Anda di halaman 1dari 22

ADAPTASI BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEHIDUPAN

DI LUAR UTERUS

Tantri desiyanti, sst


Adaptasi BBL terhadap Kehidupan di Luar Uterus

 Sistem pernafasan
 Peredaran darah
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem termoregulasi
 Mekanisme glukosa
 Sistem pencernaan
 Sistem urinaria
 Sistem integumentary/kulit
 Sistem imun
 Sistem muskuloskeletal
 Sistem endokrin
 Sistem Neurologis
Sistem Pernafasan
Saat dalam uterus, janin mendapatkan O2
dan melepaskan CO2 melalui plasenta. Pada
paru-paru janin mengandung cairan yang
disebut surfaktan yang berfungsi untuk
mengurangi tekanan permukaan alveoli dan
menstabilkan dinding alveoli sehingga tidak
kolaps.
Lanjutan....
 Pada proses persalinan pervaginam terjadi tekanan
mekanik pada dada sehingga mengakibatkan
pengempisan paru-paru dan tekanan negatif pada intra
toraks, maka merangsang udara masuk
 Pada saat tali pusat dipotong, akan terjadi pengurangan
O2 dan akumulasi CO2 dalam darah bayi, sehingga
merangsang pusat pernafasan untuk memulai
pernafasan pertama. Pernafasan pertama adalah untuk
mengeluarkan cairan dalam paru dan mengembangkan
jaringan alveoli paru-paru untuk pertama kali sehingga
udara masuk.
Cairan dalam alveoli digantikan oleh udara

udara

Cairan
paru-paru
janin

Napas pertama Napas kedua Napas selanjutnya


Sistem Peredaran Darah

 Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus


melewati paru-paru untuk mengambil oksigen
dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk
membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru
lahir terjadi dua perubahan besar:
 Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
 Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-
paru dan aorta
Sistem
Kardiovaskuler
Nafas pertama pada BBL membuat paru-paru
berkembang dan menurunkan resistensi vaskuler
pulmoner, sehingga darah mengalir, tekanan
arteri pulmoner menurun. Rangkaian tersebut
menyebabkan tekanan atrium kanan menurun.
Aliran darah pulmoner kembali meningkat ke
jantung dan masuk ke atrium kiri, sehingga
tekanan meningkat. Perubahan tekanan ini
menyebabkan foramen ovale menutup.
Sistem Termoregulasi
 Dalam proses adaptasi kehilangan panas, bayi
mengalami :
 Stress pada BBL menyebabkan hypotermi
 BBL mudah kehilangan panas
 Bayi menggunakan timbunan lemak coklat untuk
meningkatkan suhu tubuhnya
 Lemak coklat terbatas sehingga apabila habis akan
menyebabkan adanya stress dingin
Lanjutan...

