Anda di halaman 1dari 131

ASUHAN KEBIDANAN NY.

H KEHAMILAN 28-30 MINGGU


DENGAN ANEMIA SEDANG DI PUSKESMAS
JUMPANDANG BARU MAKASSAR
TANGGAL 07,30 JULI DAN 12 JUNI 2011




KARYA TULIS ILMIAH
Di anjurkan untuk memenuhi persyaratan
Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma Kebidanan

Disusun oleh :


WINDA ISNAENI
MU.008.079

AKADEMI KEBIDANAN MINASA UPA
MAKASSAR
2011


LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis lmiah dengan judul " Asuhan Kebidanan Ny. H kehamilan
28-30 Minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Jumpandang Baru
Makasssar tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli 2011 ini telah di terima dan di
pertahankan di depan Tim Penguji.
Diterima dan disetujui untuk di ujikan
Makassar, Agustus 2011
Pembimbing Pembimbing

Suriani.B, SKM, M.Sc Hj. Nurjaqin, SKM,M. Kes
NDN. 196312311984032006 NDN. 0919015401

Mengetahui
Direktur Akademi Kebidanan Minasa Upa Makassar

Hj. St. Mardiyah, SKM, Dipl. Mid
NDN. 0913044401


LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah dengan judul "Asuhan Kebidanan Ny. H kehamilan
28-30 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Jumpandang Baru
Makassar
Telah di terima dan di pertahankan di depan Tim Penguji pada:
Hari / tanggal : Jum'at / 16 September 2011
Jam : 10.
30
s.d 11.
30
Wita
Tempat : Akademi Kebidanan Minasa Upa Makassar
Tim Penguji
1. ............................ : Bd Mariani.S, SST,SKM (Penguji )
2. ............................ : Hj. Nurjaqin, SKM,M. Kes (Penguji )
3. .............................: Suriani.B, SKM,M.Sc (Penguji )

Di sahkan oleh
Direktur Akademi Kebidanan Minasa Upa Makassar


Hj. St. Mardiyah, SKM, Dipl. Mid
NDN : 0913044401

DAFTAR RIWAYAT HIDUP





1. DATA PRIBADI
Nama : Winda isnaeni
Tempat / Tanggal lahir : Makassar, 18 Mei 1990
Nama Ayah : smail
Nama bu : Narti
Pekerjaan Ayah : PNS
Pekerjaan bu : RT
Anak ke : 3 (Tiga)
Jumlah saudara : 5 (Lima)
Agama : slam
Alamat : Jln. Veteran selatan lr 1 No. 48
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
a. SDN npres Bertingkat Mamajang Makassar tamat tahun 2002
b. SLTP Satria Makassar tamat tahun 2005
c. SMA YP PGR 03 Disamakan Makassar tamat tahun 2008
d. Akademi Kebidanan Minasa Upa Makassar tamat tahun 2011
KATA PENGANTAR

BismiIIahi rahmani rahim
AssaIamu aIaikum warahmatuIIahi wabarakatu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat lahi Rabbih, karena atas
limpahan Rahamat dan Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis lmiah yang berjudul "Asuhan Kebidanan Ny
"H" Gestasi 28-30 Minggu Dengan Anemia Sedang di Puskesmas
Jumpandang Baru Makassar". Karya Tulis lmiah ini merupakan salah
satu persyaratan dalam menyelesaiakan studi di Akademi Kebidanan
Minasa Upa Makassar.
Dalam membuatan Karya Tulis lmiah ini, penulis banyak
mengalami kesulitan namun berkat kerja keras serta bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga kesulitan itu dapat teratasi.
Dalam hal ini penulis kembali menyadari bahwa penulisan Karya
Tulis lmiah ini masih jauh dari aspek kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran serta tanggapan yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan penulisan Karya Tulis
lmiah ini.
Dengan terselesainya Karya Tulis lmiah ini, penulis mengucapkan
rasa hormat dan terima kasih kepada bu Suriani.B, SKM, M.Sc sebagai
pembimbing dan bu Hj. Nurjaqin, SKM, M.Kes sebagai pembimbing
atas segala bantuan, bimbingan, saran, dan motivasi kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan.
Dan tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih banyak kapada:
1. Bapak Drs. Harun Jasil, selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan
Minasa Upa Makassar.
2. bu Hj. St. Mardiyah, SKM,Dipl.Mid, selaku Direktur Akademi
Kebidanan Minasa Upa Makassar.
3. Kepala Puskesmas Jumpandang Baru dan seluruh staf yang telah
memberikan izin untuk melakukukan studi kasus.
4. Staf Akademi Kebidanan Minasa Upa Makassar yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti
pendidikan.
5. Tersayang kepada kedua orang tuaku. Ayahanda smail dan bunda
Narti serta seluruh keluarga atas jerih payah, curahan kasih sayang,
bantuan moril maupun material serta doa yang tulus dan ikhlas demi
kesuksesan penulis.
6. Tercinta kepada saudari wiwie, wiwin, dan wira yang senantiasa
memberikan support dan kritik membangun untuk menyelesaikan
Karya Tulis lmiah ini kepada penulis.
7. Teristimewa kepada Hj.Sunarti, Bsc, bunda Ary dan Sri rahmawati
yunus, yang telah banyak memberikan motivasi dan bantuannya dalam
menyelesaikan Karya Tulis lmiah ini kepada penulis.
8. Serta rekan-rekan mahasiswa Akademi Kebidanan Minasa Upa
Makassar Angkatan 2008 yang telah banyak memberikan motivasi dan
doa mulai saat pendidikan sampai terselesainya Karya Tulis lmiah ini.
Atas segala bantuan, penulis tidak dapat berbuat apa-apa sebagai
imbalan kecuali mengucapkan banyak terima kasih dan memohon kepada
Allah SWT semoga amal bhakti kita mendapat pahala dan keselamatan
dari-Nya.
Amien Ya Rabbal Alamin.

Makassar, Agustus 2011

PenuIis










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................iii
RWAYAT HDUP.................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................v
DAFTAR S.........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................xi
DAFTAR LAMPRAN...........................................................................xii
BAB PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................1
B. Rumusa
n masalah.............................................................4
C. Tujuan
penulisan
1. Tuj
uan umum................................................................4
2. Tuj
uan khusus...............................................................4
D. Ruang
lingkup penulisan
1. Sasaran.........................................................................6
2. Te
mpat..........................................................................6
3. Waktu............................................................................6
E. Manfaat
penulisan
1. Manfaat praktis.............................................................6
2. Manfaat ilmiah..............................................................6
3. Ma
nfaat bagi institusi....................................................6
4. Manfaat bagi penulis.....................................................7
5. Manfaat bagi puskesmas..............................................7

F. Metode
1. Stu
di kasus....................................................................7
2. Studi dokumentasi.........................................................8
3. Diskusi...........................................................................8
G. Metode penulisan
BAB TNJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan
Tentang Kehamilan ...........................................13
B. Tinjauan Tentang Anemia.................................................25
C. Tinjauan Tentang Antenatal Care.....................................36
D. Tinjauan Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan.........44
BAB TNJAUAN KASUS
A. dentifika
si data dasar.....................................................49
B. dentifikasi diagnosa/ masalah aktual.............................55
C. Antisipas
i diagnosa/ masalah potensial..........................64
D. Tindakan
segera/ kolaborasi...........................................64
E. Rencana
asuhan kebidanan...........................................65
F. Pelaksanaan asuhan kebidanan.....................................68
G. Evaluasi
asuhan kebidanan............................................70
H. Pendoku
mentasian asuhan kebidanan...........................71
BAB V PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kes
impulan ......................................................................87
B. Sar
an ...............................................................................88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemeriksaan fundus uteri....................................................15
Gambar 2.2 Anatomi payudara................................................................17














DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Satuan acara penyuluhan Tablet Fe
Lampiran : Satuan acara penyuluhan gizi seimbang ibu hamil














BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gambaran masyarakat indonesia dimasa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan
negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah
Republik ndonesia.
Penyebab kematian langsung berkaitan dengan perjalanan
kehamilan, persalinan, post partum sampai dengan sekitar masa
puerperium. Bentuk penyebab kematian adalah "trias klasik berupa
perdarahan, infeksi dan gestosis.
Penyebab kematian secara tidak langsung penyebab yang
menyangkut keadaan umum di tengah masyarakat, seperti kehamilan
dengan anemia, tindakan yang tidak aman dan tidak bersih pada
abortus dan kekurangan gizi pada ibu hamil (Manuaba,2007; h 6).
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)
memperkirakan bahwa 35-75% ibu hamil di negara berkembang dan
18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Namun, banyak di
antara mereka yang telah menderita anemi pada saat konsepsi, dengan
perkiraan prevalensi sebesar 43% pada perempuan yang tidak hamil di
negara berkembang (Saifuddin AB, 2008; h 777).
Angka kematian ibu di indonsia masih sangat tinggi di ASEAN.
angka kematian ibu di Malaysia jauh di bawah ndonesia yaitu 41/
100.000 kelahiran hidup, Singapura 6/100.000 kelahiran hidup, Thai-
land 44/100.000 kelahiran hidup, dan Filiphina 170/100.000 kelahiran
hidup. Padahal, tahun 2000 itu angka kematian ibu masih berkisar di
angka 307/100.000 kelahiran hidup. Bahkan ndonesia kalah
dibandingkan Vietnam, Negara yang belum lama merdeka, yang
memiliki angka kematian ibu 160/100.000 kelahiran hidup.(diakses
tanggal 01 Agustus 2011).
Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar karena banyak
terjadi dinegara berkembang, termasuk ndonesia. Di ndonesia,
permasalahan bumil dengan anemia sebanyak 85% dengan perincian :
Anemia berat 15-20%, anemia sedang 30-40%, anemia ringan 30-35%
(Manuaba, 2004; h 42).
Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2006
sebanyak 133 orang atau 101,56 /100.000 kelahiran hidup, sedangkan
pada tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92,89/100.000 kelahiran
hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal mengalami
penurunan menjadi 121 orang atau 85,17 /100.000 kelahiran hidup dan
pada tahun 2009 menurun lagi menjadi 118 orang atau 78,84/100.000
kelahiran hidup. Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari kematian
ibu hamil (19%), kematian ibu bersalin (46%), dan kematian ibu nifas
(35%) (DNKES Kab./kota;2010).
Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menurunkan AK,
termasuk diantaranya program 8afe Motherhood yang telah
dilaksanakan di ndonesia sejak tahun 1988, upaya ini telah berhasil
menurunkan AK dari 450 per 100.000 kelahiran hidup ditahun 1985
menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997.(diakses
tanggal 01 Agustus 2011).
Data yang di peroleh dari Medical Record Puskesmas Jumpandang
Baru Makassar berdasarkan kohor pada tahun 2010, kejadian anemia
sebanyak 158 orang (57,75%) dari 374 ibu hamil yang telah ANC.
Dengan klasifikasi anemia ringan 111(29,68%), anemia sedang 47
orang (12,56%) angka ini meningkat dari tahun 2009 dimana
penderitanya anemia 83 orang.
Berdasarkan dengan kejadian anemia yang masih tinggi khususnya
anemia sedang, maka penulis tersentuh untuk mengkaji pembahasan
dengan memaparkan lewat Karya Tulis lmiah dengan judul Asuhan
kebidanan Ny.H kehamilan 28-30 minggu dengan anemia sedang di
Puskesmas Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 dan 12 Juli
2011 sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab penulis dalam
memberikan kontribusi pemikiran pada berbagai pihak yang
berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik
atas permasalahan diatas.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka di rumuskan masalah sebagai
berikut: Bagaimana asuhan kebidanan pada Ny.H kehamilan 28-30
minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Jumpandang Baru
Makassar.

C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan Ny.H kehamilan 28-30
minggu dengan anemia sedang di Puskesmas Jumpandang Baru
Makassar tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli 2011 dengan
menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan sesuai
dengan wewenang bidan.
2. Tujuan khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data dasar Ny.H
kehamilan 28-30 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas
Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli
2011
b. Dapat merumuskan diagnosa / masalah aktual Ny.H kehamilan
28-30 dengan anemia sedang di Puskesmas Jumpandang Baru
Makassar tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli 2011
c. Dapat merumuskan diagnosa/ masalah potensial Ny.H
kehamilan 28-30 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas
Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli
2011
d. Dapat mengidentifikasikan perlunya tindakan segera dan
kolaborasi Ny.H kehamilan 28-30 dengan anemia sedang di
Puskesmas Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 Juni
dan 12 Juli 2011.
e. Dapat menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan Ny.H
kehamilan 28-30 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas
Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli
2011.
f. Dapat melaksanankan tindakan asuhan kebidanan yang telah
di susun Ny.H kehamilan 28-30 minggu dengan anemia sedang
di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 Juni
dan 12 Juli 2011.
g. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah di laksanakan
Ny.H kehamilan 28-30 minggu dengan anemia sedang di
Puskesmas Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 Juni
dan 12 Juli 2011.
h. Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan pada Ny.H
kehamilan 28-30 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas
Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli
2011.

D. Ruang lingkup
1. Sasaran
Adapun ruang lingkup penulisan Karya Tulis lmiah ini membatasi
pada asuhan kebidanan Ny.H kehamilan 28-30 minggu dengan
anemia sedang.
2. Tempat
Puskesmas Jumpandang Baru Makassar.
3. Waktu
Tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli 2011.

E. Manfaat penulisan
Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :
1. Manfaat praktis
Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir
dan penerapan yang telah di dapatkan pada jenjang pendidikan
diploma Kebidanan Minasa Upa Makassar


2. Manfaat lmiah
Melaksanakan asuhan kebidanan khususnya penerapan proses
asuhan kebidanan pada ibu dengan anemia sedang
3. Manfaat bagi institusi
Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan khususnya
tentang ibu dengan anemia sedang.
4. Manfaat bagi penulisan
Merupakan pengalaman yang dapat menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam penerapan asuhan kebidanan khususnya ibu
dengan anemia sedang.
5. Manfaat bagi puskesmas
Sebagai bahan masukan bagi sarana pelayanan kesehatan agar
dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi pada
masyarakat sehingga dapat mengurangi angka kejadian anemia,
dan komplikasi yang disebabkan oleh anemia.

F. Metode
Metode yang di gunakan dalam penulisan Karya tulis ilmiah ini secara
sistematis meliputi :
1. Studi kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah melalui asuhan kebidanan meliputi 7 langkah
varney yaitu : melaksanakan identifikasi dasar, merumuskan
diagnosa/masalah aktual, merumuskan diagnosa masalah
potensial, tindakan segera/kolaborasi, perencanaan, implementasi,
evaluasi dan pendokumentasian. Untuk memperoleh data akurat,
penulis menggunakan teknik:
a. Anamnesa
Penulis melakukan tanya jawab dengan Ny. H, suami dan
keluarga yang dapat membantu memberikan informasi yang di
butuhkan.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepalansampai kaki yang meliputi: nspeksi, palpasi, auskultasi,
dan perkusi.
c. Pemeriksaan laboratorium
Melakukan pemeriksaan Hb, albumin, reduksi
d. Pemeriksaan psikologi, ekonomi, dan spiritual
Pengkajian yang dilakukan meliputi status emosional, respon
terhadap kondisi yang di alami, serta pola interaksi terhadap
keluarga, petugas kesehatan, lingkungan/ kehidupan
bertetangga dan keyakinan/ kepercayaan Tuhan Yang Maha
Esa, serta persiapan biaya untuk persalinan.
2. Studi dokumentasi
Membaca dan mempelajari status kesehatan klien yang
berhubungan dengan anemia sedang yang bersumber dari bidan
dan perawat dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat
memberikan kontribusi dalam menyelesaikan penulisan ini.
3. Diskusi
Penulis melakukan tanya jawab dengan dokter atau bidan yang
menangani anemia sedang tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya tulis lmiah ini.

G. Sistematika penulisan
Karya Tulis ini terdiri 5 bab dan di susun dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Ruang lingkup penulisan
1. Sasaran
2. Tempat
3. Waktu
E. Manfaat penulisan
1. Manfaat praktis
2. Manfaat ilmiah
3. Manfaat bagi institusi
4. Manfaat bagi penulis
5. Manfaat bagi puskesmas
F. Metode
1. Studi kasus
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan laboratorium
d. Pemeriksaan psikologi, ekonomi dan spiritual
2. Studi dokumentasi
3. Diskusi
G. Sistematika penulisan
BAB : TNJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang kehamilan
1. Pengertian kehamilan
2. Perubahan yang terjadi dalam kehamilan
a. Fisiologis
b. Psikologis
3. Diagnosis kehamilan
a. Tanda presumtif (dugaan hamil)
b. Tanda mungkin kehamilan
c. Tanda pasti kehamilan

B. Tinjauan tentang anemia
1. Pengertian anemia
2. Diagnosa anemia
3. Klasifikasi anemia
4. Tanda dan gejala anemia
5. Patofisiologi anemia dalam kehamilan
6. Pengaruh anemia terhadap kehamilan , persalinan
dan nifas
7. Pencegahan dan penanganan anemia
C. Tinjauan tentang Antenatal Care
1. Pengertian Antenatal Care
2. Tujuan Antenatal Care
3. Jadwal Antenatal Care
4. Kebijakan Program
D. Tinjauan tentang manajemen asuhan kebidanan
1. Pengertian manajemen asuhan kebidanan
2. Proses manajemen asuhan kebidanan
3. Pendokumentasian manajemen asuhan kebidanan
BAB : STUD KASUS
A. Pengkajian dan analisis data dasar
B. Merumuskan diagnosa/ masalah aktual
C. Merumuskan diagnosa/ masalah potensial
D. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera
E. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan
F. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan
G. Mengevaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan
H. Pendokumentasian asuhan kebidanan
BAB V : PEMBAHASAN
BAB V : KESMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPRAN









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang kehamilan
1. Pengertian kehamilan
a. Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan
antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) (Saminem,
2009; h. 1).
b. Kehamilan adalah terjadinya pertemuan antara sel telur dan
sperma, lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus
triwulan ketiga antara 28-40 minggu (Batbual B,2010; h 57).
c. Kehamilan merupakan waktu-transisi, yakni suatu masa antara
kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam
kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir
(Varney H,2006; h 501).
d. Menurut Federasi Obstetri Ginekologi nternasional, kehamilan
didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila di hitung dari saat infertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional (Saifuddin AB,2008; h 213).
2. Perubahan perubahan yang terjadi dalam kehamilan
a. Perubahan fisiologis pada wanita hamil
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di
bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya
disebabkan oleh hipertrofi otot-otot uterus. Di samping
itu, serabut-serabut kolagen menjadi higroskopik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat
mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal 30 gram, pada akhir kehamilan
(40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram. Taksiran
besar uterus pada perabaan tinggi fundus:
(1) Pada kehamilan 8 minggu, uterus membesar
sebesar telur bebek.
(2) Pada kehamilan 12 minggu, uterus membesar
sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah
dapat diraba dari luar, di atas simfisis.
(3) Pada kehamilan 16 minggu, besar uterus kira-kira
sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa. Dari
luar fundus uteri kira-kira terletak di antara jarak
pusat ke simfisis.
(4) Pada kehamilan 20 minggu, fundus uteri terletak
kira-kira di pinggir bawah pusat.
(5) Pada kehamilan 24 minggu, fundus uteri berada
tepat di pinggir atas pusat.
(6) Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak
kira-kira tiga jari di atas pusat atau sepertiga jarak
pusat ke 5ro8e88:8 xifoide:8.
(7) Pada kehamilan 32 minggu, tinggi fundus uteri kira-
kira seperdua antara pusat prosessus xifoideus.
(8) Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak
kira-kira satu jari bawah 5ro8e88:8 xifoide:8.
(9) Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah
prosessus xifoideus.





Gambar 2.1 : Tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan
(Sumber : Wiknjosastro, 2007; h.158).

b) Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi
lunak yang di sebut goodell. Kelenjar endoserviks
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus.
Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warnanya menjadi livide atau kebiru-biruan dan di sebut
tanda chadwick.

c) Ovarium
Proses ovulasi terhenti tetapi masih terdapat korpus
luteum graviditatum sampai terbentuknya plasenta yang
mengambil alih pengeluaran hormon estrogen dan
progesteron.

d) Vagina dan vulva
Hormon estrogen menyebabkan perubahan pada
vagina dan vulva. Akibat vaskularisasi, vagina dan vulva
terlihat lebih merah atau kebiru-biruan warna livide atau
kebiru-biruan pada vagina dan vulva di sebut tanda
chadwick.




2) Payudara

Gambar 2.2 Anatomi payudara (sumber : Lusa)
Peningkatan hormon somatomammotropin, estrogen
dan progesteron menyebabkan payudara sebagai organ
target untuk proses laktasi mengalami banyak
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.
Beberapa perubahan yang terjadi yaitu :
(a)Payudara bertambah besar, tegang dan berat
(b)Hipertropi kelenjar alveoli menyebabkan terabanya
nodul-nodul pada payudara bayangan vena-vena
lebih membiru.
(c) Hiperpigmentasi pada aroela dan puting susu
(d)Kolostrum akan keluar saat payudara dipencet.
3) Sistem urinaria
Selama kehamilan, ginjal bertambah sedikit besar,
panjangnya bertambah 1-1,5 cm, volume meningkat
menjadi 60 ml dari yang tidak hamil hanya 10 ml dan
terjadi dilatasi Ureter. Pada awal kehamilan, frekuensi
berkemih pada wanita hamil lebih sering, karena
tertekanya kandung kencing oleh uterus yang lebih
membesar.
Sedangkan pada akhir kehamilan, frekuensi berkemih
pada wanita hamil lebih sering, selain karena terjadi
hipervaskularisasi dan penurunan tonus kandung kemih
juga di sebabkan karena pembesaran uterus semakin
menekan kandung kemih, sehingga menimbulkan rasa
ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi
sedikit urine.
4) Sistem gastro intestinal
Pada trimester yang pertama, dapat terjadi hipersaliva
mual dan muntah akibat pengaruh hormon HCG (Hormon
Chorionic Gonadotropin). Dengan semakin tuanya
kehamilan dan rahim yang semakin membesar akan
menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga mudah
terjadi sembelit atau kontipasi. Sembelit dapat di perparah
karena efek hormone progesterone yang menyebabkan
pelambatan gerakan usus. Akibat konstipasi dan
meningkatnya tekanan vena di bawah uterus maka dapat
mengakibatkan wasir (hemoroid).
5) Sistem respirasi
Pada akhir kehamilan, wanita hamil kadang-kadang
mengeluh sesak napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang
menekan keadaan diafragma, akibat pembesaran rahim.
Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil,
pernapasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan dirinya,
wanita hamil lebih banyak menggunakan pernapasan dada
(thoracic breathing).
6) Sistem Kardiovaskuler
Curah jantung (cardiac output) meningkat 30-50%
selama kehamilan. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 16-28 minggu. Peningkatan cardiac output
menyebabkan peningkatan denyut jantung saat istirahat
(normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama
selama trimester kedua, dan kemudian akan naik lagi
seperti sebelum hamil. Tekanan vena dalam batas
normal pada ekstremitas atas dan bawah dan cenderung
naik setelah akhir trimester pertama.
7) Sistem muskuloskeletal
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama
kehamilan trimester pertama, menyebabkan relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago, ligamen dan meningkatkan jumlah
cairan synovial, sehingga meningkatkan fleksibilisasi dan
mobilitas persendian.
Selama trimester kedua, mobilitas persendian akan
berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan
tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan
konektif.
Selama trimester ketiga, semakin bertambah usia
kehamilan, uterus semakin membesar, abdomen ikut
membesar, berat badan wanita meningkat menyebabkan
postur dan cara jalan wanita berubah secara menyolok.
8) Sistem integumen
Pada daerah kulit tentu dapat terjadi hiperpigmentasi
yaitu pada wajah dapat terjadi kloasma gravidarum yaitu
bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di area kulit
kening dan pipi. Hiperpigmentasi juga terjadi dibagian aroela
mamae dan puting susu, sedangkan di perut bawah bagian
tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spider angioma
(pembuluh darah kecil yang memberikan gambaran seperti
laba-laba) terjadi di kulit, dan biasanya di atas pinggang.
9) Sistem endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior
memproduksi LH dan FSH. ollicel 8tim:lating hormone
($H) meransang folikel de graaf untukmenjadi matang dan
berpindah ke permukaan ovarium di mana ia di lepaskan.
Folikel yang kosong di kenal sebagai korpus luteum
diransang oleh LH untuk memproduksi progesteron.
Estrogen dan progesteron meransang proliferasi dari
desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya untuk
mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta
yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu
setelah pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas
korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan
progesteron ( Batbual B, 2010; h 62-9).

b. Perubahan psikologis
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, wanita akan
mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita
akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya
melalui tahapan sebagai berikut :
1) Tahap antisipasi
Pada tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya
dengan merubah peran sosialnya melalui latihan formal
misalnya kelas-kelas khusus kehamilan (kelas senam hamil)
dan informasi melalui model peran. Meningkatnya frekuensi
interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan
mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan
peran barunya sebagai seorang ibu.
2) Tahap honeymoon (menerima peran, mencoba
menyesuaikan diri)
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran
barunya dengan cara mencoba adaptasi. Secara internal
wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima kasih
sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap
bayinya.
3) Tahap stabil
Pada tahap ini wanita sudah dapat melakukan peran
barunya secara stabil. Wanita akan melakukan aktivitas-
aktivitas yang bersifat positif dan fokus terhadap
kehamilannya.
4) Tahap akhir
Setiap wanita mengalami berbagai berbagai tahapan
adaptasi yang berbeda-beda. Wanita yang mendapatkan
dukungan yang cukup dari orang-orang terdekatnya, akan
mengalami tahapan adaptasi yang baik, tetapi lain halnya
dengn wanita yang kurang beruntung mendapatkan
dukungan, proses adaptasi psikologisnya akan mengalami
hambatan dan bila berlanjut pada masa post partum, akan
terjadi post partum blues.(Batbual B, 2010; h 73-4).

