NIM : 1913015012
Kelas : D3 Farmasi 2019
Hasil Pengamatan
d. Punch bawah,
alat untuk
mengeluarkan
tablet yang telah di
cetak.
e. Tuas, untuk
mengkempa tablet
PEMBAHASAN
Mencetak satu tablet dalam satu waktu. Pada pencetakan granul menjadi tablet,
ada beberapa perubahan hingga granul dapat berubah menjadi tablet yaitu penyusunan
ulang dari struktur granul akibat distribusi granul tersusun ulang diantara punch atas dan
punch bawah. Selanjutnya perubahan bentuk granul karena penekanan, dan yang
terakhir adalah granul termampatkan dan terjadi ikatan antar granul sehingga menjadi
tablet.
Mencetak tablet dalam jumlah besar. Tablet terbentuk karena adanya gabungan
tekanan antara punch & die. Rotary Punch & Die merupakan alat mekanik yang terdiri
dari beberapa punch yang berputar untuk menekan serbuk/granul menjadi bentuk tablet
dengan ukuran yang seragam dan bentuk berbeda serta bobot yang seragam untuk
menghasilkan tablet dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan Single
Punch Machine. (Pharmainfo, 2015).
CARA KERJA
- Filling atau pengisian bahan baku ke posisi untuk kompresi tablet. Bahan baku bisa
diproses terlebih dahulu dengan metode granulasi basah, granulasi kering, pengukutan
dan lainnya. Formulasi akhir lalu diblend agar tercampur. Lalu campuran dimasukkan
ke dalam mesin punch-die.
- Tahap metering. Pada tahap ini kelebihan granul dibuang. Tahap ini memungkinkan
tepat berat (volume) granulasi dapat dikompresi menjadi tablet. Berat tepat granulasi
dikendalikan dengan ketinggian pukulan rendah dalam cetakan
- Tahap kompresi dimana pada tahap ini bagian atas punch dan bagian bawah bergerak.
Pressure roll yang terdapat dalam alat membuat bagian bawah dan bagian atas “punch”
bergerak dan melakukan kompresi
- Tahap ejeksi yaitu ketika tablet sudah jadi dan dikeluarkan dari upper maupun lower
punch (Armin, 2010)
- Pastikan punch atas, punch bawah, dan die dalam keadaan baik pada rotary machine.
- Feed frame terpasang pada mesin bersama dengan feed hopper dan disesuaikan dengan
berat dan kekerasan yang digunakan.
- Kemudian, hopper diisi dengan granul atau serbuk yang akan dibuat tablet. Ketika
mesin dinyalakan, hopper akan mengantarkan serbuk atau granul menuju feed frame
melewati bagian tengah yang mengandung die.
- Bagian kepala berputar, die menuju bagian bawah feed frame secara berturut-turut dan
terisi serbuk atau granul. Material mengalami penekanan ketika punch atas dan punch
bawah saling mendekat.
Tahap 1. Pengisian die dengan granul Serbuk atau granul-granul dialirkan dri hopper
masuk kedalam DIE (aliran sesuai grafitasi). Volume granul ditentukan oleh posisi
punch bawah dan lempeng die
Tahap 2. Pencetakan Granul Pada tahap ini, Hopper akan kembali pada tempatnya dan
punch atas akan turun mengempa granul menjadi tablet. Selama tahapan ini ada
beberapa tahapan yang terjadi sehinggqa granul menjadi tablet;
Tahap 3. Pengeluaran Tablet, Setelah Tablet dikempa, punch atas akan kembali
ketempat aslinya kemudian punch bawah akan bergerak keatas membawa tablet sejajar
dengan die. Setelah itu hopper akan bergerak untuk mengisi granul kedalam die
sehingga tablet akan tergeser oleh hopper.
Mesin tablet sering digunakan dalam industri farmasi. Mesin tablet dapat
membuat beribu tablet dalam periode yang singkat. Ada satu macam dari beberapa
macam mesin pencetak tablet salah satunya single punch and die yang dapat membuat
satu tablet satu waktu. Sekitar 1-60 tablet dapat dihasilkan per menit. (UNC,2014).
Secara umum komponen dasar mesin pencetak tablet adalah sebagai berikut :
1. Hopper, tempat untuk menyimpan granul atau bahan baku dan yang mengalirkan
granul atau bahan baku lainnya untuk di kempa
2. Die, tempat granul akan di cetak, menentukan ukuran dan bentuk tablet
3. Punch atas, alat untuk mengempa granul yang telah berada di die
Pada mesin cetak tablet single punch, pengaturan dari kedalaman punch atas
dan punch bawah dapat diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan tablet dengan
bobot dan kekerasan tertentu. Adanya pergeseran sedikit saja dapat mempengaruhi
keseragaman bobot dan kekerasan tablet.
Jika yang digunakan adalah granul maka ada beberapa perubahan hingga granul
dapat berubah menjadi tablet yaitu penyusunan ulang dari struktur granul akibat
distribusi granul tersusun ulang diantara punch atas dan punch bawah. Selanjutnya
perubahan bentuk granul karena penekanan, dan yang terakhir adalah granul
termampatkan dan terjadi ikatan antar granul sehingga menjadi tablet.
Mesin cetak tablet tunggal atau eksentrik masih digunakan untuk memperoleh
data stress / strain. Dalam mesin ini hanya punch atas yang dapat berpenetrasi ke die
untuk kompresi ketika posisi punch bawah. Perbedaannya dengan mesin pencetak tablet
rotary adalah punch atas dan punch bawah mesin mereka berbeda.
Selain menggunakan Single Punch & Die, dapat digunakan pula Rotary Punch
& Die yang merupakan alat mekanik yang terdiri dari beberapa punch yang berputar
untuk menekan serbuk/granul menjadi bentuk tablet dengan ukuran yang seragam dan
bentuk berbeda serta bobot yang seragam untuk menghasilkan tablet dalam jumlah yang
lebih banyak dibandingkan dengan Single Punch Machine. Pada Rotary Punch
Machine, bagian kepala mesin memegang punch di atasnya, dies, dan punch
dibawahnya. Punch yang lebih rendah merupakan gerakan berputar. (Pharmainfo,
2015).
PERHITUNGAN
1. Menentukan densitas produk
Berat piknometer kosong : 62,1 gram
Berat piknometer + air : 147,66 gram
Volume : 100,54 ml
b−a( gram)
Ρ= =
volume(ml)
147,66−62,1( gram)
Ρ=
100,54 (ml)
85,56( gram)
Ρ=
100,54(ml)
P = 0,851 gr/ml
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, (1979), “Farmakope Indonesia”, edisi III, Depkes RI, Jakarta, 64,
96, 456.
Ditjen POM, (1995), “Farmakope Indonesia”, edisi IV, Depkes RI, Jakarta, 1030.
Lachman, L., dkk., (1994), ”Teori dan Praktek Farmasi Industri II”, Edisi III,
diterjemahkan oleh Siti suyatmi, UI Press, Jakarta, 78.