Anda di halaman 1dari 12

Obat anti hipertensi

Dieter Alyona
Dyah Prahesti
Reinaldi octabiano

-Blocker
blocker selektif memblok
adrenoseptor 1, yang berguna
untuk pengobatan hipertensi.
blocker nonselektif juga
menghambat adrenoseptor 2 di
ujung saraf adrenergik yang melepas
NE, namun NE di jantung tidak
dihambat.
Hal ini menyebabkan blocker
nonselektif tidak efektif sebagai obat

Mekanisme antihipertensi
-blocker
Obat ini bekerja dengan
menghambat reseptor 1 di
pembuluh darah terhadap
vasokonstriksi NE dan E sehingga
arteriol dan vena berdilatasi.
Denyut jantung sebagai respons
homeostasis akan menurun setelah
pemberian kronik.

Efek samping
-Blocker
Efek samping utama dari alfa blocker
adalah hipotensi ortostatik.
Fenomena ini terjadi apabila dosis awal
yang diberikan terlalu besar, terutama
pada penderita usia lanjut, dan pada
orang yang sedang mengonsumsi AH
lain.
Efek samping lain yang jarang adalah
sakit kepala, palpitasi, rasa lelah, nausea.

Interaksi obat
blocker berinteraksi dengan
antihipertensi lain terutama dengan
golongan diuretik.
Penggunaan bersama kedua
golongan ini akan meningkatkan
resiko terjadinya hipotensi postural.

Penghambat saraf
adrenergik
Reserpin biasanya diberikan sebagai
obat kedua. Obat ini efektif bila
dikombinasikan dengan diuretik
tiazid, untuk pengobatan hipertensi
ringan sampai sedang.
Retensi cairan akibat hilangnya efek
antihipertensi dapat terjadi apabila
tidak diberikan bersama dengan
diuretik.

Mekanisme antihipertensi
penghambat saraf adrenergik
Reserpin bekerja dengan
mengosongkan katekolamin dan 5HT di berbagai organ termasuk
medula adrenal dan otak.
Reserpin terikat kuat dengan
membran vesikel dalam ujung saraf
adrenergik perifer dan sentral.
Ikatan ini menyebabkan hambatan
transport aktif NE.

Efek samping
penghambat saraf adrenergik
Pada dosis terapi yang dianjurkan (sampai
0,25mg sehari) yang paling sering dijumpai
adalah letargi dan kongesti nasal.
Efek samping lainnya adalah bradikardia, mulut
kering, nausea dna letargi.
Pada dosis (0,5-1mg) paling sering dijumpai
depresi mental.
Reserpin dapat meningkatkan sekresi asam
lambung oleh karena itu harus dihindari
penggunaannya pada pasien dengan riwayat
tukak lambung.

Interaksi obat
penghambat saraf adrenergik
Penggunaan bersamaan dengan
amfetamin, kokain, klorpromazin,
menurukan efek anti hipertensi
melalui hambatan ambilan AH ke
dalam ujung saraf adrenergik.

Agonis -2 sentral
Klonidin, guanfasin, metildopa, dan
guanabenz adalah obat AH yang
bekerja dengan menghambat
perangsangan neuron adrenergik di
SSP.

Mekanisme antihipertensi
Agonis -2 sentral
Klonidin adalah obat AH yang
merupakan golongan Agonis -2
sentral, bekerja dengan merangsang
adrenoseptor -2 di SSP maupun di
perifer.
Efek antihipertensi didapat dengan
perangsangan adrenoseptor -2 di
batang otak bagian bawah, di
nukleus traktur solitarius.

Mekanisme antihipertensi
Agonis -2 sentral
Metildopa, efek AH metildopa didapat
dengan perangsangan adrenoseptor -2
di SSP. Obat ini mengalami
dekoarboksilasi di SSP menjadi metildopamin dan mengalami hidroksilasi
menjadi -metilnorepinefrin dalam neuron
adrenergik sentral.
-metil NE bekerja dengan menghambat
aktifitas adrenergik di SSP dengan cara
yang sama seperti klonidin.

Anda mungkin juga menyukai