Lama
Pernikahan Kehamilan ke Penolong Persalinan JK BBL Usia Keadaan
Kehamilan
1 1 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tinggi Badan : 155 cm
• Berat Badan : 56 kg
• TTV
• Tekanan darah: 100/60 mmHg
• N adi : 84 x/menit
• Respirasi : 20 x/menit
• Suhu : 36,5 C
Status Generalis
• Kepala : conjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-)
• Leher : trakea sentral, KGB tidak teraba membesar, tiroid tidak teraba
membesar
• Thoraks : Pulmo VBS +/+ ka=ki, Wh (-), Rh (-)
Cor Bunyi jantung murni, regular, murmur (-)
• Abdomen : cembung gravid, linea mediana hiperpigmentasi, striae
gravidarum (+), sikatriks (-), BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba
membesar
• Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2”, oedema -/-, refleks fisiologis +/
+, kulit normal, turgor kembali normal
Status Obstetrikus
TFU : 32 cm
LP : -
DJJ: 140-155x/menit
HIS : (+), 2-3 menit
TBBJ : 3100 cm
Leopold 1 : Teraba bagian lunak, bundar, dan kurang melenting
Leopold 2 : Teraba tahanan keras di kiri, teraba bagian-bagian kecil di kanan
Leopold 3 : Teraba bagian keras, bundar, dan melenting
Leopold 4 : Divergen
Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan Panggul
Vulva/vagina : tidak ada kelainan Promontorium : tidak teraba
Portio Linea innominata: Teraba < ⅓
o Konsistensi : lunak Spina ischiadica : Tidak menonjol
o Effacement : < 50% Bentuk panggul : Gynecoid
o Dilatasi: 2 cm Arcus pubis : > 90o
Ketuban : (+)
Presentasi : belakang kepala
Denominator : ubun-ubun kecil kiri
melintang
H/S : Hodge II
Pemeriksaan Spekulum
Tidak Dilakukan
Diagnosis
• Kala I
• Fase laten
pembukaan cervix 1-3 cm, waktu
sekitar 8 jam
• Fase aktif
pembukaan cervix 4-10 cm,
waktu sekitar 6 jam
Penilaian dan Intervensi Kala I
Parameter Frekuensi pada Kala I Fase Laten Frekuensi pada Kala I Fase Aktif
Tekanan darah Tiap 4 jam Tiap 4 jam
Suhu Tiap 4 jam Tiap 2 jam
Nadi Tiap 30 - 60 menit Tiap 30 – 60 menit
Denyut Jantung Janin Tiap 1 jam Tiap 30 menit
Kontraksi Tiap 1 jam Tiap 4 jam
Pembukaan cervix Tiap 4 jam Tiap 4 jam
Penurunan kepala Tiap 4 jam Tiap 4 jam
Warna cairan amnion Tiap 4 jam Tiap 4 jam
Hal yang harus diperhatikan pada Kala I
Kemajuan Tanda dan Gejala Keterangan
Persalinan Kontraksi tidak progresif teratur Persalinan lama
Kecepatan pembukaan cervix
<1cm/jam
Cervix tidak dipenuhi bagian bawah
janin
Kondisi Ibu Denyut nadi meningkat Kemungkinan dehidrasi atau
kesakitan
Tekanan darah turun Nilai perdarahan
Terdapat aseton pada urin Curiga asupan nutrisi kurang, beri
dextrose intravena bila perlu
Kondisi Bayi Denyut jantung <100 atau >180 kali Curiga kemungkinan gawat janin
per menit
Posisi selain oksiput anterior Malposisi/malpresentasi janin
dengan fleksi sempurna
Proses Persalinan
• Kala II (dilatasi cervix lengkap)
• Ibu mempunyai keinginan untuk mengedan
• Ibu merasa tekanan yang semakin
meningkat pada rektum dan/atau
vaginanya
• Perineum menonjol dan menipis
• Vulva-vagina dan sphincter ani membuka
• Manuver Leopold
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan dalam: Vaginal Toucher
Pemeriksaan Penunjang
Passage Pelvis
Saluran reproduksi (bagian bawah)
Gangguan HIS
Baik tidaknya HIS dapat dinilai dari:
• Kemajuan Persalinan
• Kemajuan pembukaan, turunnya bagian terendah janin, terjadi tidaknya putaran
paksi dalam bila janin sudah sampai di bidang Hodge III atau lebih rendah
• Sifat his
• Frekuensi, kekuatan, lamanya HIS.
• Caput succedaneum: nilai ukurannya
Menurut WHO, his dinyatakan memadai bila terdapat his kuat sekurang-
kurangnya 3 kali dalam kurun waktu 10 menit dengan durasi >40 detik.
Kelainan Passenger
• Kelainan letak janin (sungsang, lintang)
• Kelainan presentasi janin (muka, dahi, bokong)
• Kelainan posisi (ubun-ubun kecil di belakang)
• Gemelli
• Makrosomia
• Kelainan kongenital (contoh: hidrosefalus)
Tanda-tanda Panggul Sempit
• Promontorium teraba
• Linea innominata teraba >1/3
• Spina ischiadica teraba
• Arcus pubis <90
• Bayi tidak masuk pintu atas panggul setelah kehamilan >36 minggu
Temuan Klinis pada Wanita Hamil dengan
Persalinan Tidak Efektif
• Dilatasi cervix atau penurunan janin yang inadekuat
• Persalinan lama
• Persalinan tidak maju
• Proses mengejan yang tidak efektif
• Disproporsi fetopelvic
• Ukuran bayi besar
• Kapasitas pelvis inadekuat
• Malpresentasi atau malposisi bayi
• Anatomi bayi abnormal
• Ketuban pecah dini tanpa diikuti tanda-tanda persalinan
Inersia Uteri
Definisi:
Pemanjangan fase laten atau fase aktif atau keduanya dari kala
pembukaan.