Anda di halaman 1dari 29

”ASKEP BRONKHOMALASIA PADA ANAK”

DISUSUN
O
L
E
H

R I S K A : SDK191008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES DATU KAMANRE
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Askep Bronkhomalasia
pada Anak “ Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini.
Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan. Akhir kata kami berharap semoga makalah
penyakit ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Tuban, 18 Maret 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................


DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
1.1 Latar belakang...................................................................................
1.2 Tujuan ...............................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus .......................................................................
1.3 Manfaat Penulisan.............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................
2.1 KONSEP MEDIS..............................................................................
2.1.1 Definisi ......................................................................................
2.1.2 Etiologi ......................................................................................
2.1.3 Klasifikasi .................................................................................
2.1.4 Patofisiologi ..............................................................................
2.1.5 Manifestasi klinis ......................................................................
2.1.6 Komplikasi ................................................................................
2.1.7 Pemeriksaan penunjang.............................................................
2.1.8 Penatalaksanaan medis..............................................................
2.2 WOC .................................................................................................
2.3 KONSEP KEPERAWATAN............................................................
BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................
3.1 Kasus.................................................................................................
3.2 Pengkajian.........................................................................................
3.3 Analisa Data......................................................................................
3.4 Diagnosa ...........................................................................................
3.5 Intervensi...........................................................................................
3.6 Implementasi dan Evaluasi ...............................................................
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................
BAB V PENUTUP .................................................................................
5.1 Kesimpulan .......................................................................................
5.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan
berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan). tulang
rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang
waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang
pada anak usia kurang dari 6 tahun.(Children’s National Health System,2016).
Bronkhomalasia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin berhubungan
dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan
baik.
Prevalensi bronkomalasia di dunia sangat luas dan bervariasi secara geografis. Di
Indonesia, prevalensi bronkomalasia belum diketahui secara pasti. Bronkomalasia sendiri
dapat ditangani dengan tindakan pembedahan atau trakheotomi. Dengan pertimbangan angka
kejadian yang cukup tinggi, maka sangat perlu dilakukan pencegahan yang lebih optimal.
Tindakan asuhan keperawatan yang te pat pada anak dengan kelainan kongenital
bronkomalasia penting dilakukan dan harus diperhatikan oleh perawat untuk memberikan
pelayanan yang optimal sehingga akan membantu mengurangi dampak yang diakibatkan.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak pada umumnya dan untuk
menambah pengetahuan tentang bronkomalacia pada khususnya.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa/i :
a Mampu melakukan pengkajian pada Anak.A dengan Bronkhomalasia
b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada Anak.A dengan Bronkhomalasia
c. Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada Mampu melaksanakan tindakan
keperawatan pada Anak.A dengan Bronkhomalasia
e. Mampu melakukan evaluasi pada Anak.A Bronkhomalasia
f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat pada teori dan praktik
g. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat serta mencari
solusi dan alternatif pemecahan masalah pada Anak.A Bronkhomalasia
h.Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Anak.A dengan
Bronkhomalasia

1.3 Manfaat penulisan


Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat terutama bagi mahasiswa keperawatan
agar memahami mengenai konsep dasar dan asuhan keperawatan pada anak dengan
bronkomalasia, sehingga dapat memberikan pelayanan yang tepat bagi pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep medis
2.1.1 Definisi

