Anda di halaman 1dari 24

STUDI KASUS

(LITERATURE REVIEW)

EFEKTIVITAS BUKU SAKU DIET TERHADAP PENINGKATAN


PENGETAHUN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
SISTEM ENDOKRIN:DIABETES MELLITUS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh

Uriza Latifa

NIM. 20017057

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan medikal bedah mencakup bahasan tentang beberapa sistem tubuh,


salah satunya adalah sistem endokrin. Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar
tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar
endokrin dalam tubuh terdiri dari kelenjar hipofisis, kelanjar paratiroid, kelenjar pineal,
dan kelenjar pankreas. Pankreas adalah organ pipih yang terletak di belakang dan sedikit
dibawah lambung dan abdomen, didalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk
seperti pulau pada peta karena itu di sebut pulau-pulau langerhans yang berisi sel beta
yang mengeluarkan hormon insulin yang sangat berperan dalam mengatur kadar glukosa
darah, disebelah kiri ekor pankreas dan sedikit di bawah lambung dimana penyakit yang
memiliki prevalensi paling tinggi dari sisitem gangguan endokrin (Suryani, 2015)

Menurut World Health Organization (WHO,2019) melaporkan bahwa 60%


penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena penyakit tidak menular. Diabetes
melitus menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang
meninggal akibat diabetes dan 4% meninggal sebelum usia 70 tahun. Pada tahun 2030
diperkirakan diabetes melitus menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia.
Diabetes Mellitus atau yang biasa disebut dengan kencing manis merupakan penyakit
yang ditandai dengan tingginya gula didalam darah akibat terganggunya metabolisme
karena produksi dan fungsi hormone insulin tidak berjalan dengan seharusnya
(Nursymasiah,2017).
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Pada
penderita diabetes kemampuan tubuh untuk beraksi terhadap insulin dapat menurun atau
pankreas dapat menghentikan atau sama sekali tidak memproduksi insulin
(Kusuma,2012).
Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya kekurangan
insulin dapat terjadi menjadi 3 jalan yaitu: rusaknya sel-sel pankreas karena pengaruh
dari luar (virus dan zat kimia tetentu). Desensitas atau penurunan reseptor glukosa pada
kelenjar pankreas, desensitas atau kerusakan reseptor insulin (down regulator) dijaringan
prifer(Bararah,2018).
Komplikasi DM terbagi dua kategori yaitu komplikasi jangka pendek(akut) dan
komplikasi jangka panjang (kronis). Hipogelikemia dan ketoasidosis adalah bentuk
komplikasi akut, sedangkan komplikasi yang bersifat kronis terjadi ketika diabetes sudah
mempengaruhi fungsi mata, jantung,ginjal,kulit saluran pencernaan,dan saraf.
Komplikasi DM bisa menyerang ke seluruh tubuh oleh karena itu bisa selalu rutin
memantau dan menjaga kadar gula darah. Penanganan yang diberikan mencakup
pengobatan secara medis, pengetahuan gizi, dan dapat dilakukan pola hidup sehat dan
pola makan yang tepat dan menerapkan pola hidup sehat dengan cara rajin berolahraga,
menjaga berat badan, tidak merokok, serta menghindari peningkatan tekanan darah dan
kolesterol (Kelvin,2018).
Dari beberapa pendapat yang menyatakan tentang diabetes dapat disimpulkan
bahwa diabetes melitus adalah suatu penyakit metabolisme yang di tandai dengan
hiperglikemi yang disebabkan karena adanya kelainan pada urin sehingga kemampuan
tubuh untuk bereaksi terhadap insulin menurun dan menyebabkan pankreas tidak daapt
memproduksi insulin.
Penatalaksanan penyakit DM terkait ketidak patuhnya sangat berpengaruh karena
rendahnya sikap kesadaran diri responden dalam merubah kebiasaannya untuk mengikuti
diet yang dianjurkan oleh petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Saifunurmazah(2015), kesadaran diri, pemahaman, kepribadian menjadi komponen
