LAPORAN PENDAHULUAN
ILMU BIOMEDIK
BBI
PEMERIKASAAN FISIK (PRASAD LAB)
OLEH
LAPORAN
A. DEFINISI
Berat badan ideal merupakan suatu kondisi berat badan yang seimbang dengan tinggi
badan yang anda miliki. Sehingga anda akan memiliki penampilan fisik yang tampak ideal,
tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk. Pada umumnya untuk mengetahui berat badan
ideal, seseorang harus terlebih dahulu menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badannya. Kemudian setelah itu melakukan perhitungan dengan rumus matematis tertentu
sehingga diperoleh suatu kesimpu-lan tentang kondisi berat badan idealnya (Efendi, dkk
2017).1
Pengertian berat badan adalah hasil peningkatan /penurunan semuan jaringan yang
ada pada tubuh, antara lain pada tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan suatu keadaan
timbulnya lemak dalam tubuh sebagai akibat berlebihnya pemasukan kalori, secara klinis
seseorang dinyatakan mengalami obesitas bila terdapat kelebihan berat badan, dan lain-
lainya. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi massa tubuh. Factor-faktor itu di
kelompokkan menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor internal
mencakup faktor-faktor rehaditas seperti gen, regulasi dan motabolisme. Factor eksternal
mencakup aktivitas fisik, dan asupan makanan (Dewi, 2018).2
1
Efendi, T., Tsauri, T. A., & Uljanah, I. I. (2017). Rancang Bangun Sistem Pengolahan Citra
Digital untuk Menentukan Berat Badan Ideal. JISKA (Jurnal Informatika Sunan Kalijaga), 2(2),
63-70.
2
DEWI, M. (2018). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan
di Puskesmas Panga Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2018 (Doctoral dissertation, INSTITUT
KESEHATAN HELVETIA).
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes
Tanda dan gejala (PPNI, 2017) pada berat badan lebih yaitu:
3
PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definsi dan indikator
diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DDP PPNI.
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes
C. ETIOLOGI
Berat badan adalah Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan
usia dan jenis kelamin.
PENYEBAB :
1 Kurang aktivitas fisik harian 7. Sering mengemil
.
D. PATOFISIOLOGI
Patofisiolgi berat badan disebabkan oleh suatu penyakit atau gejala atau kondisi
klinis abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin, seperti berikut :
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes
Penatalaksaan medis dapat dilihat Strategi pengelolaan penderita neuropati diabetik dibagi
3 bagian:
Studi dari The Diabetes Control Complications Trial (DCCT) menunjukkan bahwa
pengendalian gula darah ketat dapat menurunkan resiko terjadinya neuropati diabetes hingga
60%. The American Association of Clinical Endocrinologists merekomendasikan nilai gula
darah post prandial (setelah makan) kurang dari 180 mg/dL dan nilai A1C.
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang
mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu (Putri, D. G. V. L. (2018) ):
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan
status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,mengidentifikasikan, kekuatan dan
kebutuhan penderita yang dapat diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemerikasaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan fisik
2. Kaji Kepala dan leher bentuk kepala, 7 Sistem urinary Poliuri, retensio urine,
keadaan rambut, adakah pembesaran . inkontinensia urine, rasa panas atausakit
padaleher, telinga kadang-kadang saat berkemih.
berdenging, adakah gangguan
pendengaran, lidah sering terasa tebal,
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes
4. Pemeriksaan Penunjang
1) Adanya glukosa dalam urine. Dapat diperiksa dengan cara benedict (reduksi) yang
tidak khas untuk glukosa, karena dapat positif pada diabetes.
2) Diagnostik lebih pasti adalah dengan memeriksa kadar glukosa dalam darah dengan
cara Hegedroton Jensen (reduksi).
Gula darah puasa tinggi >140 mg/dl.
Test toleransi glukosa (TTG) 2 jam pertama >200 mg/dl.
Osmolitas serum 300 m osm/kg.
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes
Urine = glukosa positif, keton positif, aseton positif atau negative (Smeltzer,
2001)
Data subjektif dan data objektif Adapun data yang perlu dikaji pada pasien Diabetes
Mellitus adalah:
1. Data Subyektif
2. Data obyektif
2018)4
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan Defisit Nutrisi
4
Putri, D. G. V. L. (2018). GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LANSIA DIABETES
MEILITUS TIPE II DENGAN GANGGUAN DEFISIT NUTRISI DI UPT KESMAS SUKAWATI I
GIANYAR (Doctoral dissertation, Jurusan Keperawatan 2018).
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes
I. TINDAKAN KEPERAWATAN
1) Tindakan
a) Observasi indentifikasi
Kesiapan dan kemampuan menerima informasi
b) Terapeutik
Sediakan materi dan materi edukasi
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya
c) Edukasi
Jelaskan hubungan asupan makan, latihan, peningkatan dan penurunan berat
badan.
Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
Jelaskan risiko kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (underweight).
Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang
mempengaruhi berat badan.
Ajarkan cara mengelolah berat badan secara efektif
J. EVALUASI
5
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definsi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DDP PPNI.
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes
Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinu karena setiap tindakan
keperawatan dilakukan, respon klien di catat dan dievaluasi dalam hubungannya dengan hasil
yang diharapkan. Kemudian berdasarkan respon klien, direvisi intervensi keperawatan atau
hasil yang diperlukan.
1) Proses
Fokus tiopeini adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan
tindakan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan sesudah perencanaan
keperawatan, dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan.
2) Hasil
Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir
tindakan keperawatan klien. (Putri, dkk 2018)6
DAFTAR PUSTAKA
6
Putri, D. G. V. L. (2018). GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LANSIA
DIABETES MEILITUS TIPE II DENGAN GANGGUAN DEFISIT NUTRISI DI UPT
KESMAS SUKAWATI I GIANYAR (Doctoral dissertation, Jurusan Keperawatan 2018).
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definsi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DDP PPNI.
PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definsi dan indikator diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DDP PPNI.
Pratiwi, R. D., Andriati, R., Fitriani, D., Fadhilah, H., Indah, F. P. S., Aulia, G., ... &
Hardianti, T. (2022). A Growing Healthy, Ideal and Free of Anemia: Tumbuh
Sehat, Ideal dan Bebas Anemia. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Terkini, 1(1), 1-7.
Pratiwi, R. D., Andriati, R., Fitriani, D., Fadhilah, H., Indah, F. P. S., Aulia, G., ... &
Hardianti, T. (2022). A Growing Healthy, Ideal and Free of Anemia: Tumbuh
Sehat, Ideal dan Bebas Anemia. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Terkini, 1(1), 1-7.
Nasution, Y. R., & Eka, M. (2018). Penerapan Algoritma K-Means Clustering pada
Aplikasi menentukan Berat Badan Ideal. ALGORITMA: JURNAL ILMU
KOMPUTER DAN INFORMATIKA, 2(1).
Efendi, T., Tsauri, T. A., & Uljanah, I. I. (2017). Rancang Bangun Sistem Pengolahan Citra
Digital untuk Menentukan Berat Badan Ideal. JISKA (Jurnal Informatika Sunan
Kalijaga), 2(2), 63-70.