Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KELAINAN DALAM LAMANYA KEHAMILAN

Di
Susun Oleh :
Nur Aini

( PO.62.24.2.19.179 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA


RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga tugas makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat. Namun terlepas dari itu, saya
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehing ga sayasangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Palangka Raya, 9 Agustus 2020

Nur Aini

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1

C. Manfaat 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2


A. Prematur 2

B. Postmatur 5

C. Intra Uterine Growth Retaldation (IUGR) 6

D. Intra Uterine Fetal Death (IUFD) 8

BAB III PENUTUP 11

A. Kesimpulan11

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin,
2006). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008).
Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi),
masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).
Lama Kehamilan dibagi menjadi beberapa antara lain: 1) Prematur adalah kehamilan yang
lama usianya kurang dari 37 minggu. Bayi yang lahir pada kehamilan nini disertai dengan
keadaan BBLR (berat bayi lahir rendah). 2) Post matur adalah kehamilan yang lama usianya
lebih dari 42 minggu. Kehamilan ini biasanya kehamilan abnormal.3) Matur atau Aterm
adalah kehamilan yang lama usianya sudah cukup umur atau normal yaitu antara 37 – 42
minggu. Pada kehamilan ini bayi lahir dengan keadaan berat badan normal. 4) Kehamilan
lewat waktu adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap, Diagnosa
usia kehamilan lebih dari 42 minggu di dapatkan dari perhitungan usia kehamilan,seperti
rumus Naegele atau dengan tinggi fundus uteri serial.( Kapita Selekta Kedokteran Jilid I edisi
III.2008)

B. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian lamanya kehamilan prematur, postmatur, IUGR dan
IUFD
b. Untuk mengetahui etiologilamanya kehamilan prematur, postmatur, IUGR dan IUFD
c. Untuk mengetahui penatalaksanaan lamanya kehamilan prematur, postmatur, IUGR
dan IUFD

C. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai asuhan pada
kebidanan dengan lamanya kehamilan prematur, postmatur, IUGR dan IUFD.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PREMATUR

1. Definisi

 Partus prematurus adalah persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu

atau berat badan lahir rendah 500-2499 gram. Factor resiko persalinan premature akan

meningkat kejadiannnya pada keadaan-keadaan sebagai berikut :

2. Etiologi

a. Faktor Maternal

Toksenia, hipertensi, malnutrisi / penyakit kronik, misalnya diabetes mellitus

kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak mampu

untuk menahan fetus, misalnya pada pemisahan premature, pelepasan plasenta dan

infark dari plasenta.

b. Faktor Fetal

Kelainan Kromosomal (misalnya trisomi antosomal), fetus multi ganda, cidera radiasi

(Sacharin. 1996).

3. Faktor Resiko Kelahiran Prematur

 Resiko Demografik
a. Ras
b. Usia (<> 40 tahun)
c. Status sosial ekonomi rendah
d. Belum menikah
e. Tingkat pendidikan rendah
 Resiko Medis
a. Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya
b. Abortus trimester kedua (lebih dari 2x abortus spontan atau elektif)
c. Anomali uterus
2
d. Penyakit-penyakit medis (diabetes, hipertensi)
e. Resiko kehamilan saat ini :
a. Kehamilan multi janin, Hidramnion, kenaikan BB kecil, masalah-masalah plasenta
(misal : plasenta previa, solusio plasenta), pembedahan abdomen, infeksi (misal :
pielonefritis, UTI), inkompetensia serviks, KPD, anomaly janin
 Resiko Perilaku dan Lingkungan
a. Nutrisi buruk
b. Merokok (lebih dari 10 rokok sehari)
c. Penyalahgunaan alkohol dan zat lainnya (mis. kokain)
d. Jarang / tidak mendapat perawatan prenatal

 Faktor Resiko Potensial


a. Stres
b. Iritabilitas uterus
c. Perestiwa yang mencetuskan kontraksi uterus
d. Perubahan serviks sebelum awitan persalinan
e. Ekspansi volume plasma yang tidak adekuat
f. Defisiensi progesterone
g. Infeksi

4. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda persalinan prematur, yaitu :

a. Kram seperti ketika datang bulan atau rasa sakit pada punggung.

b. Kram perut, dengan atau tanpa diare.

c. Kontraksi rahim yang teratur dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang dan

kontraksi ini tidak harus terasa sakit.

d. Rasa tertekan pada perut bagian bawah, terasa berat atau seperti bayi yang mendorong

ke bawah.

e. Keluar air atau cairan lainnya dari vagina.

