Disusun Oleh :
Kelompok 3 (Tiga)
Tingkat / Semester : I/ II
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas laporan ini guna memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi. Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang DHF yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang. Penulis sadar bahwa laporan
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. LatarBelakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Pengertian............................................................................................................................6
B. Etiologi.................................................................................................................................6
C. Manisfestasi Klinik Virus Dengue......................................................................................7
D. Klasifikasi DHF...................................................................................................................8
E. Gejala...................................................................................................................................9
F. Pencegahan penyakit DHF.................................................................................................9
G. Patofisiologi DHF...........................................................................................................10
H. Gambaran klinis DHF...................................................................................................11
I. Komplikasi DHF................................................................................................................12
J. Pengobatan DHF...............................................................................................................13
K. Gejala DHF....................................................................................................................13
BAB III...........................................................................................................................................15
HASIL DISKUSI...........................................................................................................................15
A. Skenario Kasus..................................................................................................................15
B. Klasifikasi Istilah...............................................................................................................15
C. Identifikasi masalah..........................................................................................................16
D. Hipotesis.............................................................................................................................19
E. Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan dan Learning Issue......................................19
BAB IV...........................................................................................................................................22
PENUTUP......................................................................................................................................22
A. Kesimpulan........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
DHF (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis hemoragik. DHF
(Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering disebutsebagai demam
berdarah. Menurut para ahli, demam berdarah dengue disebutsebagai penyakit (terutama
sering dijumpai .) yang disebabkan oleh virus Dengue dengan gejala utama demam, nyeri
otot, dan sendi diikuti dengan gejala pendarahan spontan seperti; bintik merah pada kulit,
mimisan, bahkan pada keadaan yang parah disertai muntah atau BAB berdarah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae, dengan genusnya
adalah flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-
2, DEN-3 dan DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang
berbeda, tergantung dari serotipe virus Dengue.
Timbulnya penyakit DBD ditenggarai adanya korelasi antara strain dan genetik,
tetapi akhir-akhir ini ada tendensi agen penyebab DBD disetiap daerah berbeda. Hal ini
kemungkinan adanya faktor geografik, selain faktor genetik dari hospesnya. Selain itu
berdasarkan macam manifestasi klinik yang timbul dan tatalaksana DBD secara
konvensional sudah berubah. Infeksi virus Dengue telah menjadi masalah kesehatan yang
serius pada negara tropis dan sub tropis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
4
4. Bagaimana Patofisilogi DHF?
5. Bagaimana Gambaran Klinis DHF ?
6. Apa saja Komplikasi DHF?
7. Bagaimaan Pengobatan DHF?
8. Bagaimana Pencegahan DHF ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Dengue haemoragic fever adalah penyakit demam akut yang disertai dengan
adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dengan
gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, dan biasanya memburuk pada dua hari pertama
(Soeparman, 1987;16).
B. Etiologi
1. Virus dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam Arbovirus
(Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengue tipe 1,2,3 dan 4
keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari
yang lainnya secara serologis virus dengue yang termasuk dalam genus flavivirus ini
berdiameter 40 nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam
kultur jaringan baik yang berasal dari sel – sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster
Kidney) maupun sel – sel Arthropoda misalnya sel aedes Albopictus. (Soedarto, 1990; 36).
2. Vektor
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu nyamuk
aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensis dan beberapa spesies lain
merupakan vektor yang kurang berperan.infeksi dengan salah satu serotipe akan
menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada
6
perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000;
420).
1. Host
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan
mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin
untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya.
Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah mendapatkan
infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau
lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue untuk pertama
kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta.
(Soedarto, 1990 ; 38).
2. Perdarahan
Perdaran biasanya terjadi pada hari ke 2 dan 3 dari demam dan umumnya terjadi
pada kulit dan dapat berupa uji tocniguet yang positif mudah terjadi perdarahan pada
tempat fungsi vena, petekia dan purpura. ( Soedarto, 1990 ; 39). Perdarahan ringan hingga
7
sedang dapat terlihat pada saluran cerna bagian atas hingga menyebabkan haematemesis.
