Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

OBESITAS PADA NY.L

“Dibuat Dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Keluarga”

OLEH:

Ahmad Mudhofir
2141312099
Kelompok D

Dosen Pembimbing :
Fitra Yeni, S. Kp, MA

PROGRAM STUDI PROFESI


NERS FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
ANDALAS
2022
ANALISA DATA
Masalah Keperawatan : Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko
berhubungan dengan pemilihan gaya hidup yang tidak sehat

DATA INSTRUKSI KERJA

MAYOR OBJEKTIF  Ungkapan kurang nyaman dengan berat badan


 Gagal  Ny L memilih
1. Tidak mampu sebagian menyebutkan pengertian jawaban A. Berat
melakukan
tindakan Obesitas badan berlebih
pencegahan  Obesitas di defisinisikan sebagai penimbunan menurut tinggi
masalah lemak tubuh berlebih yang tidak normal dan dapat badan, yang tidak
kesehatan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan normal dan
(WHO, 2021). mengatakan obesitas
Sumber : https://www.who.int/health-topics/obesity adalah berat badan
 Menurut Arisman (2018), Obesitas merupakan berlebihan
suatu kondisi tidakseimbangan antara tinggi badan  Ny L memilih jawaban

dan berat badan akibat jumlah jaringan lemak tubuh A. Riwayat keluarga,
kurang aktivitas fisik,
yang berlebihan, umumnya ditimbun dalam jaringan
konsumsi fast food dan
subkutan, sekitar organ tubuh dan kadang terjadi mengatakan penyebab
infiltrasi ke dalam organ tubuh. obesitas karena kurang
aktivitas fisik
Sumber : Arisman, 2018. Obesitas, Diabetes
 Ny L memilih jawaban
Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta : Penerbit Buku
A. Riwayat keluarga,
Kedokteran EGC, p :1-42.
kurang aktivitas fisik,
konsumsi fast food
2. Mampu menyebutkan sebagian penyebab
serta mengatakan
obesitas
hanya mengetahui 2
 Menurut Effendi (2017) Penyebab kejadian
dari 3 penyebab
obesitas bukan disebabkan oleh faktor tunggal,
obesitas yaitu : kurang
melainkan akibat dari beberapa faktor penyebab yang
aktivitas fisik,
saling berkolaborasi, mulai dari faktor diri sendiri,
konsumsi fast food
faktor lingkungan, dan adanya penyakit. Kebiasaan
“mengemil” juga berpengaruh terhadap
menumpuknya lemak di dalam tubuh. Makanan kecil
yang dikonsumsi di luar waktu makan biasanya
tinggi kalori, berasa gurih, manis, dan proses
pembuatannya dengan cara digoreng, jika tidak
terkontrol bisa menyebabkan kegemukan
Sumber : Effendi, H. Yekti. 2017. Patofisiologi Gizi:
Regulasi Makan, Gangguan Homeostasis Energi,
Peran Zat Gizi Pada Pertumbuhan dan Perkembangan
Otak. Bogor : IPB Press.
3. Mampu menyebutkan 1 dari 3 faktor terjadinya
obesitas
 Psikologis :
faktor psikologis diduga menjadi penyebab utama
terjadinya obesitas. Menurut teori yang cukup populer,
orang-orang yang kelebihan bobot badan adalah
mereka yang tidak sensitif terhadap sinyal-sinyal
internal untuk merasakan kelaparan dan kekenyangan,
pada waktu yang bersamaan, mereka juga sangat
sensitif terhadap rangsangan luar (penglihatan,
penciuman, dan pencicipan) yang dapat meningkatkan
nafsu makan.
Sumber : Arisman, 2018. Obesitas, Diabetes
Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, p :1-42.
 Keturunan :
Faktor keturunan dapat mempengaruhi terjadinya
kegemukan. Dari hasil penelitian gizi di Amerika
Serikat, dilaporkan bahwa anak-anak dari orang tua
normal mempunyai 10% peluang menjadi gemuk.
Peluang itu akan bertambah menjadi 40-50% bila
salah satu orang tua obesitas.
bayi yang lahir dari orang tua yang obesitas akan
mempunyai kecenderungan menjadi gemuk. Gemuk di
saat bayi atau anak-anak mempunyai kemungkinan
sulit menjadi kurus pada waktu dewasa, disebabkan
pada anak-anak sudah membentuk sel yang jumlahnya
lebih dari normal
Sumber: Admin, (2018). Faktor Penyebab Kegemukan,
(22 ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
 Peningkatan kadaar gula darah :
Faktor predisposisi merupakan penyebab timbulnya
peningkatan kadar gula darah, hal ini dikarenakan
beberapa hal yaitu, sel – sel beta pulau Langerhans
menjadi kurang peka terhadap rangsangan atau akibat
naiknya kadar gula dan kegemukan juga akan menekan
jumlah reseptor insulin pada sel – sel seluruh tubuh.
Dengan melihat hasil diatas bahwa obesitas
mempengaruhi kadar gula darah. Hal ini dipengaruhi
faktor herediter, aktivitas fisik, asupan diet, keluaran
energi, metabolisme dan hormonal. Metabolisme lemak
tergantung pada kebutuhan energi dan diatur oleh
makanan serta sinyal – sinyal saraf dan hormonal.