terpenting dalam pembentukan kepatuhan terhadap sistem pengobatan tertentu. Selain itu
menurut Mualana (2016), mengatakan diet dapat meningkatkan pengetahuan,
menimbulkan sikap, dan akhirnya akan merubah perilaku, tetapi harus didasari dengan
kesadaran dan kemampuan, bahwa ketidakpatuhan dapat terjadi jika terdapat ketidak
seimbangan antara kekutan pendorong dan kekuatan penahan dimana jika kekuatan
pendorong atau motivasi lebih besar untuk berubah, sehingga Menggungakan buku saku
untuk mengelola diet dan mengkonsumsi makan yang bertantangan dengan diet yang
dianjurkan oleh petugas kesehatan,karena mereka merasa bosan dengan diet yang di
jalani, selain itu mereka juga bisa mengatasinya dengan pengobatan diabetes meliputi
pengendalian berat badan, olahraga,dan diet untuk menurunkan kadar glukosa darah
mereka. Mematuhi diet merupakan aspek yang paling penting dalam penatalaksan
diabetes melitus.
Buku saku adalah buku yang berukuran kecil yang dapat di masukkan ke saku yang
berisi informasi suatu tema tertentu. Buku saku DM adalah buku yang menjelaskan
tentang penyakit pada penderita DM, buku saku ini merupakan media pendidikan
kesehatan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan agar masyarakat yang menderita
penyakit DM dapat mempermudah menerimanya. Selain itu juga buku saku digunakan
sebagai media untuk pesan yang disampaikan dengan tujuan untuk lebih mudah
memperjelas pesan, atau untuk lebih memperluas jangkauan pesan. Penggunaan media
buku saku bertujuan untuk memaksimalkan Indra yang ada dalam mengkap pesan
merupakan sarana yang dapat membantu penderita menjalankan penanganan diabetes
melitus selama hidupnya. Untuk itu, semakin banyak penderita mengerti menganai
penyakitnya maka semakin mengerti bagaimana penderitaan harus mengubah
perilakunya. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan dalam pendidikan
kesehatan untuk memaksimalkan penyampaian pesan, yaitu media cetak, media
elektronik, dan media pan atau bill board. Buku saku merupakan salah satu media cetak,
Buku Saku di pilih karena sifatnya yang sederhana, ringkasan, serta memuat banyaj
informasi. Buku saku adalah buku dengan ukuran kecil seukuran saku sehingga efektif
untuk di bawa kemana-mana serta dapat dibaca kapan saja pada saat dibutuhkan
( Hidayah,2018).
Manfaat buku saku adalah media singkat yang memberikan informasi mengenai
suatu hal tertentu dan muda dibawa.manfaat pemberian buku saku sebagai pendidikan
kesehatan dapat mengubah pengaturan, sikap dan menanamkan tingkah laku yang baru.
Manfaat buku saku sebagai alat bantu pendidikan antara lain menimbulkan perhatian
sesuatu masalah yaitu Penyakit DM dan meningkatkan informasi tentang penyakit DM
tersebut dan menjelaskan cara pencegahan dan penanganannya(Hidayah,2018).
Buku saku untuk mengetahui penyakit DM yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan beberapa komplikasi diabetes dalam jangka panjang diantaranya adalah
retinopati dengan potensi kehilangan penglihatan Neuropati ini menyebabkan gagal
ginjal, Neuropati perifer dengan resiko borok pada kaki, amputasi, dan sendi chqrcot dan
Neuropati otonom menyebabkan gejala gastroinstestinal. Pasien Diabetes memiliki
peningkatan kejadian aterosklerotik kardiovaskular, ateri perifer dan serebrovaskuler,
hipertensi dan kelainan metabolisme lipoprotien(American Diabetes Association,2015).
Gejala DM sebaiknya kita jadikan peringatan terhadap diabetes melitus. DM tidak
dapat ditegakkan hanya dengan melihat dari gejala-gejala yang timbul. Namun gejala-
gejala tersebut dapat mencegah diabetes untuk menetapkan standar gejala dari Diabetes
yaitu:berat bada yang berlebihan atau obesitas, rasa mengantuk yang berlebihan sering
datang, buang air kecil terus menerus, merasakan haus dan kelaparan yang sering, berat