(Nelson, 1993 ; 296). Perdarahan gastrointestinat biasanya di dahului dengan nyeri perut
yang hebat. (Ngastiyah, 1995 ; 349).
3. Hepatomegali
Pada permulaan dari demam biasanya hati sudah teraba, meskipun pada anak yang
kurang gizi hati juga sudah. Bila terjadi peningkatan dari hepatomegali dan hati teraba
kenyal harus di perhatikan kemungkinan akan tejadi renjatan pada penderita . (Soederita,
1995 ; 39).
4. Renjatan (Syok)
Permulaan syok biasanya terjadi pada hari ke 3 sejak sakitnya penderita, dimulai
dengan tanda – tanda kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada ujung hidung, jari
tangan, jari kaki serta sianosis disekitar mulut. Bila syok terjadi pada masa demam maka
biasanya menunjukan prognosis yang buruk. (soedarto ; 39).
D. Klasifikasi DHF
Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF) dibagi
menjadi 4 tingkat (UPF IKA, 1994 ; 201) yaitu :
1. Derajat I
Panas 2 – 7 hari , gejala umum tidak khas, uji taniquet hasilnya positif
2. Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala – gejala pendarahan spontan seperti
petekia, ekimosa, epimosa, epistaksis, haematemesis, melena, perdarahan gusi telinga dan
sebagainya.
3. Derajat III
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat
(> 120 / menit) tekanan nadi sempit (< 20 mmHg) tekanan darah menurun (120 / 80
mmHg) sampai tekanan sistolik dibawah 80 mmHg.
4. Derajat IV
8
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut jantung > - 140 mmHg) anggota
gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
E. Gejala
1. Demam tinggi dan mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari.
Manifestasi perdarahan : uji rumpeleede positif, ptekiae, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, melena.
2. Keluhan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, anoreksia, diare atau
konstipasi, nyeri ulu hati.
3. Nyeri sendi , nyeri kepala, nyeri otot, rasa sakit di daerah belakang bola mata (retro
orbita), hepatomegali, splenomegali.
4. Kadang ditemui keluhan batuk pilek dan sakit menelan.
Gejala klinik lain yaitu nyeri epigasstrium, muntah – muntah, diare maupun
obstipasi dan kejang – kejang. (Soedarto, 1995 ; 39).
Gerakan 3 M
Pemberantasan vector :
9
Pencegahan DBD secara biologis juga cukup efektif, yaitu dengan menggunakan
ikan pemakan jentik dan bakteri. Masukan beberapa ikan kecil kedalam bak mandi
atau kolam, maka vektor nyamuk pembawa virus dengue otomatis dapat
dikendalikan, sebab ikan akan memakan jentik – jentik nyamuk.
G. Patofisiologi DHF
Patofisiologi demam dengue (dengue fever/ DF) dimulai dari gigitan nyamuk
Aedes sp. Manusia adalah inang (host) utama terhadap virus dengue. Nyamuk Aedes sp
akan terinfeksi virus dengue apabila menggigit seseorang yang sedang mengalami viremia
virus tersebut, kemudian dalam kelenjar liur nyamuk virus dengue akan bereplikasi yang
berlangsung selama 8─12 hari. Namun, proses replikasi ini tidak memengaruhi
keberlangsungan hidup nyamuk. Kemudian, serangga ini akan mentransmisikan virus
dengue jika dengan segera menggigit manusia lainnya. Orang yang digigit oleh nyamuk
Aedes sp yang membawa virus dengue, akan berstatus infeksius selama 6─7 hari.
Virus dengue akan masuk ke dalam peredaran darah orang yang digigitnya bersama
saliva nyamuk, lalu virus akan menginvasi leukosit dan bereplikasi. Leukosit akan
merespon adanya viremia dengan mengeluarkan protein cytokines dan interferon, yang
bertanggung jawab terhadap timbulnya gejala-gejala seperti demam, flu-like symptoms,
dan nyeri otot. Masa inkubasi biasanya 4─7 hari, dengan kisaran 3─14 hari. Bila replikasi
virus bertambah banyak, virus dapat masuk ke dalam organ hati dan sum-sum tulang. Sel-
sel stroma pada sum-sum tulang yang terkena infeksi virus akan rusak sehingga
mengakibatkan menurunnya jumlah trombosit yang diproduksi.
10
tubuh akan terasa dingin disebabkan peredaran darah dan oksigen yang berkurang, karena
peredaran darah ke organ-organ vital tubuh lebih diutamakan. Ektravasasi yang berlanjut
akan menyebabkan hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan renjatan. Pada keadaan
ini, penderita memasuki fase DSS.
11
hepatomegali : 70 penderita, yaitu terbanyak pada DBD derajat II berjumlah 43 penderita.
Jumlah trombosit yang terbanyak adalah trombosit >503/mm3 - 1003/mm3: 60 penderita,
yaitu terbanyak pada DBD derajat II : 38 penderita, sedangkan yang terendah dengan
trombosit 103/mm3 - 303/mm3 pada DBD derajat I dan derajat IV. Peningkatan
hematokrit yang terbanyak pada Ht. 30% - 39% : 44 penderita, yaitu terbanyak pada DBD
derajat II sedangkan kadar peningkatan hematokrit yang terendah pada Ht. >39% : 9
penderita. Uji serologis yang terbanyak pada serologis IgM(+)/IgG (+) : 65 penderita yaitu
terbanyak pada DBD derajat II : 40 penderita, dan terendah uji serologis IgM (-)/IgG (+) :
2 penderita.
I. Komplikasi DHF
Demam berdarah yang tidak tertangani dapat menimbulkan komplikasi serius,
seperti dengue shock syndrome (DSS). Selain menampakkan gejala demam berdarah, DSS
juga memunculkan gejala seperti:
Tingkat kematian DSS yang segera ditangani adalah sekitar 1-2%. Namun sebaliknya,
bila tidak cepat mendapat penanganan, tingkat kematian DSS bisa mencapai 40%. Karena
itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis, bila Anda mengalami gejala demam
berdarah.
Pada kondisi yang parah, demam berdarah bisa menyebabkan kejang, kerusakan pada
hati, jantung, otak, dan paru-paru, penggumpalan darah, Syok, hingga kematian.
12
J. Pengobatan DHF
Tidak ada metode khusus untuk menangani demam berdarah. Pengobatan yang
dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memburuk.
Dokter akan menganjurkan pasien melakukan beberapa hal berikut:
Selain memberi pasien berbagai saran di atas, dokter juga akan memberitahu pasien
dan orang tua pasien mengenai tanda dehidrasi dan menyarankan pasien untuk selalu
memerhatikan jumlah urine yang keluar.
Bila diperlukan, pasien akan diberikan asupan cairan melalui infus. Pemberian cairan
infus ini akan dibarengi pemantauan detak jantung, denyut nadi, tekanan darah, dan jumlah
urine yang keluar.
Demam dapat mereda setelah 3-7 hari. Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi tahap yang
kritis bagi pasien. Gejala yang lebih berat dapat muncul 1-2 hari berikutnya. Pada fase
Demam berdarah ini, dokter akan terus memantau kondisi pasien selama suhu badan
pasien turun ke normal.
K. Gejala DHF
DHF adalah kondisi yang dapat mengakibatkan kerusakan dan kebocoran
pembuluh darah, serta menurunkan kadar trombosit atau sel keping darah. Kondisi ini
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, sehingga harus segera ditangani. Gejala
demam berdarah, antara lain adalah Demam, nyeri perut, muntah, dan tubuh lemas.
Penderita demam berdarah juga mengalami perdarahan, seperti pada hidung, Gusi, atau di
bawah kulit, sehingga tampak seperti memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine, feses,
atau muntah. Segera cari pertolongan medis, bila timbul sesak napas atau keringat dingin.
Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi virus Dengue. Sama halnya
dengan demam berdarah, demam dengue dimulai dengan gejala demam. Gejalanya muncul
4-7 hari sejak gigitan nyamuk dan bisa berlangsung selama 10 hari. Sejumlah gejala
demam dengue meliputi:
Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
13
Sakit kepala berat
Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
Hilang nafsu makan.