5. Pengelolaan Kehamilan Dengan Resiko Persalinan Prematur


a. Mendidik ibu dengan resiko tinggi agar mengenal tanda persalinan dini yang harus

diwaspadai sebelum kehamilan 37 minggu dimana gejalanya seperti saat haid, nyeri

pinggang, merasa tekanan pada jalan lahir meningkat, adanya lender bercampur darah

dari kemaluan.

b. Pengawasan ibu dengan resiko tinggi untuk premature setelah kehamilan berumur >

20 minggu dengan cara menanyakan adanya persalinan, jika tanda-tanda tersebut ada

maka periksa keadaan serviks terhadap adanya dilatasi ostium internum atau

eksternum, kemajuan persalinan.

c. Bila ditemukan adanya perubahan serviks dan his pasien harus dirawat.

d. Bila ada persalinan, diberikan terapi : istirahat rebah dengan posisi miring kiri untuk

peredaran darah ke uterus, memberi cairan, mengobati bakteri uri tak bergejala dan

memeriksa kemungkinan infeksi setiap 6-8 minggu, mengurangi stress, istirahat,

perbaikan gizi, tidak melakukan hubungan seksual setelah 20 minggu pada ibu resiko

tinggi, pemantauan kemungkinan adanya kontraksi rahim.

6. Penanganan Persalinan Prematur


Prinsip penanganan persalinan premature adalah :
a.      Coba hentikan kontraksi uterus / penundaan kelahiran
b.      Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya .
c.       Upaya menghentikan kontrsksi uterus kemungkinan obat-obatan atau tokolitik
hanya berhasil sebentar, tapi penting untuk memberikan kortikosteroid,intervensi ini
bertujuan untuk menunda kelahiran sampai bayi cukup matang untuk lahir ( 37
minggu)
Penundaan kehamilan dilakukan bila :
a.      Umur kehamilan 37 minggu
b.      Pembukaan serviks kurang dari 3 cm
c.       Tidak ada amnionitis, pre- eklamsi atau perdarahan yang aktif.
d.      Tidak ada gawat janin.
4

B. POSTMATUR
1. Definisi

 Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang berlangsung 42 minggu atau lebih.

Istilah lainnya yaitu serotinus. Menentukan kehamilan postmatur dengan menggunakan

rumus neagle dihitung dari HPHT dan berdasarkan taksiran persalinan (280 hari atau 40

minggu) dari HPHT. Pemeriksaaan USG sangat membantu taksiran umur kehamilan dan

lebih akurat.

2. Etiologi

Etiologi pasti belum diketahui. Tapi ada yang menyebabkan faktor penyebabnya
adalah faktor hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah
cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. Faktor lain adalah
faktor herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.

3. Tanda-tanda bayi postmatur :


a. Biasanya lebih berat  dari bayi matur
b. Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
c. Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
d. Verniks kaseosa di badan kurang
e. Kuku-kuku panjang
f. Rambut kepala agak tebal
g. Kulit agak pucat dengan desquamasi epitel
4. Pengaruh terhadap ibu dan janin
Terhadap ibu
Persalinan postmatur dapat menyebabkan distosia karena:
a)        Aksi uterus tidak terkoordinasi
b)        Janin besar
c)        Molase kepala kurang
d)        Maka sering dijumpai partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu, dan
perdarahan postpartum. Hal ini akan menaikkan angka morbiditas dan mortalitas.

5
Terhadap janin
Jumlah kematian janin atau bayi pada kehamilan 42 minggu 3kali lebih besar dari
kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin. Pengaruh
postmaturitas pada janin bervariasi,seperti; Berat badan janin dapat bertambah besar,
tetap, da nada yang berkurang setelah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bias terjadi
kematian janin dalam kandungan.
5. Penatalaksanaan
a)      Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin
sebaik-baiknya.
b)      Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan dapat
ditunggu dengan pengawasan ketat.
c)      Lakukan kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan atau rujuk.

C. INTRA UTERINE GROWTH RETALDATION (IUGR)

1. Definisi

IUGR adalah berat badan bayi baru kurang dari persentil 10 untuk usia kehamilan

bayi, dalam artian bayi baru lahir berukuran labih kecil dengan usia kehamilannya. Penyebab

IUGR dibedakan menjadi 3 faktor, yaitu :

a. Maternal/ibu seperti: tekanan darah tinggi, penyakit ginjal kronik, riwayat diabetes

millitus, penyakit jantung dan pernafasan, malnutrisi dan anemia, onfeksi, pecandu

alkohol, obat-obat tertentu, dan perokok.

b. Uterus dan plasenta: penurunan aliran daraha dari uterus ke plasenta, plasenta

abruption, plasenta previa, infark plasenta.

c. Faktor janin antara lain: janin kembar, penyakit infeksi, kelainan konginitalo, kelainan

kromosom, pajanan teratogen.

6
2. Manifestasi Klinik

Bayi-bayi lahir IUGR biasanya tampak kurus, pucat dan berkulit keriput:tali puxsat

umumnya tampak rapuh dan layu dibandingkan pada bayi normal yang tebal ndan kuat; Intra

Uterine Growth Syndrom (IUGR) muncul sebagai akibat dari berhentinya pertumbuhan

jaringan atau sel.