3. Diagnosis kehamilan
a. Tanda presumtif (Dugaan hamil)
1) Amenorea (tidak mengalami haid sesuai siklus/terlambat
haid)
2) Mual dan muntah (nausea dan vomiting)
3) Mengidam (ingin makanan khusus)
4) Hipersalivasi (peningkatan sekresi air liur)
5) Epulis (hypertropi/pembesaran dari papil gusi)
6) Pusing
7) Pingsan, bila berada ditengah keramaian yang sesak dan
padat.
8) Anoreksia (tidak ada selera makan) pada triwulan pertama,
selanjutnya seleramakan kembali normal
9) Tidak tahan terhadap bau-bauan tertentu
10) Fatigue (Kelelahan)
11) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
12) Frekuensi miksi lebih sedikit
13) Obstipasi (susah buang air besar)
14) Hiperpigmentasi ( peningkatan warna kulit pada perut/
striae/linea, wajah/chloasma)
15) Varices (pembesaran vene-vena) terutama pada kaki tetapi
dapat juga terjadi varices di vagina.
(Batbual B,2010; h 59-60)

b. Tanda mungkin kehamilan
1) Uterus : Mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan
konsistensi. Uterus teraba menjadi lunak, bentuknya
globular
a) Teraba balotement
Ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan banyaknya
air ketuban pada bulan ke empat dan kelima, maka jika
rahim di dorong dengan sekonyong-konyong atau di
goyangkan, janin akan melenting di dalam rahim.
b) Tanda piscaseck
Terjadinya pertumbuhan yang asimestis pada bagian
uterus yang dekat dengan implantasi plasenta
c) Tanda hegar
Tanda hegar di ketahui melalui pemeriksaan bimanual
pada usia kehamilan 6-8 minggu. Pada pemeriksaan ini
akan di dapatkan konsistensi rahim, terutama pada
bagian isthmus uteri teraba lunak
d) Tanda goodell's
Tanda goodell's diketahui melalui pemeriksaan
bimanual. Pada pemeriksaan ini serviks akan terasa
lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga akan
mengakibatkan dampak ini.
e) Tanda cadwick
Pada pemeriksaan ini di dapatkan warna selaput lendir
vulva dan vagina terlihat menjadi ungu karena
hipervaskularisasi.
f) Tanda McDonald
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan
satu sama lain dan bergantung pada lunak atau tidaknya
jaringan isthmus.

c. Tanda pasti kehamilan
1) Teraba bagian-bagian janin. Palpasi yang di lakukan sudah
dapat teraba bagian-bagian dari janin.
2) Mengidentifikasi posisi janin, pemeriksa yang
berpengalaman juga dapat membedakan antara
pergerakan tangan dan kaki.
3) Terlihat/teraba gerakan janin.
4) Denyut jantung janin (DJJ) sudah dapat di dengar. Denyut
jantung janin dapat di dengar dengan stetoskop Leanec,
kardiotokografi dan Doppler. Tehnik auskultasi yang di
lakukan dengan benar dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi
lain, seperti : bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.
5) Pemeriksaan dengan USG tampak kerangka janin.
(hidayanti R,2009;h 33-7).

B. Tinjauan tentang anemia
1. Defenisi anemia
Beberapa pengertian tentang anemia
a. Anemia adalah kondisi di mana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin
sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa
oksigen ke seluruh jaringan.
b. Anemia pada ibu hamil di defenisikan bila kadar Hb di bawah 11
gr/dL.(Josep HK,2010;h. 63).
c. Anemia adalah keadaan di mana massa eritrosit dan / atau
massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.(
made bakta,2007; h 12).
d. Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit di bawah nilai
normal. Pada penderita anemia, lebih sering di sebut kurang
darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) di bawah nilai
normal (Rukiyah Y.A 2010; h 114).
e. Dari beberapa defenisi penulis menyimpulkan bahwa anemia
adalah suatu keadaan di mana kadar haemoglobin <11 gr%
pada wanita hamil sehingga kemampuan darah untuk mengikat
oksigen berkurang.

2. Diagnosa anemia pada kehamilan
Untuk menegakkan diagnosis anemia pada kehamilan, dapat
dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa, akan didapatkan
keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan
keluhan mual muntah yang lebih hebat pada kehamilan muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sahli, Dari hasil pemeriksaan Hb dengan alat
sahli, kondisi Hb dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Hb 11 gr% tidak anemia
b. Hb 9-10 gr% anemia ringan
c. Hb 7-8 gr% anemia sedang
d. Hb <7 gr% anemia berat
Pemeriksaan darah dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu
trimester dan trimester . Dengan pertimbangan bahwa sebagian
besar ibu hamil mengalami anemia, perlu diberikan preparat Fe
sebanyak 90 tablet pada setiap ibu hamil di Puskesmas ( Manuaba,
2007; h 38).

3. Macam-macam anemia
a. Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi ini merupakan gejala kronis dengan
keadaan hiprokronik (konsentrasi hemoglobin kurang), mikrositik
yang di sebabkan oleh suplai besi kurang dalam tubuh.
Kurangnya besi berpengaruh dalam pembentukan hemoglobin
sehingga konsentrasinya dalam sel darah merah berkurang, hal
ini akan mengakibatkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen
ke seluruh jaringan tubuh.
1) Terapi oral
Besi melalui oral harus memenuhi syarat bahwa tiap tablet
atau kapsul berisi 50-100 mg besi elemental yang mudah di
lepaskan dalam lingkungan asam, mudah di absorbsi dalam
bentuk fero, dan kurang efek samping. Ada empat bentuk
garam besi yang dapat di berikan melalui oral, yaitu sulfat,
glukonat, fumarat, dan suksinat. Efek samping yang terjadi
biasanya pirosis dan konstipasi. Pengobatan di berikan
sampai enam bulan setelah kadar Hb normal untuk mengisi
cadangan besi tubuh
2) Terapi parental
Baru di perlukan apabila penderita tidak tahan akan obat besi
per oral, ada gangguan penyerapan, penyakit saluran
pencernaan, atau apabila kehamilannya sudah tua.
b. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kehamilan di sebabkan karena
defesiensi asam folik. Jarang sekali karena defisiensi vitamin
B
12
. Tanda dan gejala anemia megaloblastik yaitu: anemia yang
kadar disertai dengan ikterus, adanya glositis.
Pengobatanya:
1) Asam folik 15-30 mg sehari
2) Vitamin B
12
3x1 tablet sehari
3) Sulfat ferosus 3x1 tablet sehari
4) Pada kasus berat dan pengobatan oral hasilnya lamban
sehingga dapat di berikan transfusi darah.
c. Anemia hipoplastik
Anemia pada wanita hamil yang di sebabkan karena sumsum
tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
d. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah
merah berlangsung lebih cepat dari pembuatanya. Pengobatan
anemia hemolitik dalam kehamilan tergantung pada jenis.
Transfusi darah, yang kadang-kadang di ulang beberapa kali, di
perlukan pada anemia berat untuk meringankan penderitaan ibu
dan untuk mengurangi bahaya hipoksia janin.(Wiknjosastro
H,2007;h 455-8)

4. Etiologi anemia
Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah,
pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma,
kurangnya zat besi dalam makanan, kebutuhan zat besi meningkat
(Rukiyah YA,2010; h 115).


5. Patofisiologi anemia dalam kehamilan
Darah bertambah dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia
atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang
di bandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi
pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai
berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%.
Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara
fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. Pertama-
tama pengenceran itu meringankan beban jantungyang harus
bekerja lebih berat dalam masa hami, karena sebagai akibat
hidremia cardiac output meningkat. Kerja jantung lebih ringan
apabila viskositas darah rendah. Resistensi berkurang pula,
sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu
persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit di
bandingkan dengan apabila darah itu tetap kental.
Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak
kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam
kehamilan antara 32 dan 36 minggu. (Wiknjosastro H,2007;h 448).

6. Tanda
dan gejala
a. Tanda dan gejala
1) Peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh
berusaha memberi oksigen lebih banyak ke jaringan
2) Peningkatan frekuensi pernapasan karena tubuh berusaha
memberi oksigen ke darah
3) Pusing akibat berkurangnya aliran darah ke otak
4) Kelelahan karena penurunan oksigenasi berbagai organ,
termasuk otot jantung dan otot rangka.
5) Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi
6) Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna
7) Penurunan kualitas rambut dan kulit
( Corwin JE,2009; h 415).
b. Temuan pada pemeriksaan dapat meliputi
1) Mukosa, gusi, dan kuku jari pucat
2) Rambut dan kuku rapuh(pada anemia yang parah)
3) Lidah licin (pada anemia yang parah)
(Buku saku bidan, 2002; h 152).

7. Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
Bahaya anemia dapat di golongkan menjadi :
a. Bahaya selama kehamilan
1) Dapat terjadi abortus
2) Persalinan prematur
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
4) Mudah terjadi infeksi
5) Molahidatidosa
6) Hiperemesis Gravidarum
7) Perdarahan antepartum
8) Ketuban Pecah Dini (KPD)
b. Bahaya saat persalinan
1) Gangguan his saat mengedan
2) Kala pertama dapat berlangsung lama sehingga dapat
melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi
kebidanan
3) Kala dapat di ikuti retensio plasenta, dan perdarahan
postpartum akibat atonia uteri.
4) Kala V dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan
atonia uteri.
c. Pada kala nifas
1) Terjadi subinvolusio uteri yang menimbulkan perdarahan
postpartum.
2) Memudahkan infeksi puerperium
3) Pengeluaran AS dapat berkurang
4) Anemia kala nifas.
d. Bahaya terhadap janin
Dengan adanya anemia kemampuan metabolisme tubuh akan
berkurang sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim akan terganggu. Akibat anemia pada janin antara
lain adalah:
1) Abortus
2) Kematian intrauteri
3) Persalinan prematuritas
4) Berat badan lahir rendah
5) Kelahiran dengan anemia
6) Dapat terjadi cacat bawaan
7) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
8) nteligensia rendah.
(Manuaba,2007; h 38-9)

8. Pencegahan dan penanganan anemia
a. Pencegahan
1) Pemberian tablet besi
wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang
diprioritaskan dalam program suplementasi, dosis yang
dianjurkan dalam satu hari adalah dua tablet (satu tablet
mengandung 60 mg Fe dan 200 mg asam folat) yang dimakan
selama paruh kedua kehamilan karena pada saat tersebut
kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.

2) Pendididkan
Konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping
yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet
yang diberikan. Penolakan tersebut sebenarnya berpangkal
dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan mereka
memerlukan tambahan zat besi. Agar mengerti para wanita
hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang
bahaya yang mungkin terjadi akibat anemi dan harus pula
diyakini bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi
zat besi.

3) Modifikasi makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melalui
dua cara, pertama pemastian konsumsi makanan yang cukup
makanan yang cukup kalori sebesar yang dikomsumsi. Kedua
meningkatkan ketersediaan zat besi yang dimakan yaitu
dengan jalan mempromosikan makanan yang dapat memacu
dan menghindarkan pangan yang bisa mereduksi penyerapan
zat besi.