Malasia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab obstruksi
saluran udara ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada populasi umum tidak
diketahui. Malacia nafas berat atau malacia berhubungan dengan sindrom tertentu
biasanya diakui dan didiagnosis awal masa bayi, tetapi informasi tentang fitur klinis
anak dengan malacia primer, sering didiagnosis hanya kemudian di masa kecil,
langka.
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang
rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau
tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama
ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi
terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.
(Children’s National Health System,2016)
2.1.2 Etiologi
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin
berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan
tidak terbentuk dengan baik.
2.1.3 Klasifikasi
1. Bronkomalasia primer
a) Disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
b) Diklasifikasikan sebagai kongenital
2. Bronkomalasia sekunder
a) Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
b) Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari pelebaran pembuluh-
pembuluh darah, cincin vascular, atau kista bronkogenik.
2.1.4 Patofisiologi
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, melalui
kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea), yang terbagi menjadi dua cabang
(kanan dan bronkus kiri) yang masing-masing paru-paru.Trakea dan bronkus terbuat dari
cincin tidak lengkap dari tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat
mendukung jalan napas.
Pada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa didapatkan dari
tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil, berbentuk aneh, tidak kaku cukup, atau
tidak membentuk sama sekali maka trakea dapat menutup ke dalam dirinya sendiri. Hal
ini lebih mungkin terjadi saat mengembuskan napas dan menangis. Hal ini dapat
menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat. Biasanya tulang rawan
berkembang dengan sendirinya dari waktu ke waktu sehingga tracheomalacia tidak lagi
masalah. Sementara lebih umum pada bayi, tracheomalacia tidak terjadi pada orang
dewasa. Ketika masalah yang sama terjadi di saluran napas kecil disebut bronkus itu
disebut bronchomalacia. Saluran udara dari paru-paru yang sempit atau runtuh saat
mengembuskan napas karena pelunakan dinding saluran napas.
2.1.5 Manifestasi klinis
1. Batuk dengan suara brassy atau barking
2. Sesak nafas
3. Ditemukan suara wheezing(mengi)
4. Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
5. Kelelahan
6. Apnea

2.1.6 Komplikasi
1. Pneumonia
2. Bronkitis
3. Polychondritis
4. Asma

2.1.7 Pemeriksaan Penunjang


1. Bronkoskopi
2. CT Scan dada
3. MRI dada
2.1.8 Penatalaksanaan Medis
1. Time
Invasisf minimal, bersamaan dengan pemebrian tekanan udara positif yang kontinu.
2. Tekanan udara positif kontinu
Metode menggunakan respiratory ventilation.
3. Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/ membuat saluran udara langsung
melalui sebuah insisi di trakhe (the windpipe).
2.3 Konsep keperawatan

1. PENGKAJIAN
a. Identitas
Meliputi : nama, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin,anak-ke, BB/TB, alamat.
b. Riwayat Kesehatan
1. Mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat ,keadaan umum lemah.

2. Riwayat kesehatan keluarga

3. Riwayat Kehamilan

c. Pemeriksaan Fisik
1. KU : Stidor Gagal nafas
2. TTV
TD : -
R:
S
3. KESADARAN :
4. KEPALA,MATA DAN LEHER
5. HIDUNG
6. MULUT
7. TELINGA
8. THORAK
9. ABDOMEN
10. UROGENITAL
11. EKSTREMITAS
12. INTEGUMENT
BAB III
TINJAUAN KASUS
12.1Kasus
semu

Anak berumur 2 bulan 28 hari di bawah ke rumah sakit, ibu mengatakan anak
menderita batuk & pilek serta nafas anak lebih cepat dari biasanya. Terkadang muntah sekitar
¼ gelas kecil atau sesuai yang dimakan. Pasien tidak menggigil, tidak mengalami kejang.
BAK dengan jumlah cukup, warna kuning serta bau khas. BAB tidak mengalami gangguan
warna hijau, konsistensi padat serta bau khas. Pasien masih batuk dan pilek. Anak masih
bersedia makan dan minum, BAB dan BAK tidak ada kelainan.3 hari lalu anak masih batuk
dan pilek.. Anak tampak lemas. Berat badan anak menurun dari 4,3 kg menjadi 3,5 kg. BAK
dan BAB tidak ada kelainan. Lalu anak dibawa ke RS. Kota Semarang, diperiksa Lab. Darah
dengan hasil : Hb : 9,7 g/dL ; Leu : 96.700/μl ; Tr : 1.057.000/μl ; Hc : 30,9% Dan mendapat
rujukan ke RS. Dr. Kariadi. An.A belum pernah dilakukan tindakan operasi. An.A tidak
mempunyai riwayat alergi. An.A tidak pernah jatuh / cedera sampai dirawat di RS.

