Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

BUDAYA ANTI KORUPSI


(Pemahaman Reformasi Dan Program Kementrian
Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Korupsi)

Disusun oleh kelompok 1 Tingkat III A:


Ratu Putri Pertiwi
Adniatul hasanah
Andri

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PRODI D-IV KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2017

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat serta penyertaan-Nya, sehingga makalah tentang
Pemahaman Reformasi Dan Program Kementerian Kesehatan Dalam
Upaya Pencegahan Korupsi ini dapat terselesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa
yang sederhana, singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih
terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Maka kami
berharap adanya masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang
akan mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dipergunakan dengan layak sebagaimana mestinya.

Bima, 17 MEI 2017

BAB II
PEMBAHASAN
A. Reformasi birokrasi

1. Pengertian reformasi Birokrasi


Reformasi merupakan proses upaya sistematis, terpadu dan komprehensif, dengan
tujuan untuk merealisasikan tata pemerintahan yang baik. Good government (tata
pemerintahan yang baik) adalah sistem yang memungkinkan terjadinya mekanisme
penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif dan efisien dengan menjaga
sinergi yang konstruktif di antara pemerintah, Sektor swasta, dan masyarakat.
Birokrasi menurut pemahamannya sebagai berikut.
a. Birokrasi merupakan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang dijalankan
pegawai negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Birokrasi adalah struktur organisasi yang digambarkan dengan hirarki yang
pejabatnya diangkat dan ditunjuk, garis tanggung jawab dan kewenangannya
diatur oleh peraturan yang diketahui (termasuk sebelumnya), dan justifikasi setiap
keputusan membutuhkan referensi untuk mengetahui kebijakan yang
pengesahannya ditentukan oleh pemberi mandat di luar struktur organisasi itu
sendiri.
c. Birokrasi adalah organisasi yang memiliki jenjang diduduki oleh pejabat yang
ditunjuk/diangkat disertai aturan kewenangan dan tanggungjawabnya, dan setiap
kebijakan yang dibuat harus diketahui oleh pemberi mandat.
d. Birokrasi adalah suatu organisasi formal yang diselenggarakan berdasarkan
aturan, bagian, unsur, yang terdiri atas pakar yang terlatih. Wujud birokrasi berupa
organisasi formal yang besar, merupakan ciri nyata masyarakat modern dan
bertujuan menjalankan tugas pemerintahan serta mencapai keterampilan dalam
bidang kehidupan.
Reformasi birokrasi adalah upaya pemerintah meningkatkan kinerja melalui
berbagai cara dengan tujuan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas.
Dengan demikian, reformasi birokrasi berarti:
a. Perubahan cara berpikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak);
b. Perubahan penguasa menjadi pelayan;
c. Mendahulukan peranan dari wewenang;
d. Tindak berpikir hasil produksi tetapi hasil akhir;
e. Perubahan manajemen kerja;
f. Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan profesional,
bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), melalui penataan kelembagaan,
penataan ketatalaksanaan, penataan sumber daya manusia, akuntabilitas
kinerja yang berkualitas efisien, efektif, dan kondusif, serta pelayanan yang
prima (konsisten dan transparan).
2. Visi dan misi Reformasi dan Birokrasi
a. Visi
Terwujudnya pemerintahan yang amanah atau terwujudnya tata pemerintahan
yang baik.
b. Misi
Mengembalikan cita dan citra birokrasi pemerintahan sebagai abdi negara dan
abdi masyarakat serta dapat menjadi suri teladan dan panutan masyarakat
dalam menjalani kehiduoan sehari hari.

3. Tujuan Reformasi Birokrasi


Secara umum tujuan birokrasi adalah mewujudkan pemerintahan yang baik,
didukung oleh penyelenggara negara yang profesional, bebas korupsi, kolusi dan
nepotisme, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai
pelayanan prima.
4. Sasaran Reformasi Birokrasi
a. Terwujudnya birokrasi profesional, netral dan sejahtera, mampu menempatkan
diri sebagai abdi negara dan abdi masyarakat guna mewujudkan pelayanan
masyarakat yang labih baik.
b. Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang proporsional, fleksibel, efektif,
efisien dilingkungan pemerintahan pusat dan daerah.
c. Terwujudnya ketatalaksanaan (pelayanan publik) yang lebih cepat tidak
berbelit, mudah, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Agar reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik dan menunjukan
cepatnya keberhasilan, faktor sukses penting yang perlu diperhatikan dalam
reformasi birokrasi adalah:
a. Faktor komitmen pimpinan; karena masih kentalnya budaya paternalistik
dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.
b. Faktor kemauan diri sendiri; diperlukan kemauan dan keikhlasan
penyelenggara pemerintahan (birokrasi) untuk mereformasi diri sendiri.
c. Kesepahaman; ada persamaan persepsi terhadap pelaksanaan reformasi
birokrasi terutama dari birokrat sendiri, sehingga tidak terjadi perbedaan
pendapat yang menghambat reformasi.
d. Konsistensi; reformasi birokrasi harus dilaksanakan berkelanjutan dan
konsisten, sehingga perlu ketaatan perencanaan dan pelaksanaan.

