Kelompok 4
Anggota:
1. Ratri Arseno
2. Sally Violeta Tamara
3. Santi
4. Sela Andela
5. Sisca Ayu Vamela
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengertian ilmu gizi adalah segala ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata gizi
berasal dari bahasa Arab ghizda, yang berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi
berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia (Almatsier,
2001).
Ilmu gizi merupakan salah satu disiplin ilmu yang sudah diakui, meskipun
masih dianggap sebagai bagian dari rumpun ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu gizi
mula-mula hanya mencakup ruang lingkup yang sangat sempit, tetapi dalam
perkembangannya melebar meliputi suatu kawasan studi yang luas (Achmad,
2010). Karena ruang lingkupnya yang luas, bila dikaji pengertian ilmu gizi secara
lebih mendalam, ilmu gizi erat kaitannya dengan ilmu-ilmu agronomi, peternakan,
ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.
Ilmu gizi mempunyai konsep dasar yang berbeda dengan disiplin ilmu
yang lain. Pengertian dari konsep dasar itu sendiri adalah merupakan suatu dasar,
ide atau bentuk dasar dari sesuatu. Konsep dasar dari ilmu gizi meliputi tentang
gizi dan ilmu gizi, zat-zat gizi apa yang biasa terkandung dalam makanan,
berbagai cara pengolahan pangan mulai dari penyediaannya, distribusi, konsumsi
makanan dan penggunaannya, bahan-bahan makanan yang biasa kita konsumsi,
dan keterkaitan konsumsi makanan dengan status gizi yang dimiliki oleh setiap
orang yang berbeda-beda.
Di dalam ilmu gizi terdapat dua komponen penting yang menjadi pusat
perhatian, ialah makanan dan kesehatan tubuh. Makanan mengandung zat-zat gizi
yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsi optimalnya, zat gizi
itu bisa berupa zat gizi makro maupun mikro. Sedangkan kesehatan tubuh bisa
dilihat dari status gizi yang dibedakan menjadi gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.
Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui penjelasan dari konsep dasar ilmu gizi, yang
meliputi definisi, tujuan, prinsip, nutrisi penting bagi tubuh, dan penilaian
status gizi.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengertian ilmu gizi secara sempit dan luas dan ruang
lingkupnya.
b. Mengetahui pengertian zat gizi, pembagian zat gizi dan penjelasan
masing-masing zat gizi.
c. Mengetahui pengertian makanan dan pangan.
d. Mengetahui bahan makanan dan pembaginnya secara lebih terperinci.
e. Mengetahui pembagian status gizi yaitu status gizi buruk, kurang, baik,
dan lebih.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
studi terlalu sempit, dan dengan perhatian yang sempit itu, sukar untuk mencapai
tujuan akhir tersebut (Achmad, 2010).
Maka ruang lingkup studi ilmu gizi diperlebar dan diberi definisi yang
lebih luas, tetapi definisi ini menjadi makin kabur. Definisi sekarang menjadi:
ilmu yang mempelajari hal ikhwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.
Definisi inilah yang sekarang dipergunakan di Indonesia. Definisi ini
memungkinkan bergerak lebih luas di dalam mencapai tujuan ilmu gizi yang
tersebut diatas.
Didalam ruang lingkup studi ilmu gizi terdapat dua komponen penting
yang menjadi pusat perhatian, ialah makanan dan kesehatan tubuh. Ahli gizi harus
mendalami persoalan pangan dan soal kesehatan yang berkaitan dengan keadaan
makanan tersebut, tanpa harus menjadi ahli pertanian maupun ahli kesehatan
(dokter). Namun demikian, banyak ahli gizi yang berasal dari profesi dokter, dan
sekarang semakin bertambah jumlah ahli gizi yang berasal dari sarjana pertanian
(Achmad, 2010).
2. Tujuan ilmu gizi
a. Memberi energi (zat pembakar)
Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung
karbon yang
dapat
dibakar
dan dibutuhkan
tubuh
untuk
melakukan
kegiatan/aktivitas.
masalah pangan dan maslaah gizi tidak dapat dipisahkan karena merupakan
satu kesatuan yang saling terkait. Masalah ini adalah masalah yang harus
selalu mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan semua warga negara.
Sebenarnya akar permasalahan pangan dan gizi sebenarnya adalah
kemiskinan/ekonomi. Semua masalah pangan dan gizi tersebut berpangkal
dari masalah kemiskinan/ekonomi yang kemudian berdampak pada aspek
kehidupan yang lain. Misalhnya ketidaktahuan akibat rendahnya tingkat
pengetahuan, ketidak pedulian (ignorance), distribusi bahan pangan yang
buruk, dan yang paling parah adalah trend Korupsi yang semakin
memiskinkan bangsa.