4) Pengawasan penyakit infeksi
Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi
dampak gizi yang tidak diinginkan. Tindakan yang penting
sekali dilakukan selama penyakit berlangsung adalah mendidik
keluarga penderita tentang cara makan yang sehat selama dan
sesudah sakit. Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan
upaya kesehatan masyarakat, pencegahan seperti penyediaan
air bersih, perbaikan sanitasi dan kebersihan perorangan.

5) Mortifikasi makanan
Merupakan salah satu cara terampuh dalam pencegahan
defisiensi zat besi. Kelompok masyarakat yang dijadikan target
harus (dilatih) dibiasakan mengkonsumsi makanan fortifikasi ini
serta harus memiliki kemampuan untuk mendapatkannya. Hasil
olahan makanan fortifikasi yang paling lazim adalah tepung
gandum roti, makanan yang terbuat dari jagung serta jagung
giling dan hasil olahan susu meliputi formula bayi dan makanan
sapihan (tepung bayi).(Di akses tanggal 01 agustus 2011).

b. Penanganan
1) Anemia ringan
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10 gr% masih dianggap
ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/hr dan
50 g asam folat per oral sehari sekali. Hb dapat dinaikkan
sebanyak 1 gr% perbulan (Saifuddin, 2006; h. 282).
2) Anemia sedang
Dapat dimulai dengan preparat besi per os. Biasanya diberikan
garam besi sebanyak 600-1000 mg sehari, seperti sulfas
ferrosus atau glukonas ferrosus. Hb dapat dinaikkan sampai 10
gr% atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir
(Winkjosastro, 2006; h. 452).
3) Anemia berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran
sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml/im pada
gluteus, dapat meningkatkan Hb relatif lebih cepat yaitu 2 gr%.
Transfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan
sangat jarang diberikan (walaupun Hb > 6 gr%), apabila terjadi
perdarahan (Saifuddin, 2006; h. 282).

C. Tinjauan tentang antenatal care
1. Pengertian
Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui
kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang
menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi
kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko
meragukan, resiko rendah). Asuhan antenatal juga untuk
menyiapkan persalinan menuju well bron baby dan well health
mother, mempersiapkan perawatan bayi dan laktasi, serta
memulihkan kesehatan ibu yang optimal saat kala nifas.(Manuaba
.A.C,2009; h 25).
1. Tujuan asuhan antenatal (Prawiroharjo,2008; h 278)
Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal,
yaitu :
a. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas
kesehatan.
b. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi
yang di kandungnya.
c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan
kehamilannya.
d. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi.
e. Memberikan pendidikan kesehatan yang di perlukan dalam
menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayi.
f. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan
yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi
yang di kandungnya.

2. Jadwal antenatal care
Setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan
selama periode antenatal:
a. Satu kali kunjungan selama trimester (sebelum 14 minggu)
informasi yang penting di berikan
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dan ibu hamil.
2) Mendeteksi masalah dan menanganinya
3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus
neonaturum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan.
4) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara 14-28
minggu) informasi yang penting di berikan:
Sama seperti yang di atas, di tambah kewaspadaan khusus
mengenai preeklamsi.
c. Dua kali kunjungan selama trimester (antara minggu 28-
36 minggu dan sesudah minggu ke 36).
1) Antara minggu 28-36 informasi yang perlu di berikan
sama seperti yang diatas, di tambah palpasi abdominal
untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
2) Setelah 36 minggu informasi yang di berikan sama
seperti yang diatas, ditambah deteksi letak bayi yang
tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran di Rumah Sakit (Saifuddin,2002, h N-2).

3. Kebijakan program
7 T pada pemeriksaan seIama kehamiIan yaitu :
a. (Timbang) berat badan dan ukur (tinggi badan)
Timbang berat badan selalu dilakukan di setiap waktu
ANC, cara dalam menimbang berat badannya (dalam kg)
adalah tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester
ketiga menyatakan ibu kurus memiliki kemungkinan
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Kenaikan
berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu
mulai trimester kedua.
Mengukur tinggi badan dapat dilakukan pada awal ANC
saja, cara mengukur tinggi badan (dalam meter) adalah
dengan posisi tegak berdiri tanpa menggunakan sepatu dan
dilakukan pengukuran. Tinggi badan kurang dari 1,5 meter
dapat menjadi alasan untuk direncanakannya proses
persalinan dengan cara operasi. Sehingga ibu hamil
bersama suaminya dapat menyiapkan biaya operasi sejak
dini, serta menumbuhkan kesiapan psikis untuk operasi.
b. Ukur (tekanan) darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin
setiap ANC, diharapkan tenakan darah selama kehamilan
tetap dalam keadaan normal (120/80 mmHg). Hal yang
harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi
peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol,
karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau
eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan dapat
menyebabkan ancaman kematian bagi ibu dan janin/
bayinya. Hal yang juga harus menjadi perhatian adalah
tekanan darah rendah (hipotensi), seringkali disertai dengan
keluhan pusing dan kurang istirahat.
c. Ukur (tinggi) fundus uteri
Secara sederhana, bidan atau dokter saat melaksanakan
ANC pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia
kehamilan dilakukan pemeriksaan abdominal/perut secara
seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan
palpasi (sentuhan tangan secara langsung di perut ibu
hamil) dan dilakukan pengukuran secara langsung untuk
memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah.
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi,
bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat
indikator kesejahteraan ibu dan janin selama masa
kehamilan.
d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT Iengkap
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian bayi atau neonatus yang
disebabkan oleh penyakit tetanus, maka dilakukan kegiatan
pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:
1) Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus
neonatorum.Tetanus neonatorum adalah penyakit
tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang
1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu
kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan
menyerang sistim saraf pusat.
2) Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila
terluka.
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai
salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional
yaitu eliminasi tetanus maternal (pada ibu hamil) dan
tetanus neonatorum (bayi berusia kurang dari 1 bulan).
Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2X,
dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan intramuskuler/ subkutan
(dalam otot atau dibawah kulit). munisasi TT sebaiknya
diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk
mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT1 dapat diberikan
sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan
pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan.
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2
adalah minimal 4 minggu.
e. Pemberian (tabIet besi)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah
rendah) pada 3 bulan terakhir masa kehamilannya, karena
pada masa itu janin menimbun cadangan zat besi untuk
dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah
lahir. Anemia pada kehamilan dapat disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin,
kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi
ibu hamil, pola makan ibu terganggu akibat mual selama
kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya
cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan
sebelumnya dan menstruasi.
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan
pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak,
kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir
prematur, pendarahan, rentan infeksi. Defisiensi besi bukan
satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi
anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai
penyebab yang paling dominan. Pertimbangan itu membuat
suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai
salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi
masalah anemia. Anemia dapat diatasi dengan meminum
tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada ibu
hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari
berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD
mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram
besi elemental dan 0,25 mg asam folat.
f. (Tes) terhadap penyakit menuIar seksuaI (PMS)
bu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat
mengganggu saluran perkemihan dan reproduksi. Upaya
diagnosis kehamilan dengan PMS di komunitas adalah
melakukan diagnosis pendekatan gejala, memberikan terapi,
dan konseling untuk rujukan. Hal ini bertujuan untuk
melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar
perkembangan janin berlangsung normal.
g. (Temu) wicara daIam rangka persiapan rujukan.
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama
penanganan tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau
dokter dalam temu wicara, antara lain :
1) Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu
menentukan pilihan yang tepat.
2) Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
3) Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan
membawa surat hasil rujukan
4) Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama
kehamilan
5) Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan)
6) Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
7) Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam
keluarga tentang rencana proses kelahiran
8) Persiapan dan biaya persalinan
PenuIis : dr. Yahmin Setiawan, MARS (Manager PeIayanan
Medik LKC) dan Nathania Pudia Hapsari (Mahasiswi Pre-
Intership FKUI KeIas InternasionaI diakses tanggal 30 Juli 2010


D. Tinjauan tentang manajemen asuhan kebidanan
1. Pengertian manajemen asuhan kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian /tahapan yang logis untuk
mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien (Salmah,
2006; h 155).

2. Proses manajemen asuhan kebidanan
a. Pengumpulan data dasar
Pengumpulan data yang menyeluruh untuk mengevaluasi ibu
dan bayi baru lahir. Data dasar ini meliputi pengkajian
riwayat, pemeriksaan fisik, dan pelvik sesui indikasi,
meninjau kembali proses perkembangan keperawatan saat
ini atau catatan rumah sakit terdahulu, dan meninjau kembali
hasil laboratorium. Data dasar yang di perlukan adalah
semua data yang berasal dari sumber informasi yang
berkaitan dengan kondisi ibu dan bayi baru lahir.
b. Antisipasi diagnosa/ masalah aktual
Menginterpretasi data untuk kemudian diproses menjadi
masalah atau diagnosa serta kebutuhan keperawatan
kesehatan yang diidentifikasi khusus. Kata masalah dan
diagnosa sama-sama digunakan karena beberapa masalah
tidak dapat ddefenisikan sebagai sebuah diagnosis, tetapi
tetap perlu pertimbangan dalam mengembangkan rencana
perawatan kesehatan yang menyeluruh.
c. dentifikasi masalah /masalah potensial
Berdasarkan masalah dan diagnosis saat ini berkenaan
dengan tindakan antisipasi, pencegahan jika memungkinkan,
menunggu dengan waspda penuh, dan persiapan terhadap
semua keadaan yang mungkin muncul.
d. Evaluasi tindakan segera / kolaborasi
Mencerminkan sikap kesinambungan proses
penatalaksanaan yang tidak hanya di lakukan selama
perawatan primer. Beberapa data mengindikasikan situasi
kedaruratan, yang mengharuskan bidan mengambil tindakan
secara cepat, beberapa data mengindikasikan sebuah situasi
yang membutuhkan tindakan secara cepat sebari menunggu
intervensi dokter.
e. Rencana asuhan kebidanan
Mengembangkan sebuah rencana keperawatan yang
menyeluruh ditentukan dengan mengacu pada hasil langkah
sebelumnya. Pengembangan masalah atau diagnosis yang
diidentifikasi baik pada saat ini maupun yang dapat
diantisipasi serta perawat kesehatan yang dibutuhkan.
f. Melaksanankan tindakan asuhan kebidanan
Langkah ini dapat dilakukan secara menyeluh oleh bidan
atau dilakukan sebagian oleh ibu, atau anggota tim
kesehatan yang lain. Apabila tidak dapat melakukannya
sendiri, bidan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
implementasi benar-benar dilakukan.
g. Evaluasi asuhan kebidanan
Merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana
perawatan yang dilakukan benar-benar telah mencapai
tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan ibu, seperti yang
diidentifikasi pada langkah kedua tentang masalah,
diagnosis, maupun kebutuhan perawatan kesehatan.
Rencana tersebut menjadi efektif bila bidan
mengimplementasi semua tindakan dalam rencana.
(Varney H, 2007; h 27-8).

3. Pendokumentasian Manajemen asuhan Kebidanan
a. Pengertian
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan, pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan, prosedur tindakan, pengobatan pada pasien
dan respon pasien terhadap semua asuhan yang telah di
berikan.
Pendokumentasian atau catatan manjemen kebidanan
dapat di terapkan dengan metode SOAP yaitu:
1) Data Subjektif (S)
Merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan
menurut helen varney langkah pertama (pengkajian
data), terutama data yang di peroleh melalui anamnesa.
2) Data Objektif (O)
Merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan
menurut helen varney pertama (Pengkajian data),
terutama yang di peroleh melalui hasil observasi yang
jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium/ pemeriksaan diagnostik lain.
3) Assesment (A)
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan
interprestasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.
4) Planning (P)
Adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
datang. Rencana asuhan di susun berdasarkan hasil
analisis dan interpretasi data (Muslihatun N.W,2009; h
123-4).


