perilaku
agresif dan perilaku kekerasan sering di pandang sebagai rentang di mana agresif
verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan di sisi yang lain. Suatu keadaan yang
menimbulkan emosi, perasaan frustasi, dan marah. Hal ini akan mempengaruhi
perilaku agresif atau melukai karena menggunakan koping yang tidak baik.
Adaptif
Maladaptif
Keterangan:
2. Frustasi: individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat mrah dan tidak
sertahilangnya kontrol
Pohon Masalah
Risiko mencederai diri sendiri,orang
lain, dan lingkungan.
Perilaku kekerasan.
Diagnosa keperawatan :
1. Risiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan berhubungan
denganperilaku kekerasan.
D. Tindakan Keperawatan
Pengkajian
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial Klien : Tn. D
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
No. MR :-
Tanggal Pengkajian : 8 April 2021
Klien masuk Klien RS Jiwa Prof. H.B. Saanin Padang untuk pertama kalinya
pada tahun 2017 karena mengamuk. Klien masuk terakhir ke RS Jiwa Prof.
H.B. Saanin Padang tahun 2020 pada bulan Agustus, di laporkan oleh
masyarakat ke Puskesmas Aia Gadang karena klien mengamuk-ngamuk dan
memukul ayahnya setelah semalam sebelumnya meminum minuman keras
dan tidak bisa dikendalikan.
c. Trauma
Aniaya Fisik
Saat dilakukan pengkajian tidak ada aniaya fisik. Klien mengatakan
seringdipukul oleh keluarganya saat masih kecil (bukan keluarga inti).
Aniaya Seksual
Klien mengatakan tidak pernah mengalami pelecehan seksual.
Penolakan
Klien mengatakan sering di bully di lingkungan tempat tinggalnya
dahulu dan sekolahnya karena ayah, ibu, dan kakaknya gila, serta
ibunya di pasung oleh keluarganya sampai meninggal.
Kekerasan dalam Keluarga
Klien mengatakan sering dipukul oleh keluarganya sejak kecil.
Tindakan Kriminal
Keluarga mengatakan klien tidak pernah terlibat tindakan kriminal,
baik sebagaipelaku, korban, maupun sebagai saksi.
Masalah Keperawatan : resiko perilaku kekerasan
Ukuran : TB : 168 cm BB : 62 kg
Keluhan Fisik : tidak ada
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
Genogram
Keterangan:
= Perempuan
= Laki-Laki
= Pasien
= Meninggal
......... = Tinggal dalam satu rumah
= Menikah
= Anak
b. Hubungan Sosial
Orang yang berarti
Klien mengatakan kesepian dan tidak punya teman terdekat karena
kondisinya yang dianggapgila dan memiliki keluarga yang sudah
dicap di masyarakat sebagai keluarga dengan ganguan jiwa. Klien
selalu memendam rasa malunya dan tidak tahan lagi sehingga
melampiaskan kekesalannya dengan memukul tembok. Klien
mengatakan dia tidak banyak bicara dengan anak dari tantenya.
Keluarga mengatakan klien hanya banyak berinteraksi dengan
tantenya.
b. Pembicaraan
Klien berbicara dengan nada tenang, klien menjawab semua pertanyaan
yang diberikan kepadanya, nada suara klien sedang, tidak keras dan tempo
lambat. Klien tidak fligh of idea (pembicaraan secara cepat yang ditandai
dengan akselerasi, perubahan topic secara mendadak dan permainan kata).
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
c. Aktivitas Motorik
Klien tampak tenang, jika tidak diajak bicara klien hanya duduk diam dan
termenung-menung.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
d. Alam Perasaan
Klien merasa dirinya sekarang senang sudah bekerja dan mendapatkan
uang, dapat membeli kebutuhannya sendiri. Klien mengatakan lingkungan
sekitar rumahnya saat ini mendukung dirinya dan mengajak dirinya untuk
ikut dalam kegiatan dan tidak ada dibedakan. Keluarga tantenya sangat
baik dan menyayangi dirinya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
e. Afek
g. Persepsi
Klien mengatakan mendengarkan suara-suara bisikan yang mengatakan
“karajoan lah” setiap kali dirinya sedang sendiri dan membuatnya ingin
marah pada suara itu. Klien mengatakan suara itu sering muncul pada saat
malamhari ketika klien hendak memulai tidur dan saat keadaan sunyi.
