Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 9 :

Dewi Purnamasari
Diky Haerul Saleh
Melinda Amalia Malik
DEFINISI...

Trauma kelahiran adalah kelahiran pada bayi baru lahir yang


terjadi karena trauma kelainan akibat tindakan, cara persalinan /
gangguan yang diakibatkan oleh kelainan fisiologik persalinan
(Sarwono Prawirohardjo, 2001 :229)
Next...

 Trauma lahir adalah trauma pada bayi yang diterima


dalam atau karena proses kelahiran. Istilah trauma
lahir digunakan untuk menunjukkan trauma mekanik
dan anoksik, baik yang dapat dihindarkan maupun
yang tidak dapat dihindarkan, yang didapat bayi pada
masa persalinan dan kelahiran.
ETIOLOGI...
Menurut A.H. Markum dkk (1991 : 266) penyebab terjadinya
trauma persalinan yaitu sebagai berikut:

 Makrosomia (berat bayi baru lahir lebih dari 400 gram)

 Mal presentasi (bagian terendah janin yang tidak sesuai)

 Presentasi ganda (bagian terendah janin lebih dari 1 bagian)


Next...

 Disproporsi sephalo pelvik (ketidak sesuaian


panggul dan kepala janin)
Kelahiran dan tindakan (proses persalinan yang
tidak spontan tapi dengan menggunakan alat)
Next...

 Persalinan lama (persalinan yang lebih dari 24


jam)
 Persalinan presipitatus (persalinan dimana gejala
Kala I tidak dirasakan sakit dan berakhir dengan
lahirnya bayi)
 Bayi kurang bulan (bayi lahir dengan usia
kehamilan 22 – 26 minggu)
 Distosia bahu (kemacetan bahu)
MACAM-MACAM TRAUMA KELAHIRAN

1. Susunan saraf 3. Jaringan lunak


Paralisis Pleksus Brakialis

Paralisis Nervus Frenikus  Caput succedaneum


Kerusakan Medulla Spinalis  Sefalohematoma
Paralisis Pita Suara  Perdarahan Subafoneurosis
 Trauma Muskulus
2. Fraktur (Patah Tulang) Sternokleido-Mastoideus
Fraktur Tulang Tengkorak  Perdarahan Subkunjungtiv
Fraktur Tulang Klavikula  Nekrosis Jaringan Lemak
Fraktur Tulang Humerus
Subkutis
Fraktur Tulang Femur
Caput succedaneum
Definisi...

 Caput succedaneum ini ditemukan biasanya pada


presentasi kepala, sesuai dengan posisi bagian yang
bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi oedema
sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh
darah. Caput succedaneum tidak memerlukan
pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah
2-5 hari.(Sarwono Prawiroharjo.2002)
Etiologi...

 Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya caput


succedaneum pada bayi baru lahir (Obstetri
fisiologi,UNPAD, 1985, hal 254), yaitu :

 Persalinan lama
 Persalinan dengan ekstrasi vakum
 His cukup kuat, makin kuat his, makin besar caput
suksedaneum
Menurut Nelson dalam Ilmu Kesehatan Anak
(Richard E, Behrman.dkk.2000), tanda dan gejala yang
dapat ditemui pada anak dengan caput succedaneum adalah
sebagi berikut :
1) Adanya edema dikepala berwarna kemerahan
2) Pada perabaan teraba lembut dan lunak
3) Edema melampaui sela-sela tengkorak
4) Batas yang tidak jelas
5) Biasanya menghilang 2-3 hari tanpa pengobatan

MANIFESTASI KLINIS
Melakukan diagnosa banding dengan menggunakan
foto rontgen (X-Ray) terkait dengan penyerta caput
succedaneum yaitu fraktur tengkorak, koagulopati dan
perdarahan intrakranial. (Meida.2009)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Berikut adalah penatalaksanaan secara umum yang bisa
diberikan pada anak dengan caput succedaneum :
1. Bayi dengan caput succedaneum diberi ASI langsung dari ibu tanpa
makanan tambahan apapun, maka dari itu perlu diperhatikan
penatalaksanaan pemberian ASI yang adekuat dan teratur.
2. Bayi jangan sering diangkat karena dapat memperluas daerah
edema kepala.
3. Atur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal
4. Mencegah terjadinya infeksi
5. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi.
6. Awasi keadaan umum bayi.