BAB III
STUDI KASUS

No. Register : 0139/11
A. Identifikasi data dasar
1. Identitas ibu dan suami
Nama : Ny H / Tn B
Umur : 28 tahun / 34 tahun
Nikah : 1 x
Suku : Makassar/ Makassar
Agama : slam / slam
Pendidikan : SMP / SMP
Pekerjaan : RT / B.harian
Alamat : Jl. Regge 1
2. Riwayat kehamiIan sekarang
a. Keluhan utama :
1) Merasa cepat lelah dalam beraktivitas sehari-hari
2) Merasa pusing sejak 2 minggu yang lalu
3. Tinjauan kartu ANC
a. Kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran (G

A
0
).
b. HPHT tanggal 19 November 2010
HTP 26 Agustus 2011
c. Umur kehamilan 7 bulan
d. Memeriksakan kehamilan sebanyak 4 kali di Puskesmas
Jumpandang Baru Makassar
e. Mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali di Puskesmas
Jumpandang Baru Makassar
TT
1
tanggal 15 Oktober 2008 pranikah
TT
2
tanggal 20 Desember 2008
TT
3
tanggal 23 Januari 2009
TT
4
tanggal 29 April 2011
TT
5
tanggal 03 Mei 2011
f. Merasakan gerakan janin sejak bulan Maret 2011, pada umur
kehamilan 5 bulan dan di rasakan gerakan kuat pada perut
bagian kanan.
g. Riwayat kebutuhan sehari-hari
1) Pola nutrisi
a) Pola makan : nasi, lauk pauk, sayur - sayuran
b) Frekuensi makan : 2 kali sehari
c) Kebutuhan minum : 7-8 gelas sehari
d) bu tidak ada pantangan terhadap jenis makanan tertentu
2) Pola eliminasi
a) BAB 1 kali sehari
b) BAK biasanya 6 - 7 kali sehari

3) Pola istirahat
a) Tidur siang 1-2 jam
b) Tidur malam 7-8 jam
4) Personal hygiene
a) Mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu.
b) Mengganti pakaian tiap kali kotor
c) Membersihkan kelamin tiap kali setelah BAB dan BAK

. Riwayat Reproduksi
Riwayat Haid
a. Menarce : 14 tahun
b. Lamanya/ siklus : 28-30 / 5-7 hari
c. Perlangsungan : Tidak ada riwayat dismenorhoe

5. Riwayat KB
a. bu memakai jenis kontrasepsi suntik 3 bulan sejak anak pertama
(tahun 2009) memakai KB selama 3 tahun.
b. bu menghentikan KB karena berencana ingin menambah
momongan.




. Riwayat KehamiIan, PersaIinan, Nifas yang IaIu
Hamil Tahun Gestasi Jenis
persalinan
Penolong JK BB(gr) laktasi komplikasi
2009 Aterm Normal Bidan L 3000 1 thn _
2011 (kehamilan sekarang)

7. Riwayat kesehatan yang IaIu
a. Tidak ada riwayat penyakit keturunan
b. Tidak ada riwayat penyakit asma, jantung, hipertensi, malaria,
diabetes melitus, TBC dan PMS.
c. Tidak ada riwayat kelahiran kembar
d. Tidak pernah operasi dan transfusi darah
e. Tidak mengkomsumsi obat-obatan atau jamu tanpa resep dokter

8. Riwayat sosiaI ekonomi dan psikoIogis
a. bu, suami dan keluarga senang dengan kehamilan ini.
b. bu dan keluarga berharap kehamilan ibu berjalan dengan
normal.
c. Suami adalah pengambil keputusan dalam keluarga.
d. Masalah dalam keluarga dibicarakan secara musyawarah.
e. bu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri dan di bantu
oleh suami.
f. bu merencanakan melahirkan di Puskesmas jumpandang Baru
Makassar dan ditolong oleh bidan.
g. bu taat melaksanakan ibadah dan berdo'a kepada Allah SWT
untuk keselamatan dirinya dan janinnya.

9. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis, emosi ibu
cemas dengan keadaannya.
b. Tinggi badan 154 cm
c. Berat badan sekarang 56 kg, sebelum hamil 49 kg
d. Lingkar lengan 23 cm
e. Tanda-tanda vital:
a. Tekanan darah : 100/70 mmHg
b. Nadi : 80 x/ menit
c. Suhu : 37,

c
d. Pernapasan : 24 x/menit
f. Kulit kepala tampak bersih, rambut tidak mudah rontok, dan tidak
ada nyeri tekan pada kepala
g. Wajah pucat, tampak cloasma gravidarum, tidak ada oedema.
h. Kongjungtiva pucat, sklera mata warna putih
i. Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada secret dan polip
j. Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen
k. Mulut bersih, gigi lengkap, bibir lembab, dan tidak ada caries
l. Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan vena
jugularis.
m. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk,
hiperpigmentasi pada aroela mammae, tidak ada nyeri tekan dan
massa, ada kolostrume jika aroela di pencet.
n. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, ada striae livide dan
linea nigra, tonus otot agak kendor, tidak ada bekas luka operasi,
palpasi menurut Leopold :
1) Leopold : TFU 1/3 pusat-prosessus xifoideus (31 cm)
teraba bokong
2) Leopold : Punggung puki (PUK)
3) Leopold : Bagian terendah Kepala
4) Leopold V : BAP (Konvergen)
5) Lingkar perut 80 cm, TBJ : TFU x lingkar perut
: 31 cm x 80 cm = 2480 gram
6) DJJ terdengar 130x/menit, teratur, dan kuat pada daerah
kuadran kiri bawah pusat.
o. Ekstremitas
1) Tidak ada oedema dan varices
2) Refleks patella positif kiri dan kanan

10. Pemeriksaan penunjang
a. Hb 8,9 gr%
b. Albumin : Negatif
c. Reduksi : Negatif
B. Identifikasi diagnosa/ masaIah aktuaI
Diagnosa : G

P

A
0
, kehamilan 28-30 minggu, situs memanjang,
punggung kiri, kepala, intra uterine, tunggal, hidup, BAP, keadaan janin
baik, ibu dengan anemia sedang.
1. G
II
P
I
A
0

a. Data subjektif : Kehamilan yang kedua dan tidak pernah
keguguran.
b. Data objektif :
1) Tampak striae livide,sriea albicans
2) Tonus otot perut kendor
3) DJJ terdengar jelas 130x/menit, teratur dan kuat pada
daerah kuadran kiri bawah pusat.
4) Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan.
c. Analisa dan interpretasi data
a. Pembesaran perut disebabkan hipertropi otot polos dan
serabut-serabut kolagen yang meliputi higroskopik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat
mengikuti perubahan janin. ( Prawiroharjo, 2007; h 89)
b. Merupakan kehamilan yang kedua didukung dengan
tampaknya stie albicans yang menandakan sudah ada
peregangan sebelumnya pada seorang yang pernah hamil
sebelumnya sering tampak striae livide bersama striae
albicans( prawiroharjo, 2007; h 97-8)
c. Tonus otot perut ibu tampak kendor dan terdapat striae
albicans, menandakan ibu pernah hamil sebelumnya.
Peningkatan hormon Monolphore Stimulating Hormon (MSH)
yang di keluarkan oleh lobus Hipotesis anterior
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah kapiler pada
perut yang merupakan jaringan parut/ kulit perut seolah-olah
retak yang di sebut striae, warna berubah hiperemik dan
agak kebiruan disebut striae livide dan setelah partus striae
livide berubah warna menjadi putih yang di sebut striae
albicantes ( Wiknjosastro H,2007; h.97-8).

2. KehamiIan 28-30 minggu
a. Data subjektif
1) HPHT tanggal 19 November 2010
2) Umur kehamilan 7 bulan
b. Data objektif
1) Tanggal pengkajian 07 juni 2011
2) TP 26 Agustus 2011
3) TFU 1/3 pusat- prosessus xifoideus (31 cm) teraba bokong
c. Analisa dan interpretasi data
Untuk memperkirakan TP, kita menghitung dengan cara tanggal
di tambah 7, bulan dikurangi 3, tahun di tambah 1, jadi HPHT
tanggal 19 oktober 2010, tanggal di tambah 7 berarti 26,
Oktober dikurangi 3 berarti Juli dan tahun di tambah 1 artinya
2011(Walsh. V.L,2008; h 95).

3. Situs memanjang
a. Data subjektif : -
b. Data objektif :
1) Leopold : TFU 1/3 pusat-prosessus xifoideus (31 cm)
teraba bokong.
2) Leopold : Punggung kiri (PUK)
3) Leopold : Bagian terendah kepala
c. Analisa dan interpretasi data
Pada palpasi Leopold dapat di tentukan batas samping uterus
dan dapat pula ditentukan letak punggung janinyang membujur
dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala
(Wiknjosastro H, 2007;h 156).

. Punggung kiri
a. Data subjektif
Meresakan pergerakan janinnya terutama pada perut sebelah
kanan
b. Data objektif
1) Pada palpasi leopold teraba punggung di sebelah kiri perut
ibu.
2) DJJ terdengar 130 x/menit teratur, dan kuat pada daerah
kuadran kiri bawah.
c. Analisa dan interpretasi data
a. Untuk menentukan letak punggung janin, dapat di lakukan
dengan pemeriksaan leopold yaitu dengan menentukan
batas samping uterus kanan-kiri. Kedua tangan diturunkan
menulusuri tepi uterus dan tentukan bagian-bagian janin (
Hidayati ratna,2009; h 45)
b. Lazimnya ada hubungan yang konstan antara denyut
jantung janin dengan kedudukan janin dalam uterus pada
sikap fleksi denyut jantung janin di hantarkan melalui skapula
dan bagian belakang bahu. Dengan begitu, tiap terdengar
paling keras di daerah perut ibu tempat punggung janin
paling dekat ( Oxorn H, vorte W; 2010,h 75).

5. KepaIa
a. Data subjektif : -
b. Data objektif:
1) Leopold : TFU 1/3 pusat-prosessus xifoideus (31cm) teraba
bokong.
2) Leopold : bagian terendah kepala.


c. Analisa dan interpretasi data
Pada palpasi Leopold ini menetapkan kepala atau bokong.
nformasi ini akan membantu untuk mendiagnosis kedudukan
dan presentasi janin. Tekanan halus berurutan diberikan dengan
menggunakan telapak tangan dan jari untuk menetapkan kepala
lebih dapat dibedakan garisnya dari pada bokong, yang terasa
keras dan bundar (Salmah,2006; h.145).

. Intra uterine
a. Data subjektif :
Gerakan janin sering di rasakan sebelah kanan dan tidak ada
rasa nyeri perut.
b. Data objektif
1) Tidak nyeri saat palpasi abdomen
2) Palpasi abdomen:
a) Leopold : TFU 1/3 pusat-prosessus xifoideus (31 cm)
teraba bokong.
b) Leopold : Punggung kiri (PUK)
c) Leopold : Bagian terendah kepala
d) Leopold V: BAP (konvergen)
c. Analisa dan interpretasi data
1) mplantasi merupakan proses yang rumit dengan
terbentuknya plasenta secara sempurna dan sekitar usia
kehamilan 16 minggu, selain untuk pertumbuhan terjadi
metabolisme yang sangat kompleks untuk membentuk organ
vital dan tumbuh kembang janin intrauterin sehingga mampu
berkembang secara seimbang ke segala arah
(Manuaba,2007; h 121).
2) Hasil intrauterine : gerak janin tidak sakit, gerakan
ballotement positif, anak saat diraba dalam uterus karena
ototnya, terasa kontraksi Braxton Hicks, pada saat aterm
terdapat onset inpartu, uji pitocin terjadi kontraksi dan bukti
janin intrauteri (Manuaba, 2007; h 252).

7. T
unggaI
a. D
ata subjektif
Merasakan pergerakan janin terutama pada sebelah kanan
b. D
ata objektif
1) P
embesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
2) D
JJ terdengar 130x/menit, teratur dan kuat pada daerah
kuadran kiri bawah
c. A
nalisa dan interpretasi data
1) K
ehamilan ganda dapat dirasakan oleh ibu hamil karena
gerakan ekstremitas sering di rasakan dibeberapa tempat,
pemeriksaan objektif yang sering di jumpai pada hamil
ganda adalah tampak perut ibu hamil lebih besar, teraba 3
bagian atau dua bagian sama yang berdampingan,teraba
banyak gerakan janin dan banyak bagian kecil( Manuaba,
2007; h 240).

8. H
idup
a. D
ata subjektif
Merasakan pergerakan janinnya terutama perut sebelah kanan.
b. D
ata objektif
Pada auskultasi di dapatkan DJJ 130x/menit, teratur dan kuat
pada kuadran kiri bawah.
c. A
nalisa dan interpretasi data
Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12
minggu, tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia
kehamilan 16-20 minggu karena di usia kehamilan tersebut,
dinding uterus mulai menipis dan gerakan janin mulai kuat, ibu
dapat merasakan gerakan halus hingga tertendang kaki bayi di
usia kehamilan 16-18 minggu. Gerakan pertama disebut
quickening yang sering di artikan sebagai kesan kehidupan
(Saifuddin AB, 2008; h 219-20).

