Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah
ini kami beri judul “PROFIL OBAT GOLONGAN ADRENOLITIK ALFA”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas farmakologi 1 dari dosen
pengampu mata pelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam
hal profil obat golongan adrenolitik afla ( α- simpatolitik )
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………………………………2
C.
Tujuan…………………………………………………………………………………………………
…………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. PROFIL OBAT GOLONGAN OBAT ADRENOLITIK
ALFA……………………………………3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Adrenolitik (simpatolitik) adalah zat-zat yang melawan efek perangsangan saraf -saraf simpatis
tetapi banyak adrenolitik dalam dosis kecil bekerja simpatomimetika (adrenergika) Berdasarkan
mekanisme kerjanya pada adrenoreseptor golongan alfa bloker dan beta bloker.
1. Alfa bloker
Adalah zat-zat yang memblokir dan menduduki reseptor alfa sehingga melawan vasokontriksi
perifer yang disebabkan noradrenalin. Efek utamanya adalah vasodilatasi perifer dan digunakan pada
gangguan sirkulasi untuk memperlancar darah di bagian kulit. Contohnya derivate imidazolin (tolazin,
fentolamin), derivat haloalkilamin (dibenamin, fenoksi-benzamin), alkaloida secale (ergotamine, rrgotoksin,
dll)#, prazosin, tetrazosin dan yohimbin.
α Blocker obat atau senyawa yang mengeblok reseptor alfa adrenergik, dibagi menjadi:
1.) Pengeblok α
mengeblok reseptor α secara tidak spesifik (α 1 dan α 2 sama2 diblok).
Karenanya jarang digunakan. contoh obat: fentolamin, tolazolin. Fungsinya
untuk vasodilator
1
Penghambat alfa selektif berbeda dengan fentolamin dan fenoksibenzamin dimana
keduanya menghambat reseptor α1 selektif. Obat ini hanya menghambat reseptor alfa
pascasinaptik (α1). Obat tersebut antagonis terhadap aksi vasokonstriksi dari norepinefrin dan
epinefrin . Efek ini menyebabkan vasodilatasi arteriolar dan menurunkan resistensi vascular perifer
(Hoffman and Carrunthers,2000). Dalam dosis rendah penghambat alfa selektif digunakan sebagai
monoterapi pada hipertensi ringan, dan dalam dosis lebih tinggi dan penggunaan dosis rendah
pada waktu lama menyebabkan akumulasi cairan dan garam oleh karena diuretika diperlukan
untuk mempertahankan efek hipotensif dari penghambat reseptor alfa (Dipiro et al, 2005).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
PROFIL OBAT GOLONGAN OBAT ADRENOLITIK ALFA
3. Phentolamine (hallosehat,com)
Indikasi : obat penghambat alfa - adrenergik yang dapat digunakan untuk mengatasi
kondisi kesehatan tertentu
Efek samping : pusing, tekanan darah rendah ,detak jantung tidak beraturan, berkeringat, nyeri
dada, mual, muntah
Dosis : Phentolamine 0.5-1 mg
Bentuk sediaan : Cairan, suntikan dan bubuk untuk cairan
Aturanpakai :
Bersihkan area suntikan dengan alkohol. Dengan jarum yang steril, suntikkan obat secara
perlahan dan langsung ke dasar penis sesuai dengan instruksi dokter.
3
Jangan menyuntikkan hanya di bawah kulit. Suntikan biasanya tidak sakit, walau Anda
dapat merasakan kesemutan pada ujung penis Anda.
Jika suntikan sangat menyakitkan atau Anda mengalami memar atau bengkak pada area
suntikan, hal ini berarti Anda menyuntikkan obat di bawah kulit. Hentikan, cabut jarum dan
posisikan kembali dengan benar sebelum melanjutkan suntikan.
Setelah Anda menyelesaikan suntikan, beritekanan pada area suntikan untuk mencegah
memar. Kemudian pijat penis sesuai instruksi dokter. Hal ini membantu obat menyebar
pada seluruh bagian penis, sehingga obat bekerja dengan lebih baik.