Sumber : Effendi, H. Yekti. 2017. Patofisiologi Gizi:


Regulasi Makan, Gangguan Homeostasis Energi, Peran
Zat Gizi Pada Pertumbuhan dan Perkembangan Otak.
Bogor : IPB Press.
 Ny. L memilih jawaban A.
4. Mampu menyebutkan dampak obesitas :
Penyakit degeneratif
 Obesitas mengakibatkan perubahan volume (diabetes mellitus, jantung,
darah total serta fungsi jantung dan ditandai stroke, dll) serta
dengan penambahan ukuran lingkar pinggang, mengatakan dampak
akan menimbulkan risiko sindroma metabolik obesitas adalah penyakit
yang meliputi hipertensi, peningkatan insulin jantung dan penyakit gula
plasma, sindroma resistensi insulin, darah
hipertrigliseridemia dan dislipidemia.

 Peningkatan jumlah lemak disekitar pinggang


meningkatkan risiko terserang penyakit jantung
dan diabetes melitus (United States of
Preventive2 Service Task Force, 2012).
Kelebihan lemak di dalam abdomen yang tidak
proporsional dengan total lemak tubuh dapat
dijadikan prediktor faktor risiko dan morbiditas.
Adanya timbunan lemak, terutama pada bagian
intraabdominal menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol.
 Dampak psikologi penderita Obesitas dilihat
secara fisik yaitu perubahan bentuk tubuh, tubuh
gemuk pada Obesitas dipandang tidak menarik.
Dilihat dari berbagai sudut pandang mungkin
merasa malu dan tidak percaya diri berjalan di
depan umum dengan badan yang gemuk baik itu
diri sendiri ataupun pasangan
Sumber : Wahyunita sih, 2014. Obesity and
Women’s Health: An Evidence-Based Review,
JABFM, 24(1).
Menunjukan upaya  Beberapa upaya dalam peningkatan status kesehatan  Ny. L memilih Jawaban
peningkatan status minimal yaitu : tifak ada aktifitas yang di
kesehatan yang  Mengubah pilihan makanan menjadi lebih sehat lakukan baik itu aktivitas
minimal dan seimbang berat. Sedang seperti
 Meneurunkan asupan energi total sehingga berjalan kaki atau
sebanding dengan keluaran energi sehingga bersepeda minimal 10
sebanding dengan keluaran energi menit ataupun aktivitas
 Mengatur konsumsi cemilan atau makanan yang ringan
lebih sehat  Ny. L Memilih aktivitas
 Melakukan lebih banyak aktifitas fisik, dan menetap (duduk
mengurangi sedentary time. Berolahraga menonton tv, berbaring,)
setidaknya 30 menit setiap hari, atau paling tidak bukan termasuk tidur
dua kali dalam seminggu. selama 2 jam
 Melakukan aktifitas fisik. Pencegahan obesitas
melalui aktivitas fisik dapat ditunjukkan secara
umum dengan cara melakukan aktivita dengan
intensitas sedang selama minimal 150-250 menit
per minggu, disamping itu juga perlu dilakukan
pembatasan makanan berlebih, istirahat yang cukup
(6-8 jam pada usia dewasa) dan mengurangi stress.
Aktivitas fisik dengan intensitas sedang yang
secara rutin dilakukan dapat mengurangi risiko
terjadinya obesitas, dikarenakan adanya
keseimbangan antara energi yang dikeluarkan
dengan energi yang di konsumsi. Aktivitas fisik
yang dimaksud pada usia dewasa tidak hanya
berolahraga atau latihan yang terencana, tapi
kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari
mencakup aktivitas pada waktu luang (seperti
berjalan, menari, berkebun, berenang), pekerjaan
rumah tangga (seperti mencuci, memasak,
menyapu), kegiatan di tempat kerja dan bermain.