9. B
AP (konvergen)
a. D
ata subjektif:-
b. D
ata Objektif
1) L
eopold : bagian terendah kepala
2) L
eopold V: BAP (konvergen)
c. A
nalisa dan interpretasi data
Pada palpasi Leopold V selain menentukan bagian janin mana
yang terletak sebelah bawah, juga dapat menentukan berapa
bagian dari kepala telah masuk dalam pintu atas panggul, bila
belum masuk, teraba ballotemen kepala (Saifuddin AB; 2007, h
158).

10. K
eadaan janin baik
a. D
ata subjektif
Merasakan pergerakan janinnya kuat terutama sebelah kanan
b. D
ata objektif
DJJ terdengar 130x/menit, teratur, kuat pada perut sebelah kiri
bawah
c. A
nalisa dan interpretasi data
Auskultasi dini denyut jantung janin mengindikasikan
kehidupan, batas normal jumlah denyut jantung janin adalah
110 sampai 160 kali/menit ( Linda L.Walsh; 2007, h 131)

11. K
eadaan ibu anemia sedang
a. D
ata subjektif
1) C
epat lelah dalam melakukan aktivitas sehari-hari
2) S
ering pusing sejak 2 minggu yang lalu
b. D
ata objektif
1) W
ajah tampak pucat
2) K
onjungtiva pucat
3) H
B 8,9 gr%
c. A
nalisa dan interpretasi data
1) K
elelahan umum dapat merupakan satu-satunya gejala
penurunan kapasitas pengangkutan oksegen (Melfiawati,
2001; h. 85).
2) H
asil anamnesa di dapatkan dari keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah
pada wanita hamil. Hasil pemeriksaan Haemoglobin, Hb 7-8
gr% anemia sedang (Proverawati. A,2009; h 77).
3) P
ada kehamilan terjadi peningkatan volume darah, baik
plasma maupun eritrositnya, tetapi penambahan volume
plasma jauh lebih besar dibandingkan sel-sel darah merah
sehingga terjadi pengenceran darah dan kadar hemoglobin
menurun dan penambahan volume plasma mencapai
puncaknya umur kehamilan 32-36 minggu sehingga ibu
menunjukkan adanya tanda-tanda anemia (Prawirohardjo,
2008).


C. Antisipasi diagnosa/ masaIah potensiaI
Masalah potensial : potensial terjadi BBLR
1. Data subjektif
a. Cepat lelah dalam melakukan aktivitas sehari-hari
b. Sering pusing sejak 2 minggu yang lalu
2. Data objektif
a. Umur kehamilan 28-30 minggu
b. Konjungtiva pucat
c. Hb 8,9 gr%
3. Analisa dan interpretasi data
Bahaya terhadap janin. Sekalipun tampaknya janin mampu
menyerap berbagai nutrisi dari ibunya, dengan adanya anemia
kemampuan metabolisme tubuh akan berkuran sehingga
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim akan
terganggu. Akibat anemia pada janin antara lain adalah: berat
badan lahir rendah ( Manuaba, 2007; h 38-9).

D. Tindakan segera/ koIaborasi
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat seperti asam folat,
vitamin B12, Vitamin C, dan sulfat ferosus.



E. Rencana asuhan kebidanan
1. Tujuan
bu dan janin dalam keadaan sehat, sehingga kehamilan dapat
berlangsung normal sampai aterm tanpa komplikasi atau penyulit.
2. Kriteria
a. Keluhan ibu mengenai rasa pusing dan mudah lelah berkurang
dan hilang.
b. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
c. Wajah dan konjungtiva tidak pucat
d. Hb dalam batas normal(11-12 gram%)
e. DJJ dalam batas normal 120-160x/menit
f. Pergerakan janin kuat,teratur minimal 1x/menit
g. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Rencana asuhan kebidanan
a. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu hamil
Rasional:
Peyampaian dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kepada
ibu sangat penting agar ibu dapat mengetahui perkembangan
kehamilanya, sehingga ibu dapat bersikap lebih kooperatif
terhadap tindakan dan anjuran petugas kesehatan.
b. Jelaskan HE tentang
1) Gizi seimbang dalam kehamilan yaitu makan makanan yang
mengandung banyak zat besi seperti sayuran hijau, kacang-
kacangan daging, buah-buahan dan susu
Rasional :
Untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan janin.
2) Personal hygine, yaitu mandi 2 kali sehari dan mengganti
pakaian setiap kali kotor dan lembab
Rasional:
sangat penting untuk memberi rasa nyaman pada ibu dan
mencegah terjadinya infeksi karena tempat yang basah dan
lembab merupakan media perkembangbiakan bakteri.
3) stirahat yang cukup, yaitu tidak melakukan aktivitas yang
berat
Rasional :
stirahat yang cukup terutama siang hari dapat mengurangi
beban kerja jantung yang mengalami peningkatan kerja
karena kehamilan, selain itu juga dapat memperhemat
penggunaan energi selama kehamilan.
c. Dampak anemia
Rasional :
bu mengetahui dampak anemia dalam kehamilan misalnya
kelelahan dalam kehamilan atau perdarahan postpartum
sehingga ibu berusaha untuk mengatasi anemia tersebut.
d. Berikan tablet Fe pada ibu dan anjurkan untuk mengkomsumsi 1
tablet yaitu pada malam hari sebelum tidur.
Rasional :
Suplemen zat besi di rekomendasikan sebagai dasar nutrisi
karena banyak ibu yang mengkomsumsi makanan kurang
mengandung zat besi tinggi, dan tablet Fe dapat meningkatkan
kadar hemoglobin dalam darah.
e. Anjurkan ibu untuk menghitung gerakan janin dalam memantau
kesejahteraan janin minimal bergerak 1 kali dalam 1 jam.
Rasional :
Dengan memantau gerakan janin, ibu dapat mengetahui kondisi
kesejahteraan janinnya secara objektif.
f. Diskusikan tentang tanda bahaya dalam kehamilan
Rasional :
Dengan mendiskusikan pada ibu tentang bahaya kehamilan ibu
dapat mengetahui, mengingat dan melaksanakan anjuran bidan
jika mengalami satu atau lebih dari gangguan / tanda bahaya
kehamilan.
g. Diskusikan kesiapan persalinan dan kesiapan jika timbul
komplikasi
Rasional :
agar ibu mempunyai persiapan yang matang dalam menghadapi
proses persalinan, baik fisik, psikis, biaya serta tempat di mana
ibu akan melahirkan, dan mempersiapkan jika timbul komplikasi
maka segera mengantisipasi dengan pertolongan segera dan
BERDOA (bersama, donor, ongkos dan angkutan).
h. Anjurkan kepada ibu datang kembali memeriksakan kehamilan 1
minggu yang akan datang yaitu tanggal 14 juni 2011 dan bila
ada keluhan segera datang untuk memeriksakan kehamilannya.
Rasional :
Keadaan ibu dan janin, serta mendeteksi sedini mungkin adanya
kelainan pada kehamilan.

F. PeIaksanaan asuhan kebidanan
Tanggal 07 juni 2011 jam 10.
15
s/d 10.
35
wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
2. Menjelaskan HE tentang
a. Gizi seimbang, yaitu makan-makanan yang mengandung
banyak zat besi seperti kacang-kacangan, buah-buahan dan
sayur hijau
b. Personal hygine, yaitu mandi 2 kali sehari dan menganti
pakaian setiap kali kotor dan lembab
c. stirahat yang cukup, yaitu tidak melakukan aktifitas yang
berat dan miringkan badan sebelum bangun.
3. Menjelaskan dampak anemia dalam kehamilan.
4. Memberikan tablet Fe pada ibu dan anjurkan untuk mengkomsumsi
1 tablet yaitu pada malam hari yaitu pada malam hari sebelum
tidur.
5. Menganjurkan ibu untuk menghitung gerakan janin dalam
memantau kesejahteraan janin minimal bergerak 1 kali dalam 1
jam.
6. Menjelaskan tanda bahaya dalam kehamilan, ibu mengerti dengan
penjelasan yang di berikan
7. Mendiskusikan kesiapan persalinan dan kesiapan jika timbul
komplikasi
8. Menganjurkan kepada ibu datang kembali memeriksakan
kehamilan 1 minggu yang akan datang yaitu tanggal 14 juni 2011
dan bila ada keluhan segera datang untuk memeriksakan
kehamilannya.

G. LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 07 Juni 2011 jam 10.
35
s/d 10.
40
wita
1. Kehamilan berlangsung normal, di tandai dengan :
a. Tidak ada penyulit dalam kehamilan
b. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal tidak terjadi peningkatan
lebih dari biasanya yaitu:
1) Tekanan darah : sistole 100-120 mmHg
diastole 70-90 mmHg
2) Nadi : 70-90 x/ menit
3) Suhu : 36,5C 37,5C
4) Pernapasan : 16 24 x/ menit
d. Anemia sedang belum teratasi yang di tandai:
1) Wajah pucat, konjungtiva pucat
2) bu masih pusing
3) Hb 8,9 gr%
4) Keadaan janin baik di tandai dengan :
a) DJJ terdengar jelas pada abdomen sebelah kiri yaitu
130x/menit.
b) Pergerakan janin kuat, teratur minimal 1x/menit terutama
disebelah kanan abdomen.







Pendokumentasian asuhan kebidanan Ny. H
tanggaI 07 juni 2011


No. Register : 0139/11
A. Identitas ibu dan suami
Nama : Ny H / Tn B
Umur : 28 tahun / 34 tahun
Nikah : 1 x
Suku : Makassar / Makassar
Agama : slam / slam
Pendidikan : SMP / SMP
Pekerjaan : RT /B. Harian
Alamat : Jl Regge
B. Data Subjektif
1. Kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran
2. HPHT 19 November 2010
3. Umur kehamilan 7 bulan
4. Merasakan pergerakan janinnya sejak bulan Maret 2011, pada
umur kehamilan 5 bulan dan di rasakan gerakan kuat pada perut
sebelah kanan.
5. Sering pusing sejak 2 minggu yang lalu
6. Cepat lemah dalam melakukan aktivitas sehari-hari

C. Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis, emosi ibu
cemas dengan keadaannya.
2. Tinggi badan 154 cm
3. Berat badan sekarang 56 kg, sebelum hamil 49 kg.
4. Lingkar lengan 23 cm
5. Tanda-tanda vital:
a. Tekanan darah : 100/70 mmHg
b. Nadi : 80 x/ menit
c. Suhu : 37,0

c
d. Pernapasan : 24 x/menit
6. Tampak striae albicans pada abdomen, tonus otot sudah kendor
7. Palpasi menurut Leopold :
a. Leopold : TFU 1/3 pusat-prosessus xifoideus (31cm)
teraba bokong.
b. Leopold : Punggung kiri (PUK)
c. Leopold : Bagian terendah Kepala
d. Leopold V : BAP (Konvergen)
e. Lingkar perut 80 cm, TBJ : TFU x lingkar perut
: 31 cm x 80 cm = 2480 gram
8. DJJ terdengar 130x/menit, teratur, dan kuat pada daerah kuadran
kiri bawah pusat.
9. Ekstremitas
a. Tidak ada oedema dan varices
b. Refleks patella positif kiri dan kanan
10. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb 8,9 gr%
b. Albumin : Negatif
c. Reduksi : Negatif

D. Assesment
G

P

A
0
, umur kehamilan 28-30 minggu, situs memanjang, punggung
kiri, kepala, intra uterine, tunggal, hidup, BAP, keadaan janin baik, ibu
dengan anemia sedang.