12.2Pengkajian

Tanggal masuk : 30 April 2018


Jam : 19.15 WIB
Ruang : C1L2 ( Anak )
No. Reg. : C346907
Identitas
Nama : An. A
Umur : 2 bulan 28 hari
Nama Ayah : Tn. J
Nama Ibu : Ny. I
Pekerjaan Ayah : Buruh
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : Margohayu Rt/Rw 04/05, kec. Karangawen, Kab.
Demak
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Ayah : SLTA
Pendidikan Ibu : SLTA
1. Riwayat Perawatan Sekarang
Pasien menderita batuk serta pilek. Pasien tidak menggigil, tidak mengalami kejang. BAK
dengan jumlah cukup, warna kuning serta bau khas. BAB tidak mengalami gangguan warna
hijau, konsistensi padat serta bau khas. Pasien masih batuk dan pilek. Anak masih bersedia
makan dan minum, BAB dan BAK tidak ada kelainan.3 hari lalu anak masih batuk dan pilek.
Nafas anak tampak lebih cepat dari biasanya, terkadang muntah sekitar ¼ gelas kecil / sesuai
yang dimakan. Anak tampak lemas. Berat badan anak menurun dari 4,3 kg menjadi 3,5 kg.
BAK dan BAB tidak ada kelainan. Lalu anak dibawa ke RS. Kota Semarang, diperiksa Lab.
Darah dengan hasil : Hb : 9,7 g/dL ; Leu : 96.700/μl ; Tr : 1.057.000/μl ; Hc : 30,9% Dan
mendapat rujukan ke RS. Dr. Kariadi. An.A belum pernah dilakukan tindakan operasi. An.A
tidak mempunyai riwayat alergi. An.A tidak pernah jatuh / cedera sampai dirawat di RS.
2. Riwayat Keperawatan Kelahiran
 Pre Natal
Selama kehamilan ibu melakukan pemeriksaan ke bidan lebih dari 6 kali, imunisasi
TT, tidak pernah menderita sakit selama hamil.
 Intra Natal
An.A lahir ditolong oleh bidan, letak belakang kepala, spontan, langsung
menangis, berat badan lahir 2800 gram, panjang badan 50 cm, umur kehamilan 9
bulan.
 Post Natal
Bayi diasuh oleh kedua orang tua, diberikan ASI eksklusif, mulai awal bulan sudah
diberikan makanan tambahan selerac.
3. Riwayat Keperawatan Keluarga
Dari kedua keluarga tidak ada riwayat bronchomalasia
4. Riwayat Sosial
Yang mengasuh
An.A diasuh oleh kedua orang tuanya, kedua orang tua sangat menyayanginya.
Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan antara anggota keluarga baik, ada komunikasi antar anggota keluarga. Saat
dirawat di RS orang tua selalu menjaga pasien
Pembawaan secara umum
An.A terlihat kurang aktif
Lingkungan rumah
Keluarga mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih, ada jendela.
Riwayat Sosial
Pola istirahat /tidur
An.A mempunyai kebiasaan tidur siang jam 13.00 dan jika malam sering terjaga
Pola kebersihan
An.A mandi masih dibantu oleh ibunya
Pola eliminasi
An.A sebelum sakit BAB 2X sehari, BAK 8 kali sehari, setelah sakit BAB 1x sehari
2. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : GCS : E= 4, M= 6, V= 5 Composmentis
Nadi : 124x/ menit dengan kekuatan lemah
Pernafasan : 50x/ menit dengan nafas cepat dan meningkat
Suhu tubuh : 37,2 0 C
Kulit :
▪ Berkeringat, lembab, turgor baik.
▪ Warna kulit sawo matang, lembab, tidak ada bekas luka, elastis.
Mata :
▪ Konjungtiva : tidak anemis
▪ Sclera : tidak ikteric
▪ Pupil : normal berbentuk bulat, diameter 3 mm kanan kiri dan reflek
cahaya ( + ) langsung
Kepala :
▪ Rambut : warna hitam, lurus,
▪ Kulit kepala : tidak ada laserasi, kulit kepala
berminyak. Hidung :
▪ Septum deviasi tidak ada, concha normal, tidak ada polip, rongga
hidung bersih, ada cuping hidung
Telinga :
▪ Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri, bersih
▪ Liang telinga : tidak terdapat serumen
▪Fungsi pendengaran : bersih, tidak ada sekret/serumen, fungsi pendengaran tidak
ada gangguan, bentuk simetris
Mulut :
▪ Mulut bersih, tidak berbau, bibir berwarna pucat, lidah bersih, mukosa lembab
Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis.
1.4 Pemeriksaan Diagnostik
I. Laboratorium
Tanggal 9 April 2018
Hematologi
Hb : 8,20 gr/ dL
Hematokrit : 27,8 %
Erythrosit : 3,64 juta/ mmk
MCV : 76,4 fL
MCH : 22,5 pg
MCHC : 29,5 gr/ dL
Leukosit : 26,4 ribu/ mmk
Hitung Jenis Darah Tepi
Eosinofil : 2%
Basofil : 0%
Batang : 0%
Segmen : 58%
Limfosit : 30%
Monosit : 6%
Eritrosit : anisitosis ringan poikilositosis sedang
Trombosit : jumlah meningkat, bentuk normal
Leukosit : jumlah tampak meningkat, limfosit teraktivasi +, smudge cell
+ RDW : 17,4 %
MPV : 7,60 fL
BGA : pH: 7,20m, CO3: 21mmHg, pCO2: 48 mmHg, BE: -3, pO2: 75
Pengkajian

