OBSTETRI
INFEKSI PUERPARALIS
Anggota Kelompok
Selly PO.62.24.2.19.191
Pengertian Infeksi Puerparalis
Pada masa nifas ibu sangat rentan terhadap infeksi. Infeksi yang terjadi pada masa
nifas disebut dengan infeksi puerperalis. Pada postpartum terdapat luka-luka di area gen
ital, sehingga alat atau kain yang berhubungan dengan genital harus bersih dari kuman.
Perawatan vulva hygine yang buruk yang dapat menyebabkan risiko tinggi terkena infeks
n atau bakteri ke dalam saluran reproduksi selama masa persalinan dan nifas
Macam-macam Infeksi Puerparalis
a.) Vulvitis
Luka bekas episiotomi atau robekan perineum yang kena infeksi. Pada luka inf
eksi bekas sayatan episiotomi, jaringan sekitarnya membengkak, tepi luka menjadi
merah dan Bengkak, jahitan sudah terlepas, luka yang terbuka menjadi ulkus dan
mengeluarkan pus.
b.) Vaginitis
Infeksi vagina dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui peri
nium. Permukaan mukosa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus, serta getah
Infeksi serviks sering juga terjadi, akan tetapi biasanya tidak menimbulkan banyak ge!ala. Luka serviks yang
dalam, luas, dan langsung ke dasar ligamentum latum dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke parametrium.
Tanda dan ge!ala infeksi pada vulva, vagina, dan serviks antara lain:
6.) Bila luka infeksi tertutup jahitan dan getah radang tidak dapat keluar, demam naik sampai 39ᶿ-40ᶿC, disertai mengigil.
7.) Penanganan pada kasus ini dengan pemberian antibiotik, roborantia, pemantauan vital sign, serta in take out pasien
Infeksi yang terjadi pada endometrium. Kuman-kuman yang masuk endometrium biasanya pad
a luka bekas impalntasi plasenta dan dalam waktu singkat. jaringan di desisua bersama-sama denga
n bekuan darah menjadi nekrosis dan mengeluarkan getah berbau, yang terdiri atas keping-keping
Infeksi umum yang disebabkan oleh kuman-kuman yang sangat patogen, biasanya
streptococcus baemolyticus. Infeksi ini sangat berbahaya dan tergolong 50% penyebab k
a.) Septikimia
ran darah umum dan menyebabkan infeksi umum. Gejala yang muncul:
2.) Sampai hari ke-3 post partum, suhu meningkat cepat dan menggigil.
3.) Selanjutnya suhu bekisar antara 39ᶿ-40ᶿC. Keadaan umum memburuk, nadi m
da bekas implantasi plasenta. Trombophlebitis ini menjalar ke vena uterine, vena hip
2.) Ciri khasnya adalah suhu berulang-ulang meningkat dengan cepat disertai me
3.) Kenaikan suhu disertai menggigil terjadi pada saat dilepaskannya embolus dari
troboplhebitis pelvika.
4.) Lambat-laun timbul gejala abses pada paru-paru, Jantung, pneumoni, dan pleu
ritis.
4.) Peritonitis (Radang Selaput Rongga Perut)
Peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut (peritonium). Infeksi nifas dapat
menyebar melalui pembuluh limfe di dalam uterus, langsung mencapai peritonium dan menyebabkan perit
onitis atau melalui jaringan di antara kedua lembar ligamentum latum yang menyebabkan parametritis. Peri
tonitis yang tidak menjadi peritonitis umum hanya terbatas pada daerah pelvis. Pada peritonitis umum, gej
f.) Muka penderita yang mula-mula kemerahan menjadi pucat, mata cekung, kulit muka dingin, terdapat
fasies hypocratica.
5.) Parametritis
elapisi uterus. Parametritis juga mempunyai nama lain yaitu sellulitis pelvika.
Faktor presdiposisi
1.) Alat-alat yang digunakan pada saat persalinan maupun sesudahnya kurang ber
2.) Keadaan yang bisa menurunkan antibody, seperti malnutrisi, perdarahan, preek
3.) Tindakan bedah vagina, yang menyebabkan terdapatnya luka atau robekan di j
alan lahir.
5.) Ibu dengan proses persalinan yang lama dan mendadak sehingga tidak tertan
TERIMA KASIH