E. PIanning
Tanggal 07 juni 2011 jam 10.
15
s/d 10.
35
wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kehamilan
normal yaitu 28- 30 minggu, presentasi kepala, keadaan janin baik
dan keluhan pusing, lelah yang dirasakan adalah akibat anemia
yang di alami.
2. Menjelaskan HE tentang
a. Gizi seimbang, yaitu makan-makanan yang mengandung
banyak zat besi seperti kacang-kacangan, buah-buahan dan
sayur hijau.
b. Personal hygine, yaitu mandi 2 kali sehari dan menganti
pakaian setiap kali kotor dan lembab
c. stirahat yang cukup, yaitu tidak melakukan aktifitas yang berat
dan miringkan badan sebelum bangun.
3. Menjelaskan dampak anemia dalam kehamilan
4. Memberikan tablet Fe pada ibu dan anjurkan untuk mengkomsumsi
1 tablet yaitu pada malam hari yaitu pada malam hari sebelum
tidur.
5. Menganjurkan ibu untuk menghitung gerakan janin dalam
memantau kesejahteraan janin minimal bergerak 1 kali dalam 1
jam.
6. Menjelaskan tanda bahaya dalam kehamilan yaitu:
a. Bengkak pada wajah dan kaki
b. Nyeri perut yang hebat
c. Pergerakan janin berkurang
d. Tampak pengeluaran darah dari jalan lahir
e. Ketuban pecah sebelum waktunya
f. Kejang
7. Mendiskusikan kesiapan persalinan dan kesiapan jika timbul
komplikasi
8. Meminta datang kembali tanggal 14 juni 2011 untuk memeriksakan



Pendokumentasian asuhan kebidanan Ny. H
tanggaI 30 Juni 2011

A. Data subjektif
1. Pergerakan janinnya kuat
2. Mengeluh masih pusing bila duduk kemudian berdiri.

B. Data objektif
1. Keadaan umum ibu baik dan kesadaran composmentis, emosi
stabil
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 100/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Suhu : 37,0 c
d. Pernapasan : 24 x/menit
3. Wajah dan konjungtiva masih pucat
4. Palpasi dan abdomen
a. Leopold :TFU prosessus xifoideus-pusat (34 cm) teraba
bokong
b. Leopold : Punggung kiri (PUK)
c. Leopold : Bagian terendah kepala
d. Leopold V : BAP (konvergen)
5. DJJ terdengar 135x/menit, teratur dan kuat pada daerah kuadran
kiri.
6. Ekstremitas tidak ada oedema dan varices
7. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb 9,2 gr%
b. Albumin : Negatif
c. Reduksi : negatif

C. Assesment
G

A
0
, umur kehamilan 32 minggu, situs memanjang, punggung kiri,
kepala, intra uterin, tunggal, hidup, BAP, keadaan janin baik, ibu
anemia ringan.

D. PIanning
Tanggal 30 juni 2011 jam 09.
20
s/d 09.
40
wita
1. Menyampaikan pemeriksaan pada ibu bahwa umur kehamilan 32
minggu, punggung kiri, kepala, bergerak atas panggul, keadaan
janin baik, ibu masih anemia sedang dan ibu mengerti penjelasan
yang di berikan.
2. Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Personal Hygine, yaitu mandi 2 kali dan mengganti pakaian
setiap kali kotor dan lembab
b. Gizi seimbang yaitu :
1) Makan makanan yang banyak menggandung proten seperti
ikan, daging, telur, tahu dan tempe
2) Makanan yang banyak mengandung kalsium seperti kedelei,
kangkung dan bayam.
3) Makanan yang banyak mengandung zat besi misalnya daun
kelor, daun ubi dan kacang ijo.
4) Makanan yang mengandung banyak vitamin misalnya buah-
buahan yang berwarna kuning kemerah-merahan dan
sayuran hijau.
5) Minum air putih 7-8 gelas perhari, susu ibu hamil, dan hindari
minum teh dan kopi.
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidur
a. Tidur siang hari 2 jam
b. Tidur malam hari 8 jam
4. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan, yaitu :
a. Sakit kepala yang hebat
b. Oedema pada wajah
c. Pergerakan janin berkurang
d. Nyeri perut yang hebat
e. Pengeluaran darah dari jalan lahir
f. Kejang
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menghitung gerakan janinnya 1 kali
dalam 1 jam atau minimal 10 kali dalam sehari
6. Mendiskusikan kesiapan persalinan dan kesiapan jika timbul
komplikasi.
7. Penatalaksanaan berian obat
nbion 2 x1 tablet sehari
Neurosambe 2x1 tablet sehari
8. Meminta datang kembali tanggal 07 Juli 2011
















Pendokumentasian asuhan kebidanan Ny. H
tanggaI 12 JuIi 2011


A. Data subjektif
1. bu merasa lebih sehat
2. Pusing dan lelah setelah beraktivitas sudah berkurang

B. Data objektif
1. Keadaan umum ibu baik, emosi ibu stabil
2. Wajah tidak tampak pucat lagi
3. Konjungtiva merah muda
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Suhu : 37,0

C
d. Pernapasan : 20 x/menit
5. Palpasi abdomen
a. Leopold : TFU prosessus xifoideus-pusat (34 cm) teraba
bokong
b. Leopold :Punggung kiri (PUK)
c. Leopold :Bagian terendah kepala
d. Leopold V :BAP (konvergen)
6. DJJ 135x/menit, teratur dan kuat pada daerah kuadran kiri.
7. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb 10,2 gr%
b. Albumin : Negatif
c. Reduksi : Negatif

C. Assesment
G

A
0
, umur kehamilan 34 minggu 5 hari, situs memanjang,
punggung kiri, kepala, intra uterine, tunggal, hidup, BAP, keadaan janin
baik, ibu dengan anemia ringan.

D. PIanning
Tanggal 12 Juli 2011 jam 10.
00
s/d 10.
15
wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu umur kehamilan 34
minggu 5 hari, punggung kiri, presentasi kepala, BAP, keadaan
ibu dan janin baik dan ibu mengerti penjelasan yang di berikan
dan tidak cemas lagi.
2. Mengingatkan ibu kembali tentang :
a. Makan makanan yang bergizi
b. Banyak istirahat
c. Personal hygine
3. Menjelaskan kepada ibu dampak anemia dalam kehamilan
4. Mengingatkan tanda bahaya dalam kehamilan dan ibu mengerti
penjelasan yang di berikan
5. Penatalaksanaan pemberian obat
a. nbion 2 x 1 tablet/ hari
b. Neurosambe 2 x 1 tablet/ hari
6. Meminta ibu untuk datang kembali 14 Juli 2011.















BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam Bab ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan
pada Ny. H gestasi 28-30 minggu dengan anemia sedang puskesmas
jumpandang baru Makassar tanggal 07 Juni, 30 Juni dan 12 Juli 2011.
Pembahasan ini disusun berdasarkan teori dan alasan nyata dengan
pendekatan manajemen kebidanan yang terdiri dari 7 (tujuh) langkah
Varney, antara lain:

A. Pengkajian dan anaIisa data
Pada tahap ini pengumpulan data, penulis tidak mengalami suatu
kesulitan, karena baik pasien maupun dari keluarga selalu terbuka
dalam memberikan informasi yang di perlukan sehingga memudahkan
dalam pengumpulan data
Anemia dalam kehamilan adalah bila pada anamnesa di dapatkan
keluhan cepat lelah, sering pusing, mata kunang-kunang dan keluhan
mual muntah pada hamil muda dan Haemoglobin (Hb) < 11gr/dl.
sedangkan pada studi kasus yaitu melalui pengkajian dan pemeriksaan
fisik ditemukan keluhan ibu sering merasa pusing bila lama duduk
kemudian berdiri, dan cepat lelah dalam melakukan aktivitas sehari-
hari, konjungtiva pucat, wajah pucat, dan hasil pemeriksaan
laboratorium Hb 8,9 gr%.
B. Merumuskan diagnosa/ masaIah aktuaI
Ditinjau dari teori, di katakan anemia sedang jika Haemoglobin (Hb)
7-8 gr/dl, sedangkan ditinjau dari kasus ditemukan Haemoglobin 8,9
gr/dl dengan masa gestasi 28-30 minggu sehingga diidentifikasi
diagnosa ibu dengan anemia sedang.

C. Merumuskan diagnosa/masaIah potensiaI
Dalam konsep dasar, kadar Haemoglobin (Hb) yang normal menurut
teori adalah 11-12 gr/dl. Dikatakan anemia, bila kadar Haemoglobin
(Hb) kurang dari 11 gr/dl, sementara pada kasus di temukan Hb: 8,9
gr/dl sehingga digolongkan anemia sedang.
Bila anemia ringan tidak di tangani sejak dini, maka akan
berpotensial anemia sedang bahkan anemia berat. Berkurangnya sel
darah merah (eritrosit) dalm sirkulasi darah atau massa hemoglobin
sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen
ke seluruh jaringan, sehingga akan menyebabkan gangguan pada
kehamilan, persalinan dan kala nifas.

D. Tindakan segera / koIaborasi
Tidak ada data yang mendukung untuk di lakukan tindakan
segera/kolaborasi.


E. Rencana Asuhan Kebidanan
Dalam konsep dasar manajemen asuhan kebidanan, bahwa
rencana tindakan yang akan dilakukan harus disetujui oleh klien. Oleh
sebab itu, sebelumnya harus didiskusikan dengan klien semua tindakan
yang akan dilakukan berdasarkan rasional yang relevan dan diakui
kebenarannya sesuai situasi, kondisi, dan tindakan yang harus dapat
dianalisis secara teoritis.
Adapun rencana yang akan dilakukan pada Ny. H adalah menjaga
personal hygien, gizi seimbang, istirahat yang cukup dan pengobatan
dengan memberikan tablet Fe per oral, yang diminum 1 tablet dalam
sehari secara rutin.

F. PeIaksanaan asuhan kebidanan
Di tinjau dari teori bahwa, pelaksanaan asuhan yang akan diberikan
harus direncanakan sesuai dengan kebutuhan klien agar dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan,
sedangkan pada tahap pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny. H,
penulis melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana. Pada tahap ini,
penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena tindakan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan berorientasi
pada kebutuhan klien, dimana klien kooperatif dalam menerima semua
saran dan tindakan yang diberikan, ditunjang pula oleh sarana yang
tersedia untuk memberikan penyuluhan kepada klien, misalnya buku
KA dan poster / gambar.

G. PeniIaian asuhan kebidanan
Evaluasi merupakan akhir dari proses manajemen asuhan
kebidanan, yaitu merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan
asuhan yang diberikan kepada klien dengan berpedoman pada
masalah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi
dilakukan setelah diberikan asuhan selama <1 bulan (tiga kali
kunjungan) dari tanggal 07 juni, 30 Juni dan 12 Juli 2011.
Dengan melihat hasil evaluasi asuhan kebidanan pada Ny. H, dapat
teratasi dengan baik, dimana peningkatan Hb dari 8,9 gr/dl meningkat
menjadi 10,2 gr/dl. Sedangkan pada tinjauan pustaka anemia pada ibu
hamil dapat teratasi apabila Hb mencapai 11 gr/dl.







BAB V
PENUTUP


Setelah penulis membahas tentang asuhan kebidanan pada Ny. H
kehamilan 28-30 minggu dengan anemia sedang di Puskesmas
Jumpandang Baru Makassar tanggal 07, 30 Juni dan 12 Juli 2011
berdasarkan landasan teori dan penerapan manajemen asuhan
kebidanan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran yang
bertitik tolak pada pembahasan.
A. Kesimpulan
1. Dari hasil pengkajian ada Ny. H, maka ditegakkan diagnosa yaitu: G

A
0
, umur kehamilan 28-30 minggu, situs memanjang, punggung
kiri (PUK), kepala, intra uterin, tunggal, hidup, bergerak atas panggul
(BAP), keadaan janin baik dan keadaan ibu dengan anemia sedang.
2. Anemia sedang adalah suatu keadaan dimana Haemoglobin (Hb)
dalam darah ibu hamil nilainya 7-8 gr/dl.
3. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada wanita hamil.
Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
metode sahli, di lakukan 2 kali selama kehamilan yaitu trimester
dan . Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan
sebagai berikut:
a. Hb 11 gr% tidak anemia
b. Hb 9-10 gr% anemia ringan
c. Hb 7-8 gr% anemia sedang
d. Hb <7 gr% anemia berat

B. Saran
1. Saran untuk pasien
a. Disarankan pada ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 4 kali selama
hamil segera setelah terlambat haid (ketika positif hamil) untuk
mengantisipasi komplikasi dalam kehamilan.
b. bu hendaknya membiasakan diri untuk
mengkomsumsi makanan yang kandungan zat gizinya tinggi,
guna memenuhi kebutuhan ibu dan janinnya dan mengkomsumsi
tablet Fe 90 tablet selama hamil.
c. Menyarankan kepada ibu agar dapat
memperoleh makanan yang berkualitas, dibutuhkan satu cara
mengolah dan menyajikan makanan secara sempurna dan
sehat, yaitu memilih sayuran, buah-buahan, daging / ikan yang
masih segar dan dalam memasak sayuran jangan terlalu empuk
/ lunak dan bila memesak, panci dalam keadaan tertutup.
2. Saran untuk bidan
a. Bidan sebagai tulang punggung dalam
memberikan pelayanan kesehatan senantiasa lebih
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan banyak
membaca dan mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar-
seminar seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan.
b. Diharapkan agar petugas kesehatan
dapat mengenali dan mendeteksi secara dini setiap
kemungkinan terjadinya risiko komplikasi dan dapat memberikan
pelayanan sedini mungkin pada setiap ibu hamil yang
bermasalah.
3. Saran untuk sarana kesehatan
Asuhan kebidanan perlu lebih dikembangkan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta dalam
pendokumentasian perlu dilengkapi. Dan memberikan layananan
sesuai kebutuhan klien.
4. Saran untuk institusi
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam memberikan asuhan
kebidanan perlu penambahan tenaga dosen / pengajar yang
professional.