Tanggal MRS : 30 April 2018 Jam Masuk : 19.15


Tanggal Pengkajian : 30 April 2018 No. RM : C346907
Jam Pengkajian : 19.45 Diagnosa Masuk :-

IDENTITAS
Identitas anak Identitas Orang Tua
Nama : An.A Identitas Orang Tua :
Umur/Tgl lahir : 2 bulan 28 hari Nama ibu : Ny. I
Pendidikan :- Pekerjaan ayah/ibu : Buruh/Ibu
Rumah Tangga
Jenis kelamin : Laki-Laki Pendidikan ayah/ibu : SLTA
Suku/Bangsa : Jawa Pendidikan ayah/ibu : SLTA
Alamat : Margohayu RT04/0mak5 kec.
Karangawen Kab. Demak Pendidikan ayah/ibu : SLTA
Sumber informasi :-

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Keluhan Utama : Batuk & pilek serta nafas tampak lebih cepat dari biasanya
2. Riwayat Penyakit Saat ini : Batuk & pilek serta nafas tampak lebih cepat dari biasanya
Pasien tidak menggigil, tidak mengalami kejang. BAK dengan jumlah cukup, warna
kuning serta bau khas. BAB tidak mengalami gangguan warna hijau, konsistensi padat
serta bau khas.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat Kesehatan Sebelumnya : -
Riwayat Kesehatan yang lalu : -
1. Penyakit yang pernah di derita:
Demam, Kejang, Batuk pilek, Mimisan,
Lain-lain…….

2. Operasi : 3. A ergi :
l
Ya, T dak Tahun........
i Makanan, Obat, Udara, Debu, lainnya,
sebutkan…………………
4. Imunisasi :

Tanggal diberikan imunisasi


Jenis Imunisasi

B.C.G

Hepatitis B

D.P.T

Polio

Campak

Lain-lain

Riwayat kesehatan keluarga


1. Penyakit yang pernah diderita keluarga : -

2. Lingkungan rumah dan komunitas :-

3. Perilaku yang mempengaruhi keehatan :

Persepsi keluarga terhadap penyakit anak :


Riwayat nutrisi
Nafsu makan : Baik, Tidak, Mual, Muntah
Pola makan : 2x/hari, 3x/hari, > 3x/hari
Minum : Jenis……………………....., jumlah….........................cc/hari
Pantangan makanan : Ya, Tidak,
Menu makanan :……………………………………………………………………………

Riwayat pertumbuhan
1. BB saat ini :…3,5……kg, TB……58…cm, LK…38….cm, LD…41….cm, LLA…11…cm
2. BB lahir :2800……gram, BB sebelum sakit 4,3..........kg
3. Panjang badan lahir :…50..........cm
Riwayat perkembangan
1. Pengkajian perkembangan motorik halus dan kasar :

2. Tahap perkembangan berbahsa :

3. Tahap perkembangan psikososial :

4. Tahap perkembangan psikoseksual : Masalah Keperawatan :


ketidakseimbangan nutrisi

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda tanda vital
Keadaan Umum :
Tanda Vital : S : 37,2 N : 124x/menit T: RR : 50x/menit
Kesadaran Compos Mentis Apatis Somnolen S opor Koma

2. Sistem Pernafasan B1
a. Keluhan : sesak nyeri waktu nafas
Batuk produktif tidak produktifMasalah Keperawatan :
ketiakefektifan jalan nafas
Sekret :…….. Konsistensi :......................
Warna :.......... Bau :..................................
b. Irama nafas teratur tidak teratur
c. Jenis Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes
d. Suara nafas Vesikuler ya

Ronki
e. Alat bantu napas
B n vesikuler
r k Wheezing
o o tidak
Jenis................... Flow.............lpm
Lain-lain :

3. Sistem Kardio vaskuler B2


Masalah Keperawatan : Tidak ada
a. Keluhan nyeri dada ya tidak gangguan
b. Irama jantung reguler ireguler
S1/S2 tunggal ya tidak
c. Suara jantung normal murmur
gallop lain-lain.....
d. CRT...............detik
e. Akral hangat panas dingin kering
basah
f. JVP normal meningkat menurun
Lain-lain :

4. Sistem Persyarafan B3
a. GCS : ……………..
b. Refleks fisiologis patella triceps biceps
c. Refleks patologis
babinsky budzinsky kernig
d. Keluhan pusing
ya tidak
e. Pupil
Isokor Anisokor Diameter……..
f. Sclera/Konjunctiva
anemis ikterus
g. Gangguan pandangan
ya tidak Jelaskan……..
h. Gangguan pendengaran ya tidak Jelaskan……..
i. Gangguan penciuman ya tidak Jelaskan……..
j. Isitrahat/Tidur....................Jam/Hari Gangguan tidur : ........................
Masalah Keperawatan : Tidak ada
gangguan
5. Sistem perkemihan B4
a. Kebersihan Bersih Kotor
b. Keluhan Kencing Nokturi Inkontinensia

Gross hematuri Poliuria


Disuria Oliguria
Retensi Hesistensi
Anuria

c. Produksi urine : ………….. ml/hari Warna…… Bau………..


d. Kandung kemih : Membesar ya tidak
Nyeri tekan ya tidak
e. Intake cairan oral : ……… cc/hari parenteral................cc/hari
f. Alat bantu kateter ya tidak
Jenis :............. Sejak tanggal : .........
Lain-lain :

Masalah Keperawatan : Tidak ada


6. Sistem pencernaan B5 gangguan
a. Mulut bersih kotor berbau
b. Mukosa lembab kering stomatitis
c. Tenggorokan sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan
d. Abdomen tegang kembung ascites
Nyeri tekan ya tidak
Luka operasi ada tidak Tanggal operasi : .............
Jenis operasi :.............. Lokasi : ................
Keadaan : Drain ada tidak
Jumlah :........... Warna :...................
Kondisi area sekitar insersi :...............
e. Peristaltik.................x/menit
f. BAB : ......................x/hari Terakhir tanggal : ..............
Konsistensi keras lunak cair lendir/darah
g. Diet i. P si kan Lain-lain:
h. Nafsu makan or ma
padat luna tidak cair
baik habis menurun Frekuensi:......x/hari
k Keterangan : ...........

7. Sistem muskulo skeletal dan integumen B6


a. Pergerakan sendi bebas terbatas
b. Kekuatan otot
Masalah Keperawatan : Tidak ada
gangguan

c. Kelainan ekstremitas ya tidak


d. Kelainan tulang belakang ya tidak
e. Fraktur ya tidak
f. Traksi / spalk /gips ya tidak
g. Kompartemen syndrome ya tidak
h. Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
i. Turgor baik kurang jelek
j. Luka jenis :........... luas : ......... bersih kotor
Lain-lain:

8. Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjat tyroid ya tidak
Masalah Keperawatan : Tidak
Pembesaran Kelenjar getah beningya tidak ada gangguan

Hipoglikemia ya tidak
Hiperglikemia ya tidak
Luka gangren ya tidak
Lain-lain:

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
Ekspresi afek dan emosi : Senang, Sedih, Menangis, Cemas
Marah, Diam, Takut, Lainnya…………………….
Hubungan dengan keluarga : Akrab, Kurang akrab
Dampak hospitalisasi bagi anak :
Masalah keperawatan : Tidak ada
gangguan
Dampak hospitalisasi bagi orang tua :

PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN


a. Mandi :............. x/hari f. Ganti pakaian...................x/hari
b. Keramas :....................x/hari g. Sikat gigi.........................x/hari
c. Memotong kuku :..................
d. Merokok : ya tidak
e. Alkohol : ya tidak

Masalah Keperawatan : Tidak ada


gangguan

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG )


Laboratorium
Tanggal 9 April 2018
Hematologi
Hb : 8,20 gr/ dL
Hematokrit : 27,8 %
Erythrosit : 3,64 juta/ mmk
MCV : 76,4 fL
MCH : 22,5 pg
MCHC : 29,5 gr/ dL
Leukosit : 26,4 ribu/ mmk
Hitung Jenis Darah Tepi
Eosinofil : 2%
Basofil : 0%
Batang : 0%
Segmen : 58%
Limfosit : 30%
Monosit : 6%
Eritrosit : anisitosis ringan poikilositosis sedang
Trombosit : jumlah meningkat, bentuk normal
Leukosit : jumlah tampak meningkat, limfosit teraktivasi +, smudge cell
+ RDW : 17,4 %
MPV : 7,60 fL
BGA : pH: 7,20m, CO3: 21mmHg, pCO2: 48 mmHg, BE: -3, pO2: 75

Terapi

Nama Obat Dosis Nama Obat Dosis

DATA TAMBAHAN LAIN :


TINDAKAN OPERASI :

Tuban, ……,....................2012

(………………………)

3.3 Analisa data


NO DATA ETIOLOGI DX KEP
1. DS: Ibu mengatakan Kelainan kongenital Gangguan pertukaran gas
nafas anak tampak b/d ketidakseimbangan
lebih cepat Definisi pada cairan ventilasi-perfusi
kartilago
DO: -retraksi dada
- cuping hidung
Menutup saluran
-RR: 50 x/menit pernafasan
-pH: 7,20
-HCO3: 21mmHg Sesak nafas
-pCO2: 48 mmHg
Penurunan suplai O2
-BE: -3
-pO2: 75
Gangguan pertukaran
gas
2. DS : Orang tua pasien Akumulasi cairan yang Pola napas tidak efektif b/d
mengatakan anaknya berlebihan kelemahan otot pernafasan
sesak napas sejak 3
hari yang lalu disertai
batuk Di rongga pleura
dan pilek.
DO : - px terlihat
kesulitan bernapas Penurunan ekspansi
-RR 50x/menit paru
-terdapat retraksi otot
dada
-napas cuping hidung Sesak nafas

-terdapat suara ronchi


basah halus lobus Pola nafas tidak efektif
bawah

3. DS : Orang tua Proses peradangan Ketidakseimbangan nutrisi b/d


mengatakan anak pada rongga pleura kurangnya asupan makanan
terkadang
muntah sekitar ¼ gelas Pengeluaran endrogen
kecil/sesuai yang dan pirogen
dimakan. orang tua
mengatakan nafsu Febris
minam
ASI anak menurun.
DO: - BB anak Demam
menurun dari 4,3 kg
Hipertermi
menjadi 3,5
kg. Metabolisme tubuh
Hb: Hb : 8,20 gr/ dL meningkat

Ketidakseimbangan
nutrisi

3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Pola napas tidak efektif b/d kelemahan otot pernafasan
3. Ketidakseimbangan nutrisi b/d kurangnya asupan makanan

3.5 INTERVENSI KEPERAWATAN


NO DX Kep Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan pertukaran Tujuan: 1.Posisikan pasien 1.Posisikan pasien
gas b/d Gas exchange, untuk semi fowler untuk
ketidakseimbangan Keseimbangan memaksimalkan mengurangi sesak
ventilasi-perfusi asam ventilasi
basa, Elektrolit,
ventilation, Vital 2.Lakukan 2. Fisioterapi dada
Sign Status fisioterapi dada merupakan strategi
Setelah dilakukan jika perlu untuk
tindakan mengeluarkan
keperawatan secret
selama
3x24jam gangguan 3.Keluarkan sekret 3.Untuk
pertukaran pasien dengan suction mengeluarkan
teratasi dengan bila secret yang tertahan
kriteria hasil: perlu dari jalan napas.
a. peningkatan
ventilasi dan 4.Auskultasi suara 4.Adanya bunyi
oksigenasi yang nafas, catat adanya nafas tambahan
adekuat suara tambahan mengidentifikasikan
b. Paru-paru dan adanya pernafasan.
bebas dari tanda
tanda distress 5.Berikan 5.Pemberian
pernafasan kolaborasi brongkodilator via
c. AGD dalam bronkodilator inhalasi akan
batas langsung menuju
normal area broncus yang
mengalami
spasmesehingga
lebih cepat
berdilasi.

6.Monitor 6.Untuk mengetahui


respirasi dan status perkembangan
O2 status kesehatan
pasien dan
mencegah
komplikasi lanjutan

7.Catat pergerakan 7.Melakukan


dada, amati pemeriksaaan fisik
kesimetrisan, pada paru dapat
penggunaan otot mengetahui
tambahan, retraksi kelainan yang
otot terjadi pada klien.
supraclavicular
dan intercostal

8. Monitor TTV, 8.Perubahan


AGD, elektrolit tekanan darah dapat
dan status mental menunjukkan efek
hipoksemia
sistemik pada
fungsi jantung.
2. Pola napas tidak Tujuan: 1.posisikan pasien 1. Posisikan pasien
efektif b/d kelemahan Setelah dilakukan untuk semi fowler untuk
otot pernafasan tindakan memaksimalkan mengurangi sesak
keperawatan ventillaasi
selama
3x24 jam . 2.Pertahankan 2.Takipnea
dibuktikan dengan jalan nafas yang biasanya ada pada
kriteria hasil : paten beberapa derajatdan
a. Tidak ada dapat ditemukan
suara napas pada penerimaan
tambahan atau selama stress
b. Tidak terjadi 3.Observasi 3.Ventilasi mekanik
sianosis adanya tanda seperti alat bantu
c. Tanda Tanda tanda hipoventilasi bernafas berupa
vital dalam masker
rentang 4. Monitor adanya 4.Dengan
normal kecemasan pasien mengetahui tingkat
(tekanan terhadap kecemasan klien,
darah, nadi, Oksigenasi sehingga
pernafasan) memudahkan
tindakan
selanjutnya

5.Monitor vital 5. Perubahan vital


sign sign (suhu)
merupakan tanda
infeksi.

6.Informasikan 6.Memberikan
pada keluarga beberapa cara untuk
tentang tehnik mengatasi dan
relaksasi mengontrol dipsnea
untuk dan menurunan
memperbaiki pola jebakan udara
nafas.
7.Monitor pola
7.untuk mengetahui
nafas perubahan pola
nafas
3. Ketidakseimbangan Tujuan : 1.Kolaborasi 1. untuk memenuhi
nutrisi b/d kurangnya Setelah dilakukan dengan ahli gizi kebutuhan nutrisi
asupan makanan tindakan untuk untuk mengejar
keperawatan selam pemenuhan pertumbuhan dan
3x24 jam nutrisi. perkembangan anak
ketidakcukupan
nutrisi terpenuhi 2.Monitor adanya 2. mengetahui
dengan kriteria penurunan BB kemajuan dalam
hasil peningkatan BB
:
1. asupan makanan 3.Monitor turgor 3. Mengetahui
dan cairan bayi kulit, kekeringan, hidrasi pasien
tercukupi. rambut kusam, dan
2. terjadinya Hb.
penurunan
frekuensi 4. Monitor intake 4. Meningkatkan
muntah. nuntrisi intake makanan dan
3. Hemoglobin mencegah mual
dalam batas
normal
4. Berat badan
mengalami
peningkatan dalam
rentang normal.
3.6 IMPLEMENTASI Dan EVALUASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI JAM / EVALUASI SOAP TTD
TGL
1  Memposisik 30 April S:Ibu mengatakan
an pasien 2018 nafas anak tampak
untuk 21.00 lebih cepat
memaksima O: -retraksi dada:
lkan normal
ventilasi - cuping hidung
 Mengeluark 21.30 -RR: 20 x/menit
an sekret -pH: 7,20