Nyeri pada bagian belakang mata.
Mual dan muntah.
Pembengkakan kelenjar getah bening.
Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).
14
BAB III
HASIL DISKUSI
A. Skenario Kasus
Tn.B usia 45 tahun, datang ke RS Muhammadiyah Palembang, dengan keluhan
demam sejak 3 hari yang lalu, nafsu makan kurang, mual dan muntah, pusing, hasil
pemeriksaan vital sign : Suhu 39 ͦ C, Hasil laboratorium Trombosit 95.000/mm3 (Normal :
150.000-400.000/mm3), Diagnosa Medis : DHF. Tn. A dan keluarga juga mengeluh tidak
mengetahui perawatannya dan sering bertanya tentang penyakitnya, Perawat akan
melakukan pengkajian dengan lengkap kepada Tn. B dan membantu memfasilitasi
menyelesaikan masalah Tn. B.
B. Klasifikasi Istilah
1. Jumlah trombosit normal adalah 150.000–400.000 trombosit per mikroliter
darah. Bila trombosit kurang atau lebih dari jumlah tersebut, dapat terjadi
gangguan dalam proses pembekuan darah. Oleh karena itu, penting untuk
selalu menjaga kadar trombosit tetap normal.
2. Vital sign
Terdiri dari tekanan darah, pulsus, laju respirasi, dan suhu tubuh. Terdapat
dua keuntungan dari pengukuran vital sign selama pemeriksaan awal.
3. Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38
derajat celcius. Demam menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di
dalam tubuh.
4. Muntah adalah kondisi ketika isi lambung keluar secara paksa melalui
mulut. Berbeda dari regurgitasi (keluarnya isi lambung tanpa kontraksi),
muntah disertai kontraksi pada lambung dan otot perut. Muntah sendiri
sebenarnya bukan suatu penyakit, tetapi gejala bahwa seseorang sedang
mengalami gangguan kesehatan
5. Pusing adalah sensasi seperti melayang, berputar, kliyengan, atau merasa
akan pingsan. Pusing bisa dialami oleh siapa saja dan sensasinya dapat
dirasakan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya..Pusing dapat
disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya meliputi berputar-
putar, keracunan, efek samping pengobatan, atau berdiri terlalu cepat.
15
6. DHF / Dengue haemoragic fever
Adalah penyakit demam akut yang disertai dengan adanya manifestasi
perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419). Demam
berdarah dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dengan
gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, dan biasanya memburuk pada
dua hari pertama (Soeparman, 1987;16).Dari beberapa pengertian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa dengue haemorhagic fever (DHF) adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong
arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
aedes aegypty yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala
utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa
ruam.
C. Identifikasi masalah
1. Trombosit dan BB
a. Bagaimana tindak lanjut penanganan pasien jika trombosit kurang dari 150.000-
400.000/mm3)?
b. Mengapa berat badan dapat mempengaruhi jikaaa trombosit berkurang dan suhuu
tinggi?
3. DHF
a. Bagaimana cara mencegah penyakit DHF?
4. Pusing
a. Apa Saja Yang Dapat Menyebabkan Pusing
b. Bagaimana Cara Mengatasi Nya ?
C.Analisis Masalah
16
1. Cara mencegah penyakit DHF?
Berikut ini adalah cara-cara agar kita bisa terhindar dari gigitan nyamuk Aedes
aegypti:
17
3. Cara mengatasi muntah berlebihan Konsumsi sari jahe atau minuman manis,
seperti sari buah Hindari minuman asam, seperti orange juice Hindari minuman
beralkohol Hindari makanan pedas Jangan makan terlalu banyak Jaga kebersihan
tubuh, seperti rutin mencuci tangan Jangan langsung berolahraga setelah makan
Kelola stres dengan baik Istirahat yang cukup.