badan turun drastis tanpa sebab yang jelas capat lelah, gula darah meningkat atau diatas
normal, mual dan muntah, tekanan darahnya capat naik, ditemukan gula pada urine,
pandangan mata kurang jelas, terasa gata-gatal terutama disekitar kemaluan,tidak
merasakan apa pun pada anggota tubuh bagian bawah, adanya infeksi pada
kaki(Nursymasiah,2017).
Bagi penderita diabetes melitus menjalani serangkai diet yang diberikan pada
dasarnya merupakan tantangan yang sangat besar agar kita terjadi komplikasi. Penderita
DM merasa bosan dengan diet yang mereka jalani, bahkan ada yang tidak perduli dan
sengaja melanggar diet, karena beranggapan hal tersebut dapat diatasi dengan minum
obat. Media edukasi adalah semua alat atau bahan yang digunakan sebagai media untuk
pesan yang disampaikan dengan tujuan untuk lebih mudah memperjelaskan pesan, atau
lebih memperluas jangkauan pesan. Penggunaan media bertujuan untuk memaksimalkan
Indra yang ada dalam menangkap pesan. Pengetahua yang diberikan melalui Indra
penglihatan ialah 75% sampai 87% melalui Indra pendengaran ialah 13% dan 12% dari
Indra yang lain. Semakin banyak Indra dilibatkan dalam penanganan yang lain, semakin
mudah pesan dapat di terima oleh sasaran pendidikan (Notoatmodjo,215).
Pengertian diet berdasarkan kamus bahasa Indonesia adalah aturan makan khusus
untuk kesehatan dan bisanya di lakukan atas petunjuk dokter atau kosnultan. Secara
umum bermakna sebuah untuk menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan
dan mengatur asupan nutrisi tertentu (Damayanti,2016).
Tujuan diet yang dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal, mempunyai
perbedaan cara dalam menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat atau obesitas
dan menaikkan berat badan bagi kurang atau belum mencapai. Didalam melakukan diet
di perlukan program diet yang sesuai dengan kebutuhan dan usia. Hal ini perlu karena
program diet yang tepat buat kita maka tujuan dari diet yang dilakukan akan tercapai.
Program diet banyak macam nya dan setiap orang belum tentu akan sama hasilnya dalam
menerapkan program diet yang sama. Diet tidak di lakukan oleh orang dewasa saja tetapi
banyak para remaja dan anak-anak melakukan diet terutama pada orang yang menderita
penyakit DM didalam program diet bisanya akan disertakan berbagai resep diet. Selain
mengatur oy makan biasanya program diet untuk menjay berat badan terutama untuk
menurunkan berat badan biasanya disertai dengan latihan fisik. Jadi sebelum Anda akan
memulai program diet,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya diet sehat
dan diet tidak sehat(Damayanti,2016).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Norma Risnasari tahun 2010 didapatkan
dari 57 responden di dapatkan 32 orang (56,14%) tidak patuh terhadap diet. Dari hasil di
atas dapat diketahui bahwa mayoritas pasien tidak patuh terhadap dietnya, ketidak
patuhnya pasien DM disebabkan karena lama penyakit yang dialami oleh pasien, selain
itu usia pasien yang sebagian besar di atas 50 tahun merupakan faktor internal personal
yang dapat mempengaruhi kepatuhan (Purba,2008).
Berdasarkan uraian diatas melalui literatur review ini penulis tertarik untuk
mengulas lebih dalam mengenai mengenai efektivitas buku saku diet terhadap
peningkatan pengetahuan pada pasien dengan gangguan sistem endokrin: Diabetes
Mellitus.
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui "efektivitas buku saku diet
terhadap peningkatan pengetahuan pada pasien dengan gangguan sistem endokrin:
Diabetes Mellitus".
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan buku saku diet pada pasien
pasien dengan gangguan sistem endokrin: Diabetes Mellitus.
2) Untuk mengetahui mekanisme buku saku diet dalam meningkatkan
pengetahuan pasien dengan gangguan sistem endokrin: Diabetes Mellitus.
BAB II

METODE

A. Kriteria Inklusi
1. Artikel jurnal berisi tentang efektivitas buku saku diet terhadap peningkatan
pengetahuan pada pasien dengan gangguan sistem endokrin:diabets mellitus.
2. Artikel jurnal yang dipublikasikan pada tahun 2015-2020.
3. Pemilihan sample yang digunakan dalam artikel jurnal adalah pasien dengan penyakit
DM.
4. Penelitian ini harus memberikan informasi tentang efektivitas buku saku diet terhadap
peningkatan pengetahuan pada pasien dengan gangguan sistem endokrin:diabetes
melitus.
B. Strategi Pencarian Literatur
Artikel jurnal yang digunakan dalam penyusunan literatur review : Efektivitas buku
saku diet terhadap peningkatan pengetahuan pada pasien dengan gangguan sistem
endokrin: Diabetes Mellitus ini merupakan hasil penelusuran artikel jurnal baik
internasional maupun nasional, yang ditelusuri dari tahun 2015 hingga 2020 melalui
PubMed dan google scholar. Pencarian dilakukan dengan mencermati judul abstrak dari
setiap artikel jurnal yang revelan dengan topik literatur review. Kata kunci yang dipilih
dalam mencari jurnal adalah buku saku, pengetahuan, kepatuhan diet, Compliance and
diabetic mellitus, pendidikan kesehatan, diet, perilaku diet Data-data hasil dari temuan
yang sudah dianalisis kemudian diekstraksi dan dikelompokkan yang sejenis kemudian
data-data yang sudah diekstraksi tadi dibahas dan disimpulkan untuk menjawab tujuan.
BAB III

HASIL

A. Karakteristik Studi
Pencarian artikel yang dibutuhkan melalui proses ekstraksi data. Sebelumnya penulis melakukan pencarian dengan
menggunakan kata kunci buku saku, tingkat pengetahuan, Compliance and diabetic mellitus, pendidikan kesehatan, diet. Hasil
penelusuran yang dilaksanakan menggunakan kata kunci tersebut pada beberapa jurnal menghasilkan 6 buah artikel yang
selanjutnya dianalisis kualitasnya. Metode penelusuran artikel dapat dilihat pada tabel. Hasil telah dari 6 artikel tersebut dan
ekstraksi data dapat dilihat pada tabel.

N penelitian Tujuan Desain Sample Pengukuran Treatment Hasil Temuan


o dan tahun

1. Dwi Bertujuan Metode Penelitian Kuesioner Data yang Hasil Kesimpulan dari
Rahayu, untuk yang ini diperoleh penelitian penelitian ini
2019 mengetahui digunakan merupakan dianalisis sebelumnya adalah ada
hubungan dalam penelitian dengan juga hubungan antara
tingkat penelitian analitik korelasi menyebutkan pengetahuan
pengetahuan ini adalah dengan spearman bahwa tentang diet
tentang diet kuesioner pendekatan rank. Pengetahuan Diabetes dengan
an mengontrol untuk cross penderita DM sikap taat dalam
glukosa darah mengukur sectional terhadap melakukan diet.
pada pasien pengetahuan dan penatalaksanaa
DM. tentang diet menggunak n diet hampir
DM dan an setengah baik
menganalisis purposive (32%) dan
hubungan sampling, 40% cukup
antara dan ada 44 baik
tingkat responden.
pengetahuan
tentang diet
dengan
perilaku
melaksanaka
n diet pada
pasien DM.

2. Kusnanto, Tujuan Penelitian Jumlah Kuesioner Data Hasil Kesimpulannya


Putri Mei penelitian ini menggunaka total didapatkan penelitian adalah tingkat
Sundari,dkk untuk n desain sempel dengan menunjukkan pengetahuan
2019 mengetahui cross didapatkan kuesioner bahwa tingkat memiliki
hubungan sectional. Sebasar knowledge pengetahuan hubungan
antara tingkat 106 respon of (p=0,049; r= - menjalankan diet
pengetahuan dengan diadiabetic 0,192) dan pada pasien DM
DM dengan multistage questionnai memiliki hal ini dibuktikan
tingkat sampling, re, dietary hubungan saat dengan ada
menjalankan kriteria behaviors menjalani diet perbedaan nilai
diet inklusi questionnai (p=0,000; r=- tingkat
meliputi re, dan 0,341). kemaknaan yang
pasien tingkat berarti semakin
DM>5 menjalanka tinggi tingkat
tahun n diet pengetahuan
dengan pasien maka
rentang semakin ringan
usia 35-55 dalam menjalani
tahun. diet pada pasien
DM, diharapkan
dapat membuat
program edukasi
dan informasi
mengenai DM
dan pengaturan
diet DM
berdasarkan 3j
( Jadwal, jenis,
dan Jumlah) dan
bagaimana
penelitian
selanjutnya dapat
mengembangkan
faktor lain yang
dapat
meningkatkan
jalani diet DM
serta penelitian
mengenai
intervensi yang
dapat
meningkatkan
Diabetes ataupun
pengetuan pada
responden.