dengan -HCO3: 21mmHg

suction -pCO2: 48 mmHg

kolaborasi -BE: -3

dengan -pO2: 75

medis A: Masalah teratasi


22.00 P: Hentikan intervensi
 Memonitor
pernafasan
dan kondisi
lingkungan
 Catat upaya 22.30 S : Orang tua pasien
penafasan mengatakan anaknya
termasuk sesak napas sejak 3
penggunaan hari yang lalu disertai
otot bantu batuk
pernafasan dan pilek.
 Tinggikan 23.00 O :- nafas px kembali

kepala bayi teratur

dan bantu -RR 20x/menit

ubah posisi -terdapat retraksi otot

 Mempertah 23.30 dada


-napas cuping hidung
ankan jalan
A : masalah teratasi
nafas yang
paten P : Hentikan intervensi
 Memonitor 08.00
pola nafas
 Menginfor 08.30
masikanpad
a keluarga
tentang
teknik
relaksasi
untuk
memperbai
ki pola
nafas

 Memonitor 09.00 S:Orang tua


adanya mengatakan anak
penurunan terkadang
BB dan muntah sekitar ¼ gelas
 Memonitor 09.30 kecil/sesuai yang
adanyaturgo dimakan
r kulit O: :
 Memonitor 10.00 - BB anak naik dari
rambut 3,5 kg menjadi 4,0 kg.
kusam, Hb: Hb : 8,20 gr/ Dl
wajah A: Masalah teratasi
pucat, dan P: Hentikan intervensi
kekeringan
konjungtiva
 Memonitor 11.00
intake nutri
dengan
kolaborasi
medis
BAB IV

PEMBAHASA

Bronkomalsia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungn tulang rawan
berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (dibawah rakea,atau tenggorokan).
Tulang rawan melemah biasanya menyempi lebih mudah selama ekspiresi dan
memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi menjadi terperangkap.
Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.
Bronkhomalasia di klasifikasikan menjadi 2 yaitu Bronkomalasia primer dan
bronkhomalasia sekunder
Penyebab Bronkhomalasia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital)
dan mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa
tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.
Dari data yang diperoleh dalam pengkajian yang meliputi Riwayat Perawatan
Sekarang , Riwayat Keperawatan Kelahiran, Riwayat Keperawatan Keluarga dan
Riwayat Sosial , kasus bronkhomalasia diatas didapatkan diagnosa keperawatan yaitu
Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, Pola napas tidak
efektif b/d kelemahan otot pernafasan, Ketidakcukupan nutrisi b/d faktor biologis.
Dari diagnosa yang didapat, perawat dapat melakukan intervensi serta implementasi
keperawatan kepada pasien
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan
berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan).tulang
rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang
waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap.Biasanya banyak menyerang
pada anak usia kurang dari 6 tahun. (Children’s National Health System,2016)
Bronchomalasia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin berhubungan
d engan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan
baik.
Bronkomalasia terdapat 2 jenis yaitu bronkomalasia primer dan bronkomalasia
sekunder. Bronkomalais primer disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
diklasifikasikan sebagai kongenital sedangkan bronkomalasia sekunder merupakan kelainan
didapat (bukan kongenital) disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari pelebaran
pembuluh-pembuluh darah, cincin vascular, atau kista bronkogenik. Pemeriksaan penunjang
dapat dilakukan dengan bronkoskopi, CT-Scan dada, dan MRI dada. Komplikasi yang dapat
terjadi antara lain pneumonia,bronchitis, polychondritis, dan asma.
5.2 SARAN
Bagi petugas kesehatan
Sebaiknya memeriksa keadaan bayi secara lengkap dikarenakan masalah bronkomalasia
sering terjadi pada saat lahir, sehingga saat terdeteksi secara dini maka akan lebih cepat untuk
penanganannya.
DAFTAR PUSTAKA
IDAI.Deklarasi Surabaya.Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak-XIV. Surabaya: 2018

Ngastiyah, 2006. Perawatan anak sakit,Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Children’s National Health System,2016

Anda mungkin juga menyukai