Kontraindikasi :
5. Tamsulosin (hellosehat,com)
Indikasi : mengobati gejala pembesaran prostat ( benign prostatic hyperplasia-BPH )
Efek samping : pusing ringan, Lemas, mengantuk, Sakit kepala, Mual, diare, Nyeri punggung,
Penglihatan kabur
Dosis : Tamsulosin 0,4 mg
Aturan pakai : 0.4 mg secara oral sekali sehari. Maksimal: 0.8 mg secara oral sekali sehari
4
Bentuk sediaan :Kapsul
Kontrai ndikasi : Hipotensi, penyakit ginjal dan penyakit hati
6. Phenoxybenzamin (idnmedis.com)
Indikasi : Hipertensi pada pheocromyctoma
Efek samping : Pusing, detak jantung cepat dan hidung tersumbat
Dosis : 10mg
Aturan pakai : dosis awalnya 10 mg sekali sehari atau dua kali sehari secara bertahap dtingkatkan
setiap hari 10mg sesuai dengan respons pasien, pemeliharaan 1-2mg/kg sehari dalam dosis
terbagi
Kontraindikasi : Penderita stroke danhipotensi
7. Prazosin(hellosehat.com)
Indikasi : mengobati tekanan darah tinggi
Efek samping : detak jantung cepat atau berdebar atau dada berdebar, perasaan seperti Anda
akan pingsan, kesulitan bernapas, pembengkakan di tangan Anda, pergelangan kaki, atau kaki
atau, ereksi penis yang menyakitkan yang berlangsung 4 jam atau lebih.
Dosis : 1mg, 2mg dan 5mg
Aturan pakai : 1mg sekali minum 2-3 kali sehari
Bentuk sediaan : kapsul
Kontraindikasi : angina (nyeri dada) ,penyakit jantung, berat, hipotensi postural dan penyakit ginjal.
8. Terazosin (klikdokter.com)
Indikasi : mengobati tekanan darah tinggi
Efek samping : Berat badan meningkat, Penurunan hematocrit, Nyeripunggung, nyeri ekstremitas,
nyeri leher, nyeri bahu, asam urat, artralgia (nyeri sendi), radang sendi, gangguan sendi, mialgia
(nyeri otot), Sakit kepala, kesemutan, vertigo
Dosis : Terazosin 1 mg dan 2mg
Aturan pakai :diberikan dosis 1 mg, diminum sebelum tidur, tingkatkan dosis secara bertahap pada
interval mingguan sesuai dengan respons pasien.
Bentuk sediaan : Kapsul
5
Kontraindikasi :Hindari penggunaan Terazosin pada pasien yang memiliki riwayat sinkopmiksi
dalam pengobatan pembesaran prostat jinak.
9. XatralXL(klikdokter.com)
Indikasi : sebagai terapi tambahan tindakan pemasangan kateter pada retensi urin akut akibat
hipertrofi prostat jinak.
Efek samping : Sindrom Floppy Iris Intraoperatif (IFIS) selama operasi katarak, Edema
(Pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penimbunan cairan di dalam jaringan),
Nyeri dada, Diare
Dosis : Alfuzosin 10mg
Aturan pakai : Per Oral 2.5 mg tiga kali sehari. Maksimal: 10 mg / hari. Tablet lepas lambat : 10
mg sekali sehari.
Bentuksediaan : Tablet
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
7
Daftar pustaka
IAI, 2019. ISO ( informasi spesialite obat Indonesia ) volume 52. PT. ISFI PENERBITAN Jl. Wijaya
Kusuma No.17, Tomong, Jakarta barat.
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/phentolamine/%3famp
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/tamsulosin/%3famp
https://www.google.com/amp/s/idnmedis.com/phenoxybenzamine/amp
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/prazosin/%3famp
https://m.klikdokter.com/obat/terazosin
https://m.klikdokter.com/obat/xatralxl
8
9