Anda di halaman 1dari 22

Research Article

Frequency of Migraine as a Chief Complaint


in Otolaryngology Outpatient Practice
Department of Otolaryngology, Saad Specialist Hospital, Prince Faisal Bin Fahd Road, P.O. Box 3250, Alkhobar 31952,
Saudi Arabia
Clinical Research Laboratory, Saad Research and Development Centre, Saad Specialist Hospital, Prince Faisal Bin
Fahd Road, P.O. Box 3250, Alkhobar 31952, Saudi Arabia
Copyright 2015

Gilbert Richard Sulivan Tapilatu


0751060176

Pendahuluan
Migrain
1. Tipikal
Sakit kepala
Pusing berputar

*IHS
*Neuhauser

2. Atipikal
Hidung
Wajah dan sinus terasa penuh/ sinus sakit
kepala, hidung tersumbat, dan sering berair
Telinga
telinga kepenuhan dan tekanan, sakit telinga,
intoleransi suara, dan tinnitus.

Tujuan
menunjukkan frekuensi gejala tipikal
dan atipikal sebagai keluhan utama
di antara pasien yang dirujuk ke
klinik THT.

Metode
Kriteria Rekrutmen pasien.
1002 pasien berturut-turut yang datang
atau dirujuk ke klinik THT selama jangka
waktu 6 bulan untuk setiap keluhan
utama THT dimasukkan.
Pasien yang datang/dirujuk sedang
dalam pengobatan migrain tidak
dimasukan.

Metode
Perangkat diagnosa
1. Migrain tipikal dengan sakit kepala
migrain dengan aura
migrain tanpa aura
kemungkinan migrain

Migrain tipikal dengan pusing berputar


Neuhauser
Definite Migrainous Vertigo (DMV)

IHS

Metode
2. Migrain Atipikal
Minimal satu dari syarat berikut :

Bersamaan dengan gejala migrain typical HIS


Bersamaan dengan gejala migrain typical
Neuhaser
Respon terhadap pengobatan migrain

Penyebab primer & sekunder lainnya


dikesampingkan

Metode
Pemeriksaan dilakukan kepada semua pasien
rekrutmen sesuai dengan keluhan utama
telinga kepenuhan atau tekanan audiometri dan
timpanometri
CT scan tulang temporal diminta untuk menyingkirkan sindrom
penyakit tertentu
sakit telinga timpanometri& endoskopi sal. nafas atas untuk
menyingkirkan penyebab primer atau sekunder dari nyeri.
Tinnitus audiometri, jika unilateral MRI Brain
gejala hidung endoskopi nasal tidak adanya sekret
purulen, opasitas sinus, tidak adanya gatal hidung dan bersin
yang diperlukan untuk menyingkirkan sinusitis atau rhinitis
sebagai etiologi.
kelainan anatomi hidung (penyimpangan septum, hipertrofi
konka, dan konka bulosa) dikesempingkan etiologi migrain.
Sementara ini temuan anatomi tidak dianggap sebagai
penyebab sakit kepala

Pengumpulan Data
Keluhan utama, durasi, dan usia dan jenis kelamin
pasien dalam migrain dan kelompok nonmigrain.
semua pasien dengan keluhan utama migrain
ditanya tentang riwayat sakit kepala.
Grafik medis pasien dalam kelompok migrain
Interval setiap 6 bulan
Visit pertama
Follow up
Respon pengobatan

Ketika respon terhadap pengobatan tidak tercatat


karena kurangnya tindak lanjut, individu migrain
telah dihapus dari kelompok migrain.

Analisis Data
Keluhan utama diklasifikasikan
sebagai migrain saat memenuhi
kriteria pada diagnosis pertama dan
interval 6 bulan pertama follow up.
Setelah itu persentase migrain
sebagai keluhan utama dan
subkategorinya dibagi di akhir
penelitian.
Kelompok migrain & non-migrain
dianalisa dalam usia, jenis kelamin,

Analisis Data
Student -test digunakan untuk
membandingkan distribusi usia
kelompok migrain dan nonmigrain
sebagai keluhan utama
Persentase kelompok migrain tipikal
dan atipikal dihitung seperti
persentase pasien dengan riwayat
sakit kepala pada kelompok migrain

