Anda di halaman 1dari 6

Pengertian ASI

aIlustrasi Menyusui
ASI adalah cairan yang hidup yang dapat menyesuaikan kandungan
zatnya terhadap kebutuhan bayi. Kandungan gizi dalam ASI terbukti
dapat melawan infeksi, membantu mematangkan sistem imunitas,
mengurangi gangguan pencernaan, dan mendukung pertumbuhan otak
bayi. ASI tidak hanya membuat bayi sehat, tetapi juga membuatnya
lebih cerdas.

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam
organik yang di sekresi oleh kedua buah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi.

Apa itu Laktasi?


Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian yaitu produksi ASI
dan pengeluaran ASI. Produksi ASI tidak berlangsung sampai masa
sesudah kelahiran bayi ketika kadar hormon estrogen menurun.
Penurunan kadar estrogen memungkinkan naiknya kadar prolaktin dan
produksi ASI. Produksi ASI yang berkesinambungan di sebabkan oleh
menyusunya bayi pada ibunya. Pembentukan payudara di mulai, sejak
embrio berusia 18-19 minggu dan berakhir ketika mulai menstruasi.
Baca Juga
 Pengertian, Epidemiologi, Penyebab dan Pengobatan Infertilitas
 Relaksasi Nafas Dalam
 Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)

Air susu ibu tidak di produksi selama kehamilan karena ada faktor-
faktor yang menekan pelepasan hormon prolaktin. Salah satunya berkat
kerja hormon estrogen. Bisa di bayangkan jika air susu sudah di
produksi sejak awal kehamilan sementara belum ada yang mengisapnya,
maka para ibu tentu harus membuang ASI setiap hari.

Proses produksi sampai air susu memenuhi payudara sekitar satu hari
hingga tiga hari. Oleh karena itu tidak perlu khawatir apabila air susu
belum keluar atau keluarnya asi sedikit-sedikit.

Stadium ASI
a. ASI Stadium I (Kolostrum)
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibody yang paling tinggi
daripada ASI sebenarnya, khususnya kandungan Immunoglobulin A,
yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah
kuman masuk ke dalam tubuh bayi. IgA ini juga membantu dalam
mencegah bayi mengalami alergi makanan.

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar


payudara. Kolostrum terdapat dalam alveoli serta duktus dari kelenjar
payudara sebelum dan setelah masa puerperium.

b. ASI Stadium II (ASI Transisi Atau Peralihan)


Ciri dari air susu masa peralihan adalah sebagai berikut:

1. Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai ASI matur.


2. Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi
adapula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi
pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5.
3. Kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat badan
lemak semakin tinggi.
4. Volumenya juga semakin meningkat.

c. ASI Stadium III (ASI Matur)


Adapun ciri dari susu matur adalah sebagai berikut :

1. Merupakan ASI yang di sekresi pada hari ke-10 dan seterusnya,


stadium relatif konstan.
2. Pada ibu sehat, maka produksi ASI untuk bayi akan tercukupi,
karena ASI merupakan satu-satunya makanan yang paling baik
untuk bayi.
3. Tidak menggumpal jika di panaskan.
4. Terdapat antimikrobial faktor, antara lain adalah sebagai berikut:
a). Antibodi terhadap bakteri dan virus. b).Sel (fagosit, granulosit,
makrifag dan limfosit tipe T). c). Enzim (lizisim, laktoperoksidase,
lipase, katalase, fosfatase, amylase, fosfodiesrase dan alkalin
foforase). d). Protein (laktoferin, B12 binding protein). e). Sifat
biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah dan adanya
faktor bifidus.

Manfaat pemberian ASI


a. Bagi bayi
1. Dapat membantu memulai kehidupan dengan baik. Bagi bayi yang
mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik,
pertumbuhan perinatal baik dan mengurangi kemungkinan
obesitas.
2. Mengandung antibodi. ASI mengandung stadium yang tepat, yaitu
dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi adalah terdiri
dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi
yang di perluka untuk kehidupan.
3. Mengurangi kejadian karies dentis. Insidens karies dentis pada
bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi di bandingkan
bayi yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan susu
botol dengan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan
gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan menyebabkan
asam yang terbentuk bisa merusak gigi.
4. Terhindar dari alergi.
5. ASI dapat meningkatkan kecerdasan bagi bayi.
6. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan
gigi.

b. Bagi ibu
1. Aspek kontrasepsi. Isapan mulut bayi pada puting susu
merangsang ujung syaraf sensorik sehingga post anterior hipofise
mengeluarkan prolaktin. Dengan cara prolaktin masuk ke indung
telur, dan menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.
2. Aspek kesehatan ibu. Isapan bayi pada payudara akan
merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis.
Oksiitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya
pendarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya
perdarahan pasca persalinan serta mengurangi prevalensi anemia
kekurangan zat besi.
3. Aspek penurunan berat badan. Ibu yang menyusui secara
eksklusif ternyata mudah dan lebih cepat kembali ke berat badan
semula seperti sebelum hamil. Pada saat hamil. Badan bertambah
berat, selain karena ada janin, juga karena penimbunan lemak pada
tubuh.
4. Aspek psikologis. Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat
bagi bayi tetapi juga untuk ibunya, karena ibu akan merasa bangga
dan di perlukan.
Indikator kelancaran ASI
1. ASI yang banyak dapat merembes melalui puting susu.
2. Sebelum menyusui payudara terasa tegang.
3. Berat badan bayi naik dengan memuaskan sesuai usia.
4. Jika ASI cukup setelah menyusui maka bayi akan tertidur selama
3-4 jam.
5. Bayi lebih sering kencing, sekitar 8 kali sehari.
6. Bayi paling sedikit menyusu 10 kali dalam 24 jam.
7. Bayi sering BAB berwarna kekuningan.
8. Payudara terasa kosong pada saat selesai menyusui.

Upaya memperlancar ASI


Upaya memperlancar ASI adalah sebagai berikut:

1. Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam hari dengan lama
menyusui 10-15 menit setiap payudara.
2. Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa gerah dan
duduklah selama menyusui.
3. Pastikan bayi menyusui dalam posisi menempel yang baik dan
dengarkan suara menelan yang aktif.
4. Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap
kali habis menyusui.
5. Tidurlah bersebelahan dengan bayi.
6. Ibu harus banyak makan dan minum.
7. Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya
dan mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi menyusui.
8. Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi susu lebih banyak dengan
melakukan hal-hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai