Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Keperawatan (BBI)

Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

LAPORAN PENDAHULUAN
ILMU BIOMEDIK
BBI
PEMERIKASAAN FISIK (PRASAD LAB)

OLEH

Nama Mahasiswa : FERDI


Stambuk : 14220220099
Kelas : C1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

LAPORAN

A. DEFINISI

Berat badan ideal merupakan suatu kondisi berat badan yang seimbang dengan tinggi
badan yang anda miliki. Sehingga anda akan memiliki penampilan fisik yang tampak ideal,
tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk. Pada umumnya untuk mengetahui berat badan
ideal, seseorang harus terlebih dahulu menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badannya. Kemudian setelah itu melakukan perhitungan dengan rumus matematis tertentu
sehingga diperoleh suatu kesimpu-lan tentang kondisi berat badan idealnya (Efendi, dkk
2017).1

Berat badan merupakan parameter yang banyak di gunakan karna mudah di


mengerti, agar berat badan dapat digunakan sebagai ukuran yang raliabel, sejumlah
dipertimbangkan seperti tinggi badan, dimensi kepala tubuh, proposi lemak, otot, tulang dan
komponen lainya.

Pengertian berat badan adalah hasil peningkatan /penurunan semuan jaringan yang
ada pada tubuh, antara lain pada tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan suatu keadaan
timbulnya lemak dalam tubuh sebagai akibat berlebihnya pemasukan kalori, secara klinis
seseorang dinyatakan mengalami obesitas bila terdapat kelebihan berat badan, dan lain-
lainya. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi massa tubuh. Factor-faktor itu di
kelompokkan menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor internal
mencakup faktor-faktor rehaditas seperti gen, regulasi dan motabolisme. Factor eksternal
mencakup aktivitas fisik, dan asupan makanan (Dewi, 2018).2

1
Efendi, T., Tsauri, T. A., & Uljanah, I. I. (2017). Rancang Bangun Sistem Pengolahan Citra
Digital untuk Menentukan Berat Badan Ideal. JISKA (Jurnal Informatika Sunan Kalijaga), 2(2),
63-70.

2
DEWI, M. (2018). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan
di Puskesmas Panga Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2018 (Doctoral dissertation, INSTITUT
KESEHATAN HELVETIA).
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

B. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala (PPNI, 2017) pada berat badan lebih yaitu:

1. Gejalan dan tanda Mayor


a. Subjektif
 (tidak tersedia)
b. Objektif
 IMT > 25 kg/m² (pada dewasa) atau berat badan dan panjang badan lebih
dari presentil 95 ( pada anak <2 tahun ) atau IMT pada presentil ke 28 –
95 (pada anak 2 – 18 tahun )
2. Gejala dan Tanda Minor
a. Subjektif
 (tidak tersedia)
b. Objektif
 Tebal lipatan kulit trisep >25 mm3

3
PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definsi dan indikator
diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DDP PPNI.
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

C. ETIOLOGI

Berat badan adalah Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan
usia dan jenis kelamin.

PENYEBAB :
1 Kurang aktivitas fisik harian 7. Sering mengemil
.

2 Kelebihan konsumsi gula 8. Sering makan makanan berminyak /


. berlemak

3 Gangguan kebiasaan makan 9. Faktor keturunan


.

4 Gangguan presepsi makan 10. Penggunaan makanan formula atau


. makanan campura (pada bayi)

5 Kelebihan komsumsi alcohol 12. Berat badan bertambah cepat


.

6 Penggunaan energi kurang dari 13. Makanan padat sebagai sumber


. asupan makanan utama pada usia < 5 bulan.

D. PATOFISIOLOGI

Patofisiolgi berat badan disebabkan oleh suatu penyakit atau gejala atau kondisi
klinis abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin, seperti berikut :

1. Gangguan genetik 2. Faktor keturunan

3. Hiportiroid 4. Diabetes melitus maternal


Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan fisik yang meliputi 4. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan


tekanan darah, berat badan, suatu indikator untuk menghitung status
tinggi badan, lingkar pinggang gizi orang khususnya yang berkaitan
dapat menjadi indikator untuk dengan kekurangan berat badan,
mengetahui kebugaran jasmani. kelebihan berat badan dan obesitas

2. Tekanan darah sistolik bagi 5. Status gizi merupakan salah satu


orang dewasa (20 tahun) adalah indikator yang menentukan kualitas
sekitar 115 mmHg sampai 120 sumber daya manusia
mmHg dan tekanan darah
diastolik rata-rata 75 mmHg
sampai 80 mmHg.

3. Salah satu tanda terjadinya


masalah sirkulasi adalah tekanan
darah yang lebih tinggi dari
normal disebut dengan
hipertensi. Faktor yang
mempengaruhinya yaitu usia,
stress, ras, obesitas, jenis
kelamin, medikasi, variasi
diurnal, proses penyakit dan olah
raga

F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

Penatalaksaan medis dapat dilihat Strategi pengelolaan penderita neuropati diabetik dibagi
3 bagian:

1. Diagnosis neuropati diabetik sedini mungkin


2. Kontrol gula darah dan perawatan kaki / foot care sebaik-baiknya
3. Kontrol gula darah.

Studi dari The Diabetes Control Complications Trial (DCCT) menunjukkan bahwa
pengendalian gula darah ketat dapat menurunkan resiko terjadinya neuropati diabetes hingga
60%. The American Association of Clinical Endocrinologists merekomendasikan nilai gula
darah post prandial (setelah makan) kurang dari 180 mg/dL dan nilai A1C.

G. PENGKAJIAN UNTUK MASALAH PSIKOSOSIAL

Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang
mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu (Putri, D. G. V. L. (2018) ):

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan
status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,mengidentifikasikan, kekuatan dan
kebutuhan penderita yang dapat diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemerikasaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
2. Anamnesis

1. Identitas penderita Meliputi nama, umur, 4 Riwayat Kesehatan Dahulu.


jenis kelamin, agama, pendidikan, . Kemungkinan klien mengalami riwayat
pekerjaan, alamat, status perkawinan, obesitas,aktifitas fisik yang kurang,pola
suku bangsa, nomor register, tanggal makanyang salah,pernah operasi atau
masuk rumah sakit dan diagnosa medis infeksi pankreas,Adanya riwayat penyakit
DM atau penyakit – penyakit lain yang
ada kaitannya dengan defisiensi insulin
misalnya penyakit pankreas. Adanya
riwayat penyakit jantung,
obesitas,maupun arterosklerosis, tindakan
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

medis yang pernah di dapat maupun obat-


obatan yang biasa. digunakan oleh
penderita

2. Keluhan Utama. Kemungkinan 5 Riwayat kesehatan keluarga. terdapat


ditemukan gejala banyak minum,banyak . salah satu anggotakeluarga yang juga
kencing,dan banyak makan,klien menderita DM atau penyakit
mengeluh pandangan kabur,baal atau keturunanyang dapat menyebabkan
kesemutan pada kaki atau tangan terjadinya defisiensi insulin misal
hipertensi, jantung

3. Riwayat Kesehatan Sekarang. 6 Riwayat psikososial. meliputi informasi


pengobatan apa yang dilakukan oleh . mengenai prilaku, perasaan dan emosi
klien., apa yang dirasakan atau keluhan yangdialami pendserita sehubungan
klien saat pengkajian, tanda hipoglikemia, dengan penyakitnya sertatanggapan
kulit dingin, pucat, takikardi . serta keluarga terhadap penyakit penderita.
adanya penurunan berat badan

3. Pemeriksaan fisik

1. Status kesehatan umum Meliputi : 6 Sistem gastrointestinal Terdapat polifagi,


keadaan penderita, tingkat kesadaran, . polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,
suara bicara, tinggi badan, berat badan dehidrase, perubahan berat badan,
dan tanda – tanda vital. peningkatan lingkar abdomen, obesitas.

2. Kaji Kepala dan leher bentuk kepala, 7 Sistem urinary Poliuri, retensio urine,
keadaan rambut, adakah pembesaran . inkontinensia urine, rasa panas atausakit
padaleher, telinga kadang-kadang saat berkemih.
berdenging, adakah gangguan
pendengaran, lidah sering terasa tebal,
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

ludah menjadi lebihkental, gigi mudah


goyah, gusi mudah bengkak dan
berdarah,apakah penglihatan kabur /
ganda, , lensa mata keruh

3. Sistem integument Turgor kulit menurun, 8 Sistem musculoskeletal Penyebaran


adanya luka atau warna kehitaman bekas . lemak, penyebaran masa otot, perubahn
luka, kelembaban dan suhu kulit di daerah tinggi badan, cepat lelah, lemah dan
sekitar ulkusdan gangren, kemerahan nyeri, adanya gangren diekstrimitas.
pada kulit sekitar luka, tekstur rambutdan
kuku.

4. Sistem pernafasan Adakah sesak nafas, 9 Sistem neurologis Terjadi penurunan


batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita . sensoris, parasthesia, anastesia,
DM mudah terjadi infeksi. letargi,mengantuk, reflek lambat, kacau
mental, disorientasi.

5. Sistem kardiovaskuler Perfusi jaringan


menurun, nadi perifer lemah atau
berkurang, takikardi/bradikardi,
hipertensi/hipotensi

4. Pemeriksaan Penunjang
1) Adanya glukosa dalam urine. Dapat diperiksa dengan cara benedict (reduksi) yang
tidak khas untuk glukosa, karena dapat positif pada diabetes.
2) Diagnostik lebih pasti adalah dengan memeriksa kadar glukosa dalam darah dengan
cara Hegedroton Jensen (reduksi).
 Gula darah puasa tinggi >140 mg/dl.
 Test toleransi glukosa (TTG) 2 jam pertama >200 mg/dl.
 Osmolitas serum 300 m osm/kg.
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

 Urine = glukosa positif, keton positif, aseton positif atau negative (Smeltzer,
2001)

Data subjektif dan data objektif Adapun data yang perlu dikaji pada pasien Diabetes
Mellitus adalah:

1. Data Subyektif

1 Pasien mengeluh lemah. 6. pasien mengeluh banyak makan.


.