B. Program Kementrian Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Korupsi


Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional (Stratanas)
Pencegahan dan pemberantasan Korupsi (PPK), diimplementasikan ke dalam 6
(enam) strategi nasional yang telah dirumuskan, yakni:
1. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan;
2. Melaksanakan langkah-langkah strategis dibidang penegakan hukum;
3. Melaksanakan upaya-upaya harmonisasi penyusunan peraturan perundang-
undangan di bidang pemberantasan korupsi dan sektor terkait lainnya;
4. Melaksankan kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil Tipikor;
5. Meningkatkan upaya pendidikan dan budaya antikorupsi;
6. Meningkatkan koordinasi dalam rangka mekanisme pelaporan pelaksanaan upaya
pemberantasan korupsi.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor %% Tahun 2012 tentang
Strategi Nasional (Stratanas) Pencegahan dan Pmemberantasan Korupsi (PPK).
Kementrian Kesehatan telah melaksanakan upaya percepatan reformasi birokrasi
melalui berbagai cara dan bentuk, antara lain:
1. Disiplin kehadiran menggunakan sistem fingerprint, ditetapkan masuk pukul
8.30 dan pulang kantor pukul 17.00, untuk mencegah pegawai melakukan
korupsi waktu.
2. Setiap pegawai negeri Kemenkes harus mengisi Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP), dan dievaluasi setiap tahunnya, agar setiap pegawai mempunyai tugas
pokok dan fungsi yang jelas, dapat diukur dan dipertanggungjawabkan
kinerjanya.
3. Melakukan pelayanan kepada masyarakat yang lebih efisien dan efektif ramah
dan santun, diwujudkan dalam pelayanan prima.
4. Penandatanganan pakta integritas bagi setiap pelantikan pejabat dikementrian
kesehatan. Hal ini untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK),
Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani (WBBM).
5. Terlaksananya Strategi Komunikasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi
melalui sosialisasi dan kampanye Anti Korupsi dilingkungan internal/ seluruh
Satker Kementrian Kesehatan.
6. Sosialisasi tentang larangan melakukan gratifikasi, sesuai dengan pasal 12B
ayat (1) UU No 31 tahun 1999, menyatakan setiap gratifikasi kepada setiap
pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan kewajiban atau
tugasnya.
7. Pemberlakukan Sistem Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik
(SPLE).
8. Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi seperti seleksi pendaftaran
pegawai melalui online dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Calon Pegawai Tidak Tetap (PTT).
9. Pelaksanaan LHKPN dilingkungan Kementrian Kesehatan didukung dengan
surat Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No 03.03/01Menkes/066/I/2010,
tanggal 13 Januari 2010.
10. Membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi, Berdasarkan Surat Keputusan
Inspektorat Jendral Kementrian Kesehatan Nomor 01.TPS.17.04.215.10.3445,
tanggal 30 Juli 2010.
11. Tanpa Korupsi, Korupsi Merampas Hak Masyarakat Untuk Sehat, Hari
Gini Masih Terima Suap, dll.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Reformasi merupakan proses upaya sistematis, terpadu, dan konprehensif, tujuannya
untuk merealisasikan tata pemerintah yang baik. Good Govermance (tata pemerintahan yang
baik) sistim yang memungkinkan terjadinya mekanisme penyelenggeraan pemerintah negara
yang efektif dan efisien dengan menjaga sinergi yang konstruktif diantara pemerintah, sektor
swasta dan masyarakat.
Visi dan Misi Reformasi Birokrasi sebagai berikut:
1.Visi : Terwujudnya pemerintahan yang amanah atau terwujudnya tata pemerintahan yang
baik.
2.Misi : Mengembalikan cita dan cita birokrasi pemerintahan sebagai abdi Negara dan abdi
masyarakat serta dapat menjadi suri teladan dan panutan masyarakat dalam menjalani
kehidupan sehari-hari
Tujuan Reformasi Birokrasi : mewujudkan Pemerintahan yang baik, didukung oleh
penyelenggara Negara yang professional, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, serta
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai pelayanan prima.

B. SARAN
1. Diharapkan kepada Pemerintah untuk memperhatinkan pelayanan yang optimal kepada
masyarakat.
2. Untuk Peningkatan pelayanan,pemerintah harus memberikan pelayanan yang merata di
berbagai aspek.
3. Masyarakat bukan hanya sebagai pihak yang dilayani tetapi juga pengawas pelayanan
maka pemerintah haruslah memperbaiki system pelayanan hal ini di karenakan takutnya
ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintah yang menjalankan pelayanan.
4. Diharapkan juga kepada masyarakat agar lebih berpartisipatif dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi, prinsip-prinsip good governance,pelayanan publik, penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang baik, bersih, dan berwibawa,serta pencegahan dan
percepatan pemberantasan korupsi.
5. Mengupayakan penataan perundang-undangan, dengan menyelesaikan rancangan
undang-undang yang telah ada, Agar reformasi birokrasi guna mencegah buruknya
birokrasi dapat berjalan dengan baik dengan adanya legalitas secara hukum dalam
pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rencana tindak lanjut, Modul Pelatihan Desa Siaga, Pusdiklat, Jakarta, 2006.
2. Modul pelatihan TPPK, Pusdiklat, Jakarta, 2005.

Anda mungkin juga menyukai