DAFTAR PUSTAKA
Batbual B. Hy5no8i8 hy5nobriting nyeri 5er8alinan dan berbagai metode
5enanganannya. Yokyakarta: gosyen publising; 2010.

Corwin JE, b:: 8a: 5atofi8iologi edi8i 3. Jakarta: ECG; 2009.
Hidayanti R. A8:han e5erawatan 5ada ehamilan fi8iologi dan 5atologi8.
Jakarta: salemba medika; 2009.

Mahyu L. Anemia dalam kehamilan, Htt5.//zonae8ehatan.com (Di akses
pada tanggal 01 Agustus 2011

Manuaba BG. B:: ajar 5atologi ob8tetri :nt: maha8i8wa ebidanan.
Jakarta: EGC; cetakan 1 2009.

Manuaba BG. Pen:nt:n e5aniteraan lini ob8tetri dan gineologi
Jakarta: EGC; 2004.

Manuaba BG, Manuaba CA, Manuaba F. BG. Pengantar :liah ob8tetri.
Jakarta : EGC; 2007.

Muslihatun NW, setiawati N, Mufdlilah. Do:menta8i ebidanan.
Yogyakarta: Fitramaya; 2009.

Proverawati A, Asfuah S. B:: ajar gizi :nt: ebidanan.Yogyakarta :
Nuha medika; 2009.

Saifuddin AB. Ilm: ebidanan 8arwono 5rawirohardjo. Jakarta : PT bina
pustaka sarwono prawirohardjo; edisi empat. 2008.

Saminem.$eri a8:han ebidanan ehamilan normal. Jakarta :EGC;2009

Sudarku. La5oran Dine8 Kab./ ota. Kematian maternal di $&L$L 12
Juni 2010 Htt5.//datine88:l8el.file8.com (Di akses tanggal 09 Juni
2011).

Tarwoto, Wasnidar, B:: 8a: anemia 5ada ib: hamil on8e5 dan
5enatala8anaan. Jakarta: Trans nfo Media; 2007.

Varney H, Kriebs MJ, Gegor LC. B:: 8a: bidan (varney'8 5ocet
midwife). Jakarta: EGC; 2002.

Walsh V L. B:: ajaran ebidanan Kom:nita8.Jakarta: EGC; 2007.
www. Hanyawanita.com (diakses tanggal 01 Agustus 2011).
Varney H, Krieb MJ, Gegor LC. B:: ajar a8:han ebidanan edi8i em5at
vol.1.Jakarta: EGC; 2007.









Lampiran
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

1. Topik : Tablet besi bagi ibu hamil
2. Sasaran : bu hamil
3. Tempat : Akademi kebidanan minasa upa makassar
4. Hari/ tanggal : Kamis / 30 JUL 2011 jam 09.
00
Wita
5. Tujuan :
a. Tujuan umum
bu hamil dapat mengetahui pentingnya tablet besi selama
kehamilan
b. Tujuan khusus
1) bu dapat menjelaskan pengertian tablet besi.
2) bu dapat menjelaskan manfaat tablet besi bagi ibu hamil
3) bu dapat menjelaskan waktu dan cara minum tablet Fe yang
benar
4) bu dapat memahami efek samping tablet besi
5) bu dapat memahami kebutuhan zat besi selama kehamilan
6) bu dapat menjelaskan pemberian tablet Fe.
7) bu dapat mengetahui tentang bahan-bahan makanan yang
mengandung zat besi

6. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
7. Alat dan bahan
a. Contoh tablet Fe
8. Referensi :
Pantikawati.,saryono asuhan kebidanan (Kehamilan), yogyakarta,
2010, Nuha Medika
Pedoman umum gizi seimbang (Panduan Untuk Petugas)
Depertemen Kesehatan R, Jakarta,2002
Sulistiawati. A Asuhan kebidanan pada masa kehamilan, 2009;
jakarta,salemba medika
Tarwoto, wasnidar, buku saku anemia pada ibu hamil konsep dan
penatalaksanaan, trans info media,jakarta,2007.










Tablet Besi selama Kehamilan

1. Pengertian tablet besi
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses
pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah di peroleh
dari makanan. Kurang zat besi dalam makanan sehari-hari secara
berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang
dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Tujuan
pemberian tablet besi adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada
ibu hamil dan nifas karena pada kehamilan kebutuhan meningkat
seiring dengan pertumbuhan janin. Anemia sebagian besar
disebabkan oleh defesiensi zat besi, oleh karena itu perlu
ditekankan kepada ibu hamil untuk mengkomsumsi zat besi selama
hamil dan setelah melahirkan.
2. Manfaat tablet besi bagi ibu hamil
Tablet besi selama kehamilan sangat penting karena dapat
membantu proses pembentukan sel darah merah sehingga dapat
mencegah terjadinya anemia/ penyakit kekurangan darah.
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan
pada pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel-sel otak. Pada ibu
hamil dapat mengakibatkan keguguran, prematur, berat badan lahir
rendah, perdarahan sebelum dan selama persalianan bahkan
dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janin.
3. Waktu dan cara minum tablet Fe yang benar
Pemantauan komsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan
pemantauan cara minum yang benar karena hal ini akan sangat
mempengaruhi efektivitas penyerapan zat besi. Vitamin C dan
protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam
penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam manfaat kalsium,
magnesium akan menghambat penyerapan zat besi, pemberian
tablet Fe sebaiknya dilakukan pada jeda makan dimana lambung
tidak banyak makanan. Pada keadaan ini zat besi akan mudah
diserap, Namun demikian bukan berarti zat makanan yang
menghambat penyerapan zat besi tidak bermanfaat bagi tubuh.
4. Efek samping tablet Fe
Pemberian preparat tablet besi ini mempunyai efek samping seperti
mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare dan sulit buang air
besar atau sembelit. Agar tidak terjadi efek samping dianjurkan
untuk minum tablet besi setelah makan pada malam hari. Setelah
minum tablet besi biasanya kotoran (feses) berwarna kehitaman.
Hal ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu khawatirkan.
5. Kebutuhan zat besi yang di butuhkan selama kehamilan
Pada wanita hamil dengan janin tunggal kebutuhan zat besi sekitar
1000 mg selama hamil atau naik sekitar 200-300% dari kebutuhan
wanita tidak hamil. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan janin dan pembentukan darah ibu. Jika peningkatan
kebutuhan tidak di imbangi intake yang tidak adekuat maka akan
terjadi ketidakseimbangan atau kekurangan zat besi. Perkiraan
besarnya zat besi yang perlu ditimbun selama hamil 1040 mg. Dari
jumlah itu, 200 mg zat besi bertahan oleh tubuh ketika melahirkan
dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi di transfer ke
janin dengan rincian 50-75mg untuk pembentukan plasenta, 450
mg untuk menambah jumlah sel darah merah dan 200 mg hilang
ketika melahirkan.
6. Pemberian tablet tambah darah (Tablet Fe)
Tablet ini mengandung 60 mg Fe 0,25 mg asam folat. Setiap tablet
setara dengan 200 mg sulfat Ferosus selama kehamilan minimal di
berikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan, di berikan
sejak pemeriksaan ibu hamil pertama. Setiap satu kemasan tablet
besi terdiri dari 30 tablet yang terbungkus dalam kertas aluminium
foil sehingga obat tidak cepat rusak dan tidak berbau. Pemberian
zat besi untuk dosis pencegahan 1x1 tablet dan untuk dosis
pengobatan (bila Hb kurang dari 11 gr/dl) adalah 3x1 tablet. yang
diikat dengan laktosa.
7. Bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-
kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Kesulitan utama untuk
memenuhi kebutuhan Fe adalah rendahnya tingkat penyerapan zat
besi di dalam tubuh, terutama sumber zat besi nabati hanya di
serap 1-2%. Sedangkan tingkat penyerapan zat besi makanan asal
hewani dapat mencapai 10-20%. ni berarti bahwa zat besi Fe
pangan asal hewani(haeme) lebih mudah di serap dari pada zat
besi pangan asal nabati (non haeme). Manfaat lain dari
mengkomsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya
kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya
juga merupakan sumber vitamin A.

Sumber makanan zat besi


Lampiran 1a : sumber makanan zat besi


Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

1. Topik : Gizi seimbang pada ibu hamil
2. Sasaran : Ny.H
3. Tempat : Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar
4. Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2011, Jam 09.
20
WTA
5. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah penyuluhan, diharapkan kepada ibu agar mengetahui tentang
pentingnya zat gizi dalam kehamilan
b. Tujuan Khusus
1) bu dapat mengetahui dan menyebutkan makanan yang bergizi
yang baik dikonsumsi pada saat hamil
2) bu dapat mengetahui 4 sehat 5 sempurna (gizi seimbang)
6. Metode : Ceramah dan diskusi
7. Media : Flip Chart
8. Refrensi :proverawati A, 2009.




GZ PADA BU HAML


A. Pentingnya gizi pada ibu hamil
Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan
berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan
dalam keadaan sebelum hamil disamping untuk memenuhi
kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya.
Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dilihat dari
kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan
komplikasi yang mungkin timbul pada ibu, menjaga pertumbuhan
janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang optimal.
B. Kebutuhan Zat Gizi pada ibu hamil
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan
kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Karbohidrat berfungsi
sebagai sumber energi. Selama peroses kehamilan, ibu
membutuhkan tambahan energi / kalori untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, plasenta, jaringan payudara, dan cadangan
lemak. Tambahan energi yang diperlukan selama hamil yaitu
27.000-80.000 K kal atau 100 Kkal/hari.
Sumber kalori yang bisa didapat dengan mengkonsumsi
beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu, dan sagu.
2. Kebutuhan lemak
Merupakan zat gizi yang menyediakanj energi dalam tubuh
yang diperlukan ibu hamil dalam metabolisme tubuhnya.
Sumber lemak meliputi :
a. Susu, daging, dan minyak tumbuhan
b. Juga terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil
olahanya
3. Vitamin dan mineral
a. Vitamin yang laruk dalam lemak
1) Vitamin A dari ibu yang dibutuhkan janin yaitu kurang dari
25 mg / hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan pada
trimester 3 yaitu berkisar 200 mg / hari. Vitamin A terdapat
pada : wortel, labu kuning, bayam, kangkung, dan buah-
buahan yang berwarna kemerah-merahan
2) Vitamin D, pada wanita hamil konsentrasi plasma
meningkat 2x lebih banyak. Kebutuhan vitamin D selama
kehamilan belum diketahui secara pasti tetapi diperkirakan
10 mg/hari.
3) Vitamin E, banyak terdapat pada sayuran dan buah yang
berwarna kuning
4) Vitamin K, fungsinya belum begitu optimal pada masa
kehamilan didalam fetus
b. Vitamin yang larut dalam air
1) Vitamin C, Sumber vitamin C adalah buah dan sayuran
segar antara lain, jeruk, bayam, kol, brokoli, dan tomat
2) Vitamin B6, penting untuk metabolisme asam amino, pada
masa kehamilan diperlukan intake protein yang lebih tinggi
karena adanya peroses pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat sehingga diperlukan juga adanya vitamin B6
yang besar untuk melakukan metabolisme dengan
peningkatan 100%
3) Asam folat, penting untuk perkembangan tulang, jaringan
darah, dapat diperoleh dari hasil ternak dan hasil olahanya,
seperti daging, hati, telur, keju, susu, kacang-kacangan
dan sayur-sayuran.

c. Mineral
1) Kalsium
Sumber kalsium adalah susu dan produk susu lainya
seperti keju, youghurt, teri, udang kecil, dan kacang
kacangan
2) Magnesium
Janin memerlukan 1 gr magnesium, magnesium
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan
lunak.
4. Kebutuhan protein
Kebutuhan protein ibu hamil yaitu kurang lebih 60-70 gr setiap
hari atau sekitar 925 gram dari total protein yang dibutuhkan
selama hamil, sumber protein meliputi:
a. Dari hewani : daging, ikan, susu, telur
b. Dari nabati : kacang-kacangan, seperti tahu, tempe, dan selai
kacang.
Pengolahanya tidak boleh terlalu berlebihan dalam pemanasan
terutama pengorengan.


Gambar 1. Gizi seimbang pada ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai