Pemeriksaan fisik harus dimulai dengan penilaian keadaan umum pasien yang mencakup :
1. Kesan keadaan sakit, termasuk fasies dan posisi pasien,
2. Kesadaran
3. Kesan status gizi
Dengan menilai keadaan umum pasien dapat diperoleh kesan pasien dalam keadaan distress akut
yang memerlukan pertolongan segera, ataukah pasien dalm keadaan yang relative stabil sehingga
pertolongan dapat diberikan setelah pemeriksaan fisik yang lengkap.
(Menurut Buku Diagnosis Fisis Pada Anak, hal 22-23)
Gejala klinik
Masa tunas
Panas
Mual muntah
Nyeri perut
rotavirus
17-72
+
sering
Tenesmus
Nyeri kepala
Lamanya sakit
5-7 hari
Volume
Frekuensi
Konsistensi
Darah
Bau
Warna
sedang
5-10x/hari
cair
langu
Kuning-hijau
Leukosit
Lain-lain
anoreksi
Shigella
24-48
++
jarang
Tenesmus
salmonella
6-72
+
sering
Tenesmmus
kolera
48-72
Sering
kramp
Kramp
+
>7 hari
Sifat tinja
sedikit
>10x/hari
lembek
Kolik
+
3-7 hari
3 hari
Merah-hijau
sedikit
sering
lembek
kadang
busuk
kehijauan
banyak
Terus-menerus
cair
Amis khas
Seperti air cucian
+
Kejang
+
Sepsis +
beras
_
KESADARAN
Komposmentis : pasien sadar sepenuhnya dan memberi respon yang adekuat terhadap
Somnolen : yakni tingkat kesadaran yang lebih rendah daripada aptik, pasien tampak
mengantuk, selalu ingin tidur, ia tidak responsive terhadap stimulus ringan, tetapi masih
memberikan respon terhadap stimulus yang agak keras, kemudian tertidur lagi.
Sopor : pada keadaan ini pasien tidak memberikan respons ringan maupun sedang, tetapi
masih memberikan sedikit respons terhadap stimulus yang kuat, refleks pupil terhadap
cahaya tidak ada, ini adalah tingkat kesadaran yang palking rendah.
Delirium : keadaan kesadaran yang menurun serta kacau, biasanya disertai dengan
disorientasi, iritatif, dan salah persepsi terhadap rangsangan sensorik hingga sering terjadi
halusinasi.
(Buku Diagnosis Fisis Pada Anak, Hal 24-25)