Berbicara tentang masalah pangan dan gizi berarti berbicara tentang ilmu
gizi. Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza yang berarti makanan.
Menurut dialek Mesir, ghidza dibaca ghizi. Selain itu sebagian orang
menterjemahkan kata gizi dari bahasa Inggris nutrition menjadi nutrisi.
Namun yang resmi, baik dalam dokumen maupun aturan pemerintah
digunakan kata gizi. Berdasarkan kamus umum bahasa Indonesia BaduduZain, nutrisi lebih mengacu pada makanan ternak.
4. Nutrisi penting bagi tubuh
Zat gizi yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda dalam tubuh. Dengan
memahami zat gizi, fungsi mereka dalam tubuh, dan sumber makanan dari
masing-masing zat gizi tersebut akan membantu Anda dalam menyiapkan
makanan dan snack seimbang untuk anak-anak Anda. Zat gizi diklasifikasikan
sebagai 'makro' atau 'mikro', berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat
gizi makro adalah karbohidrat, protein dan lemak. Zat gizi mikro adalah vitamin
dan mineral.
a. Zat Gizi Makro Untuk Pertumbuhan
Karbohidrat
1. Memberikan energi untuk beraktifitas dan
bermain
2. Berperan sebagai sumber energi utama,
sehingga protein dapat digunakan untuk
fungsi lain.
Protein
1. Mendukung pertumbuhan
2. Mendukung pemeliharaan dan perbaikan jaringan
Lemak
1. Menghasilkan energy
2. Membantu penyerapan beberapa vitamin
b. Zat Gizi Mikro Untuk Perkembangan
Vitamin
1. Membantu tubuh dalam menggunakan zat gizi makro
2. Membantu berbagai fungsi tubuh
Mineral
1. Diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh
2. Dukungan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan
Protein
Protein membantu pemeliharaan dan pertumbuhan jaringan. Protein
membantu pembentukan enzim, hormon dan antibodi. Asupan protein
yang cukup sangat penting bagi anak Anda karena ia berada dalam fase
pertumbuhan yang cepat. Lihat tabel di bawah untuk Singapore
Recommended Daily Dietary Allowance untuk protein.
Protein terdiri dari asam amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan
sebagai:
1. Asam amino esensial - tidak dapat disintesis dalam tubuh dan harus
dikonsumsi sebagai bagian dari makanan
2. Asam amino non-esensial - dapat disintesis dalam tubuh dari asam
amino lainnya yang berbeda.
5. Penilaian status gizi
1. Pengertian status gizi
Status Gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variable tertentu. Contoh:
Gondok merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran
yodium dalam tubuh (Supariasa. IDN, 2002: 18).
Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang
individu dalam suatu variabel (Hadi, 2002).
Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya
(Gibson, 1990).
bawah, di tengah garis ketiak, sisi dada, perut, paha, tempurung lutut, dan
pertengahan tungkai bawah.
g. Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul
Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul digunakan untuk melihat
perubahan metabolisme yang memberikan gambaran tentang pemeriksaan
penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh.
B. Klinis
1. Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat
pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan organ-organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
2. Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat. Survei
ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik
yaitu tanda dan gejala atau riwayat penyakit.
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
A. Survei Konsumsi Makanan
1. Pengertian
Merupakan metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat
jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
2. Penggunaan
Dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada
masyarakat, keluarga, dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan
kelebihan dan kekurangan zat gizi
B.Statistik Vital
1. Pengertian
Pengukuran status gizi dengan menganalisis data beberapa statistic
kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan
gizi.
2. Penggunaan
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak
langsung pengukuran status gizi masyarakat.
C.Faktor Ekologi
1. Pengertian
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa
faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia
sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain.
2. Penggunaan
Untuk mengetahui penyebab malnutrisi disuatu masyarakat sebagai dasar
untuk melakukan program intervensi gizi.
Faktor pemilihan metode penilaian status gizi
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menggunakan
metode adalah sebagai berikut (Supariasa. IDN, 2002: 22):
1). Tujuan
Tujuan pengukuran sangat perlu diperhatikan dalam memilih metode,
seperti tujuan ingin melihat fisik seseorang, maka metode yang digunakan adalah
antropometri. Apabila ingin melihat status vitamin dan mineral dalam tubuh
sebaiknya menggunakan metode biokimia.
2). Unit Sampel yang Akan Diukur
DAFTAR PUSTAKA
http://ai-sopwatunnajah.blogspot.co.id/2011/11/makalah-konsep-dasar-ilmugizi.html
Moehji, Sjahmien. 1971. Ilmu Gizi. Palembang. ISBN.
2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2011/05/konsep-status-gizi.html