3. Muniratul Tujuan Penelitian Semple 1.karakteristi Dilakukan Hasil Adanya


hidayah, penelitian ini ini dengan berjumlah k responden dengan penelitian ini perbedaan
Sopiyand adalah untuk Quasi- analisis Quasi- menunjukkan pengetahuan
2. Kuesioner
2018 mengetahui Eksperiment paired Eksperimen ada perbedaan setelah diberikan
efektivitas dengan Semple T- t dengan yang signifikan buku saku dan
penggunaan rancangan test pada test-post pada tingkat leaflet. Namun
buku saku dan yang variabel design yaitu pengetahuan tidak ada
leaflet digunakan tingkat pada dua setelah perbedaan pada
terhadap adalah pengetahua kelompok diberikan buku tingkat
tingkat pretest- n. Dila pre-test saku dan pengetahuan
pengetahuan postest untuk leaflet nilai p . setelah diberikan
dan kepatuhan design yaitu mengetahui Pengetahuan buku saku dan
diet penyakit pada dua keadaan sebesar leaflet.
DM di kelompok awal 0,000(sig.<0,0
Kesimpulan
puskesmas. dilakukan sebelum 5), sedangkan
bahwa media
pretest untuk diberikan tingakat
buku saku dan
mengetahui perlakuan pengetahuan
leaflet sama-sama
keadaan yang diperoleh nilai
efektif untuk
awal berbeda, p. Sebesar
meningkatkan
sebelum dan 0,641(p.>0,05)
pengetahuan
diberikan keduanya menunjukkan
responden baik
perlakuan juga tidak ada
kelompok
yang diberikan perbedaan
intervensi (buku
berbeda, dan posttest. yang signifikan
saku) maupun
keduanya pada tingkat
kelompok kontrol
juga pengetahuan
(leaflet) namun
diberikan responden
media buku saku
posttest setelah
dan leaflet belum
menggunaka diberikan buku
efektif untuk
n uji saku dan
meningkatkan
Wilcoxon leaflet.
pengetahuan diet
test dan Pasie Diabetes.
Mann-
Whitney test
dengan
tingkat
kemaknaan
=0,05.

4. Fitria Bertujuan Jenis Intervensi Kuesioner Data Hasil Kesimpulan


Laras,Sri untuk penelitian diberikan didapatkan independent T- adanya
Sumarmi,20 menganalisis ini adalah media buku dengan test pada pre- penggunaan
16 pengaruh quasi saku menganalisi post kedua media buku saku
media buku eksperiment s kelompok sebagai salah satu
saku terhadap al dengan perlakukan menunjukkan media pendidikan
tingkat pendekatan dinilai tidak ada mengenai
pengetahuan pre- test - dengan cara perbedaan pentingnya
serta post- test membandin Pengetahuan mengkonsumsi
mengkonsums control gkan niali (p=0,220) dan sayuran dan buah
i sayuran dan group posttest praktik dapat
buah. design. dengan (p=0,091) meningkatkan
pretest. antara kedua pengetahuan.
kelompok. Media buku saku
Hasil post-test lebih efektif
juga dalam
menunjukkan meningkatkan
tidak ada pengetahuan pada
perbedaan kelompok
Pengetahuan perlakuan dari
(p=0,421) dan kelompok kontrol
praktik yang diberikan
(p=0,810) media leaflet.
antara
kelompok.
Hasil uji paired
Semple T-test
kelompok
perlakuan
menunjukkan
rata-rata
Pengetahuan
pre-test dan
post-test
masing-masing
31,50 dan
66,25 dan
praktik 2,58
dan 3,08.

