(NSA 417)
MODUL 2
GANGGUAN PERDARAHAN
DISUSUN OLEH
B. Etiologi
1. Etiologi pembekuan darah pada masa kehamilan:
Selama trimester pertama Tidak dapat dipungkiri bahwa perdarahan atau
bercak di trimester pertama bisa berartikeguguran (sejenis keguguran), tetapi juga
bisa menandakan masalah lain. Sekitar separuhwanita yang mengalami perdarahan
vagina trimester pertama mengalami keguguran. Itumungkin terdengar menakutkan,
Pertama (bisa dari iritasi ringan pada leher rahim setelah hubungan seksul
atau dari pemeriksaanmedis). Namun, perdarahan vagina pada trimester kedua atau
ketiga biasanya berarti bahwaAnda perlu ke dokter segera, terutama jika perdarahan
berat dan merah atau disertai dengangejala lain (seperti sakit perut atau
kontraksi).Perdarahan pada trimester kedua atau ketiga bisa menunjukkan kondisi
serius, sepertisolusio plasenta atau plasenta previa .
Solusio plasenta adalah ketika semua atau sebagian plasenta tiba-tiba
terpisah dari uterussetelah minggu ke 20 kehamilan. Ini adalah kondisi langka, terjadi
pada sekitar satu dari setiap100 kehamilan, biasanya pada trimester ketiga, dan
dapat memicu kelahiran prematur ataukelahiran mati. Anda mungkin merasakan
kontraksi dan sakit perut bersamaan dengan pendarahan.
Placenta previa adalah suatu kondisi di mana plasenta berada di tempat
yang rendah danentah agak atau seluruhnya menutupi serviks. Dapat menyebabkan
pembatasan pertumbuhan pada bayi dan perdarahan fatal (kehilangan darah) pada
ibu, di antara komplikasi lainnya.Seorang wanita yang didiagnosis dengan plasenta
previa biasanya harus pergi ke tempat tidur,sering di rumah sakit. Placenta previa
juga langka, terjadi pada sekitar satu dari setiap 200 kehamilan.Kesimpulannya,
pendarahan vagina selama kehamilan dapat memiliki banyak penyebabyang
berbeda-beberapa serius dan beberapa tidak. Karena sulit untuk mengetahui
perbedaannya,selalu hubungi dokter Anda segera untuk meminta nasihat ketika
mengalami pendarahan pada titik mana pun selama kehamilan.
2. Etiologi Pembekuan Darah Pada Post Partum
Post partum awal, kelainan sistem koagulasi dan platelet biasanya tidak
menyebabkan perdarahan yang banyak, hal ini bergantung pada kontraksi uterus
untuk mencegah perdarahan. Deposit fibrin pada tempat perlekatan plasenta dan
penjendalan darah memiliki peran penting beberapa jam hingga beberapa hari
setelah persalinan. Kelainan pada daerah ini dapat menyebabkan perdarahan post
partun sekunder atau perdarahan eksaserbasi dari sebab lain, terutama trauma.
C. Klarifikasi
Deep Vein Trombosis (DVT) Penggumpalan darah jenis ini terbentuk dari
jaringan di dalam vena dan umumnyamempengaruhi vena ekstermitas bawah.
Penggumpalan terjadi dalam pembuluh darahdan tidak dapat dilihat melalui kulit. Hal
ini terjadi terutama di betis kecuali selamakehamilan maka bekuan biasanya terletak
dalam panggul dan paha.
Portal Vein Trombosis (PVT) :Jenis trombosis mempengaruhi pembuluh darah
portal yang dapat menyebabkanhipertensi portal sehingga menghasilkan penurunan
aliran darah ke hati. Hal ini diketahuidapat menyebabkan gangguan pada splen.
Penyebab trombosis adalah karena kanker dihati, pankreas dan perut serta abses
hati. Infeksi pusar adalah penyebab umum daritrombosis vena portal pada bayi baru
lahir.
E. Gejala Klinis
Gangguan pembekuan pada masa kehamilan
Kelainan pembekuan darah kongenital dan didapat berperan signifikan pada
kejadian perdarahan postpartum primer tetapi jarang terjadi hanya sekitar 3%.
Penyakit von Willebrand merupakan contoh penyakit koagulopati yang penting yang
dapat meningkatkan risiko perdarahan postpartum. Gangguan pembekuan darah
Trombus yang kecil tidak menimbulkan gejala apapun. Namun bila trombus
Sudah menyumbat sehingga aliran darah menurun maka akan timbul gejala. Gejala
yang umum adalah rasa nyeri akibat sel-sel tubuh tidak mendapat suplai oksigen.
Gejala lainnya adalah kulit akan teraba dingin, juga nadi terasa lemah akibat
sumbatan.
Seorang wanita hamil yang sehat dapat kehilangan darah sebanyak 10%
dari volume total tanpa mengalami gejala-gejala klinik yang nyata. Gejala klinik baru
tampak apabila kehilangan darah telah mencapai 20%.9
Perdarahan tidak hanya terjadi pada mereka yang memiliki faktor risiko
tapi
pada setiap persalinan kemungkinan terjadi perdarahan selalu ada. Jika perdarahan
terus berlanjut akan menimbulkan tandatanda syok dengan gambaran klinisnya
berupa perdarahan terus-menerus dan keadaan pasien secara berangsur-angsur
menjadi jelek. Denyut nadi menjadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun,
pasien berubah pucat dan ekstrimitas dingin, serta nafas menjadi sesak dan
terengah-engah.
Berdasarkan definisi dari perdarahan postpartum yaitu perdarahan yang
terjadi segera setelah partus (persalinan), sebanyak 500 ml pada persalinan per
vaginam atau lebih dari 1000 ml pada seksio sesarea. Cara yang paling tepat untuk
menentukan apakah seseorang mengalami perdarahan postpartum adalah dengan
menghitung kehilangan darah yang terjadi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
mengukur atau memperkirakan jumlah darah yang hilang saat persalinan.
Syok Hemoragik
Syok dapat didefinisikan sebagai adanya ketidaksesuaian antara sirkulasi volume
darah dan kapasitas bantalan vascular. Pada syok hemoragik, ketidaksesuaian ini
terjadi akibat perdarahan, yang pada mulanya menyebabkan hipotensi. Sebagai
respon terhadap penurunan tekanan darah, kelenjar adrenal melepaskan
Katekolamin, yang menyebabkan aliran darah dialihkan dari daerah yang tidak vital
seperti kulit, ginjal, usus, otot dan uterus dengan vasokontriksi, dan dialihkan ke otak
F. Komplikasi
Pembekuan darah di plasenta . Plasenta tumbuh di rahim Anda (rahim) dan
memasok bayi dengan makanan dan oksigen melalui tali pusat. Bekuan darah di
plasenta dapatmenghentikan aliran darah ke bayi Anda dan membahayakan bayi
Anda.
H. Pencegahan
Bergerak (Darah bisa menumpuk di kaki saat Anda duduk dalam waktu lama.
Bila pekerjaan Anda menuntut untuk duduk dalam waktu lama, sebaiknya luangkan
waktu berjalan-jalan setiap 1 atau 2 jam)
Hidup sehat (Segera ubah kebiasaan buruk seperti merokok atau makan
berlebih agar berat badan tetap normal. Selain itu, minumlah banyak air untuk
mengurangi risiko penggumpalan darah). Hati-hati dengan obat-obatan tertentu
(Risiko DVT juga dapatmeningkat saat mengonsumsi pil kontrasepsi. DVT juga bisa
diturunkan dari keluargayang telah mengalami penyakit ini).
Mengetahui tanda dan gejala (DVT terkadang sulit diidentifikasi karena gejala
yangditunjukkan hampir sama dengan gangguan lain. Perhatikan bila kaki
menunjukkangejala seperti membengkak, sakit, kemerahan, mengalami perubahan
warna, dan kulitterasa hangat saat dipegang. Bila gumpalan darah sudah menjalar
ke paru-paru biasanyadapat menimbulkan sesak napas secara tiba-tiba).
Lebih proaktif (Bila tubuh menunjukan gejala pembekuan darah, cedera, atau
akanmelakukan operasi, maka segeralah berkonsultasi ke dokter. Informasikan
kepada ahlimeida bila sedang mengonsumsi pil kontrasepsi, pernah menjalani
operasi, melakukan perjalanan panjang, atau cedera dalam 8 minggu sebelumnya
I. Latihan
1. Jelaskan yang dimaksud pembekuan darah pada masa kehamilan?
2. Sebutkan penyebab pembekuan darah pada masa kehamilan:
3. Sebutkan tanda dan gejala pembekuan darah pada masa kehamilan !
4. Jelaskan dan Sebutkan dampak pembekuan pendarahan pada masa
kehamilan !
5. Bagaimana pencegahan pada pembekuan darah pada masa kehamilan
D. Kunci Jawaban
1. Pembekuan darah (juga disebut trombosis) adalah massa ataurumpun darah
E. Daftar Pustaka
1. Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah: Buku Saku dari
Brunner &Suddarth. Hal. 184. Jakarta: EGC.
2. Bulechek, Gloria M. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC) 6th ed.
Missouri:Elsevier Inc.
3. Corwin Elizabeh.J.2009 Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 9 Alih
bahasa
Tim penerbit PSIK UNPAD, Jakarta: EGC.
4. Damayanti. Ika Putri. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komperehensif
pada
Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: DeepublishDino W.
5. Ramzi, M.D., C.M., And Kenneth V. Leeper, M.D. 2004. DVT and Ppart
II.Treatment and Prevention. American Academy of Family.Geinberg at al. 1998.
Critical Decisions in Thrombosis and Hemostatis. London:
6. B. CDecker IncGrace, Pierce A. dan Borley, Neil R. 2006. At a Glance Ilmu
Bedah. Ed. 3. Hal. 156-157.Jakarta: Penerbit Erlangga.Hamilton, Persis Mary.
1995.
7. Dasar – dasar keperawatan Maternitas. Jakarta:EGC
http://healthosphere.com/thrombosis/#venous-thrombosis.diakses padatanggal
15 Maret2016.