Anda di halaman 1dari 13

EMBOLI AIR

KETUBAN
SIGIT NURFIANTO
DEFINISI

• Emboli air ketuban adalah kondisi di mana air ketuban, sel-sel janin, rambut, atau yang
lainnya memasuki aliran darah ibu melalui pars maternal plasenta
• Berbagai cairan dan bahan-bahan tersebut dapat memicu reaksi yang menyerupai alergi.
• Mengakibatkan kolaps kardiorespirasi (jantung dan paru-paru) dan perdarahan yang
berlebihan (koagulopati).
• Emboli cairan amnion sebenarnya bisa terjadi selama kehamilan.
• Akan tetapi, komplikasi persalinan yang satu ini lebih sering terjadi selama proses
melahirkan berlangsung atau segera setelahnya.
TANDA DAN GEJALA

• Sesak napas mendadak


• Cairan berlebih dalam paru-paru (edema paru)
• Tekanan darah rendah yang mendadak, sampai kolaps kardiovaskuler
• Masalah pembekuan darah yang mengancam nyawa (koagulopati intravaskular diseminata)
• Perubahan keadaan mental seperti kecemasan
• Kedinginan
• Ritme jantung cepat atau gangguan dalam ritme jantung
• Fetal distress, abnormalitas ritme DJJ seperti ritme jantung lambat secara mendadak
• Kejang, koma
• Pendarahan dari rahim, sayatan, atau lokasi intravena (IV)
PENYEBAB

• Emboli air ketuban adalah komplikasi yang terjadi ketika cairan ketuban atau bagian-bagian dari janin memasuki aliran darah ibu.
• Penyebab terjadinya emboli air ketuban hinggsa kini belum dapat dipahami dengan baik.
• Penyebab yang paling mungkin dari emboli air ketuban adalah kerusakan pada penghalang plasenta seperti karena adanya trauma atau
luka.
• Ketika kerusakan ini terjadi, sistem kekebalan tubuh merespons dengan melakukan berbagai hal.
• Respons tubuh mulai dari melepaskan suatu bahan yang menyebabkan reaksi inflamasi (peradangan) hingga mengaktifkan pembekuan
abnormal pada paru-paru dan pembuluh darah ibu.
• Semua hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan pembekuan darah serius yang disebut sebagai koagulasi intravaskular diseminata.
• Emboli air ketuban adalah sesuatu yang langka.
• Ini karena adanya sebagian air ketuban yang memasuki aliran darah ibu selama persalinan tidak selalu menyebabkan masalah.
• Tidak jelas mengapa dalam beberapa kasus hal ini sampai menjadi penyebab emboli air ketuban.
FAKTOR RISIKO

• 1. Usia tua saat hamil


• Semmakin tua usia hamil risiko semakin meningkat. > 35
• 2. Masalah plasenta
• .Kelainan pada struktur yang berkembang dalam rahim selama masa kehamilan misalnya dapat
meningkatkan risiko komplikasi ini.
3. Preeklampsia
Pasalnya, berbagai kondisi tersebut dapat membuat Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami emboli air ketuban.
• 4. Kelahiran yang dipicu secara medis
• Metode induksi persalinan yang diberikan sebelum melahirkan diperkirakan dapat meningkatkan
risiko mengalami emboli air ketuban.
• Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kejelasan hal ini.
• 5. Melahirkan dengan operasi caesar
• Menjalani operasi caesar, melahirkan dengan forceps, maupun ekstraksi vakum dapat
meningkatkan risiko emboli air ketuban.
• Ini karena penggunaan alat tersebut dapat menghancurkan penghalang fisik antara Anda dan bayi
Anda alias kantung ketuban.
• 6. Polihidramnion
• Polihidramnion adalah kondisi ketika jumlah air ketuban bayi di dalam kandungan terlalu banyak.
• Berisiko terkena emboli cairan amnion.
• Faktor risiko emboli emboli cairan amnion lainnya
• Selain berbagai faktor risiko yang telah disebutkan di atas, emboli air ketuban juga bisa dipicu oleh beberapa
hal sebagai berikut:
• Sedang hamil anak kembar dua, tiga, atau lebih
• Bayi mengalami gawat janin, atau kurangnya persediaan oksigen selama kehamilan dan persalinan
• Kelainan plasenta
• Eklampsia, yang merupakan bentuk komplikasi lebih parah dari preeklampsia
• Ruptur uteri atau rahim robek
• Proses persalinan yang berlangsung cepat
• Beragam faktor risiko yang dijelaskan sebelumnya tidak selalu mengakibatkan emboli air ketuban.
• Akan tetapi, memiliki satu atau lebih faktor risiko tersebut dapat meningkatkan peluang Anda untuk
mengalami emboli cairan amnion.
• Dokter akan segera memberikan tindakan penanganan yang tepat, bila ibu memiliki satu atau lebih faktor
risiko di atas yang disertai dengan keluhan medis tertentu.
PATOFISIOLOGI

• Emboli merupakan segala sesuatu yang masuk ke sirkulasi yang dapat menyebabkan sumbatan
pada aliran darah di organ tertentu.
• Oksigen yang dibawa oleh darah dipompa keseluruh tubuh melalui arteri dimana arteri mempunyai
cabang-cabang yang akhirnya semakin kecil secara bertahap.
• Jika embolus melewati arteri maka dia akan mencapai bagian yang terdalam/ terkecil sehingga
menyumbat aliran darah pada organ tempat embolus berada dan menyebabkan organ tersebut
akhirnya menjadi nekrosis akibat kekurangan oksigen.
• Dalam kehamilan terdapat 3 jenis emboli yang bisa terjadi yaitu tromboemboli paru, emboli air
ketuban dan emboli udara vena
RESPON TUBUH TERHADAP EMBOLI

• Fase 1: cairan ketuban dan sel-sel janin masuk ke dalam sirkulasi maternal menyebabkan
dilepasnya mediator-mediator biokimia yang mengakibatkan vasospasme arteri pulmonal
yang diikuti dengan hipertensi pulmonal. Hal ini menyebabkan tekanan di ventrikel kanan
meningkat dan terjadi disfungsi ventrikel kanan, kemudian akan menyebabkan hipoksemia
dan hipotensi, selanjutnya akan mengakibatkan kerusakan otot jantung dan pembuluh darah
paru.
• Fase 2: timbul pada pasien yang mampu bertahan dari fase awal. Di fase ini akan timbul
gagal jantung kiri dan udem paru. Mediator-mediator biokimia juga akan merangsang
terjadinya DIC yang akan menyebabkan perdarahan masif dan atonia uteri.
DIAGNOSIS

• Kriteria diagnostik emboli air ketuban meliputi:

1. Hipotensi akut atau henti jantung,


2. Hipoksia akut, ditandai dengan dispnea, sianosis atau henti nafas,
3. Koagulopati, ditandai dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan penggunaan
intravaskuler atau fibrinolisis atau perdarahan yang berat tanpa ada sebab yang jelas
4. Terjadi selama persalinan, operasi sesar atau dilatasi dan evakuasi atau dalam 30 menit
postpartum, tidak ada kelainan lain yang bisa menjelaskan timbulnya gejala-gejala dan tanda
yang didapat
PENANGANAN

1. Pasang kateter
2. Pasang O2
3. Pemberian obat2an
4. Pemberian tranfusi darah
Penatalaksanaan emboli air ketuban bersifat non spesifik dan suportif diikuti dengan prinsip-prinsip basic
life support dan advanced life support, dengan fokus utama yaitu stabilisasi kardiopulmonal maternal secara
cepat
Tujuan utama yang paling penting adalah mencegah bertambah beratnya hipoksia dan gagal organ yang
lebih lanjut.
PENCEGAHAN

• Apa saja yang dapat saya lakukan di rumah untuk mencegah atau mengatasi
kondisi ini?
• Emboli cairan amnionn tidak dapat dicegah. Penyebab komplikasi kehamilan karena
emboli air ketuban juga cenderung sulit untuk diprediksi kapan terjadinya.
• Jika Anda pernah mengalami emboli cairan amnion dan berencana untuk mengupayakan
hamil kembali, sebaiknya konsultasikan pada dokter kandungan terlebih dahulu.
• Dokter sebelumnya akan mengecek riwayat kesehatan dan kondisi tubuh Anda saat ini
untuk membantu menentukan pilihan terbaik bagi Anda.

Anda mungkin juga menyukai