5. Sudiarto, Tujuan dari Desain yang Ada 38 Daftar analisis data Dapat Pada hasil,
Supriyadi, penelitian ini digunakan responden pertanyaan menggunak disimpulkan direkomendasika
Heru adalah untuk adalah yang an uji bahwa tidak n bahwa
Supriyanto membahas eksperiment dibagikan peringkat ada perbedaan implementasi
2015 buku saku dan al semu menjadi bertanda antara dua intervensi baik
diabetes video dengan dua Wilcoxon intervensi untuk diabetes
terhadap kelompok kelompok, (video dan video dan buku
tingkat kontrol yang masing- buku saku) saku dilakukan
pengetahuan tidak setara masing tentang secara berkala
dan dan terdiri dari pengetahuan dalam 7 hari
persetujuan dilakukan 19 (mengendalika secara maksimal,
diabetes dan dalam responden. n kadar gula oleh karena itu
kadar sehari darah), tetapi tujuan yang
kalsium dara secara diharapkan dapat
deskriptif ada disempurnakan.
perubahan
kurang dari
50% dalam
intervensi
video dan lebih
dari 50%
dalam
intervensi buku
teks, jadi
belajar melalui
buku teks lebih
efektif
daripada video,
mengubah
perilaku
penderita
diabetes
mellitus
bukanlah
pekerjaan
mudah bahkan
lebih sulit
daripada
meningkatkan
pengetahuan.

6. Irza Nanda Bertujuan Penelitian Sebagai Cara Penelitihan Selama Hasil


untuk ini sempel penentuan menggunak penelitian ini kesimpulannya
Ranti, 2015 mengetahui menggunaka penelitihan semple an dua tidak adalah bahwa
pengaruh n metode adalah dengan cara kelompok menunjukan buku saku diet
buku saku dirt quasi- kreteria purposive perlakuan peningkatan dapat
terhadap sikap eksperimen inklusi, yaitu yang meningkatakan
dan perilaku dengan alasan lain kelompok signifikan, pengetahuan dan
tingkat desaian peneliti intervensi pengetahuan sikap perilaku
pengetahuan dengan menentuka dan pasien tidak pada pasien yang
pasien DM kelompok n 10 orang kelompok ada menderita
kontrol post- paisen kontrol. peningkatan penyakit DM.
test dan disetiap atau penurunan
post-end. kelompok, 0,00%,
ini sesuai sedangkan
jumlah sikap yang
rata-rata sama yaitu
kunjungan 0,00% dan
perbulan perilaku
pasien yang tingkat
dirawat pengetahuan
dengan secara
penyakit signiifikan
DM. karena
sebanyak
0,60%.

Hasil penelitihan atau artikel diatas menyatakan bahawa buku saku diet memiliki pengaruh yang positif dalam meningkakan
pengetahuan pada pasien DM, ada bedanya dengan sebelum diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi. Buku saku diet
terhadap peningkatan pengetahuan mudah digunakan dan dipahami.Seperti yang ditekankan oleh Pratita(2012) Mematuhi buku saku
diet merupakan asepek yang paling penting dalam penatalaksanaan DM. Diet yang dijalani penderit DM akan berlangsung selam
seumur hidup sehingga kejenuhan bisa muncul kapan saja. Hal ini dikarenakan bahwa efektivitas buku saku diet merupkan perbedaan
antara peningkatan pengetahuan setelah diberikan buku saku dan leaflet, merupakan salah satu strategi penatalaksanaan penyakit DM
kegiatan ini penyampian pesan kesehatan kepada kelompok atau individu dengan tujuan agar dapat memperoleh peningkatan
pengetahuan yang lebih baik. Diketahui perbedaan rata-rata pada dua kelompok eduikasi yakni buku saku yaitu 0,40%, lebih besar
dari pada rata-rata Leaflet 0,28%. Sedangkan rata-rata peningkatan pengetahuan 43,8% dari pada rata-rata leaflet 17,44%. Uji Man
Whitney diperoleh nilai p. Peningkatan pengetahuan 0,655% (p.>0,05) artinya menunjukan tidak ada perbedaan pada peningkatan
pengetahuan responnden setelah diberikan buku saku diet, hasil ini menunjukan bahawa walaupun tidak ada perbedaan yang
singnifikan, kelompok buku saku diet memiliki rata-rata nilai peningkatan pengetahuan yang lebih baikdengan nilai 0,40. Sedangkan
nilai p pengetahuan sebesar 0,000(Sig.<0,05) menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada peningkatan pengetahuan responden
setelah diberikan buku saku diet. (Muniratul,2018).
BAB IV