Sumber : Suryadinata, R. V., & Sukarno, D. A.


(2019). Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Risiko
Obesitas Pada Usia Dewasa. The Indonesian Journal
of Public Health, 14(1), 104–114.
https://doi.org/10.20473/ijph.vl14il.2019.106-116
MINOR OBJEKTIF Gagal mencapai  Menjaga pola makan untuk penanggulangan obesitas
 Ny L memilih jawaban
pengendalian yang Menurut dr. Ruri diah Pamela (2015) strategi yang
kategori teh/kopi (Good
minimal dapat dilakukan adalah pengawasan sendiri terhadap
day/kopi kemasan) dengan
berat badan, asupan makanan; mengontrol keinginan
frekuensi sering di
untuk makan (motivasi keluarga dan lingkungan
konsumsi, susu/Flavoure
seringkali diperlukan dalam hal ini); mengubah
milk (bear brand/Milo)
perilaku makan dengan mengontrol porsi dan jenis
dengan frekuensi sering.
makanan yang dikonsumsi; dan dukungan sosial dari
keluarga dan lingkungan. Pembatasan kalori saja
ternyata hanya dapat menurunkan berat badan dan
kurang berdampak baik pada lemak darah sehingga
perlu aktifitas fisik atau berolahraga. Olahraga dan
aktivitas fisik memberi manfaat yang sangat besar
dalam penatalaksanaan overweight atau obesitas.
Olahraga yang dilakukan secara konsisten dan teratur
tidak hanya dapat membakar kalori, namun juga
mengurangi lemak serta meningkatkan massa otot
tubuh. Aktivitas jalan kaki yang dianjurkan bagi
obesitas adalah regular easy walking (30 menit jalan
kaki dengan intensitas 5-6 kali per minggu).
Sumber: Sugondo S. 2015. Obesitas. Dalam : Sudoyo Aru
W, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.4. Jakarta: Interna
Publishing
RENCANA PERAWATAN

SLKI SIKI KETERANGAN HASIL

LUARAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TINDA KEGIATAN


/ EKSPEKTASI KAN

Perilaku 1. Penerimaan Promosi Observasi Identifikasi  kebutuhan/perilaku dan Dapat mengidentifikasi


Kesehatan perilaku upaya
terhadap kesehatan kebutuhan/peril harapan/upaya kesehatan yang kebutuhan dan harapan
perubahan aku dan dapat ditingkatkan keluarga tentang berat
status kesehatan harapan/upaya 1. Kebutuhan akan informasi badan efektif
(4/Cukup kesehatan yang kesehatan yaitu : pasien
Meningkat). dapat mendapatkan informasi
2. Kemampuan ditingkatkan tentang Berat badan efektif,
melakukan seperti : pengertian
tindakan obesitas, penyebab
pencegahan terjadinya obesitas, faktor
masalah terjadinya obesitas, dampak
kesehatan obesitas
(4/Cukup Sumber :
Meningkat) https://www.who.int/health-
3. Kemampuan topics/obesity
peningkatan
 Harapan pasien dan keluarga
kesehatan
(4/cukup - Aktivitas sehari-hari tidak

Meningkat) terganggu karena obesitas

Terapeutik Berikan Keluarga dapat


 Dengan mengunakan lembar
lingkungan yang menggunakan sarana dan
balik dan leaflet :
mendukung fasilitas yang ada dalam
kesehatan 1. Gali pengetahuan
keluarga untuk
keluarga tentang pengertian
mengontrol berat badan
obesitas
agar efektif.
Sediakan materi 2. Diskusikan dengan
dan media keluarga tentang pengertian
edukasi
obesitas

3. Informasikan hasil
pemeriksaan dan
bandingian dengan standar

4. Identifikasi bersama
keluarga seseorang yang
berisiko dan tidak berisiko
mengalami obesitas

5. Beri kesempatan pada


keluarga untuk menerima
kondisinya

6. Beri reinforcemet positif


atas prilaku yang benar
Orientasi Keluarga dapat
 Dengan mengunakan lembar
pelayanan menggunakan sarana
balik dan leaflet :
kesehatan yang dan fasilitas yang ada
dapat 1. Gali pengetahuan keluarga
dalam keluarga untuk
dimanfaatkan tentang pengertian obesitas
mengontrol berat
2. Diskusikan dengan keluarga badan agar efektif.
tentang pengertian obesitas

Jadwalkan
3. Informasikan hasil

pendidikan pemeriksaan dan bandingian

kesehatan sesuai dengan standar

kesepakatan 4. Identifikasi bersama


keluarga seseorang yang
berisiko dan tidak berisiko
mengalami obesitas

5. Beri kesempatan pada


keluarga untuk menerima
kondisinya

6. Beri reinforcemet positif atas


prilaku yang benar
Beri kesempatan Pasien dapat menjalin
pada keluarga  Beri kesempatan pada
untuk bertanya trust kepada tenaga
keluarga untuk menerima
kesehatan secara optimal
kondisinya

 Beri reinforcemet positif


atas prilaku yang benar
Edukasi Anjurkan Alternatif pemecahan masalah: Pasien dan keluarga
makan sayur dapat memahami
 Pengukuran status gizi dengan
dan buah setiap alternatif pemecahan
pengukuran berat badan,
hari masalah yang di hadapi
Tinggi Badan serta IMT
tentang obesitas
 Mengatur Pola makan yang
Jelaskan baik dan benar sesuai dengan
hubungan asupan buku pedoman GENTAS yaitu
makanan, latihan, dengan menggunaka piring
peningkatan dan Model T
penurunan berat
1) Menggunakan piring makan
badan
model T yaitu jumlah sayur
2 kali lipat dari bahan
makanan sumber karbohidrat
(nasi, mie, roti, pasta dan
lain lain)

2) Jumlah makanan sumber


protein setara dengan jumlah
makanan sumber karbohidrat

3) Buah minimal harus sama


dengan jumlah karbohidrat
atau protein. Pilihlah
makanan yang disenangi
namum tetap memperhatikan
jumlah, jenis dan jadwal.

4) Rajin beraktifitas fisik atau


berolahraga minimal 30
menit setiap hari atau 150
menit /minggu, jalan kaki
minimal 10.000 langkah
perhari, jaenis latihan fisik
yang dapat dilakukan :
areobik ( naik sepeda,
jogging, renang, golg dll)
dan non areobik (senam
pernafasan, karate,
lompat tinggi dll) Prinsip
latihan BBTT (baik, benar,
teratur dan teukur.
Sumber : Kementrian Kesehatan
Repuplik Indonesia. (2017).
Panduan Pelaksana Gerakan
Nusantara Tekan Angka Obesitas
(GENTAS). Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2017.
Anjurkan Dapat termotivasi dalam
 Akibat dari obesitas, bila
melakukan menyikapi dan
tidak diatasi akan
aktivitas fisik meminimalisir resiko
menimbulkan penyakit : Dm
setiap hari kondisi medis dan
tipe 2 (timbul pada masa
berupaya menjaga
dewasa), Tekanan darah
Jelaskan kondisi kesehatan.
tinggi (hipertensi), Stroke,
medis yang dapat
Serangan jatung (infark
mempengaruhi
berat badan miokard), Gagl jantung,
Kanker (jenis kanker,
misalnya kanker prostat dan
kanker usus besar), Batu
kandung empedu dan batu
kandung kemih, asam urat
dan artritis, Osteoarthritis
Sumber : Sudargo, T., dkk.
(2014). Pola Makan dan
Obesitas