Namun suara iu perlahan menghilang saat klien menghardik dan menutup
telinganya.
h. Proses Pikir
Saat pengakajian klien blocking (pembicaraan tiba-tiba terhenti tanpa ada
gangguan, ketika ditegur klien kembali melanjutkan pembicaraannya)
Masalah Keperawatan : gangguan proses pikir
i. Isi Pikir
Klien mengatakan tidak ada objek/situasi tertentu dia takuti lagi karena
masyarakat sudah mau menerimadankeluarga tantenya yang sangatsayang
padanya. Tidak ada gejala waham pada klien. Baik waham agama, somatic,
curiga, maupun waham nihilistic.
k. Memori
Klien mengatakan masih mengingat kejadian masa lalu ketika ibunya
dipasung dan keluarganya memarahi dirinya, klien mampu mengingat
kapan ia dirawat dirumah sakit jiwa. Klien mengatakan mampu
mengingat kenapa diadibawa ke rumah sakit jiwa karena ia mengamuk.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
m. Kemampuan Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan yang ringan/sederhana. Saat
ditanya kepada klien untuk memilih mandi terlebih dahulu mandi
sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Klien menjawab
mandi terlebih dahulu.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
b. BAB / BAK
Klien mengatakan mampu BAB/BAK di kamar mandi, klien pergi ke
kamar mandi jika ingin BAB/BAK tanpa disuruh. Klien mampu
menyiram/membersihkan toilet yang telah digunakan dan klien mampu
merapikan pakaian sendiri setelah BAB/BAK
c. Mandi
Klien mampu mandi sendiri klien mengatkan ia mandi, sikat gigi, cuci
rambut mandiri namun kadanghanya sekali sehari setelah selesai
bekerja
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
d. Berpakaian / Berhias
Klien mengatakan ia menggganti baju setiap kali selesai mandi dan
mencuci pakaian yang sudah dipakainya, klien selalu menggunakan
alas kaki. Klien terlihat rapi. Klien tampak menggunakan baju yang
bersih
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
f. Penggunaan Obat
Klien mengatakan menghabiskan obat yang diberikan sejak pulang dari
rumah sakit jiwa, dan selalu mengambil obat ke puskesmas, namun
dalambeberapa bulan ini klien jarang meminum obatnya, karena klien
bosan harus meminum obat terus setiap hari sejak ia dibawa ke RSJ
pertama kali (sejak 2017).
Masalah Keperawatan : regimen pengobatan tidak efektif
g. Pemeliharaan Kesehatan
Klien dan keluarga mengatakan selalu berobat kembali ke puskesmas
karena memakai BPJS.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
X. PENGETAHUAN
Klien mengatakan ia mengetahui penyakitnya tetapi ia tidak mengetahui
cara mengatasinya. Klien pandai membaca, menulis dan tidak fasih
berhitung, klien mengetahui penyebab penyakitnya.
Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan terhadap penyakit
Alamat : Batang Saman, Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kab. Pasaman Barat
Umur : 21 Tahun
No Tanggal dan Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Perawat
Jam Keperawatan
1 Rabu/ 7 April Halusinasi : Bantu klien mengenal halusinasinya yang Klien tenang, kontak mata kadang ada, Pusparini
2021 Pendengaran meliputi isi, waktu terjadi halusinasi, isi pikir dapat dimengerti Anggita A
Jam 14.30 WIB frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan
saat terjadi halusinasi Diagnosa: Halusinasi : Pendengaran
Latih klien untuk mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik. Tahapan S: - Klien mengatakan masalah yang
tindakan yang dapat dilakukan meliputi diahadapi, Klien mengatakan dapat
hal-hal sebagai berikut : mengenal halusinasinya, klien
Jelaskan cara menghardik halusinasi mengatakan sudah ingat kembali cara
Peragakan cara menghardik halusinasi mengahrdik
Minta klien memperagakan ulang O:- Klien tampak tersenyum, klien dapat
Pantau penerapan cara ini dan beri menyebutkan halusinasinya, klien dapat
penguatan pada perilaku klien yang sesuai mempraktekkan kembali cara
Masukkan dalam jadwal kegiatan klien menghardik yang benar
A: Sp 1 Halusinasi mengenal halusinasi
dan mengusir suara halusinasi yang
didengar dengan menghardik
P : SP 2 halusinasi dilanjutkan kamis, 8
April 2021
Diskripsi Klien : Klien tampak tenang, klien tampak sedih menceritakan Jam : 09.30 WIB
keluarganya, kontak mata kadang ada, Klien
menyebutkan Halusinasi akhir-akhir ini sering muncul Lama : 10 Menit
Tujuan : Klien dapat menyebutkan obat dan carameminum obat Tempat: Rumah Klien, Pasaman Barat
dengan 6 benar serta klien meminum secara rutin kembali
obatnya
P: Assalamu‟alaikum, P : Duduk berhadapan, Perawat memulai Klien tampak bersedia Ucapan salam perawat
selamat pagi Dandi, tersenyum, sikap terbuka percakapan dengan sikap untuk berkomunikasi kepada klien menunjukkan
Masih ingat dengan saya? terbuka dengan perawat penghargaan perawat kepada
K : Melihat ke arah klien.
perawat dan mengulurkan Penghargaan kepada orang
tangan lain merupakan modal awal
seseorang dapat membuka
diri dengan orang lain.
P: Dandi mau latihan P : Mempertahankan Perawat mengkonfirmasi Klien setuju untuk Kontak waktu diperlukan
berapa lama? kontak mata, dan waktu yang diinginkan memulai diskusi dengan agar klien tidak merasa
tersenyum kearah klien untuk berdiskusi perawat, waktunya bosan dan tertekan selama
K : saya ngikut ibu saja bu mengikut perawat proses interaksi
K : tersenyum dan tertawa,
P : Baiklah Dandi, kita mempertahankan tatapan
latihannya 10 menit ya
K : tersenyum dan
mempertahankan tatapan
P : Karna Dandi sudah bisa P:Mempertahankan kontak Perawat memberikan tugas Klien menerima tugas Memberikan tugas untuk
melakukannya, sekarang mata pada klien untuk berlatih dari perawat memberikan kesempatan
kita masukkan ke jadwal K:Menunduk, Menatap dan dievaluasi pada pada klien untuk berlatih
ya Dandi, Seperti biasa, perawat pertemuan selanjutnya secara mandiri
kegiatan ini dimasukkan
kejadwal harian Dandi, iya P:Tersenyum
bagus Dandi
K : iya bu
P : Nah, sudah berapa cara P : Mempertahankan Perawat senang terhadap Klien senang karna dipuji Memberi pujian sebagai
mengontrol suara palsu kontak mata, tersenyum jawaban klien Klien menyetujui kontrak bentuk apresiasi dan
yang kita pelajari Dandi?. kearah klien, Menanyakan kontrak selanjutnya meningkatkan motivasi klien
menunjukkan sikap selanjutnya dan berharap Kontrak selanjutnya adalah
K : 2 bu. Menghardik terbuka kepada klien klien mau berdiskusi lagi mengulangi kembali cara
sama minum obat ercakap-cakap dengan orang
K : tersenyum dan lain
P : Benar, sudah dua yaitu mempertahankan tatapan
dengan cara menghardik
dan minum obat secara P : tersenyum, menatap
teratur dan benar. mata klien
Bagaimana kalau besok
K : berbincang dengan
orang lain
P : Oo sekarang saja?
Dilanjut saja berarti ya ?
10 menit apakah Dandi
mau?
K : mau bu
https://youtu.be/uJmOGJx4mZ8