PEMBAHASAN

Hasil penelitian dari jurnal yang telah di analisis sebelumnya menunjukan bahwa ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas buku saku diet terhadap peningkatan
pengetahuan pasien dengan gangguan sistem endokrin: Diabetes Mellitus diantaranya:

A. Media yang digunakan


Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Soetiarto (2010) yang menemukan
bahwa setelah dilakukan pre tes dan post tes tentang penatalaksanaan DM kepada
responden didapatkan perbedaan nyata dengan adanya perlakuan pemberian buku saku
diet kepada responden. Berdasarkan hal ini penelitian membuat buku saku diet pasie DM
yang bersifat edukais yang dituangkan dalam bentuk buku saku yang diberikan pada
pasien DM. Informasi dengan menggunakan buku saku diet adalah salah satu solusi
untuk mempermudah penderita DM mendapatkan informasi tentang pencegahan dan
perawatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Malikatul (2015) yang
menyatakan bahwa buku saku diet dapat meningkatkan pengethuan. Buku saku diet
merupakan alat bantu berbentuk buku, penggunaan buku saku diet sebagaialat bantu
dalam memberikan edukasi kepada penderita DM, akan lebih mudah memahami
informasi yang disampaikan dibandingkan penyampaian informasi secara lisan karen
pasien dapat mengamati dengan secara langsung gambar dan tulisan yang merupakan
penjelasan terhadap gambat yang ada dalam buku saku diet tersebut. Buku saku diet ini
akan diberikan pada saat dilakukan intervensi pada pasien DM dengan cara tatap muka
dengan meengunakan fasilitas lain selain buku saku diet yaitu timbangan food model,
leaflet, peralatan alat tulis. Buku saku diet merupakan media yang mampu mrnyampaikan
pesan kesehatan dalam bentuk buku berukuran kecil yang berisi tentang tambahan diari
makan yang digunakan untuk mencatat buah dan sayur. Penelitian yang dilakukan oleh
Riyanto(2017) pemberian nya sebanyak 3 kali dalam 1 minggu selama 6 bulan terjadi
perubahan perilaku yang signifikan, sehingga dangan teori yang menyatakan perubahan
perilaku di lakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari pemberian informasi atau
penyuluah-penyuluhan. Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi makan
waktu lama. Hal ini bida saja terjadi Karena perubahan perilaku tidak dapat terjadi
sekaligus namun bertahap sebagaimana dijelaskan di teori perubahan perilaku menurut
Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2016), perubahan perilaku seseorang melalui 4 tahap
yaitu tahap kesadaran, perhatian, menilai, mencoba, dan menerim.
A. Pengaruh Buku Saku Pada Penyakit Diabetes Mellitus
Hasil uji statistik menurut Dyson & Beatty(2014) menunjukkan bahwa ada beda
rata-rata yang signifikan pada intervensi dengan menggunakan buku saku diet baik pada
post test 1 maupun post tes 2. Akan tetapi pada inyervensi post test 1 menumjukan hasil
tidak terdapat perbedaan. Meskipun secara analisis statistik tidak terdapat perbedaan
(post test 1), namun demikian pada ujian desjrriptif terdapat 9 dari 19 responden yang
mengalami peningkatan pengetahuan dengan demikian dapat ditarik dari penelitian ini
bahwa pembelajaran dengan memberikan buku saku diet lebih efektif dibandingan
dengan menggunakan alat bantu lain.
Penelitian ini menurut Syah M., (2010) menunjukan dengan cara pemberian buku
saku diet menunjukan hasil positif dalam meningkatakan pengetahuan pada penyakit
diabetes mellitus dan hasil penelitian Basuki (2015) ini menunjukan bahwa terjadi
perubahan terhadap diet yang dianjurkan pada penyakit diabetes mellitus, pada post test 1
diet, olah raga dan obat tidak terdapat perbedaan, baik intervensi maupun buku saku diet,
akan tetapi pada post test 2 terjadi perubahan. Hal ini menunjukan bahwa responden baru
mengalami perubahan yang signifikkan pada tahap post test 2 ( 6 minggu setelah