4. Mual bisa diredakan tanpa mengonsumsi obat. Beberapa cara menghilangkan mual
secara alami yang bisa di coba, yaitu: Minum air Jika merasa mual, segera minum
air. Anda bisa minum air putih, air jahe, teh, atau cairan lain yang mampu
membuat perut Anda terasa lebih nyaman. Selain itu, mencukupi asupan cairan
juga dapat menghindarkan Anda dari dehidrasi.Konsumsi makanan yang mudah
dicerna Menghilangkan mual juga bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi
makanan yang mudah dicerna, seperti pisang, nasi, biskuit dan bubur. Konsumsi
sedikit-sedikit namun sering, agar makanan bisa dicerna secara perlahan. Hindari
makanan dan minuman tertentuHindari makanan yang digoreng, makanan pedas,
kopi, dan minuman bersoda sampai mual reda. Terkadang aroma tajam dari
makanan atau minuman tertentu juga dapat menimbulkan mual. Oleh karena itu,
disarankan untuk menghindari makanan dengan bau yang menyengat guna
mencegah mual bertambah parah. Mengonsumsi jahe atau minuman jaheJahe
sudah lama dikenal dalam pengobatan tradisional untuk meredakan mual, bahkan
pada ibu hamil. Zat kimia yang terdapat dalam jahe dipercaya dapat memengaruhi
sistem saraf, lambung, dan usus untuk membantu mengurangi rasa mual.
Berbaring Beraktivitas saat mual dapat memperparah mual dan memicu muntah.
Oleh karena itu, hentikan dulu aktivitas dan beristirahatlah dalam posisi duduk
atau berbaring. Usahakan agar posisi kepala lebih tinggi dari bagian tubuh lain.
5. Baiklah seperti yang kita tahu bahwa Demam dengue/DF dan demam berdarah
dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau
nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan
ditesis hemoragik, maaf Bu jadi fungsi pendidikan kesehatan disini bertujuan
untuk mengedukasi Tn.B (45thn) agar istirahat yg cukup dan hindari aktifitas yg
berat hingga kondisi benar-benar pulih dan mengkonsumsi paracetamol dan
18
acitaminophen sesuai dosis nya untuk meredakan demam dan nyeri agar tidak
memperparah kondisi Tn.B.
Mengetahui bahwa DHF dapat dipicu oleh faktor risiko tertentu yaitu:
D. Hipotesis
Dari analisis kasus diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis untuk kasus ini adalah DHF.
19
penyakit yang menimpa organ di luar sistem tersebut.
20
Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat
menangkal demam berdarah. Oleh karena itu cara terbaik
untuk mencegah DBD adalah dengan menghindari terkena
gigitan nyamuk yang membawa virusnya. Berikut ini adalah
cara-cara agar kita bisa terhindar dari gigitan nyamuk Aedes
aegypti: • Mensterilkan rumah atau lingkungan di sekitar
rumah Anda, misalnya dengan penyemprotan pembasmi
nyamuk (fogging). • Membersihkan bak mandi dan
menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati. •
Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-
media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda. •
Memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah
Anda. • Memasang kelambu di ranjang tidur Anda. • Memakai
losion anti nyamuk, terutama yang mengandung N-
diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif. Namun
jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di
bawah dua tahun. • Mengenakan pakaian yang cukup bisa
melindungi Anda dari gigitan nyamuk. mengonsumsi asupan
yang berasal dari olahan susu kecuali yogurt, setidaknya
hingga 48 jam setelah diare berhenti.
9. Cara mencegah DHF:
Selalu menguras tempat Penampungan air
Menggunakan obat anti nyamuk
Menutup rapat tempat penampungan
Mengubur barang bekas
Menggunakan pakaian tertutupu saat keluar rumah
Pastikan lingkungan rumah bersih dari lalat maupun
binatang-binatang lain yang bisa jadi sumber penyakit.
Menggunakan kelambu.
Konsumi makanan yang sehat.
Rutin berolahraga
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengue haemoragic fever adalah penyakit demam akut yang disertai dengan
adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat
menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dengan
gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, dan biasanya memburuk pada dua hari pertama
(Soeparman, 1987;16). Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama
demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam.
22
DAFTAR PUSTAKA
23