2 Pasien mengeluh kesemutan pada 7. Pasien mengeluh banyak minum.


. ekstremitasnya.

3 Pasien mengatakan nafsu 8. Pasien mengeluh lemas


. makannya menurun.

4 Pasien mengeluh banyak kencing. 9. Pasien mengeluh pusing


.

5 Pasien mengeluh nyeri pada 10. Pasien mengeluh gangguan


. bagian tubuh yang sakit. penglihatan

2. Data obyektif

1. Penurunan kekuatan otot 6. Polipagi (sering makan)

2. Takikardi 7. Poliferia (sering minum)

3. Kulit kering 8. Disorientasi

4. Hipertensi Penurunan berat badan 9. Batuk GDS>200mg/dl. . (Putri, dkk


Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

2018)4

5. Polidipsi (sering kencing)

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Gangguan Defisit Nutrisi
4
Putri, D. G. V. L. (2018). GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LANSIA DIABETES
MEILITUS TIPE II DENGAN GANGGUAN DEFISIT NUTRISI DI UPT KESMAS SUKAWATI I
GIANYAR (Doctoral dissertation, Jurusan Keperawatan 2018).
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

2) Risiko Ketidakatabilan Kadar Glukosa Darah


3) Risiko Kerusakanb Integritas Jaringan b.d nekrosis kerusakan jaringan (nekrosis luka
gangrene).

I. TINDAKAN KEPERAWATAN

(Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018)5

1) Tindakan
a) Observasi indentifikasi
 Kesiapan dan kemampuan menerima informasi

b) Terapeutik
 Sediakan materi dan materi edukasi
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya
c) Edukasi
 Jelaskan hubungan asupan makan, latihan, peningkatan dan penurunan berat
badan.
 Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
 Jelaskan risiko kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (underweight).
 Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang
mempengaruhi berat badan.
 Ajarkan cara mengelolah berat badan secara efektif

J. EVALUASI

5
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definsi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DDP PPNI.
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang


menandakan seberapa jauh diagnosis keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya
sudah berhasil dicapai kemungkinan terjadi pada tahap evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi berfokus pada ketepatan perawat yang diberikan dan kemajuan pasien atau
kemungkinan pasien terhadap hasil yang diharapkan.

Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinu karena setiap tindakan
keperawatan dilakukan, respon klien di catat dan dievaluasi dalam hubungannya dengan hasil
yang diharapkan. Kemudian berdasarkan respon klien, direvisi intervensi keperawatan atau
hasil yang diperlukan.

Ada 2 komponen untuk mengevaluasi kualitas tindakan komputer keperawatan , yaitu :

1) Proses
Fokus tiopeini adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan
tindakan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan sesudah perencanaan
keperawatan, dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan.
2) Hasil
Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir
tindakan keperawatan klien. (Putri, dkk 2018)6

DAFTAR PUSTAKA

6
Putri, D. G. V. L. (2018). GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LANSIA
DIABETES MEILITUS TIPE II DENGAN GANGGUAN DEFISIT NUTRISI DI UPT
KESMAS SUKAWATI I GIANYAR (Doctoral dissertation, Jurusan Keperawatan 2018).
Praktikum Keperawatan (BBI)
Dosen : Nur Ilah Phadila, S. Kep., Ns., M. Kes

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definsi dan Tindakan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DDP PPNI.

PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definsi dan indikator diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DDP PPNI.

Pratiwi, R. D., Andriati, R., Fitriani, D., Fadhilah, H., Indah, F. P. S., Aulia, G., ... &
Hardianti, T. (2022). A Growing Healthy, Ideal and Free of Anemia: Tumbuh
Sehat, Ideal dan Bebas Anemia. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Terkini, 1(1), 1-7.

Putri, D. G. V. L. (2018). GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LANSIA


DIABETES MEILITUS TIPE II DENGAN GANGGUAN DEFISIT NUTRISI DI UPT
KESMAS SUKAWATI I GIANYAR (Doctoral dissertation, Jurusan Keperawatan
2018).

Pratiwi, R. D., Andriati, R., Fitriani, D., Fadhilah, H., Indah, F. P. S., Aulia, G., ... &
Hardianti, T. (2022). A Growing Healthy, Ideal and Free of Anemia: Tumbuh
Sehat, Ideal dan Bebas Anemia. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Terkini, 1(1), 1-7.

Nasution, Y. R., & Eka, M. (2018). Penerapan Algoritma K-Means Clustering pada
Aplikasi menentukan Berat Badan Ideal. ALGORITMA: JURNAL ILMU
KOMPUTER DAN INFORMATIKA, 2(1).

DEWI, M. (2018). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat


Badan di Puskesmas Panga Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2018 (Doctoral dissertation,
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA).

Efendi, T., Tsauri, T. A., & Uljanah, I. I. (2017). Rancang Bangun Sistem Pengolahan Citra
Digital untuk Menentukan Berat Badan Ideal. JISKA (Jurnal Informatika Sunan
Kalijaga), 2(2), 63-70.

Anda mungkin juga menyukai