intervensi). Bahwa ini disebabkan karena proses pembelajaran memerlukan tahapan
waktu. Meskipun sebagaian responden yang mengalami penyakit DM, disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya, meningkatnya umur/ usia responden menyebabkan
terjadinya penurunan daya ingat. Responden juga mempengaruhi pola pikir terhadap
pentingnya buku saku diet,olahraga dan minum obat sesuai anjuran kesehatannya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara kedua intervensi
buku saku diet terhadap peningkatan pengetahuan, akan tetapi secara deskriptiv ada
perubahanpeningkatan pengetahuan kurang dari 50% pada intervinsi dan lebih dari 50%
dari intervensi buku saku diet, sehingga efektivitas buku saku diet lebih efektif di
bandingankan dengan meningkatan pengetahuan. Mengubah prilaku penderita diabetes
buku yang muda, bahkan lebih sulit dari pada meningkatakan pengetahuan. Beberapa
responden memiliki kemampuan mengendalikan diri dengan baik terhadap diet, setelah
mendapatkan buku saku diet. bila semua perilaku positif telah dilaksanakan, tentunya
penderita diabetes mellitus dengan peningkatan pengetahuan adalah terkendalinya
diabetes mellitus. Dan adapun perbedaan antaran signifikan terhadap peningkatan
pengetahuan, akan tetapi tidak ada perbedaan pada intervensi. Dan untuk buku saku diet
untuk peningkatan pengetahuan ada juga perbedaan antara keduanya untuk penurunan
kadar gula darah.
B. Saran
Pemberian buku saku diet terhadap peningkatan pengetahuan sebaiknya dikemas
dengan sederhana yang menekankan untuk penyakit diabetes mellitus, yaitu pada siet,
olahraga dan pengobtan. Perlu penelitian lebih lanjut berkaita dengan faktor yang
mempengaruhi peningkatan pengetahuan pada penyakit diabetes mellitus.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani Marina. 2017. Merdeka Diabetes.Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.
Dwi Rahayu. 2019. Peningkatan Pengetahuan Tentang Diet Pada Penyakit Diabetes
Mellitus.Keperawatan Dharma husada. Kediri.
Fitria, Laras. 2017. Pendidikan Diet Menggunakan Buku Saku Untuk Meningkatakan
Pengetahuan. Universitas Airlangga.Surabaya.
Fitria Laras,Sri. 2017. Menggunakan Buku Saku Diet Untuk Meningkatkan Pengetahuan Pada
Penderita Diabetes Mellitus. Media Gizi Indonesia. Vol. 12, No. 2 Juli-Desember 201.
Fahrun, Dian,dkk. Hubungan Tingkat Pengetahuan Diet Pasien Diabetes Mellitus Di Puskesmas
Kediri. Vol 7, No,2. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Irza Nanda. 2015. Pengaruh Pemberian Buku Saku Diet Terhadap Pengetahuan,Sikap dan
Prilaku Pasien Diabetes Mellitus Di RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado.Gizido Volume
4 No.Mei 2015
Sudiarto,Supriyadi,dkk. 2015. Pengaruh Buku Saku Diet Terhadap Peningkatan Pengetahuan
dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus. Link Vol.8 No. 1 Januari 2105.
Saferi andra, Yessi,dkk. 2016. Keperawatan medikal Bedah. Medical Book.
Safira. 2018. Buku Pintar Diabetes Mellitus.Heallthy. Yogyakarta.
Syamsiyah Nur. 2017.Berdamai Dengan Diabetes Mellitus.Tim Bumi Medikal. Jakarta.

irana. 2018, Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA(North
American Diagnosis Association). NIC-NOC. Edisi Revisi. Jilid 2. Mediaction:Jogyakarta.

Muniratul,Sopiyandi. 2018. Efektivitas Penggunaan Media Edukasi Buku Saku Diet Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Pasien Rawat Inap Diabetes Mellitus. Pontianak Nutrition
Journal(PNJ)-Vol. 01 No. 02 Tahun 2018.
Refianti,Yesi,dkk. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus.Universitas
Riau.
Wahyu Novianty. 2018. Naskah Publikasi Perbedaan Peningkatan Pengetahuan Diet dan Kadar
Glukosa Darah Sebelum Pemberian Buku Saku Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus. FIK
Universitas Muhammadiyah Semarang.

Anda mungkin juga menyukai