Pada bayi-baru lahir, akan memiliki mekanisme


pengaturan suhu tubuh yang belum efisien dan
masih lemah, sehingga penting untuk
mempertahankan suhu tubuh agar tidak terjadi
hipotermi. Proses kehilangan panas pada bayi
dapat melalui proses konveksi, evaporasi, radiasi
dan konduksi. Hal ini dapat dihindari bila bayi
dilahirkan dalam lingkungan dengan suhu sekitar
25-280C, dikeringkan dan dibungkus dengan
hangat.Simpanan lemak yang tersedia dapat
digunakan sebagai produksi panas.
Mekanisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak diperlukan
glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan
tindakan penjepitan tali pusat pada saat
lahir, seorang bayi harus mulai
mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru
lahir, glukosa darah akan turun cepat
dalam waktu 1-2 jam.
Sistem Pencernaan
Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan,
mencerna, metabolisme dan mengabsorbsi protein
dan karbohidrat sederhana serta mengemulsi
lemak. Mekonium merupakan sampah pencernaan
yang disekresikan oleh bayi baru lahir. Mekonium
yang dikeluarkan menandakan anus yang
berfungsi, sedangkan faeses yang berupa warna
menandakan seluruh saluran gestrointestinal
berfungsi.
Lanjutan...
 Kapasitas lambung bayi baru lahir sekitar 15-30 ml
dan meningkat dengan cepat pada minggu pertama
kehidupan, pengosongan lambung pada bayi baru
lahir sekitar 2-3 jam.
 Simpanan glikogen cepat berkurang, sehingga bayi
yang diberi ASI dapat bertinja paling sedikit 2-3
kali sehari. Bayi yang diberi minum PASI bertinja
4-6 kali sehari, tetapi terdapat kecenderungan
mengalami konstipasi.
Sistem Urinaria
 Janin mengeluarkan urine dalam cairan amnion
selama kehamilan. Walaupun ginjal pada bayi sudah
berfungsi, tetapi belum sempurna untuk menjalankan
fungsinya. Kemampuan filtrasi glomerulus masih
sangat rendah, maka kemampuan untuk menyaring
urine juga belum sempurna.
 Bayi baru lahir harus kencing dalam 24 jam setelah
lahir. Awalnya urine yang keluar sekitar 20-30 ml/hari
dan meningkat menjadi 100-200 ml/hari pada akhir
minggu pertama ketika intake cairan meningkat.
Sistem Integumentari/Kulit
 Kulit bayi sangat sensitif terhadap infeksi, untuk
itu harus dijaga dari masuknya mikroorganisme.
IgA sangat diperlukan untuk hal ini, namun
antibody ini tidak ada saat bayi lahir tetapi akan
terbentuk sekitar 2 minggu setelah lahir.
 Pada bayi baru lahir cukup bulan kulit berwarna
merah dengan sedikit verniks kaseosa. Sedangkan
pada bayi prematur kulit tembus pandang dan
banyak verniks. Bayi baru lahir tidak memerlukan
pemakaian bedak atau krim, karena zat-zat kimia
dapat mempengaruhi Ph kulit bayi.
Sistem Imun
 Sistem imun BBL masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai
infeksi dan alergi
 Sistem imun yang matang akan memberikan
kekebalan alami maupun yang didapat
 Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan
tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi.
 Beberapa contoh kekebalan alami antara
lain :
 Perlindungan oleh kulit membran mukosa

 Fungsi saringan saluran nafas

 Pembentukan koloni mikroba oleh kulit

dan usus
 Perlindungan kimia oleh lingkungan asam

lambung
 Immunoglobulin (Ig) pada bayi :
 Immunoglobulin C (IgC) :
 Ig C didapat bayi sejak dalam kandungan melalui plasenta
dari ibunya.
 Bayi mendapatkan imunitas dari ibunya (imunitas pasif)
dalam jumlah yang bervariasi dan akan hilang sampai usia
4 bulan
 Setelah lahir, bayi akan membentuk sendiri IgC
 Antibodi IgC, antara lain :
 Virus : rubella, measles, mumps, Variola, danpoliomielitis
 Bakteri : dipteri, tetanus, dan antibodi staphilococcus
 Immunoglobulin M :
 Ig M tidak mampu melewati plasenta karena memiliki
berat molekul yang lebih besar dibandingkan Ig C.
 Bayi akan membentuk sendiri (Ig M) segera setelah
lahir
 Immunoglobulin A :
 Dalam beberapa minggu setelah bayi lahir, bayi akan
memproduksi Ig A (imunitas aktif)
 Terbentuknya Ig A pada rangsangan terhadap selaput
lendir dan berperan dalam kekebalan terhadap infeksi
dalam aliran darah, sekresi saluran pernapasan dan
pencernaan akibat melawan beberapa virus yang
menyerang daerah tersebut seperti poliomeilitis dan
E. Coli
Sistem Musculosceletal

 Pada waktu lahir, sistem skeletal lebih banyak


terdiri dari tulang rawan daripada tulang keras.
 Namun, proses osifikasi berlangsung dengan
sangat cepat pada masa tahun pertama.
Sistem Endokrin
 Sistem endokrin pada bayi baru lahir secara fungsi
belum matang.
 Lobus posterior dari kelenjar pituitary
menghasilkan ADH yang terbatas menghambat
diuresis.
 Hal ini menyebabkan bayi cenderung mengalami
dehidrasi.
Sistem Neurologis
 Pada saat lahir, sistem saraf belum terintegrasi
secara keseluruhan, namun cukup untuk
mendukung kehidupan ekstra uterin.
 Kebanyakan fungsi syaraf yang sudah berfungsi
adalah refleks primitif.
 Sistem persyarafan otonom sangat penting pada
masa transisi karena hal ini merangsang
pernafasan, menjaga keseimbangan asam-basa, dan
mengatur temperatur.
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai