Dosen Pengajar :
Ns. Helena Golang, S.Kep., M.Kep.,Sp.
Disusun Oleh :
Dhea Dela Pratiwi (1032191012)
Zuhriyana Nilam Sari (1032191051)
Riska Alya Alawiyah (1032191054)
Puji Syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Patofisiologi Kelaninan Kongenital pada Digestive dan Asuhan Keperawatan
pada anak: Hirschprung”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Ns. Helena Golang, S.Kep., M.Kep.,Sp.pada mata kuliah Keperawatan Anak II.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang asuhan
keperawatan Hirschprung bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ns. Helena Golang, S.Kep., M.Kep.,Sp. selaku
dosen mata kuliah Keperawatan Anak III yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Hirschprung ..........................................................................
2.2 Klasifikasi Hirschprung ......................................................................
2.3 Etiologi Hirschprung .........................................................................
2.4 Patoflodiagram Hirschprung...............................................................
2.5 Manifestasi klinis Hirschprung............................................................
2.6 Pemeriksaan penunjang atau diagnostic Hirschprung.........................
2.7 Penatalaksanaan medis Hirschprung...................................................
2.8 Komplikasi Hirschprung.....................................................................
2.9 Asuhan keperawatan Hirschprung.......................................................
2.1 Definisi
2.2 Klasifikasi
2.3 Etiologi
besar.
2.4 Patflodiagram
Secara normal, neural crest-derived neuroblast terlihat pada
perkembangan esofagus pada masa gestasi minggu ke-5. Sel ini akan
mengalami migrasi ke arah craniocaudal kemudian memasuki fase
perkembangan usus pada usia gestasi minggu ke-5 sampai ke-12 (Amiel,
et al., 2001; Georgeson, et al., 2010). Abnormalitas seluler dan molekuler dalam
perkembangan enteric nervous system, yaitu tidak sempurnanya migrasi
neural crest cells adalah penyebab utama Hirschsprung’s disease. Fenotif
Hirschsprung disebabkan oleh besarnya kemungkinan abnormalitas selama
perkembangan enteric nervous system dan menahan migrasi neural crest-
derived cells. Semakin dini migrasi nueral crest tertahan, maka akan semakin
panjang segmen usus yang tidak memiliki sel ganglion (aganglionosis). Faktor
lain yang juga dicurigai sebagai penyebab berkembangnya Hirschsprung’s
disease antara lain berubahnya matriks 9 ekstraselular, abnormalitas faktor
neutrophic, dan neural cell adhesion molecules (George-son, 2010).
2.8 Komplikasi
a. Obstruksi usus
b. Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
c. Konstipasi
d. Entrokolitis
e. Struktur anal dan inkontinensia (post operasi)
f. Sepsis
g. Defisiensi gizi
a. Identitas
Penyakit ini sebagian besar ditemukan pada bayi cukup bulan dan
merupakan kelainan tunggal. Jarang pada bayi prematur atau bersamaan
dengan kelainan bawaan lain. Pada segmen aganglionosis dari anus
sampai sigmoid lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak
perempuan. Sedangkan kelainan yang melebihi sigmoid bahkan seluruh kolon
atau usus halus ditemukan sama banyak pada anak laki-laki dan perempuan
(Ngastiyah, 1997).
b. Riwayat Kesehatan
- Keluhan utama
Obstipasi merupakan tanda utama dan pada bayi baru lahir. Trias yang
sering ditemukan adalah mekonium yang lambat keluar (lebih dari 24 jam
setelah lahir), perut kembung dan muntah berwarna hijau. Gejala lain
adalah muntah dan diare.
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit ini diturunkan kepada anaknya.
c. Pemeriksaan Fisik
3. Implementasi
4. Evaluasi
Amiel, J., & Lyonnet, S. (2001). Hirschprung disease, associated syndromes, and
genetics: a review. Journal of medical genetics. 38(11), 729-739
Carpenito, Lynda Juall. (2003). Buku saku diagnosis keperawatan. Jakarta: ECG
Izadi. M., Mansour-Ghanaei, F., Jafarshad, R., Joukar, F., Bagherzadeh, A.H., &
Tareh, F. (2007). Clinical manifestations of hirasprung disease: a 6-year
course review on admitted patients in Guilan, North Province of Iran.
Iranian Cardiovascular Research Journal. 1(1),25-31.