Jelaskan risiko Dapat termotivasi


 Akibat dari obesitas, bila tidak
kondisi dalam menyikapi dan
diatasi akan menimbulkan
kegemukan meminimalisir resiko
penyakit : Dm tipe 2 (timbul
(overweight) dan kondisi medis dan
pada masa dewasa), Tekanan
kurus berupaya menjaga
darah tinggi (hipertensi),
(underweight) kesehatan.
Stroke, Serangan jatung
(infark miokard), Gagl
jantung, Kanker (jenis kanker,
misalnya kanker prostat dan
kanker usus besar), Batu
kandung empedu dan batu
kandung kemih, asam urat dan
artritis, Osteoarthritis
Sumber : Sudargo, T., dkk. (2014).
Pola Makan dan Obesitas.
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Jelaskan  obesitas bukan disebabkan oleh Pasien dan keluarga
kebiasaan, tradisi faktor tunggal, melainkan mampu memahami pola
dan budaya, serta akibat dari beberapa faktor kebiasaan, tradisi, budaya
faktor genetik penyebab yang saling serta faktor genetik yang
yang berkolaborasi, mulai dari faktor bisa mempengaruhi dalam
mempengaruhi diri sendiri, faktor lingkungan, berat badan yang
berat badan dan adanya penyakit. mengakibatkan obesitas
Kebiasaan “mengemil” juga
berpengaruh terhadap
menumpuknya lemak di dalam
tubuh. Makanan kecil yang
dikonsumsi di luar waktu
makan biasanya tinggi kalori,
berasa gurih, manis, dan proses
pembuatannya dengan cara
digoreng, jika tidak terkontrol
bisa menyebabkan kegemukan,
faktor psikologis diduga
menjadi penyebab utama
terjadinya obesitas. Menurut
teori yang cukup populer,
orang-orang yang kelebihan
bobot badan adalah mereka
yang tidak sensitif terhadap
sinyal-sinyal internal untuk
merasakan kelaparan dan
kekenyangan, pada waktu yang
bersamaan, mereka juga sangat
sensitif terhadap rangsangan
luar (penglihatan, penciuman,
dan pencicipan) yang dapat
meningkatkan nafsu makan
Sumber : Effendi, H. Yekti. 2017.
Patofisiologi Gizi: Regulasi Makan,
Gangguan Homeostasis Energi,
Peran Zat Gizi Pada Pertumbuhan
dan Perkembangan Otak. Bogor :
IPB Press.
Arisman, 2018. Obesitas, Diabetes
Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
p :1-42.

 Keturunan :
Faktor keturunan dapat
mempengaruhi terjadinya
kegemukan. Dari hasil penelitian
gizi di Amerika Serikat,
dilaporkan bahwa anak-anak dari
orang tua normal mempunyai
10% peluang menjadi gemuk.
Peluang itu akan bertambah
menjadi 40-50% bila salah satu
orang tua obesitas.
bayi yang lahir dari orang tua
yang obesitas akan mempunyai
kecenderungan menjadi gemuk.
Gemuk di saat bayi atau anak-
anak mempunyai kemungkinan
sulit menjadi kurus pada waktu
dewasa, disebabkan pada anak-
anak sudah membentuk sel yang
jumlahnya lebih dari normal
Sumber: Admin, (2018). Faktor
Penyebab Kegemukan, (22 ed.).
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Ajarkan cara Pasien dan keluarga dapat
 Mengatur Pola makan yang baik
mengelola berat menjalankan program
dan benar sesuai dengan buku
badan secara yang telah di sepakati
pedoman GENTAS yaitu
efektif secara rutin di lakukan
dengan menggunaka piring
setiap hari dan
Model T
mendapatkan dukungan
1) Menggunakan piring
berupa materil dan moril
makan model T yaitu
dari pasangan demi
jumlah sayur 2 kali lipat
keberhasilan program
dari bahan makanan sumber
berat bdan efektif
karbohidrat (nasi, mie, roti,
pasta dan lain lain)

2) Jumlah makanan
sumber protein setara
dengan jumlah makanan
sumber karbohidrat

3) Buah minimal harus sama


dengan jumlah karbohidrat
atau protein. Pilihlah
makanan yang disenangi
namum tetap
memperhatikan jumlah,
jenis dan jadwal.

4) Rajin beraktifitas fisik atau


berolahraga minimal 30
menit setiap hari atau 150
menit /minggu, jalan kaki
minimal 10.000 langkah
perhari, jaenis latihan fisik
yang dapat dilakukan :
areobik ( naik sepeda,
jogging, renang, golg dll)
dan non areobik (senam
pernafasan, karate, lompat
tinggi dll) Prinsip latihan
BBTT (baik, benar, teratur
dan teukur.

Sumber : Kementrian Kesehatan


Repuplik Indonesia. (2017).
Panduan Pelaksana Gerakan
Nusantara Tekan Angka Obesitas
(GENTAS). Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2017.
CATATAN PERAWATAN
INTERVE TINDA KAN KEGIATAN HASIL HARI/TGL/ TT
NSI
Pertemuan
Berat Observas i  Mengidentifikasi kesiapan dan Kebutuhan : Selasa, 16 Mudhofir
 Ny. L dan keluarga Agustus 2022
badan kemampuan menerima informasi Pertemuan Ke 2
mengatakan memahami
efektif informasi yang baik tentang
obesitas, seperti pengetian,
penyebab, faktor obesitas,
dampak obesitas.

Harapan :
 Ny. L dan keluarga
Mengatakan harapannya bisa
beraktivitas tidak terganggu
karena berat badan.
 Keluarga memiliki harapan
agar tidak terjadi dampak
yang berat pada obesitas.

Anda mungkin juga menyukai