PENATALAKSANAAN
1) Infeksi
Infeksi pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit
kepala terluka.
2) Ikterus
Pada bayi yang terkena caput succedanieum dapat
menyebabkan ikterus karena inkompatibilitas faktor Rh atau
golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi.
3) Anemia
Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena caput
succedanieum karena pada benjolan terjadi perdarahan yang
hebat atau perdarahan yang banyak.

KOMPLIKASI
PATOFISIOLOGI

Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras


pada kepala ketika memasuki jalan lahir sehingga
terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai
pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstra vaskuler.
Benjolan caput ini berisi cairan serum dan sering
bercampur dengan sedikit darah.
Pemeriksaan Diagnostik

 Melakukan diagnosa banding dengan


menggunakan foto rontgen (X-Ray) terkait dengan
penyerta caput succedaneum yaitu fraktur
tengkorak, koagulopati dan perdarahan
intrakranial. (Meida.2009)
KOMPLIKASI

 1) Infeksi
 Infeksi pada caput succedaneum bisa terjadi karena
kulit kepala terluka.
 2) Ikterus
 Pada bayi yang terkena caput succedanieum dapat
menyebabkan ikterus karena inkompatibilitas faktor Rh
atau golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi.
 3) Anemia
 Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena caput
succedanieum karena pada benjolan terjadi
perdarahan yang hebat atau perdarahan yang
banyak.
 ASUHAN KEPERAWATAN

A.Pengkajian
 Biodata: didapatkan pada bayi baru berumur beberapa hari.
 KeluhanUtama: adanya benjolan di kepala
 Riwayat Penyakit Sekarang
Oedema pada kepala terasa lembut dan lunak dengan batas
tidak jelas
Organ tubuh yang lain relatif seperti bayi normal
 Riwayat Penyakit Dahulu
Dalam proses persalinan bayi lahir dengan bantuan vacuum
ekstrasi
Proses persalinan bayi lama
 ADL (Activity Daily Life)
 Pola Nutrisi
Pemberian ASI yang adekuat
 Pola Aktivitas
Tidak sering diangkat agar benjolan tidak meluas
 Pola Istirahat
Biasanya bayi sering tidur
 Pola Eliminasi
Jumlah output sesuai dengan intake yang dikeluarkan
 Pola Personal Hygiene
Pasien diseka di tempat tidur
 Pemeriksaan Umum
 Pemeriksaan Umum
 Keadaan Umum
1)TTV
Nadi : 180 x/mnt, pada menit I, kemudian turun sampai 120-
140x/mnt
RR : 80 x/mnt, pada menit I, kemudian menurun setelah tenang
40x.mnt
Suhu : 365oC – 374oC
2)Kesadaran Composmentis
3)Pemeriksaan Fisik
Kepala : Terdapat benjolan di kepala berwarna kemerahan, teraba
lembut, lunak
Thorax : Lingkar dada 30 – 38 cm
Genetalia : - Sesuai umur kehamilan
- Bila bayi kurang bulan,Pada bayi laki-laki, testis belum turun,
pada bayi wanita labia mayora belum menutupi labia minora
Ekstrimitas : Aktif
Integumen : Kulit badan dan ekstremitas kemerah-merahan
Diagnosa Keperawatan

 1. Gangguan rasa nyaman berhubungan


dengan trauma jaringan perinatal.
 2. Ansietas berhubungan dengan ketidak tahuan
status kesehatan anak.
 3. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya
indurasi.

Anda mungkin juga menyukai