3. Pencegahan

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah IUGR, adalah sebagai berikut:

a. hindari stres selama kehamilan.

b. hindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan selama hamil.

c. olahraga teratur.

d. hindarai alkohol, rokok dan narkoba.

e. periksakan kehamilan secara rutin.

4. Prognosis

Pada kasus-kasus IUGR yang sangat parah dapat berakibat janin lahir mati (stillbirth)

atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak

nantinya. Kasus IUGR dapat muncul sekalipun ibu dalam kondisi sehat.

5. Diagnosis

Untuk menegakan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan dengan menanyakan riwayat

ibu apakah faktot-faktor ibu seperti dijelaskan diatas ada atau tidak, periksa tinggi fundus

uteri (TFU) apakah sesuai atau tidak dengan usia kehamilan,lakukan ultranonograf (USG)

fetomaternal, periksa denyut jantung janin dengan menggunakan doppler velocimetry.

6. Penatalaksanaan

a. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine.

b. Memeriksa kadar gula darah dengan dextrostix jika hipoglikemi harus segera diatasi

7
c. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibanding dengan bayi SMK

d. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi

mekonium.

D. INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD)

1. Definisi

Intra Uterine Fetal Death/kematian janin dalam rahim yaitu kematian yang terjadi saat

UK lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih

(Nasdaldy).

2. Etiologi

Penyebab IUFD sering kali dipicu oleh: ketidak cocokan rhesus darah ibu dan janin,

ketidak cocokan golongan darah ibu dan janin, gerakannya janin terlalu aktif, penyakit pada

ibu, kelainan kromosom, trama saat hamil, infeksi pada ibu, kelainan bawaan pada janin,

perdarahan anterpartum, penyakit saluran kencing, penyakit endokrin, malnutrisi dan lain-

lain.

3. Diagnosa

Penetapan diagnosa diperoleh dengan cara:

1) Anamnesis

Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau gerakan janin sangat berkurang.

Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau kehamilan tidak

seperti biasanya. Atau wanita belakangan ini merasakan perutnya sering menjadi keras dan

merasakan sakit seperti mau melahirkan.

2) Inspeksi

Tidak terlihat gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama pada ibu yang

kurus.

8
3) Palpasi

• Tinggi fundus lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba gerakanan janin.

• Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala janin.

4) Auskultasi

Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan Deptone akan terdengar DJJ.

5) Reaksi kehamilan

Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati dalam kandungan.

6) Rontgen Foto Abdomen

 Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah besar janin

 Tanda Nojosk: adanya angulasi yang tajam tulang belakang janin.

 Tanda Gerhard: adanya hiperekstensi kepala tulang leher janin

 Tanda Spalding: overlaping tulang-tulang kepala (sutura) janin

 Disintegrasi tulang janin bila ibu berdiri tegak

 Kepala janin kelihatan seperti kantong berisi benda padat.

7) Ultrasonografi

Tidak terlihat djj dan nafas janin, badan dan tungkai janin tidak terlihat bergerak, ukuran

biparietal janin setelah 30 minggu terlihat tidak bertambah panjang pada setiap minggu,

terlihat kerangka yang bertumpuk, tidak terlihat struktur janin, terlihat penumpukan tulang

tengkorak, dan reduksi cairan yang abnormal.

4. Penanganan

a. Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim jangan terlalu terburu-buru

bertindak sebaiknya observasi dulu dalam 3-4 minggu.

b. Biasanya selama masih menunggu ini 70-90% akan terjadi persalinan yang spontan

9
c. Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan atau 1 minggu setelah

diagnosa. Partus belum mulai lakukan induksi partus.

d. Induksi inpartus dapat dimulai dengan pemberian estrogen atau langsung dengan

pemberian oksitosin drip atau tanpa amniotomi.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi pada

kehamilan kurang dari 37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan berat janin kurang

dari 2500 gram ( Manuaba, 1998 : 221

 Post-maturitas adalah suatu keadaan dimana bayi lahir setelah usia kehamilan

melebihi 42 minggu.

 Intra Uterine Growth Restriction (IUGR) adalah berat badan bayi baru kurang dari

persentil 10 untuk usia kehamilan bayi, dalam artian bayi baru lahir berukuran labih kecil

dengan usia kehamilannya.

 Intra Uterine Fetal Death(IUFD) adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan

janin dalam kandungan, terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu dimana janin sudah

mencapai ukuran 500 gram atau lebih.

B. Saran

 Bagi teman-teman agar belajar yang rajin agar kelak bisa menangani pasien dengan

professional.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.


Editor: Delfi Lutan, EGC, Jakarta.
Sastrawinata, S., 2003. Obstetri Patologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Bari, Abdul S. 2003. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi.  PB POGI,
FKUI. Jakarta.
 Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu kebidanan. Jakarta : YBP – SP
Mansjoer A,et al. 2001. Kapita Selekta. Jakarta : Penerbit Media Aesculapius FKUI

12

Anda mungkin juga menyukai