Hasil
MIGRAIN & NON-MIGRAIN

108 pasien "migrainkeluhan utama


894 pasien "nonmigrainkeluhan utama + suspect
migrain
Rasio (L/P) adalah 441 / 561
Kelompok "migrain- keluhan
utama 76 perempuan dan 32
laki-laki.
usia rata-rata
migrain
37,1 12,3 tahun
Nonmigrainous
30,7 18,9 tahun.
Semua pasien kel. Migrenkeluhan utama memiliki
riwayat sakit kepala, tetapi
tidak semua dari mereka
datang dengan keluhan sakit
kepala

Hasil
MIGRAIN & NON-MIGRAIN

Keluhan sakit kepala pada


kelompok migrain-keluhan
utama
8 pasien tension
100 pasien migren
67% migrain tanpa
aura
29% migrain dengan
aura
4% kemungkinan
migrain

Hasil
TIPIKAL & ATIPIKAL
MIGRAIN
TIPIKAL
58 pasien (53,7%)
35 (32,4%) migrain
vertigo
23 (21,3%) migrain
sakit-kepala
ATIPIKAL
50 pasien (46,3%)
34,2% gejala telinga
14,8% gejala hidung
2,7% gejala telinga dan
hidung

Hasil
ATIPIKAL MIGRAIN
50 pasien
54% IHS
26% DMV
6% IHS dan DMV
durasi keluhan utama
berkisar antara 5 hari untuk
"seumur hidup"
15 pasien tidak bisa
menentukan durasi gejala
karena kronisitas tersebut.
Sementara rerata untuk
sisa kelompok itu 33,3
bulan
hanya 17 pasien
mempunyai durasi gejala
kurang dari sebulan.

Diskusi
untuk gejala sakit kepala, IHS telah
menetapkan kriteria untuk diagnosis
migrain sementara
untuk gejala pusing, kriteria
Neuhauser adalah kriteria yang
paling diterima untuk diagnosis
vertigo migren

Diskusi
Manifestasi klinis migrain meliputi
sakit kepala, terutama ketika terjadi
di wilayah sinus dan pusing.
Diagnosa dengan menggunakan
kriteria yang diterima secara
internasional (IHS & Neuhauser)
Manifestasi migrain termasuk juga
gejala otologik dan gejala rhinologik.

Diskusi
Migrain Atipikal
1. Minimal satu dari syarat berikut :

Bersamaan dengan gejala migrain typical HIS


Bersamaan dengan gejala migrain typical
Neuhaser
Respon terhadap pengobatan migrain

2. Penyebab primer & sekunder lainnya


dikesampingkan

Diskusi
pentingnya mengetahui migrain
presentasi tanpa-sakit kepala dan
atipikal migrain.
migrain merupakan bagian terkait
dengan variabilitas dalam presentasi
klinis.
migrain dapat menjadi point penting
persentase klinis yang lebih besar
dari kunjungan THT dari persentase
penelitian ini

Diskusi
Distribusi gender pada kelompok
migrain didominasi perempuan
dengan 3:1
usia rata-rata dari kelompok migrain
(37,1 tahun)
usia frekuensi puncak (antara 30 dan
34)

Gejala Migrain pada


Literatur THT
Migrain dianggap sebagai kondisi komorbid untuk BPPV, terutama
dalam bentuk bilateral dan idiopatik dan untuk penyakit Meniere,
lebih sering ditemui dalam bentuk bilateral.
Neuhauser dkk. pada tahun 2001, membentuk kriteria klinis untuk
mendiagnosis vertigo migren.
Beberapa gejala telinga seperti telinga penuh dan nyeri menjadi
jelas diidentifikasi sebagai migren karena asosiasi mereka untuk
vertigo migrain.
Sleep apnea adalah link potensial antara penyumbatan hidung
dan migrain, selama penyumbatan hidung dapat memperburuk
sleep apnea dan sakit kepala migrain.
Migrain adalah untuk waktu yang lama ditangani sebagai keluhan
utama neurologis murni. Namun dengan pengetahuan yang
sebenarnya tentang migrain dan banyak gejala THT telah dibuat
penting bagi otolaryngologists dalam mendiagnosa penyakit.

Kesimpulan
Migrain masih merupakan entitas
klinis terdiagnosis. Untuk mencapai
keberhasilan yang lebih baik dalam
mengidentifikasi pasien migrain,
pengetahuan yang lengkap tentang
penyakit ini sangat penting untuk
otolaryngologists.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai